Anda di halaman 1dari 36

Referat Diare pada Anak / 1

Daftar Isi
Referat Diare pada Anak / 2

Hal.

Kata Pengantar .................................................................................................. 3

BAB I. Pendahuluan ..................................................................................... 4 - 5

BAB II. Tinjauan Pustaka

2.1 Diare akut .................................................................................... 6

2.1.2 Epidemiologi ............................................................................ 6 - 8

2.1.3 Etiologi ..................................................................................... 8

2.1.4 Fisiologi usus ........................................................................... 9 - 14

2.1.5 Mekanisme Patogenesis Diare yang di akibatkan infeksi …… 14 - 16

2.1.6 Patogenesis ……………………………………………………… 16 - 19

2.1.7 Manifestasi Klinis ………………………………………………… 19 - 23

2.1.8 Penatalaksanaan penderita diare ……………………………… 23 - 34


2.1.9 Pencegahan Diare ……………………………………………….. 34
BAB III. Kesimpulan ...................................................................................... 35

BAB IV. Daftar Pustaka ................................................................................. 36

KATA PENGANTAR
Referat Diare pada Anak / 3

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan referat ini tepat
pada waktunya. Saya juga berterima kasih kepada seluruh dokter, perawat dan
staf yang bertugas, yang telah membimbing saya selama beberapa minggu
terakhir ini sehingga saya dapat menyelesaikan proses belajar dan pembuatan
referat ini dengan baik.

Pada kesempatan ini secara khusus saya mengucapkan terima kasih


kepada Dr. Sri Wahyuni Sp A, Dr. Pulung S Sp A, Dr. Kristyaningesti Sp A, Dr.
Budi S Sp A, Dr. Theresia A Sp A, Dr Sri Wahyuni, Dr Kesty; atas bimbingannya
selama kepaniteraan klinik.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, masih


banyak kekurangan saya yang harus diperbaiki. Oleh karena itu saya mohon
kepada seluruh dokter, perawat dan staf serta rekan-rekan mahasiswa untuk
dapat memberi masukan dan kritik yang membangun sehingga saya dapat
memperbaiki kesalahan baik yang disadari maupun yang tidak disadari.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu bagi semua
yang membacanya.

Jakarta, 20 September 2010

Penulis

BAB I
Referat Diare pada Anak / 4

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Diare adalah defekasi encer lebih dari 3x sehari dengan atau tanpa darah
dan dengan/tanpa lendir dalam tinja. 1 Terdapat beberapa macam diare yang
akan dibahas lebih rinci di malah ini. Kata diare yang dalam bahasa inggris di
sebut Diarrhea merupakan kata yang bahasa aslinya adalah diarrhoia (dari
bahasa latin) yang berarti “menggalir terus”.1,2,4

Pada negara berkembang diare masih merupakan suatu masalah,


diperkirakan 1,3 milyar angka kasus diare dan 3,2 juta kematian setiap tahun
pada balita. Jika dinilai secara menyeluruh maka anak-anak ini mengalami 3,3
episode diare pertahun, dan dibeberapa daerah bisa mencapai 9 episod
pertahun. Pada daerah yang tinggi angka kedian diare ini, seorang anak bisa
menghabiskan 15 persen waktunya dengan diare. 1

Angka kejadian diare dipengaruhi juga oleh keadaan ekonomi, krisis


ekonomi yang terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia meningkatkan
angka kejadian diare. Diare bisa menyebabkan kekurangan gizi yang cukup
berarti pada anak. Hal ini disebabkan karena adanya anoreksia sehingga asupan
makan berkurang, dan terjadi penurunan kemampuan penyerapan makan.
Kekurangan gizi ini mempengaruhi pertumbuhan dan imunitas dari seorang
anak. Episod diare yang berkepanjangan, maka dampat pada pertumbuhan akan
semakin besar. Diare terutama pada balita sangat berbahaya. Karena dapat
menyebabkan kematian akibat kekurangan cairan. Kematian akibat diare dapat
dicegah. Secara umum diare pada anak dapat disembuhkan hanya dengan
pemberian cairan dan meneruskan pemberian makanan saja. Penyebab diare di
antaranya keracunan, imunodeficiensi, malabsorbsi, dll. Diare juga dapat
disebabkan oleh infeksi oleh bakteri, virus atau parasit. Alergi terhadap makanan
atau susu tertentu. 1
Referat Diare pada Anak / 5

Penatalaksanaan diare juga merupakan hal yang sangat penting.


Kebanyakan dokter menggunakan antibiotik dan anti-diare sebagai terapi, yang
sebetulnya bukan merupakan standar dari terapi diare ini. Hal ini mugkin terjadi
karena ketidakpercayaan diri dokter jika hanya memberikan oralit tanpa
antibiotik. Untuk perlu lebih diperhatikan tatalaksana yang sesuai standar agak
efek negatif dari pemberian antibiotik yang tidak rasional ini tidak terjadi. 2

BAB II
Referat Diare pada Anak / 6

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Diare akut

2.1.1. Definisi

Diare adalah defekasi encer lebih dari 3x sehari dengan atau tanpa darah
dan dengan/tanpa lender dalam tinja. 3

Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung
kurang dari 7 hari pada bayi atau anak yang sebelumnya sehat. 4

Diare kronik adalah diare intermiten (hilang-timbul) yang berlanjut sampai


2 minggu atau lebih tanpa adanya infeksi. 4

Diare persisten adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari. 4

Disentri adalah diare akut yang pada tinjanya ditemukan darah secara
kasat mata. 4

Kata diare yang dalam bahasa inggris di sebut Diarrhea merupakan kata
yang bahasa aslinya adalah diarrhoia (dari bahasa latin) yang berarti “menggalir
terus”. 4

