Anda di halaman 1dari 3

DISLIPIDEMIA

No. ICD-10 : E78.5


No. Kode : 440/ /SOP-UKP/UPTD-K 07/
2018
SOP No. Revisi : 00
Tgl. Terbit : 2018
Halaman : 1/2

PUSKESMAS Erlince Hasugian, SKM


BONANDOLOK NIP. 19710418 199103
2003
1. Pengertian Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan
maupun penurunan fraksi lipid dalam darah. Beberapa kelainan fraksi lipid yang utama
adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan atau trigliserida, serta
penurunan kolesterol HDL.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan Dislipidemia

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Bonandolok Nomor Tahun 2018 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Bonandolok
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan
Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur / Alat dan bahan :
Langkah-
a. Termometer
langkah
b. Tensimeter
c. Stetoscop
d. Pemeriksaan lab sederhana

Langkah-langkah
A. Anamnesa (Subjective)
Keluhan
Pada umumnya dislipidemia tidak bergejala dan biasanya ditemukan pada saat pasien
melakukan pemeriksaan rutin kesehatan (medical check-up)..
Pada nyeri kepala tegang otot yang kronis biasanya merupakan manifestasi konflik
psikologis yang mendasarinya seperti kecemasan dan depresi.

B. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana (Objective)


Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan tanda-tanda vital
2. Pemeriksaaan antropometri (lingkar perut dan IMT/Indeks Massa Tubuh).

Cara pengukuran IMT(kg/m2)= BB(kg)/TB2(m)


Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium memegang peranan penting dalam menegakkan diagnosa.
Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan: Kadar kolesterol total

C. Penegakan Penegakan Diagnosis (Assessment)


Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang.
Kolesterol Total
< 200 mg/dL Diinginkan
200-239 mg/dL Borderline
≥ 240 mg/dL Tinggi

Diagnosis Banding
Diagnosis Banding : -

Komplikasi
Penyakit jantung koroner, stroke

D. Penatalaksanaan komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan

1. terapi non farmakologis


a. pengaturan nutrisi
Pasien dengan kadar kolesterol tinggi dianjurkan untuk mengurangi asupan lemak total
dan lemak jenuh, dan meningkatkan asupan lemak tak jenuh rantai tunggal dan ganda.
b. Aktivitas fisik
Pasien dianjurkan untuk meningkatkan aktivitas fisik sesuai kondisi dan kemampuannya.

2. Tata laksana farmakologis


Terapi farmakologis dilakukan setelah 6 minggu terapi non farmakologis. Di PKM
Bonandolok dengan pemberian :
Simvastatin : 5 – 40 mg malam hari

Konseling dan Edukasi


Konseling dan Edukasi
1. Perlu adanya motivasi dari pasien dan keluarga untuk mengatur diet pasien dan
aktivitas fisik yang sangat membantu keberhasilan terapi.
2. Pasien harus kontrol teratur untuk pemeriksaan kolesterol lengkap untuk melihat target
terapi dan maintenance jika target sudah tercapai.

Kriteria Rujukan
1. Terdapat penyakit komorbid yang harus ditangani oleh spesialis.
2. Terdapat salah satu dari faktor risiko PJK
Prognosis
Dengan penatalaksanaan yang tepat maka dapat dicegah terjadinya komplikasi akibat
dislipidemia..
6. Hal-hal yang Pasien harus menghindari faktor pencetus
perlu
diperhatikan
7. Unit terkait Ruang Pemeriksaan Umum

8.Dokumen Rekam medis


Terkait
Buku pengendali pasien

Anda mungkin juga menyukai