A. KONSEP MEDIS
1. Definisi
Menurut WHO, persalinan normal adalah persalinan yang dimulai secara
spontan (dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir), beresiko
rendah pada awal persalinan dan presentasi belakang kepala pada usia
kehamilan antara 37 42 minggu setelah persalinan ibu maupun bayi
berada dalam kondisi yang baik.
Persalinan atau Partus adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya
terjadi pada usia kehamilan yang cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa
disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus
berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan
menipis dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu
dikatakan belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan
perubahan serviks (Damayanti, dkk, 2015).
5. Mekanisme Persalinan
Mekanisme persalinan adalah gerakan posisi yang dilakukan janin untuk
menyesuaikan diri terhadap pelvis ibu. Terdapat delapan gerakan posisi
dasar yang terjdai ketika janin berada dalam presentasi vertex sefalik.
Gerakan tersebut, sebagai berikut:
a. Engagement
Terjadi ketika diameter biparietal kepala janin telah melalui pintu atas
panggul.
b. Penurunan Kepala
Penurunan kepala lengkap terjadi selama persalinan oleh karena itu
keduanya diperlukan untuk terjadi bersamaan dengan mekanisme
lainya.
c. Fleksi Rotasi Internal
Hal yang sangat penting untuk penurunan lebih lanjut. Melalui
penurunan ini diameter Sub oksipitobregmantika yang lebih kecil
digantikan dengan diameter kepala janin tidak dalam keadaan fleksi
sempurna, atau tidak berada dalam sikap militer atau tidak dalam
keadaan beberapa derajat ekstensi.
d. Rotasi Internal
Menyebabkan diameter anteroposterior kepala janin menjdai sejajar
dengan diameter anteroposterior pelvis ibu. Paling biasa terjadi adalah
oksipot berotasi ke bagian anterior pelvis ibu, dibawah simfisis pubis.
e. Pelahiran Kepala
Pelahiran kepala berlangsung melalui ekstensi kepala untuk
mengeluarkan oksiputanterior. Dengan demikian kepala dilahirkan
dengan ekstensi seperti, oksiput, sutura sagitalis, fontanel anterior,
alis, orbit, hidung, mulut, dan dagu secara berurutan muncul dari
perineum.
f. Restitusi
Rotasi kepala 450 baik kearah kanan maupun kiri, berantung pada arah
dari tempat kepala berotasi ke posisi oksiput-anterior.
g. Rotasi Eksternal
Terjadi pada saat bahu berotasi 450, menyebabkan diameter
bisakromial sejajar dengan diameter anteroposterior pada pnitu bawah
panggul. Hal ini menyebabkan kepala melakukan rotasi eksteral lain
sebesar 450 ke posisi LOT atau ROT, bergantung arah restuisi.
h. Pelahiran Bahu dan Tubuh dengan Fleksi Laterral melalui Sumbu
Arcus.
Sumbu carcus adalah ujung keluar paling bawah pada pelvis. Bahu
anterior kemudian terlihat pada orifisum vulvovaginal, yang
menyentuh di bawah simfisis pubis, bahu posterior kemudian
menggembugkan perineum dan lahir dengan posisi ateral. Setelah
bahu lahir, bagian badan yang tersisa mengikuti sumbu Carus dan
segera lahir (Varney, 2007).
6. Fase Persalinan
a. KALA I
Kala I disebut juga dengan kala pembukaan, terjadi pematangan dan
pembukaan serviks sampai lengkap. Dimulai pada waktu serviks
membuka karena his : kontraksi uterus yang teratur, makin lama, makin
kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran darah-
lendir yang tidak lebih banyak daripada darah haid. Berakhir pada
waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam, bibir
porsio serviks tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah
spontan pada saat akhir kala I.
b. KALA 2
Dimulai pada saat pembukaan serviks telah lengkap dan berakhir pada
saat bayi telah lahir lengkap. Pada Kala II ini His menjadi lebih kuat,
lebih sering, dan lebih lama. Selaput ketuban mungkin juga sudah
pecah/ baru pecah spontan pada awal Kala II ini. Rata-rata waktu untuk
keseluruhan proses Kala II pada primigravida ± 1,5 jam, dan multipara
± 0,5 jam.
