disusun oleh :
Darmastuti Utami 164101073
Siti Safira Chaerani 164101034
Mita Novia Lestari 164101032
Dini Nurwahidah 164101070
Trisha Naelul Mardiyah 164101103
Azizah Rahmah 164101030
Salma Syifa Nuralisa 164101057
Felicytya Azzahra Fauzie 164101069
Kelas B-2016
Gambar 1.
Tukang buah pinggir jalan
B. Sektor 2
Tabel 2. Identitas Umum Pekerjaan
No. Jenis Keterangan
1. Nama Sektor Informal Bengkel Las Motekar
2. Pemilik Bapak Juju
Jalan sekitar lanud, Kecamatan
3. Lokasi
Cibeureum, Kota Tasikmalaya
4. Jumlah Pekerja Sembilan orang
5. Bidang Pekerjaan Jasa pembuatan pagar, pengelasan, dll.
Gambar 2. Gambar 3.
Tampak depan bengkel las Peralatan bengkel las
Gambar 4. Gambar 5.
Peralatan bengkel las Peralatan bengkel las
C. Sektor 3
Tabel 3. Identitas Umum Pekerjaan
No. Jenis Keterangan
1. Nama Sektor Informal Saung Kai 3
2. Pemilik Bapak Undang Sukirman
Jl. KH. Khoer Affandi, Kecamatan
3. Lokasi
Cibeureum, Kota Tasikmalaya
4. Jumlah Pekerja Dua orang
5. Bidang Pekerjaan Kuliner
Gambar 7. Gambar 8.
Alat dan bahan es kelapa muda Alat dan bahan es kelapa muda
Gambar 13.
Alat pembuat kubah masjid
Gambar 14.
Pembuatan kubah masjid
G. Sektor 7
Tabel 6. Identitas Umum Pekerjaan
No. Jenis Keterangan
1. Nama Sektor Informal Batu Nisan
2. Pemilik Bapa Herman
Jalan sekitar lanud, Kecamatan
3. Lokasi
Cibeureum, Kota Tasikmalaya
4. Jumlah pekerja Satu orang
5. Bidang Pekerjaan Barang
Gambar 16.
Proses pencetakan dan hasil produk
Gambar 17.
Proses wawancara
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik dan pekerja dari sektor
informal di Cibeureum, mereka sama-sama tidak memakai APD saat bekerja
dan pemilik tidak menyediakan APD. Selain itu jam kerja yang diberlakukan
tidak pasti sehingga pekerja kekurangan jam untuk istirahat. Mereka berkerja
bisa seharian tergantung pemesanan dan kekuatan mereka, sehingga hal
tersebut berkaitan juga dengan pendapatan yang tidak menentu tiap harinya.
I. Rekomendasi
Pengendalian dapat dilakukan oleh pemilik sektor informal untuk
mengurangi angka kecelakaan kerja yang terjadi. Terdapat beberapa
pengendalian yang bisa dilakukan yaitu secara teknis, administrasi dan APD.
Dalam pengendalian teknis bisa dilakukan dengan cara mengganti alat yang
sudah tidak layak pakai dengan yang baru.
Pengendalian selanjutnya yaitu tahap administrasi. Cara ini dilakukan
dengan cara menerapkan shift kerja kepada pegawai agar pegawai tidak terlalu
lama terpapar bahaya dan menerima risiko bahaya ditempat kerja.
Diberlakukan juga jam istirahat kepada pekerja kurang lebih selama satu jam.
Selanjutnya yaitu tahap terakhir dengan penggunaan APD kepada para pekerja.
APD bertujuan untuk melindungi pekerja dari risiko bahaya di tempat kerja.
Contoh penggunaan APD ditempat kerja yaitu pekerja di bengkel las
menggunakan earphone jika sedang memotong besi dan menghaluskan
rangkaian besi. Selain itu, pekerjaan yang berisiko terkena paparan debu
ditempat kerja disarankan memakai masker.
J. Pamflet K3
- Umum