Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

KONTRASEPSI/ KB

A. Definisi
Keluarga berencana adalah cara merencanakan keluarga: kapan ingin
mendapatkan anak dan berapa jumlah anak. (Burn, 2000).

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bersifat


sementara dapat pula yang bersifat permanen yang merupakan salah satu
variabel yang mempengaruhi fertilitas. ( Sarwono, P. 2005 )

Keluarga Berencana adalah suatu evaluasi alami gaya hidup kontemporer yang
berorientasi pada upaya untuk menciptkan kesejahteraan. (Bobak, 2004)

Keluarga berencana (KB) adalah keluarga yang direncanakan dan tujuanya


untuk membantu individu atau pasangan membantu objek-objek tertentu
kemudian menghindari kehamilan yang tidak diinginkan. (WHO)

B. Manfaat KB
1. Jumlah anak yang sedikit berarti lebih banyak makanan bagi setiap anak.
2. Ibu dan anak akan lebih sehat, karena kehamilan yang penuh resiko akan
dihindari.
3. Jumlah anak yang sedikit berarti lebih banyak waktu bagi keluarga.
4. Menunggu kehamilan bisa memberi kesempatan kepada wanita muda dan
pria untuk menuelesaikan pendidikan.
5. Membantu menikmati hubungan suami istri, dan mencegah kehamilan yang
tidak direncanakan.
C. Memilih cara KB
1. Cara hambatan yang menghambat kehamilan dengan cara menghambat
bertemunya sel terlur wanita dengan sperma pria.
2. Cara hormonal yang menunda kehamilan dengan cara mencegah indung
telur untuk melepaskan sel telur, membuat sel sperma sukar untuk bertemu
sel telur, dan menjaga agar dinding rahim tidak bisa menjadi lahan
kehamilan
3. IUD yaitu alat dalam rahim yang menghambat pembuahan sel sperma
dengan sel telur.
4. Cara alami yang membantu wanita untuk mengetahui kapan waktu yang
subur, sehingga dia tidak melakukan hubungan intim pada waktu tersebut.
5. Cara permanen ini merupakan tidakan operasi yang menghentikan
kesempatan bagi pria dan wanita bisa mempunyai anak.

D. Jenis-jenis KB:
1. Kondom
a. Kondom Pria
Kondom adalah sarung karet yang dipakai pada alat kemaluan pria
selama melakukan hubungan seksual.
Cara menggunakan kondom:
1) Bila seorang pria tidak disunat tarik selaput kulit kepala penis ke
belakang. Kemudian masukan ujung penis kedalam mulut kondom
dan masukan sampai ke ujung akhir penis yang keras.
2) Dengan terus memencet ujung penis, buka gulungan kondom sampai
semua kondom bisa meliputi semua permukaan penis. Bagian ujung
kondom yang agak longgar akan menampung cairan sperma. Bila
ujung penis tidak berongga, kondom bisa pecah.
3) Setelah pria ejakulasi, maka dia sebaiknya memegang ujung dan
pinggiran kondom dan mengeluarkannya dari vagina sewaktu penis
masih dalam keadaan tegang.
4) Tarik keluar kondom. Jangan sampai bocor sehingga cairan sperma
keluar.
5) Bentuk ikatan pada pangkal kondom kemudian dibuang dengan cara
dibakar atau dikubur sehingga jauh dari kemungkinan permainan ank-
anak atau binatang.
b. Kondom Wanita
Kondom wanita yang bisa pas divagina dan menutupi bibir luar bisa
dimasukan ke dalam vagina sebelum melakukan hubungan seksual.
Kondom hanya digunakan sekali pakai, karena akan mudah robek bila
dicuci dan digunakan kembali. Kondom wanita merupakan cara KB yang
efektif bisa melindungi dari penularan PMS dan kehamilan serta berada
dibawah kendali wanita.
Cara memakai kondom wanita:
1) Buka bungkusan kondom cari cincin dalam yang berupa cincin yang
bertutup.
2) Pencet cincin dalam tersebut dan pegang oleh jari-jari tangan.
3) Masukan cincin ke dalam lubang vagina
4) Dorong cincin sampai betul-betul masuk vagina. Sedangkan cincin
luar tetap berada diluar vagina.
5) Bila melakukan hubungan seksual masukan penis sampai masuk ke
dalam cincin luar tersebut.
6) Lepaskan segera kondom wanita setelah selesai berhubungan sebelum
kita berdiri. Plintir cincin luar kondom supaya cairan sperma masih
tetap berada di dalam kondom.