Sifat His :
Amplitudo 60 mmHg, frekuensi 3-4 kali / 10 menit. Refleks mengejan
terjadi juga akibat stimulasi dari tekanan bagian terbawah janin (pada
persalinan normal yaitu kepala) yang menekan anus dan rektum.
Tambahan tenaga meneran dari ibu, dengan kontraksi otot-otot dinding
abdomen dan diafragma, berusaha untuk mengeluarkan bayi.
Sifat His :
Amplitudo 60-80 mmHg, frekuensi kontraksi berkurang, aktifitas uterus
menurun. Plasenta dapat lepas spontan dari aktifitas uterus ini, namun
dapat juga tetap menempel (retensio) dan memerlukan tindakan aktif
(manual aid).
d. KALA IV
Dimulai pada saat plaenta telah lahir lengkap, sampai dengan 1 jam
setelahnya.
Hal penting yang harus diperhatikan pada Kala IV persalinan :
1) Kontraksi uterus harus baik
2) Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain
3) Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap
4) Kandung kencing harus kosong
5) Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma
6) Resume keadaan umum ibu dan bayi.
7. Faktor - faktor yang mempengaruhi persalinan
a. Power / Tenaga
Power utama pada persalinan adalah tenaga/kekuatan yang dihasilkan
oleh kontraksi dan retraksi otot-otot rahim. Gerakan memendek dan
menebal otot-otot rahim yang terjadi sementara waktu disebut
kontraksi. Kontraksi ini terjadi diluar sadar sedangkan retraksi
mengejan adalah tenaga kedua (otot-otot perut dan diafragma)
digunakan dalam kala II persalinan. Tenaga dipakai untuk mendorong
bayi keluar dan merupakan kekuatan ekspulsi yang dihasilkan oleh
otot-otot volunter ibu.
b. Passages/Lintasan
Janin harus berjalan lewat rongga panggul atau serviks dan vagina
sebelum dilahirkan untuk dapat dilahirkan, janin harus mengatasi pula
tahanan atau resisten yang ditimbulkan oleh struktur dasar panggul dan
sekitarnya.
c. Passanger
Passenger utama lewat jalan lahir adalah janin dan bagian janin yang
paling penting (karena ukurannya paling besar) adalah kepala janin
selain itu disertai dengan plasenta selaput dan cairan ketuban atau
amnion.
d. Psikologis
Dalam persalinan terdapat kebutuhan emosional jika kebutuhan tidak
tepenuhi paling tidak sama seperti kebutuhan jasmaninya. Prognosis
keseluruhan wanita tersebut yang berkenan dengan kehadiran anaknya
terkena akibat yang merugikan.
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Kaji derajat
berhubungan asuhan keperawatan ketidaknyamanan
dengan tekanan selama…..,diharapkan secara verbal dan
mekanik dari nyeri terkontrol nonverbal
bagian presentasi. dengan criteria hasil: 2. Pantau dilatasi servik
TTV dbn 3. Pantau tanda vital dan
Pasien dapat DJJ
mendemonstrasikan 4. Bantu penggunaan
kontrol nyeri teknik pernapasan
dan relaksasi
5. Bantu tindakan
kenyamanan spt.