2.1.2 . Epidemiologi

Di Indonesia, menurut data Risetkes sampai 2008, diare merupakan


penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi kedua setelah pneumonia.
Persentasi kematian anak kelompok usia 11-29 bulan mencapai 31,4 persen,
kelompok umur 1-4 tahun mencapai angka 25,2 persen, dan kelompok umur 5-
14 tahun mencapai 11,3 persen. Sampai saat ini penyakit diare atau sering juga
disebut gastroenteritis masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama
dari masyarakat di Indonesia. Dari daftar urutan penyebab kunjungan
puskesmas/balai pengobatan, hampir selalu termasuk dalam kelompok
penyebab utama bagi masyarakat yang berkunjung ke sana. Angka
Referat Diare pada Anak / 7

kesakitannya adalah sekitar 200 – 400 kejadian diare diantara 1000 penduduk
setiap tahunnya. Di Indonesia dapat ditemukan sekitar 60 juta kejadian setiap
tahun pasien penderita diare, 70 - 80% dari penderita ini adalah anak di bawah
lima tahun (+- 40 juta kejadian). Kelompok ini setiap tahunnya mengalami lebih
dari satu kejadian diare. Antara 1 - 2% akan jatuh ke dalam dehidrasi dan bila
tidak segera ditolong 50 - 60% di antaranya dapat meninggal. Hal inilah yang
menyebabkan sejumlah 3500.000 – 500.000 anak di bawah lima tahun
meninggal setiap tahunnya. 1

Penyakit ini ditularkan secara fecal-oral melalui makanan dan minuman


yang tercemar. Di Negara yang sedang berkembang, prevalensi yang tinggi dari
penyakit diare merupakan kombinasi dari sumber air yang tercemar, kekurangan
protein dan kalori yang menyebabkan turunnya daya tahan badan. 3

Tiga faktor saling berkaitan yang berhubungan dengan penyebaran penyakit ini:

1. Agen penyebab Diare3


- Bakteri
- Virus
- Protozoa

2. Faktor penjamu yang meningkatkan kerentanan terhadap diare 3

3. Faktor lingkungan dan perilaku :


Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan
dua faktor yang dominan, yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja
kedua faktor ini akan berinteraksi bersama dengan perialku manusia.
Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta
berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula. Yaitu
melalui makanan dan minuman, maka dapat menimbulkan kejadian
penyakit diare. 3

2.1.3. Etiologi
Referat Diare pada Anak / 8

Pada saat yang lalu kuman-kuman patogen hanya dapat diidentifikasi dari
25% tinja penderita diare akut. Pada saat ini dengan menggunakan teknik baru
bisa diidentifikasi dari 75% dari orang yang dating berobat ke pusat kesehatan
dan 50% dari kasus-kasus ringan di masyarakat. Penelitian menunjukan bahwa
sekita 20-80% diare akut disebabkan oleh Rotavirus, dan di Indonesia pada
penelitian di 6 rumah sakit menunjukan angka sebesar 55%.3,4

Penyebab Diare3,4

2.1.4. Fisiologi usus

Secara patofisiologis terjadinya diare disebabkan adanya gangguan pada


mekanisme transport air dan elektrolit di usus sehingga terjadinya peningkatan
Referat Diare pada Anak / 9

frekuensi defekasi. Untuk melakukan tatalaksana diare maka kita perlu


mengetahui mekanisme transport air dan elektrolit dalam usus. 3

Pada penderita diare terjadi gangguan di usus halus dan usus besar yang
seharusnya masing-masing melakukan fungsinya masing-masing. Usus halus
berfungsi menyerap nutrisi yang telah mengalami reaksi-reaksi enzimmatis.
Pada usus besar terjadi penyerap kembali air, dari 500ml bahan yang masuk ke
usus besar maka akan diserap air sekitar 350ml dan akan menghasilkan feces
150 gram. Di sepanjang usus terdapat gerakan segmentasi dan perilstatik
Segmentasi adalah suatu gerakan motilitas utama usus halus yang mencampur
dan sedikit mendorong kimus (cairan kental campuran makanan dan getah
pencernaan). Peristaltik yang merupakan gerakan kompleks motilitas migratif
yang merupakan suatu gerakan yang lambat, proses ini memerlukan waktu 100-
150 menit bergerak mulai dari lambung sampai pada akhir usus halus. Pada
diare fungsi ini terganggu maka feces menjadi cair dan nutrusi yang diserap
menjadi terbuang karena terjadi peningkatan motilitas usus. 2
Referat Diare pada Anak / 10

Gerakan segmentasi dan peristaltik. 2

Mekanisme daya tahan tubuh pada system pencernaan.

Tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk melindungi diri. Pada usus juga
terdapat proses yang sama, jadi infeksi bakteri atau virus pada usus tidak
selamanya akan menimbulkan kelainan misalnya diare. Mekanisme daya tahan
tubuh ini mencakup non imunologis dan imunologis. Pertahanan non imunologis
antara lain adalah flora usus, sekresi mucin, asama lambung, dan gerakan
peristaltik. Sistem imonologik juga berperan penting dalam mekanisme ini,
misalnya Immunoglobulin, dan Cell Mediated Immunity (CMI). 3,4

Keseimbangan cairan normal

Dalam keadaan normal absorpsi dan sekresi air dan elektrolit tinja terjadi di
sepanjang usus. Sebagai contoh, seorang dewasa sehat menyerap 2 liter cairan
Referat Diare pada Anak / 11

setiap hari. Air ludah dan sekresi lambung, pangkreas dan hati berjumlah lebih
kurang 7 liter, sehingga jumlah cairan yang masuk ke dalam usus setiap hari
semuanya sekitar 9 liter. Di dalam usus, air dan elektrolit secara serentak
diabsorpsi oleh vili dan disekresi oleh kripta epitel mukosa. Hal ini menyebabkan
aliran air dan elektrolit antara usus dan darah bersifat dua arah. Karena absorpsi
cairan lebih besar daripada sekresinya hasil akhirnya adalah absorpsi cairan
lebih besar. 3

Biasanya lebih dari 90% cairan yang masuk ke usus halus di serap dan sekitar 1
liter sampai ke usus besar. Di usus besar terjadi penyerapan lebih lanjut dan
hanya 100-200 ml air dikeluarkan setiap hari dalam bentuk tinja. Setiap
perubahan dalam arus dua arah air elektrolit dalam usus halus (seperti
bertambahnya sekresi, berkurangnya absorpsi atau keduanya) menghasilkan
baik berkurangnya absorpsi neto atau memang benar-benar sekresi neto dan
mengakibatkan bertambahnya peningkatan volume cairan yang masuk ke usus
besar. Bila volume cairan ini melebihi kapasitas absorpsi usus besar terjadilah
diare. 3

Penyerapan air dan elektrolit

Absorpsi air di usus halus disebabkan karena derajat osmolaritas yang terjadi
apabila bahan terlarut (khususnya natrium) diabsorpsi secara aktip dari lumen
usus oleh sel epitel vili. Ada beberapa mekanisme agar Na diabsorpsi di usus
halus. Untuk masuk sel epitel, natrium terkait dengan penyerapan ion klorida
atau diabsorpsi langsung sebagai ion natrium atau ditukar dengan Ion hidrogen
atau terkait dengan absorpsi bahan organik seperti glukosa atau asam amino
tertentu. penambahan glukosa ke larutan elektrolit dapat meningkatkan
penyerapan natrium di usus halus sebanyak tiga kali. 3
Referat Diare pada Anak / 12

Mekanisme absorpsi dan sekresi air dan elektrolit dalam epitel usus halus. 3

Setelah diabsorpsi, natrium dikeluarkan dari sel epitel melalui pompa ion yang
disebut sebagai Na+ K+ ATPase. Pengeluaran natrium ke cairan ektraseluler ini
menignkatkan osmolaritasnya dan menyebabkan air dan eletrolit lainnya
mengalir secara pasien dari lumen usus halus melalui saluran interseluler ke
dalam cairan ekstraseluler. Proses ini menjaga keseimbangan osmotik antara
cairan intraluminer usus dan cairan ekstraseluler. 3

Sekresi air dan elektrolit

Sekresi air dan elektrolit biasanya terjadi di dalam kripta epitel usus halus. Disini
natrium klorida diangkut dari cairan ekstraseluler ke sel epitel melewati membran
basolateral (lihat gambar 2,3). Natrium kemudian di pompa kembali ke dalam
cairan ekstraseluler melalui Na+ K+ ATPase. Proses sekresi merupakan
kebalikan proses absorpsi. Penyerapan pasangan NaCl akan meningkatkan
anion Cl didalam sel kripta dan pada waktu yang bersamaan Na akan
dikeluarkan dari sel kripta dengan bantuan enzin Na-K-ATPase. Sekresi Cl
didalam sel kripta dapat pula ditingkatkan dengan adanya intracellular
Referat Diare pada Anak / 13

messenger (berupa cyclic nucleotide, misalnya cAMP cGMP, yang dapat


menyebabkan peninggian permeabilitas set kripta), sehingga Cl dengan mudah
keluar lumen usus. Pada saat yang sama rangsangan sekresi menyebabkan
perubahan tekanan osmotik yang menyebabkan air dan elektrolit lain mengalur
secara pasif dari cairan ekstraseluler ke dalam lumen usus melalui saluran
interseluler. 3

Transport di kripta dan Villus. 3


Referat Diare pada Anak / 14

Tranport Cl dan Na. 3

2.1.5. Mekanisme Patogenesis Diare yang di akibatkan infeksi.

Infeksi oleh bakteri merupakan penyebab tersering terjadinya infeksi. Bakteri


yang menginfeksi usus ini bisa merusak mukosa (bakteri atau parasit non
invasif), tapi terdapat juga bakteri yang tidak merusak mukosa (bakteri non-
invasif). 2

Diare karena bakteri non Invasif (Enterotoksikgenik). Pada kondisi ini


mukosa usus tidak terjadi kerusakan, tapi toksin yang di keluarkan bakteri ini
menempel di mukosa setelah 5-30 menit diproduksi. Enterotoksin ini
menyebabkan reaksi yang berlebihan dari nikotinamid adenine dinukleotid pada
dinding usus, sehingga meningkat kadar adenosisn 3’ 5’-siklik monofosfat (siklik
AMP) dalam sel yang menyebabkan sekresi aktif anion klorida dalam lumen usus
yang diikuti air, kalium, natrium, dan bikarbonat. Contoh bakterinya adalalah V.
cholera Eltor, Enterotoxicgenic E. coli (ETEC), dan C. Perfringens. 5
Referat Diare pada Anak / 15

Diare karena bakteri Invasif (Enterovasif). Diare pada kasus disebabkan


karena adanya kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan ulseratif. 5

Virus

 Beberapa jenis virus seperti rotavirus, berkembang biak dalam epitel vili usus
halus, menyebabkan kerusakan sel epitel dan pemendekan vili. Hilangnya
sel-sel vili yang secara normal mempunyai fungsi absorbsi dan penggantian
sementara oleh sel epitel berbentuk kripta yang belum matang, menyebabkan
usus menskresi air dan elektrolit. Kerusakan vili dapat juga dihubungkan
dengan hilangnya enzim dissakaridase, menyebabkan berkurangnya
absorpsi disakarida terutama iaktosa. Penyembuhan terjadi bila vili
mengalami regenerasi dan epitel vilinya menjadi matang. 3

Bakteri

 Penempelan di mukosa. Bakteri yang berkembang biak dalam usus halus


pertama-tama harus menempel mukosa untuk menghindarkan diri dari
penyapuan. Penempelan terjadi melalui antigan yang menyerupai rambut
getar, disebut pili atau fimbria yang melekat pada reseptor, di permukaan
usus. Hal ini terjadi misalnya pada E coli enterotoksigenik dan V cholerae 01.
pada beberapa keadaan, penempelan dimukosa dihubungkan dengan
perubahan epitel usus yang menyebabkan pengurangan kapasita
penyerapan atau menyebabkan sekresi cairan (misalnya infeksi E coli
enteropatogenik atau enteroaggregasi). 3
 Toxin yang menyebabkan sekresi. E coli enterotoksigenik, V.cholerae 01 dan
beberapa bakteri lain mengeluarkan toksin yang menghambat fungsi sel
epitel. Toksin ini mengurangi absorbsi natrium melalui vili dan mungkin
meningkatkan sekresi chlorida dari kripta, yang menyebabkan sekresi air dan
elektrolit (lihat unit 2). Penyembuhan terjadi bila sel yang sakit diganti dengan
sel yang sehat setelah 2-4 hari. 3
Referat Diare pada Anak / 16

Protozoa

 Penempelan mukosa G. Lambia dan Cryptosporidium menempel pada epitel


usus halus dan menyebabkan pemendekan vili, yang kemungkinan
menyebabkan diare.
 Invasi mukosa. E histolitica menyebabkan diare dengan cara menginvasi
epitel mukosa di kolon (atau ileum) yang menyebabkan mikroabses dan
ulkus. Namun begitu 90% infeksi terjadi oleh strain yang tidak ganas; dalam
hal ini tidak ada invasi ke mukosa dan tidak timbul gejala/tanda-tanda,
meskipun kista amoeba dan trofozoit mungkin ada di dalam tinjanya. 3

2.1.6. Patogenesis

Ada 2 prinsip mekanisme terjadinya diare cair, yaitu sekretorik dan


osmotik. Meskipun dapat melalui kedua mekanisme tersebut, diare sekretorik
lebih sering ditemukan pada infeksi saluran cerna. Begitu pula kedua mekanisme
tersebut dapat terjadi bersamaan pada satu anak. 3

Diare sekretorik

Diare sekretorik disebabkan karena sekresi air dan elektrolit ke dalam usus
halus. Hal ini terjadi absorpsi natrium oleh vili gagal sedangkan sekresi klorida di
sel epitel berlangsung terus atau meningkat. Hasil akhir adalah sekresi cairan
yang mengakibatkan kehilangan air dan elektrolit dari tubuh sebagian tinja cair.
Hal ini menyebabkan terjadinya dehidrasi. Pada diare infeksi perubahan ini
terjadi karena adanya rangsangan pada mukosa usus halus toksin bakteri seperti
toksin Escherichia coli dan Vibrio cholera 01 atau virus (rotavirus). Pada diare
sekretorik, toksin merangsang c-AMP atau c-GMP untuk mensekresikan secara
aktif air dan elektrolit ke dalam lumen usus sehingga terjadi diare. 3

Diare sekresi (secretory diarrhea), disebabkan oleh: 3


a. Infeksi virus, kuman-kuman pathogen dan apatogen seperti terlihat
pada bagan I
Referat Diare pada Anak / 17

b. Hiperperistaltik usus halus yang dapat disebabkan oleh bahan-


bahan kimia, makanan (misalnya keracunan makanan, makanan
yang pedas, terlalu asam), gangguan psikis (ketakutan, gugup),
gangguan saraf, hawa dingin, alergi dan sebagainya.
c. Difesiensi imun terutama SIgA (Secretory Immunoglobulin A) yang
mengakibatkan terjadinya berlipat gandanya bakteri/flora usus dan
kamur, terutama Candida.

Diare osmotik

Kenaikan tekanan osmotik dalam lumen usus akibat fermentasi makanan yang
tidak diserap akan menarik air sel kedalam lumen usus sehingga terjadi diare.
Diare jenis ini terjadi karena kita menelan makanan yang sulit diserap, baik
karena memang makanan tersebut sulit diserap (magnesium, fosfat, laktulosa,
sorbitol) atau karena terjadi gangguan penyerapan di usus (penderita defisiensi
laktose yang menelan laktosa). Karbohidrat yang tidak diserap di usus ini akan
difermentasi di usus besar, dan kemudian akan terbentuk asam lemak rantai
pendek. Meskipun asam lemak rantai pendek ini dapat diserap oleh usus, tetapi
jika produksinya berlebihan, akibatnya jumlah yang diserap kalah banyak
dibandingkan jumlah yang dihasilkan, sehingga menyebabkan peningkatan
osmolaritas di dalam usus. Peningkatan osmolaritas ini akan menarik air dari
dalam dinding usus untuk keluar ke rongga usus. Akibatnya, terjadi diare cair
yang bersifat asam, dengan osmolaritas yang tinggi (> 2x[Na + K]), tanpa disertai
adanya leukosit di feses. Contoh diare jenis ini adalah diare pada penderita
defisiensi enzym laktase yang mengkonsumsi makanan yang mengandung
laktosa. Ciri diare jenis ini adalah diare akan berhenti jika penderita puasa
(menghentikan memakan makanan yang menyebabkan diare tersebut) . 3
Referat Diare pada Anak / 18

Mekanisme diare osmotik.2

Diare osmotik (osmotic diarrhea) disebabkan oleh:3

a. Malabsorpsi makanan (lihat bagan 2,4)

b. KKP (kekurangan kalori protein)

c. BBLR (bayi berat badan lahir rendah) dan bayi baru lahir

Bagan 2,4 Berbagai macam makanan sebagai penyebab diare3.

Osmotic Diarrhea Secretory Diarrhea


Volume of stool <200 mL/24 hr >200 mL/24 hr
Response to fasting Diarrhea stops Diarrhea continues
Stool Na* <70 mEq/L >70 mEq/L
Reducting substances * Positive Negative
Stool pH <5 >6
Referat Diare pada Anak / 19

Perbedaan Diare Osmotik dan Sekretorik. 3

2.1.7. Menifestasi Klinis


Mula-mula bayi/anak menjadi cengeng, gelisah, suhu badan mungkin
meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada kemudian timbul diare. Tinja
makin cair, mungkin mengandung darah dan/atau lendir, warna tinja berubah
menjadi kehijau-hijauan karena tercampur empedu. Karena seringnya defekasi.,
anus dan sekitainya lecet karena tinja makin lama menjadi asam akibat
banyaknya asam laktat, yang terjadi dari pemecahan laktosa yang tidak dapat
diabsorpsi oleh usus. ,1,2,4

Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare. Bila penderita
telah banyak kehilangan air dan elektrolit terjadilah gejala dehidrasi. Berat badan
turun, pada bayi ubun-ubun besar cekung, tonus dan turgor kulit berkurang
selaput lendir mulut dan bibir terlihat kering. 1,2,4

Jika melihat dari patofisiologi di atas, terjadinya diare akan menggangu


homeostatis tubuh karena terjadinya kehilangan air, tidak ada penyerapapan
makanan dan terbuangnyazat-zat yang di butuhkan tubuh. Karena terjadinya
hal-hal seperti di atas maka akan terjadinya dehidrasi, gangguan asam-basa,
hipoglikemia, dan gangguan gizi. 1,2,4

Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih banyak daripada


pemasukan air (input), merupakan penyebab terjadinya kematian pada diare.
Untuk menilai tingkat keparahan dari dehidrasi ini dapat kita nilai melalui gejala-
gelaja yang ada, untuk dapat menilainya sistematis maka bisa di gunakan nilai
skor Maurice King atau Kehilangan berat badan. 3

1. Kehilangan berat badan:

a. Tidak ada dehidrasi, bila terjadi penurunan berat'badan 2 1/2 %.

b. Dehidrasi ringan, bila terjadi penurunan berat badan 2 1/2 - 5 %.


Referat Diare pada Anak / 20

c. Dehidrasi sedang, bila terjadi peuurunan berat badan 5 - 10%.

d. Dehidrasi berat, bila terjadi penurunan berat badan 10%.

2. Skor Maurice King

Bagian Tubuh Nilai untuk gejala yang ditemukan

Yang diperiksa 0 1 2

Keadaan umum Sehat Gelisah, Mengigau, ko


cengeng,
ma atau syok
apatis, ngantuk

Kekenyalan kulit Normal Sedikit kurang Sangat kurang

Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung

Ubun-ubun besar Normal Sedikit cekung Sangat cekung

Mulut Normal Kering Kering &


siarrosis

Denyut kuat < 120 Sedang (120-Lemah > 140


nadi/menit 140)

Skor Maurice King.1,2,4

Catatan : 4

a. Untuk menentukan kekenyalan kulit, kulit perut 'dijepit' antara ibu jari dan
telunjuk selama 30 - 60 detik, kemudian di lepas. Jika kulit kembali normal
dalam waktu
- 1 detik : turgor agak kurang (dehidrasi ringan)

- 1- 2 detik : turgor kurang (dehidrasi sedang)


Referat Diare pada Anak / 21

- 2 detik : turgor sangat kurang (dehidrasi berat)

b. Berdasarkan skor yang terdapat pada seorang penderita dapat ditentukan


derajat dehidrasinya :
- Jika mendapat nilai 0 - 2 : dehidrasi ringan

- Jika mendapat nilai 3 - 6 : dehidrasi sedang

- Jika mendapat nilai 7 - 12: dehidrasi berat

(Nilai/gejala tersebut adalah gejala/nilai yang terlihat pada dehidrasi


isotonik dan hipotonik dan keadaan dehidrasi yang paling banyak
terdapat, masingmasing 77,8 % dan 9,5 %).

c. Pada anak-anak dengan ubun-ubun besar sudah menutup, nilai untuk


ubun-ubun besar diganti dengan banyaknya/frekuensi kencing.

Gangguan keseimbangan asam-basa (metabolik asidosis). Karena


terjadinya asidosidosis metabolik ini maka pernapasan akan menjadi lebih cepat,
teratur dan dalam. Pada saat diare terjadinya pembuangan bikarbonat
bersamaan dengan tinja. Metabolik asidosis ini terjadi karena: 4

a. Kehilangan Na-bikarbonat bersama tinja


b. Adanya ketosis kelaparan. Metabolisme lemak tidak sempuna sehingga
benda keton tertimbun dalam tubuh
c. Terjadi penimbunan asam laktat karena adanya anoksia jaringan
d. Produk metabolisme yang bersifat asam meningkat karena tidak dapat
dikeluarkan oleh ginjal (terjadi oliguria/anuria)
e. Pemindahan ion Na dari cairan ekstraseluler ke dalam cairan intraseluler.
3,4
Referat Diare pada Anak / 22

Hipoglikemia. Hipoglikemia terjadi pada 2 - 3 % dari anak-anak yang


menderita diare. Pada anak-anak dengan gizi cukup/baik. Pada bayi atau anak
yang kurang gizi maka kondisi ini akan menjadi lebih berbahaya, karena
sebelumnya telah terjadinya kekurangan kalium. Hal ini terjadi karena: 3,4

a. Penyimpanan/persediaan glikogen dalam hati terganggu

b. Adanya gangguan absorpsi glukosa (walaupun jarang terjadi).

Gejala hipoglikemia akan muncul jika kadar glukosa darah menurun sampai 40
mg % pada bayi dan 50 mg % pada anak-anak. Gejala-gejala hipoglikemia ter-
sebut dapat berupa : lemas, apatis, peka rangsaing, tremor, berkeringat, pucat,
syok, kejang sampai koma. Terjadinya hipoglikemi ini perlu dipertimbangkan jika
terjadi kejang yang tiba-tiba tanpa adanya panas atau penyakit lain yang disertai
dengan kejang. 3,4

Gangguan gizi. Sewaktu anak menderita diare, sering terjadi gangguan


gizi dengan akibat terjadinya penurunan berat badan dalam waktu yang singkat.
Hal ini disebabkan karena: 3,4

a. Makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut diare dan/atau
muntahnya akan bertambah hebat. Orang tua sering harya memberikan
air teh saja (teh diet).
b. Walaupun susu diteruskan, sering diberikan dengan pengenceran dan
susu yang encer ini diberikan terlalu lama.
c. Makanan yang diberikan sering tidak dapat dicema dan diabsorpsi dengan
baik karena adanya hiperperistaltik.

Infeksi. Dari setiap bakteri ato virus yang menginfeksi usus, maka akan
menunjukan gejala-gejala yang berbeda-beda. 3
Referat Diare pada Anak / 23

Gejala khas Diare Akut oleh berbagai penyebab. 4

Ket: ETEC : Enterotoxigenic Escherichia coli EIEC : Enteroinvasive Escherichia


coli

2.1.8. Penatalaksanaan penderita diare


1. Anamnesis

Kepada penderita atau keluarganya perlu ditanyakan mengenai riwayat per-


jalanan penyakit antara lain: 3,4

- Lamanya sakit/diare (sudah berapa jam, hari )


- Frekuensinya (berapa kali sehari)
- Banyaknya/volumenya (berapa banyak setiap kali buang air besar,
misalnya berapa ml/sendok/gelas dan sebagainya)
- Warnanya (biasa, kuning berlendir, berdarah, seperti air cucian beras dan
sebagainya).
- Baunya (amis, asam busuk)
- Buang air kecil (banyaknya, wamanya, kapan terakhir kencing, dan
sebagainya)
- Ada tidaknya batuk, panas pilek dan kejang (sebelum, selama atau
setelah diare)
Referat Diare pada Anak / 24

- Jenis, bentuk dan banyaknya makanan dan minuman sebelum dan


sesudah dan sakit
- Penderita diare di sekitar rumah
- Berat badan sebelum sakit (bila diketahui).

2. Penatalaksanaan

Dalam tatalaksana diare, berdasarkan PELATIHAN NASIONAL


“Tatalaksana Terkini Diare dan Kolestasis” di Yogyakarta, 23-24 Mei 2009
ditulis terdapat “Lima Lintas Tatalaksana” yang penting untuk dia. 2

 Rehidrasi
 Dukungan Nutrisi
 Suplementasi
 Antibiotik Selektif
 Edukasi
 Terapi lain yang digunakan dengan pertimbangan tertentu.
a. Rehidrasi
Pada tatalaksana ini terdapat lima jenis rencana terapi, sesuai dengan
derajat dehidrasi. Untuk menentukan derajat dehidrasi pada tatalaksana ini
digunakan tatalaksana sebagai berikut: . 2

KATEGORI TANDA DAN GEJALA

Dehidrasi berat Dua atau lebih tanda berikut :


 Letargi atau penurunan kesadaran
 Mata cowong
 Tidak bisa minum atau malas minum
 Cubitan kulit perut kembali dengan
sangat lambat
( ≥ 2 detik )
Referat Diare pada Anak / 25

Dehidrasi tak Dua atau lebih tanda berikut :


berat  Gelisah
 Mata cowong
 Kehausan atau sangat haus
 Cubitan kulit perut kembali dengan
lambat
Tanpa dehidrasi Tidak ada tanda gejala yang cukup
untuk mengelompokkan dalam dehidrasi berat
atau tak berat
Derajat Dehidrasi. 2

Setelah menentukan derajat dehidrasi maka kita lakukan rencana


terapi dengan rencan A, B, dan C. Lakukan rencana A jika tidak terdapat
dehidrasi sesuai table di atas, dengan rencana B jika dehidrasi tidak berat, dan
rencana C untuk dehidrasi berat. Dalam terapi-terapi ini diberikan rehidrasi oral
dalam bentuk pemberian oralit dengan formula yang baru karena pada formula
oralit yang lama bisa terjadi Hipernatremia. Pada formula yang baru ini
osmolaritasnya lebih rendah dengan perbandingan sebagai berikut: . 2

Oralit Lama Oralit Baru

Untuk Kolera Untuk kolera dan non


kolera
Risiko hipernatremia pada Dibuat karena banyak
non kolera laporan hipernatremia
Osmolaritas lebih tinggi Osmolaritas lebih
rendah
Natrium 90 mmol/L Natrium 75 mmol/L
Kalium 20 mmol/L Kalium 20 mmol/L
Sitrat 10 mmol/L Sitrat 10 mmol/L
Referat Diare pada Anak / 26

Klorida 80 mmol/L Klorida 65 mmol/L


Glukosa 111 mmol/L Glukosa 75 mmol/L
osmolaritas osmolaritas
311 245
mmol/L mmol/L

Oralit. 2
a.1. Rencana Terapi A.

GUNAKAN CARA INI UNTUK MENGAJARI IBU: 2


 Teruskan mengobati anak diare di rumah
 Berikan terapi awal bila terkena diare
MENERANGKAN EMPAT CARA TERAPI DIARE DI RUMAH
1. BERIKAN ANAK LEBIH BANYAK CAIRAN DARIPADA
BIASANYA UNTUK MENCEGAH DEHIDRASI. 2
 Gunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan, seperti oralit, makanan
yang cair (seperti sup, air tajin) dan kalau tidak ada air matang gunakan
larutan oralit untuk anak, seperti dijelaskan dalam kotak di bawah
(Catatan: jika anak berusia kurang dari 6 bulan dan belum makan
makanan padat lebih baik diberi oralit dan air matang daripada makanan
cair).
 Berikan larutan ini sebanyak anak mau, berikan jumlah larutan oralit
seperti di bawah.
 Teruskan pemberian larutan ini hingga diare berhenti.
Referat Diare pada Anak / 27

2. BERI TABLET ZINC 2


 Dosis zinc untuk anak-anak:
 Anak di bawah umur 6 bulan : 10 mg(1/2
tablet) per hari
 Anak di atas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet)
per hari
 Zinc diberikan selama 10 han berturut-turut,
meskipun anak telah
 sembuh dari diare.
 Cara pemberian tablet zinc:
 Untuk bayi, tablet zinc dapat dilarutkan dengan
air matang, ASI, atau oralit. Untuk anak-anak
yang lebih besar, zinc dapat dikunyah atau
dilarutkan dalam air matang atau oralit.
 Tunjukkan cara penggunaan tablet zinc kepada orang tua
atau wali anak dan meyakinkan bahwa pemberian tablet zinc
harus diberikan selama 10 hari berturut-turut meskipun anak
sudah sembuh.
Referat Diare pada Anak / 28

3. BERI ANAK MAKANAN UNTUK MENCEGAH KURANG GIZI2


 Teruskan ASI
 Bila anak tidak mendapatkan ASI berikan susu yang biasa diberikan.
Untuk anak kurang dan 6 bulan atau belum mendapat makanan padat,
dapat diberikan susu.
 Bila anak 6 bulan atau lebih atau telah mendapat makanan padat:
 Berikan bubur, bila mungkin campur dengan kacang-
kacangan, sayur, daging, atau ikan. Tambahkan 1 atau 2
senclok the minyak sayur tiap porsi.
 Berikan sari buah atau pisang halus untuk menambahkan
kalium.
 Berikan makanan yang segar. Masak dan haluskan atau tumbuk
makanan dengan balk.
 Bujuklah anak untuk makan, berikan makanan sedikitnya 6 kali sehari.
 Berikan makanan yang sama setelah diare berhenti, dan berikan porsi
makanan tambahan setiap hari selama 2 minggu.
4. BAWA ANAK KEPADA PETUGAS KESEHATAN BILA ANAK TIDAK MEMBAIK
DALAM 3 HARI ATAU MENDERITA SEBAGAI BERIKUT : 2
 Buang air besar cair lebih sering
 Muntah terus menerus
 Rasa haus yang nyata
 Makan atau minum sedikit
 Demam
 Tinja berdarah
5. ANAK HARUS DIBERI ORALIT DI RUMAH APABILA: 2
 Setelah mendapat Rencana Terapi B atau C.
 Tidak dapat kembali kepada petugas kesehatan
bila diare memburuk.
 Memberikan oralit kepada semua anak dengan
diare yang dating ke petugas kesehatan
merupakan kebijakan pemerintah.
JIKA AKAN DIBERIKAN LARUTAN ORALIT DI RUMAH,
MAKA PERLU DIPERLUKAN ORALIT DENGAN FORMULA BARU2
Referat Diare pada Anak / 29

Formula oralit baru yang berasal dari WHO dengan komposisi sebagai berikut:
Natrium : 75 mmol/L
Klorida : 65 mmol/L
Glukosa, anhidrous : 75 mmol/L
Kalium : 20 mmol/L
Sitrat : 10 mmol/L
Total Osmolaritas : 245 mmol/L
KETENTUAN PEMBERIAN ORALIT FORMULA BARU: 2
 Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru.
 Larutkan 1 bungkus orallt formula baru dalam 1 liter air matang, untuk
persediaan 24 jam.
 Berikan larutan oralit pada anak setiap kali buang air besar, dengan
ketentuan sebagai berikut :
 Untuk anak berumur kurang dari 2 tahun: berikan 50 sampai 100 ml
tiap kali buang air besar.
 Untuk anak berumur 2 tahun atau lebih: berikan 100 sampai 200 ml
tiap kali buang air besar.
 Jika dalam waktu 24 jam persediaan larutan oralit masih tersisa, maka
sisa larutan itu harus dibuang.
TUNJUKKAN KEPADA IBU CARA MEMBERIKAN ORALIT2
 Berikan satu sendok teh tiap 1-2 menit untuk anak
dibawah umur 2 tahun.
 Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak
yang lebih tua.
 Bila anak muntah, tunggulah 10 menit. Kemudian
berikan cairan lebih lama (misalnya satusendok
tiap 2-3 menit).
 Bila diare berlanjut setelah oralit habis, beritahu
ibu untuk memberikan cairan lain sepertidijelaskan
dalam cara pertama atau kembali kepada petugas
kesehatan untuk mendapatkan tambahan oralit. 2
Referat Diare pada Anak / 30

a.2. Rencana Terapi B.


Pada dehidrasi tak berat, cairan rehidrasi oral diberikan dengan pemantauan yang
dilakukan di Pojok Upaya Rehidrasi Oral selama 4-6 jam. 2
 Ukur jumlah rehidrasi oral yang akan diberikan selama 4 jam pertama
Jika anak minta minum lagi, berikan. 2
 Tunjukkan kepada orang tua bagaimana cara memberikan rehidrasi
oral2
o Berikan minum sedikit demi sedikit
o Jika anak muntah, tunggu 10 menit lalu lanjutkan
kembali rehidrasi oral pelan-pelan
o Lanjutkan ASI kapanpun anak meminta
 Setelah 4 jam : 2
o Nilai ulang derajat dehidrasi anak
o Tentukan tatalaksana yang tepat untuk melanjutkan
terapi
o Mulai beri makan anak di klinik
 Bila ibu harus pulang sebelum selesai rencana terapi B2
o Tunjukkan jumlah oralit yang harus dihabiskan dalam
terapi 3 jam di rumah.
o Berikan oralit untuk rehidrasi selama 2 hari lagi seperti
dijelaskan dalam Rencana Terapi A.
o Jelaskan 4 cara dalam Rencana Terapi A untuk
mengobati anak di rumah
 Berikan anak lebih banyak cairan daripada
biasanya
 Beri tablet zinc
 Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi
 Kapan anak harus dibawa harus kembali kepada
petugas kesehatan. 2

a.2. Rencana Terapi C.


Untuk terapi C ikuti alogarit seperti di bawah ini. 2
Referat Diare pada Anak / 31

b. Dukungan nutrisi

Pada penderita diare walaupun adanya malabsorbsi usus, pemberian makan


bisa memperbaiki permukaan absorpsi usus. Karena itu pasien diare tidak
dianjurkan puasa, kecuali bila muntah-muntah hebat. Minuman berkafein dan
alcohol harus dihindari karena dapat meningkatkan motilitas dan sekresi usus.
Pemberian makan dalam jumlah kecil dengan kalori tinggi sangat membantu. 2

c. Suplementasi Zinc

• Pemberian zinc2
– Mengurangi lama dan beratnya diare
– Mencegah berulangnya diare selama 2-3 bulan
– Mengembalikan nafsu makan anak
• Dosis zinc untuk anak 2
Referat Diare pada Anak / 32

– Anak di bawah umur 6 bulan : 10 mg(1/2 tablet) per hari


– Anak di atas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari
• Diberikan selama 10-14 hari berturut-turut meskipun anak sudah sembuh
dari diare 2
• Kofaktor enzim superoxide dismutase (SOD) 2
• Stabilisator intramolekular 2
– Mencegah pembentukan ikatan disulfida
– Berkompetisi dengan tembaga (Cu) dan besi (Fe)
• Mampu menghambat sintesis nitric oxide (NO) oleh enzim nitric oxide
synthase type-22
• Zinc berperan : 2
– Antioksidan
– Penguat sistem imun
– Aktivasi limfosit T
– Menjaga keutuhan epitel usus.
d. Antibiotik Selektif 2

• Indikasi : 2

diare berdarah (disentri) dan kolera

• Disentri 2

Beri antibiotik selama 5 hari yang masih sensitif terhadap shigella


menurut pola setempat.

Berdasarkan WHO 2

 golongan Quinolon seperti Ciprofloxacin dengan dosis 30-50


mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis selama 5 hari
 Pantau setelah 2 hari pengobatan :

demam, diare berkurang, darah dalam feses, peningkatan nafsu


makan

 Membaik  HENTIKAN ANTIBIOTIK


Referat Diare pada Anak / 33

 Tidak membaik  hentikan pemberian antibiotik sebelumnya


dan berikan antibiotik yang sensitif terhadap shigella
berdasarkan area
 Jika kedua jenis antibiotika tersebut di atas tidak memberikan
perbaikan maka amati kembali adanya penyulit atau penyebab
selain disentri

Pada pemberian antibiotika secara irasional makan bisa memperpanjang diare


dikarenakan menggangu keseimbangan flora usus dan mengakibatkan tumbuhnya
Clostridium difficile. Dampak lain juga adalah mempercepat resistensi kuman
terhadap antibiotik. 2

e. Nasihat Kepada Orang Tua

Memberitahu pada orang tua jika terjadi tanda-tanda seperti Tinja


berdarah, Munta berulang, asupan makan hanya sedikit, diare makin hebat, dan jika
belum membaik dalam 3 hari. 2

f. Terapi lain
Anti Diare dapat mengurangi diare. Dasar kerja obat ini adalah untuk obat
anti-sekretorik dan obat pengeras tinja (adsorbent). Pada obat sekretorik ini
mekanisme kerjanya adalah menghambat sekresi Ca dependent. Karena proses
sekresi ini terjadi karena adanya enterotoksin yang merangsang cAMP, dan Calsium
Dependet. Pada obat anti sekretorik ini dia menghambat terjadinya cAMP dan
sekresi Ca dependent. Pada efek obat ini terjadinya penurunan dari motilias usus
maka penggeluaran mikroorganisme terhambat, sehingga bisa terjadi overgrowth
dari mikroorganisme ini. Untuk itu penggunaan pada pasien dengan infeksi harus
berhati-hati. Contoh obat jenis anti sekretorik ini adalah Stomatostatin, difenoksilat
hidroklorida, dan Loperamid. 4,7
Obat pengeras tinja (adsorbent) berfungsi untuk melindungi mukosa usus
karena dapat mengikat toksin, walaupun konsistensi tinja menjadi lebih baik tapi ada
bukti yang pasti yang bisa menunjukan ada penggurangan kehilangan air dan
elektrolit pada diare. Obat lain yang dapat merugikan karena obat ini dapat mengikat
obat, enzim pencernaan, dan mikro nutrient. Obat yang termasuk pada golongan ini
Referat Diare pada Anak / 34

adalah Kaolin, Pectin Attapulgitt dan Smectite. 4,6

2.1.9. Pencegahan Diare

Hasil penelitian terakhir menunjukkan, bahwa cara pencegahan yang benar dan
efektif yang dapat dilakukan adalah : 4,6

- Memberikan ASI
- Memperbaiki makanan pendamping ASI
- Menggunakan air bersih yang cukup
- Mencuci tangan
- Menggunakan jamban
- Membuang tinja bayi yang benar
- Memberikan imunisasi campak. 4
Referat Diare pada Anak / 35

BAB III

KESIMPULAN

 Diare adalah defekasi encer lebih dari 3x sehari dengan atau tanpa
darah dan dengan/tanpa lender dalam tinja.
 Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan
berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi atau anak yang sebelumnya
sehat.
 Diare kronik adalah diare yang berlanjut sampai 2 minggu atau lebih
dengan kehilangan berat badan atau berat badan tidak bertambah.
 Penyabab terjadi diare bisa dikarenakan ada infeksi (bakteri, virus,
parasit), malabsorbsi, alergi, dan beberapa hal lain. Dari setiap jenis
infeksi yang ada akan menimbulkan gejala klinis yang khas.
 Diare akan akan menimbulkan manifestasi klinis berupa dehidrasi
karena adanya air yang terbuang. Pada dehidrasi tingkat
keparahannya dapat dinilai melalui skor king Maurice, sehingga
tatalaksana diarenya akan berbeda. Selain terbuangnya air terbuang
juga zat-zat seperti nutrisi dan kalium makan bisa terjadi kekurangan
gizi dan hipokalemi. Jika bikarbonat banyak yang terbuang maka akan
menimbulkan asidosis metabolik.
Referat Diare pada Anak / 36

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

1. Juffrie Mohammad, Soenarto Yati Supar Sri, Oswari Hanifah, Arief Sjamsul,
Rosalina Ina, Mulyani Sri Nenny. Buku Ajar Gastroenterologi – Hepatologi
Jilid 1. Cetakan Pertama. UKK-Gastroenterologi-Hepatologi IDAI 2010. Badan
Penerbit IDAI 2010. Bab VI Diare Akut hal. 87 – 119 dan Bab VII Diare Kronis
dan Persisten hal. 121 – 135.
2. Tim Pendidikan Medik Pemberatasan Diare. Buku Ajar Diare. 1999.
3. Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 2.
4. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta; 2006.
5. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1985. Bab 16 Gastroenterologi
hal. 283 - 312

Anda mungkin juga menyukai