2. Pil kombinasi (cara KB yang mengandung estrogen dan progestin)


Cara yang paling meyakinkan dalam mencegah kehamilan adalah pasangan
wanitanya menggunakan pil kontrasepsi. Terdapat beberapa jenis pil ini,
tetapi masing-masing mengandung hormone esterogen dan progesterone
yang menghambat ovulasi. Agar benar-benar efektif maka pil tersebut harus
di minum dengan tepat sesuai petunjuk yang tercantum.
Ada beberapa jenis pil kontrasepsi, antara lain :

a. Kontrasepsi Oral Kombinasi


Pil ini mengandung 30-50 µg estrogen dan antara 0,5-2 mg progesterone
(noretisteron). Kombinasi estrogen menekan ovulasi dan progesterone di
tambahkan untuk mengendalikan siklus menstruasi. Maksud pemberian
pil ini adalah untuk mencegah pematangan folikel de Graaf dan
pembentukkan korpus luteum. Kombinasi-kombinasi kontrasepsi ini
juga:
1) Menyebabkan mucus serviks tidak dapat di tembus oleh sperma dan
meningkatkan kekentalannya (viskositasnya).
2) Mengurangi gerakan atau motilitas tuba falopi dengan cara
mengurangi kerja peristaltik sehingga sperma yang tetap hidup akan
sangat mengalami kesulitan bergerak sepanjang tuba falopi untuk
sampai uterus.

Siklus menstruasi di tekan, tetapi withdrawal bleeding yang siklis tetap


terjadi apabila pil harian tersebut di ganti dengan placebo. Metode ini
dapat di terima karena mengurangi gangguan siklis dan secara estetik
dapat di terima, karena metode ini tidak berhubungan dengan masalah
hubungan seksual.

1) Efek Samping
Walaupun demikian, metode ini mempunyai kerugian, mempunyai
efek samping seperti :
a) Efek karena kelebihan estrogen
Ada rasa mual, kadang di sertai muntah, diare dan rasa perut
kembung. Selain itu menyebabkan retensi cairan karena
kurangnya pengeluaran air dan natrium. Retensi cairan ini dapat
menyebabkan bertambahnya berat badan. Oleh karena itu, pada
akseptor di anjurkan untuk kurangi konsumsi garam. Efek
samping lainnya berupa sakit kepala, nyeri pada mamae.
Konsumsi pil yang cukup lama dengan dosis estrogen yang tinggi
dapat menyebabkan pembesaran mioma uteri, akan tetapi
biasanya pembesaran itu berhenti jika pemakaian pil di hentikan.
Rendahnya dosis estrogen dalam pil dapat mengakibatkan
spotting dan withdrawal bleeding dalam masa intermenstruum.
b) Efek karena kelebihan progesterone
Karena hal ini dapat menyebabkan nafsu makan meningkat
disertai bertambahnya berat badan. Dapat menimbulkan jerawat
dan alopesia karena efek androgenic dari jenis progesterone yang
di pakai dalam pil.
c) Efek samping yang berat
Dapat terjadi trombo-emboli, trombo-emboli ini dapat terjadi
apabila di dukung oleh faktor-faktor predisposisi seperti merokok,
hipertensi, diabetes mellitus dan obesitas.
d) Menstruasi tidak teratur atau bercak-bercak. Pil kombinasi sering
membuat datang bulan lebih pendek dan lebih ringan.
2) Kontraindikasi
Tidak semua wanita dapat menggunakan pil kombinasi untuk
kontrasepsi. Kontraindikasinya antara lain :
a) Kontraindikasi mutlak
(1) Tumor-tumor yang dipengaruhi estrogen
(2) Penyakit-penyakit hati yang aktif, baik akut maupun menahun
(3) Pernah mengalami trombo phlebitis, trombo-emboli, kelainan
serebrovaskular
(4) Diabetes mellitus
(5) Kehamilan
b) Kontraindikasi relatif
(1) Depresi
(2) Migraine
(3) Mioma uteri
(4) Hipertensi
(5) Oligomenorea dan amenorea
3) Kelebihan dan Kekurangan pil kombinasi
a) Kelebihan
(1) Efektivitasnya dapat di percaya
(2) Frekuensi koitus tidak perlu di atur
(3) Siklus haid tidak teratur
(4) Keluhan dismenorea yang primer menjadi berkurang atau
hilang sama sekali
b) Kekurangan
(1) Pil harus di minum setiap hari
(2) Motivasi harus kuat
(3) Adanya efek samping walaupun efeknya sementara
(4) Kadang-kadang setelah berhenti minum pil dapat timbul
amenorea yang persisten
(5) Harganya relative mahal
4) Cara pemakaian pil kombinasi:
Pil tersedia dalam paket berisi 21 atau 28 tablet. Bila memakai paket
28 tablet, minumlah pil setiap hari selama sebulan. Segera setelah
selesai 1 paket, mulailah dengan paket yang baru dan seterusnya. Bila
memakai paket 21 pil, minumlah pil setiap hari selama 21 hari,
kemudian tunggu 7 hari sebelum mulai dengan paket yang baru.
Datang bulan akan terjadi pada hari-hari dimana kita sedang berhenti
minum pil. Tetapi mulai dengan paket baru meskipun datang bulan
belum datang. Pada kedua paket tersebut baik yang berisi 21 atau 28
pil, minumlah pil pertama pada hari pertama datang bulan.
Dengan cara ini kita akan terlindungi dengan segera. Bila diminum
setelah hari pertama, kita bisa mulai pada tanggal-tanggal selama 7
hari pertama datang bulan. Tetapi kita tidak akan terlindungi dengan
segera, sehingga pada dua minggu pertama kita minum pil, sebaiknya
kita juga memakai cara KB yang lain atau tidak melakukan hubungan
seksual.
Kita harus minum pil setiap hari, meskipun kita tidak melakukan
hubungan intim setiap hari. Cobalah memakai pil pada waktu yang
sama setiap hari mungkin akan membantu bila kita selalu mulai
minum pil dari paket terbaru pada hari yang sama.
5) Bila kita lupa minum pil kita bisa hamil
Bila kita lupa minum satu pil begitu ingat, minumlah segera satu pil.
Kemudian minumlah pil selanjutnya secara teratur seperti semula. Ini
berarti bahwa kita harus minum dua pil dalam satu hari.