6. Gosok punggung,
kaki
7. Anjurkan pasien
berkemih 1-2 jam
8. Berikan informasi
tentang ketersediaan
analgesic
9. Dukung keputusan
klien menggunakan
obat-obatan/tidak
10. Berikan
lingkungan yang
tenang
2. Gangguan Setelah dilakukan 1. Palpasi di atas
eliminasi urin b.d asuhan keperawatan simpisis pubis
perubahan selama….,diharapkan 2. Monitor masukan
masukan dan eliminasi urine pasien dan haluaran
kompresi mekanik normal dengan kriteria 3. Anjurkan upaya
kandung kemih. hasil: berkemih sedikitnya
Cairan seimbang 1-2 jam
Berkemih teratur 4. Posisikan klien tegak
dan cucurkan air
hangat di atas
perineum
5. Ukur suhu dan nadi,
kaji adanya
peningkatan
6. Kaji kekeringan kulit
dan membrane
mukosa
3 Keletihan b.d Setelah diberikan 1. Kaji tanda – tanda
peningkatan asuhan keperawatan vital yaitu nadi dan
kebutuhan energi selama … diharapkan tekanan darah
akibat peningkatan ibu tidak mengalami 2. Anjurkan untuk
metabolisme keletihan dengan relaksasi dan
sekunder akibat kriteria hasili: nadi:60- istirahat di antara
nyeri selama 80x/menit(saat tidak kontraksi
persalinan ada his), ibu 3. Sarankan suami atau
menyatakan masih keluarga untuk
memiliki cukup tenaga mendampingi ibu
4. Sarankan keluarga
untuk menawarkan
dan memberikan
minuman atau
makanan kepada ibu
3. KALA II
a. Pengkajian
1) Aktivitas/ istirahat : melaporkan kelelahan; melaporkan
ketidakmampuan melakukan dorongan sendiri/ teknik relaksasi;
lingkaran hitam di bawah mata
2) Sirkulasi : tekanan darah meningkat 5-10 mmHg
3) Integritas ego : dapat merasakan kehilangan kontrol/ sebaliknya
4) Eliminasi : keinginan untuk defekasi; kemungkinan terjadi distensi
kandung kemih
5) Nyeri/ ketidaknyamanan : dapat merintih/ menangis selama
kontraksi; melaporkan rasa terbakar / meregang pada perineum; kaki
dapat gemetar selama upaya mendorong; kontraksi uterus kuat
terjadi 1,5 – 2 menit
6) Pernafasan : peningkatan frekwensi pernafasan
7) Seksualitas : servik dilatasi penuh (10 cm); peningkatan perdarahan
pervagina; membrane mungkin rupture, bila masih utuh; peningkatan
pengeluaran cairan amnion selama kontraksi
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut b.d tekanan mekanis pada bagian presentasi
2) Penurunan curah jantung b.d fluktasi aliran balik vena
3) Risiko kerusakan integritas kulit
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Identifikasi derajat
tekanan mekanis asuhan keperawatan ketidaknyamanan
pada bagian selama….,diharapkan 2. Berikan tanda/
presentasi nyeri terkontrol tindakan kenyamanan
dengan kriteria hasil: seperti perawatan
TTV dbn kulit, mulut, perineal
Pasien dapat dan alat-alat tenun
mendemostrasikan yang kering
nafas dalam dan 3. Bantu pasien memilih
teknik mengedan posisi yang nyaman
untuk mengedan
4. Pantau tanda vital ibu
dan DJJ
5. Kolaborasi
pemasangan kateter
dan anastesi
2. Penurunan curah Setelah dilakukan 1. Pantau tekanan darah
jantung b.d asuhan keperawatan dan nadi tiap 5 – 15
fluktuasi aliran selama…..,diharapkan menit
balik vena kondisi 2. Anjurkan pasien
cardiovaskuler pasien untuk inhalasi dan
membaik dengan ekhalasi selama upaya
kriteria hasil: mengedan
TD dan nadi dbn 3. Anjurkan klien /
Suplay O2 tersedia pasangan memilih
posisi persalinan yang
mengoptimalkan
sirkulasi.
3. Risiko kerusakan Setelah asuhan 1. Bantu klien dan
integritas kulit keperawatan pasangan pada posisi
selama….,diharapkan tepat
integritas kulit 2. Bantu klien sesuai
terkontrol dengan kebutuhan
kriteria hasil: 3. Kolaborasi epiostomi
Luka perineum garis tengah atau
tertutup medic lateral
(epiostomi) 4. Kolaborasi terhadap
pemantauan kandung
kemih dan kateterisasi
4. KALA III
a. Pengkajian
1) Aktivitas/ istirahat : klien tampak senang dan keletihan
2) Sirkulasi : tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat
dan kembali normal dengan cepat; hipotensi akibat analgetik dan
anastesi; nadi melambat
3) Makan dan cairan : kehilangan darah normal 250 – 300 ml
4) Nyeri/ketidaknyamanan : dapat mengeluh tremor kaki dan menggigil
5) Seksualitas : darah berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta
lepas; tali pusat memanjang pada muara vagina
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut b.d trauma jaringan setelah melahirkan
2) Risiko kekurangan volume cairan
3) Risiko cidera maternal
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Bantu penggunaan
trauma jaringan asuhan keperawatan teknik pernapasan
setelah melahirkan selama…,diharapkan 2. Berikan kompres es
nyeri terkontrol pada perineum
dengan criteria hasil: setelah melahirkan
Pasien dapat 3. Ganti pakaian dan
control nyeri liner basah
4. Berikan selimut
penghangat
5. Kolaborasi perbaikan
episiotomy
2. Risiko kekurangan Setelah dilakukan 1. Instruksikan klien
volume cairan asuhan keperawatan untuk mendorong
selama….,diharapka pada kontraksi
n cairan seimbang 2. Kaji tanda vital
denngan criteria setelah pemberian
hasil: oksitosin
TTV dbn 3. Palpasi uterus
Darah yang 4. Kaji tanda dan gejala
keluar ± 200 – shock
300 cc 5. Massase uterus
dengan perlahan
setelah pengeluaran
plasenta
6. Kolaborasi pemberian
cairan parentral
a. Pengkajian
1) Aktivitas : dapat tampak berenergi atau kelelahan
2) Sirkulasi : nadi biasanya lambat sampai (50-70x/menit) TD
bervariasi, mungkin lebih rendah pada respon terhadap
analgesia/anastesia, atau meningkat pada respon pemberian oksitisin
atau HKK,edema, kehilangan darah selama persalinan 400-500 ml
untuk kelahiran pervagina 600-800 ml untuk kelahiran saesaria
3) Integritas Ego : kecewa, rasa takut mengenai kondisi bayi, bahagia
4) Eliminasi : haemoroid, kandung kemih teraba di atas simfisis pubis
5) Makanan/cairan : mengeluh haus, lapar atau mual
6) Neurosensori : sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada
adanya anastesi spinal
7) Nyeri/ketidaknyamanan : melaporkan nyeri, missal oleh karena
trauma jaringan atau perbaikan episiotomy, kandung kemih penuh,
perasaan dingin atau otot tremor
8) Keamanan : peningkatan suhu tubuh
9) Seksualitas : Fundus keras terkontraksi pada garis tengah terletak
setinggi umbilicus, perineum bebas dan kemerahan, edema,
ekimosis, striae mungkin pada abdomen, paha dan payudara.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut b.d efek hormone, trauma,edema jaringan, kelelahan fisik
dan psikologis, ansietas.
2) Penurunan koping keluarga b.d transisi/peningkatan anggota
keluarga
3) Resiko kekurangan volume cairan
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d efek Setelah dilakukan 1. Kaji sifat dan derajat
hormone, tindakan keperawatan ketidaknyamanan
trauma,edema selama … diharapkan 2. Beri informasi yang
jaringan, kelelahan pasien dapat tepat tentang perawatan
fisik dan mengontrol nyeri, selama periode
psikologis, ansietas nyeri berkurang pascapartum
dengan Kriteria hasil : 3. Lakukan tindakan
Pasien melaporkan kenyamanan
nyeri berkurang 4. Anjurkan penggunaan
Menunjukkan teknik relaksasi
postur dan ekspresi 5. Beri analgesic sesuai
wajah rileks kemampuan
Pasien merasakan
nyeri berkurang
pada skala nyeri
(0-2)
3. Penurunan koping Setelah dilakukan 1. Anjurkan klien untuk
keluarga b.d asuhan keperawatan menggendong,
transisi/peningkata selama…..,diharapkan menyentuh bayi
n anggota keluarga proses keluarga baik 2. Observasi dan catat
dengan kriteria hasil: interaksi bayi
o Ada kedekatan ibu 3. Anjurkan dan bantu
dengan bayi pemberian ASI,
tergantung pada
pilihan klien
2. Resiko kekurangan Setelah dilakukan 1. Tempatkan klien pada
volume cairan asuhan keperawatan posisi rekumben
selama….,diharapkan 2. Kaji hal yang
cairan simbang dengan memperberat kejadian
criteria hasil: intrapartal
TD dbn 3. Kaji masukan dan
Jumlah dan warna haluaran
lokhea dbn 4. Perhatikan jenis
persalinan dan anastesi,
kehilangan daripada
persalinan
5. Kaji tekanan darah dan
nadi setiap 15 menit
6. Dengan perlahan
massase fundus bila
lunak
7. Kaji jumlah, warna dan
sifat aliran lokhea
8. Kolaborasi pemberian
cairan parentral
DAFTAR PUSTAKA
Llewellyn, Derek. ( 2001 ).Dasar –Dasar Obstetri dan Ginekologi, edisi 6 (ed-6)
Jakarta : Hipokrates
Suririnah. (2009). Buku Pintar Kesehatan Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama