mikroba Fisik, seperti tanah, karet, plastik, rambut, dll
Kimia (bahan kimia yang
Bahan seharusnya tidak boleh ditambahkan dalam makanan) Berbahaya seperti borax, pewarna textil, formalin
Biologis, disebabkan oleh bakteri
(akibat kesalahan saat pemasakan, penyimpanan)atau binatang FOOD POISONING :
JIKA SESEORANG MEMAKAN MAKANAN YANG
MENGANDUNG BENDA ASING BAIK ORGANIK MAUPUN ANORGANIK YANG BERSIFAT RACUN, SEHINGGA MENGUBAH SIFAT ASLI MAKANAN TERSEBUT DAN MENYEBABKAN PENYAKIT ATAU GANGGUAN KESEHATAN BAGI YANG MEMAKANNYA KERACUNAN OLEH mikrobia
• keracunan yang disebabkan oleh mikrobiologi atau
terkontaminasinya makanan oleh bakteri dan jamur. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN MIKROBA DALAM BAHAN PANGAN
• Faktor intrinsik, merupakan sifat fisik, kimia dan struktur
yang dimiliki oleh bahan pangan tersebut, seperti kandungan nutrisi, pH, senyawa mikroba. • Faktor ekstrinsik, yaitu kondisi lingkungan pada penganan dan penyimpanan bahan pangan seperti suhu, kelembaban, susunan gas di atmosfer. • Faktor implisit, merupakan sifat-sifat yang dimiliki oleh mikroba itu sendiri. • Faktor pengolahan, karena perubahan mikroba awal sebagai akibat pengolahan bahan pangan, misalnya pemansan, pendingan, radiasi dan penambahan bahan pengawet. CONTOH KERACUNAN MAKANAN SECARA BIOLOGIS : • Tahun 1946 di Banyumas, Jateng, kasus keracunan makanan terjadi hanya karena makan tempe bongkrek. Dalam tempo dua hari 40 jiwa meninggal. • Bahkan belum lama berselang, kita dikejutkan kembali oleh peristiwa yang sama. Kejadian yang terjadi di Klaten, pasca gempa yang mengguncang DIY & Jateng itu disebabkan oleh nasi bungkus yang dimakan oleh para pengungsi yang telah tercemar oleh bakteri. Kasus keracunan makanan sumber BPOM RI • Selama periode 2010-2014 angka keracunan makanan di Indonesia mencapai 1.218 kasus • Berdasarkan penyebab 855 kasus (2015) • Keracunan Pangan di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah sebanyak 51 kasus tanpa kematian. Faktor risiko KLB diduga diduga karena menkonsumsi nasi bungkus. • KLB keracunan pangan terjadi di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah sebanyak 7 kasus • KLB diare terjadi di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara sebanyak 18 kasus • Klb sampang 159 kasus (mei 2015) • KLB Pasaman Sumbar acara syukuran Bupati terpilih 17 ribu bungkus • OKU 41 anak (3-12 tahun) keracunan bakso bakar • 53 santri pondok pesantren nurani insani, Balecatur Gamping Sleman keracunan ikan tongkol (12 Februari 2016) • PT Aqua Nusantara 200 karyawan keracunan makanan Selasa 15 Maret 2016 malam. 1. Jenis MO dalam makanan (Bakteri,Amuba,Kapang,&Virus) 2. Peranan MO dalam menimbulkan kerusakan makanan. 3. Bentuk-Bentuk Kerusakan pada makanan. • Jenis MO Dalam makanan Makanan yg disukai manusia,umumx disukai MO. Mikroorganisme itu saingan bg manusia. Banyak Virus,Bakteri,Jamur menyerang makanan msh berupa bahan mentah seperti: Sayuran,Buah- buahan,susu,Daging,Nasi,Roti,dan Buah- buahan. Makanan yg telah dihinggapi MO mengalami penguraian, shgga berkurang nilai Gizi dan kelezatannya, bahkan dapat menyebabkan keracunan. Keracunan karena makanan dapat terjadi dimana- mana sampai jumlah keracunan mknan dpt terjadi relatif tinggi. b. Bakteri Sebagai Perusak makanan Bakteri yg tumbuh dlm makanan mengubah makanan menjadi zat2 organik yang berkurang energinya. Penyakit bawaan makanan disebabkan ol Bakteri - Demam typoid dan para typus - Kholera, disentri, dan penyebab infeksi lainnya. 1.Penyebab Infeksi: Penyebab penyakit typus adalah: bakteri salmonella typi sanitasi yg kurang. 2. Sumber Penularan, manusia 3. cara pemindahan melalui makanan/air yg tercemar tinja,au air seni penderita....pemindahan terjadi melalui kontak dgn jari tangan yg kotor. 4. Masa tunas --. 1-3 minggu. 5. Pencegahan: dari segi Penyehatan makanan, maka tindakan pencegahannya: - Memelihara kebersihan tempat , alat olahan & penghidangan makanan - Memelihara kebersihan perorangan pd penjamah makanan. - penderita au karier dilarang bekerja didapur & menghidangkan makanan.