Bila kita lupa minum dua pil secara berturut-turut, mulailah segera
minum pil berikutnya. Minumlah dua pil selama dua hari dan kemudian
teruskan minum satu pil setiap hari sampai habis. Gunakan kodom
sampai kita telah minum pil selama tujuh hari selama berturut-turut. Bila
kita lupa minum tiga pil atau lebih, berhentilah minum pil dan kemudian
tunggu sampai datang bulan berikutnya. Gunakan kondom selama sisa
siklus bulanan. Kemudian mulai dengan paket yang baru.

Pil yang terlambat diminum atau lupa akan menyebabkan perdarahan


sedikit, seperti datang bulan yang ringan.

b. Pil Progesteron
Karena jenis pil ini tidak mengandung estrogen maka pil ini lebih aman
bagi wanita yang tidak cocok pil kombinasi dan bagi wanita timbul efek
samping pada pemakaian pil kombinasi. Pil ini juga lebih baik bagi ibu
menyusui karena tidak mengandung zat yang menyebabkan pengurangan
produksi ASI. Penggunaan pil ini sangat efektif bagi ibu-ibu menyusui.

Pada beberapa wanita pil ini menekan ovulasi secara sempurna. Pada
beberapa wanita yang lain folikel mengalaman pematangan secara
normal, tetapi terjadi fase luteal yang dipersingkat dan tidak terjadi
produksi progesterone. Kerja kontrasepsi pil progesterone saja terletak
pada kerjanya pada mucus serviks dengan membuat mukus ini lebih
kental dan sulit dilewati sperma, dan dengan mengurangi kerja
peristaltik tuba falopi sehingga sperma yang tetap hidup sangat sulit atau
tidak mungkin mencapai uterus.

Efek samping yang umum terjadi:


1) Perdarahan tidak teratur atau bercak-bercak
2) Datang bulan terlambat
3) Sering pusing

c. Pil sekuensial
Pil ini hanya mengandung estrogen di minum selama setengah pertama
siklus mentruasi dan kemudian selama setengah siklus yang kedua
diberikan pil yang mengandung baik estrogen maupun progesterone.
Efek keseimbangan hormone ini ialah penekanan ovulasi, dan karena
kadar estrogen tinggi, maka juga akan menekan laktasi apabila diberikan
kepada pasien post natal. Sekuensial memberikan banyak efek samping,
yang meliputi bertambahnya berat badan, perubahan payudara, mual,
sakit kepala dan penurunan libido.

Secara umum ada beberapa komplikasi yang terjadi pada kontrasepsi


oral, yaitu mencakup sebagai berikut :
A – Abdominal pain, mengindikasikan masalah pada hepar atau kandung
empedu.
C – Chest pain atau sesak napas, mengindikasikan adanya sumbatan
pembuluh darah pada paru atau jantung.
H – Headaches, disebabkan oleh gangguan kardiovaskular atau
hipertensi.
E – Eye problem, mengindikasikan gangguan vascular atau hipertensi.
S – Severe leg pain, mengidikasikan proses trombo-emboli.
3. Implant
Implant terdiri dari 6 tabung kecil dan lunak yang ditempatkan dibawah kulit
lengan. Tabung ini mengandung hormon progestin dan bekerja seperti mini-
pi. Mereka bisa mencegah kehamilan selama 5 tahun. Merk dagang yang
tersedia adalah Norplant.

Cara pemakaian implant


Seorang petugas kesehatan yang terlatih membuat sayatan kecil di kulit
lengan untuk memasukan dan mengeluarkan implant. Ini biasanya dilakukan
di klinik atau di puskesmas.

4. KB Suntikan
a. Jenis kontrasepsi suntikan :
1) Golongan progestin seperti depo-provera, depo gestion, depo
progestin diberikan setiap tiga bulan sejak suntikan pertama dan
Noristerat diberikan setiap dua bulan untuk suntikan pertama sampai
dengan suntikan keempat, suntikan kelima dan selanjutnya diberikan
tiga bulan sekali.
2) Golongan progestin dengan campuran estrogen propionat yaitu
cyclofem diberikan setiap bulan sekali. (BKKBN, 1997)
b. Cara kerja :
Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus
serviks, sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, hormon
tersebut juga mencegah pemotongan dan pelepasan sel telur. Selain itu,
pada penggunaan depo provera, endometrium menjadi tipis dan atropi
dengan berkurangnya aktifitas kelenjar. Sedangkan pada jenis suntikan
kedua hormon progestin dengan sedikit hormon estrogen pada suntikan
cyclofem akan merangsang timbulnya haud setiap bulan. (Depkes RI,
1998)
c. Efektifitas :
1) Kombinasi : sangat efektif 0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan
selama tahun pertama penggunaan.
2) Progestin : sangat efektif 0,3 kehamilan per100 perempuan pertahun
(Setyaarum,2009)
d. Keuntungan :
1) Pemberiannya sederhana setiap 8 sampai 12 minggu
2) Tingkat efektifitasnya tinggi
3) Hubungan seks dengan suntikan KB bebas
4) Pengawasan medis yang ringan
5) Dapat dipakai – diberikan pasca persalinan, pasca keguguran atau
pasca menstruasi
6) Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi
7) Suntikan KB Cyclofem diberikan setiap bulan dan peserta KB akan
mendapat menstruasi (Manuaba, 1998)
e. Kerugian :
1) Terjadinya perubahan pada pola haid yang tidak teratur, perdarahan,
bercak, spoting.
2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan
3) Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan.
4) Efektifitas berkurang apabila digunakan bersama dengan obat-obatan
epilepsi
5) Terhambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian
(Depkes RI, 1998)
f. Kontra indikasi :
Suntikan KB tidak boleh dipakai oleh :
Ibu yang menderita kanker payudara dan kanker alat kelamin, ibu yang
menderita perdarahan pervaginam, ibu yang diduga hamil, ikterus,
penyakit hati akut, tumor jinak, Diabetes militus, Epilepsi atau
Tuberkulosis, Hipertensi, Depresi. (Depkes RI, 1998)
g. Efek samping :
Gangguan haid berupa amenore, spotting (bercak darah) dan menoragia.
Seperti halnya dengan kontrasepsi hormonal lainnya, maka dijumpai
pula keluhan mual, sakit kepala, pusing, menggigil, mastalgia dan berat
badan bertambah. Efek samping yang berat jarang dijumpai. Kadangkala
ibu mengeluh libido berkurang. (Mochtar, 1998)
h. Cara penggunaan :
1) Suntikan KB yang pertama kali sebaiknya diberikan pada hari kelima
haid untuk memastikan bahwa ibu tidak sedang hamil, dengan cara
disuntik intramuskular (daerah pantat).
2) Pemberian suntikan KB berikutnya tergantung pada macam obat
yang digunakan, yaitu bisa setiap satu bulan, dua bulan sekali atau
tiga bulan sekali. Macam suntikan yang digunakan depo provera atau
depo geston atau depo progestin setiap vial mengandung 150 mg,
depo medroksi progesteron asetat (DPMA) san depo noristerat
mengandung 200 mg norentindron enantat. (BKKBN, 1997)

5. Alat dalam rahim IUD (IUCD, COPPER-T, SPIRAL)


IUD adalah sebuah alat yang kecil yang dimasukan ke dalam rahim oleh
dokter atau petugas kesehatan yang terlatih atau bidan. Setelah di rahim,
IUD akan mencegah sel sperma pria untuk bertemu dengan sel terlur wanita.
IUD bisa tinggal di dalam rahim sampai 10 tahun (tergantung pada jenis
IUD) sebelum di lepas dan diganti. Sebuah IUD dapat digunakan tanpa
sepengatuhan pria (meskipun kadang-kadang pria dapat merasakan
benangnya).
a. Kontraindikasi:
1) Hamil atau mungkin hamil.
2) Dalam bahaya penularan PMS.
3) Pernah menderita infeksi tuba atau rahim, atau infeksi setelah
melahirkan atau setelah keguguran.
4) Pernah hamil diluar kandungan.
5) Pernah mengalami perdarahan hebat dan rasa sakit selama datang
bulan.
6) Sangat anemik.
7) Belum pernah hamil.
b. Efek samping:
Mengalami perdarahan ringan selama minggu pertama setelah memakai
IUD. Beberapa wanita bisa mengalami datang bulan yang lebih lama
lebih banyak dan lebih sakit tetapi ini akan menghilang setelah tiga
bulan pertama pemakaian IUD.
c. Cara menggunakan IUD:
Sebuah IUD dimasukan oleh seorang petugas kesehatan yang telah
dilatih khusus setelah dilakukan pemeriksaan. Waktu yang terbaik
pemasangan IUD adalah selama datang bulan. Setelah melahirkan, lebih
baik menunggu enam bulan untuk memberi kesempatan rahim pulih
kembali baik ukuran dan bentuknya sebelum memasukan IUD.

Kadang-kadang IUD bisa terlepas dari tempatnya. Bila ini terjadi, maka
tidak akan efektif lagi untuk mencegah kehamilan, karena itu sangat
penting untuk bisa memeriksa sendiri letak IUD untuk memastikan letak
masih baik. Sebagian besar IUD mempunyai dua benang yang terjurai
kadang-kadang sampai di mulut vagina. Kita bisa memeriksa benang
tersebut setiap setelah datang bulan untuk memastikan letak IUD masih
baik.
d. Cara memeriksa letak IUD:
1) Cuci tangan.
2) Berjongkoklah dan dengan dua jari masukkan ke dalam vagina dan
jangkau sedalam-dalamnya. Rasakan adanya benang tetapi jangan
mencoba untuk menarik keluar.
3) Keluarkan jari-jari dan cucilah tangan dengan baik.
e. Penghentian pemakaian IUD:
Bila kita ingin menghentikan pemakaian IUD, kita harus pergi ke
petugas kesehatan yang akan mengeluarkan IUD, jangan mencoba
mengeluarkannya sendiri. Kita bisa segera menjadi hamil setelah IUD
dikeluarkan.
6. Sterilisasi
Terdapat beberapa cara operasi yang bisa membuat pria atau wanita hampir
tidak mungkin bisa mempunyai anak lagi. Karena hasil operasi ini bersifat
permanen, maka tindakan ini hanya tepat bagi ibu atau bapa yang betul-betul
telah yakin tidak ingin mempunyai anak lagi.

Untuk mendapatkan pelayanan tindakan operasi ini, ibu atau bapa harus
pergi ke RS yang mampu melayani operasi tersebut. Operasi ini cukup cepat
dan aman yang jarang menimbulkan efek samping.
a. Vasektomi (operasi pria)
Adalah suatu tindakan bedah yang sangat sederhana dimana dilakukan
pemotongan saluran yang membawa sperma dari buah pelir ke penis.
Buah pelirnya sendiri masih tetap utuh, tidak dipotong sama sekali.
Operasi ini dilakukan di Puskesmas, dimana petugas kesehatan telah
dilatih untuk melakukannya. Tindakan operasi ini hanya berlangsung
beberapa menit.

Operasi ini tidak mengubah kemampuan untuk melakukan hubungan


seksual ataupun untuk merasakan kenikmatan hubungan seksual. Pria
masih mampu untuk ejakulasi cairan sperma atau semen tetapi cairan
tersebut tidak mengandung benih sperma. Setelah operasi, pria tersebut
harus terlebih dahulu ejakulasi sampai 20 kali sebelum benih sperma
betul-betul telah bersih. Selama menunggu pakailah cara-cara kb yang
telah biasa dipakai.
b. Tubektomi (operasi wanita)
Pemutusan saluran telur wanita sedikit lebih rumit dari pada vasektomi,
tetapi tetap merupakan tindakan bedah yang aman hanya berlangsung
sekitar 30 menit.

Petugas kesehatan membuat sayatan kecil di kulit perut ibu, kemudian


memotong atau mengikat saluran yang membawa sel telur dari indung
telur kerahim. Tindakan ini tidak akan mengubah kemampuan wanita
untuk melakukan hubungan seksual ataupun menikmati hubungan
seksual. Penting: sterilisasi tidak melindungi terhadap PMS, termasuk
AIDS. Kita harus tetap memikirkan cara untuk perlindungan untuk
penyakit-penyakit tersebut.

7. MAL (Metode Aminorea Laktasi)


Metode Aminorea Laktasi (MAL) adalah metode kontrasepsi sementara
yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif artinya, diberikan ASI
saja tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya.
a. Cara kerja
Cara kerja dari metode MAL adalah menunda atau menekan terjadinya
ovulasi. Pada saat laktasi atau menyusui hormon yan berperan adalah
oksitosin dan prolaktin.semakin sering menyusui maka kadar prolaktin
meningkat dan hormon gonadotropin melepaskan hormon penghambat
(inhibitor). Hormon penghambat akan mengurangi kadar estrogen
sehingga tidak terjadi ovulasi.
b. Manfaat
Metode MAL memberikan manfaat kontrasepsi dan non kontrasepsi.
Manfaat non kontrasepsi:
1) Untuk bayi:
a) Mendapatkan kekebalan pasif.
b) Peningkatan gizi.
c) Mengurangi resiko penyakit menular.
d) Terhidar dari keterpaparan terhadap kontaminasi air, susu
formula, atau alat minum yang dipakai.
2) Untuk ibu:
a) Mengurangi perdarahan post partum.
b) Membantu proses involusi uteri.
c) Mengurangi resiko anemia.
d) Meningkatkan hubungan psikologi antara ibu dan bayi.

c. Kelemahan:
1) Memerlukan persiapan dimulai sejak kehamilan.
2) Metode ini hanya efektif digunakan selama 6 bulan setelah
melahirkan, belum mendapat haid dan menyusui secara eksklusif.
3) Tidak melindungi dari penyakit menular.
4) Bukan merupakan pilihan bagi wanita yang tidak menyusui.
5) Kesulitan dalam mempertahankan pola menyusui secara eksklusif.

Menyusui bisa efektif mencegah kehamilan bila terdapat keadaan seperti


berikut ini:

1) Bayi berumur kurang dari 6 bulan.


2) Datang bulan belum dimulai sejak melahirkan.
3) Ibu hanya memberikan ASI saja bagi bayi dan memberikannya setiap
bayi merasa lapar dengan jarak antara waktu makan kurang dari 6
jam baik siang maupun malam. Bayi sering minum ASI di malam
hari.
DAFTAR PUSTAKA

Burns, August, dkk.2000. Pemberdayaan Wanita Dalam Bidang Kesehatan.


Yogyakarta: Andi

Hamilton, Persis Mary.1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta: ECG

Pillitteri, Adele.2002. Buku Saku Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai