Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

Pengolahan bahan galian Mineral Dressing adalah istilah umum yang biasa dipergunakan
untuk proses pengolahan semua jenis bahan galian/mineral yang berasal dari endapan-
endapan alam pada kulit bumi, untuk dipisahkan menjadi prodak-prodak berupa satu macam
atau lebih mineral berharga dan sisanya dianggap sebagai mineral kurang berharga,yang
terdapat Bersama-sama dalam alam.

Dengan demikian istilah Mineral Dressing dapat juga meliputi :

1. Mineral Dressing,yaitu proses pengolahan bahan galian anorganik secara mekanis


tanpa merubah sifat-sifat kimia dan fisik mineral-mineral tersebut atau perubahan
hanya sebagia dari sifat fisi mineral tersebut.
2. Extractive Metallurgy,juga merupakan pengolahan bahan galian aborganik, tetapi
dalam prosesnya mineral-mineral tersebut mengalami perubahan seluruhnya atau
sebagian dari sifat kimia dan sifat fisik minerl-mineral tersebut.
3. Fuel Techonology, yaitu proses pengolahan bahan galian organic dimana dalam
prosesnya mengalami perubahan seluruhnya atau sebagian dari sifat kimia dan fisik
mineral-mineral tersebut ,

Secara umum Mineral Dressing adalah suatu proses pengolahan bahan galian/mineral
hasil penambangan guna memisahkan mineral berharga dari (gangue mineral) proses
pengolahan berlangsung secara mekanis tambah merubah sifat-sifat kimia dan fisik
mineral-mineral tersebut atau hanya sebagian dari sifat fisik saja yang berubah. Hal
ini dapat dilakukan dengan jalan :
1. Memperkecil ukuran bahan atau mineral-mineral tersebut, sehingga terjadi liberasi
sempurna dari partikel-partikel yang tidak sejenis satu sama lain.
2. Memisahkan partikel-partikel yang tidak sama komposisi kimianya atau berbeda sifat
fisiknya.
Proses pemisahan mineral berharga dari mineral pengotornya ( gangue mineral) yang
kurang berharga merupakan inti dari proses bahan pngolahan bahan galian. Proses ini
terdiri dari beberapa langka :
1. Comminution ( pengecilan ukuran dengan alat clashing dan griending ).
2. Zizing ( pengeragaman ukuran dengan screening clessflying )
3. Concentration ( pemisahan-pemisahan mineral berharga dari pengotor-pengotornya).
4. Dewatering ( pengeringan )
5. Penanganan material ( material handlind)

1.1 Tahapan kominusi

Kominusi adalah suatu tahap oprasi atau proses persiapan sebelum dilakukan proses

pengolahan bahan galian, dengan tujuan mereduksi ukuran butir agar dapat dilakukan proses
pengolahan yang selanjutnya. Kominusi dilakukan dalam tiga tahap ( Currie ,1973) ,yaitu :

1. Primary Crushing
merupakan peremukan tahap pertama,alat peremuk yang biasanya digunaka pada
tahap ini yaitu umpan material yang digunakan bersal dari hasil penambangan. Alat
yang biasa digunakan adalah Jaw Crusher.
2. Secondary Chrushing
Merupakan peremukan tahap kedua,alat peremuk yang digunakan adalah Jaw
Chrusher ukuran kecil .umpan yang digunakan berkisar 150mm, dengan ukuran antara
12,5mm sampai 25,4mm. Produk terbesar yang dihasilkan adalah 75mm. alat yang
digunakan jaw crusher ukuran kecil, gyratory crusher, hammer crusher dan roll
crusher.
3. Fine Crushing atau grinding
Merupakan permukaan tahap lanjut dari Sekondary Crushing. Umpan material 5mm –
10mm ,sedangkan alat yang digunakan adalah Ball mill dan roll mill .
BAB II

JAW CRUSHER

2.1. Jaw Crusher

Proses produksi pada unit rangkai Jaw Crusher adalah merupakan kegiatan saling terkait
dari beberapa peralatan, sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan yang dikehendaki. Alat
peremuk mempunyai 2 rahang (Jaw), yang satu dapat digerakan (Swing Jaw) dan yang dapat
bergerak (Fixe Jaw), berdasarkan letak poros Jaw ( Gaudin 1939 ) :

1. Bagian-bagian dari Jaw Crusher


Bagian-bagian dari Jaw crusher antara lain :
a) Setting blok yaitu bagian untuk mengatur agar lubang bukaan ukurannya sesuai
dengan yang dikehendaki,bila setting block dimajukan maka jarak fixed jaw dan
swing jaw menjadi lebih pendek atau lebih dekat, begitu pula sebaliknya .
b) Toggle, yaitu bagian dari alat peremuk yang sesuai berfungsi untuk merubah gerakan
naik turun menjadi gerakan horizontal atau maju mundur.
c) Pitman,yaitu bagian dari alat peremuk yang berfungsi untuk mengubah gerakan
berputar dari execentrik gerakan naik turun.
d) Swing Jaw, bagian dari jaw crusher yang dapat bergerak akibat gerakan dorongan
toggle.
e) Fix Jaw, bagian dari jaw crusher yang tidak bergerak atau diam.
f) Mouth, bagian dari mulut Jaw Crusher yang berfungsi sebagai lubang pengeluaran
umpan.
g) Throat, bagian dari bagian bawah yang berfungsi sebagai lubang pengeluaran.
h) Gate, adalah jarak mendarat pada mouth.
i) Set, adalah jarak mendarat pada throat.
j) Cloased Setting, jarak antara fixed jaw dengan swing jaw dengan closed setting.
k) Throw, selisi antara jarak pelemparan antara open setting dengan close setting.
l) Nip Angel sudut yang dibentuk dengan garis singgung yang dibuat melalui titik
singgung antara jaw dengan batuan .
2.2. Cara Kerja Jaw Crusher

Cara kerja Jaw crusher adalah, batuan yang dimasukan melalui feed opening bagian
movable jaw yang bergerak ( jaw plate) kedepan ataupun kebelakang yang naik turun, akibat
dari eccentric shaft yang digerakan oleh fly whell,yang sumber pergerakannya adalah motor
listrik,,batu tadi dihancurkan oleh kedua buah rahang jaw crusher karena gerakan movable
jaw. Batu yang telah hancur melalui discharger opening. Discharger opening dapat diatur
dengan menyetir atau menyetel baut adjustment, ukuran batu yang pecah tergantung dari jaw
crusher ini atau feed opening tanpa menyebabkannya lompat batu keluar pada waktu
dipecahkan tentu hal ini juga dari kekerasan yang dipecah.
Khusunya untuk gap adalah jarak mendarat pada mouth yang ukuran pada bagian mouth
dimana umpan yang dimasukkan bersinggung dengan mouth. Jadi besarnya gap selalu
berubah-ubah menurut besarnya umpan.

2.3. Mekanisme Pecahnya Batuan

Batuan pada proses peremukan pecahnya batuan disebabkan karena kuat tekan
material batuan lebih kecil dari kuat tekan yang ditimbulkan oleh alat peremuk rahang,sudut
singgung antara material (nip anggle), dan resultan gaya akhir. Adapun gaya yang bekerja
pada alat peremuk adalah :

1. Gaya tekan merupakan gaya yang dihasilkan oleh gerakan swing jaw yang bergerak
menekan batuan.
2. Gaya gesek meupakan gaya yang bekerja pada permukaan antara fixed jaw maupun
swing jaw dengan matrial batuan.
3. Gaya gravitasi merupakan gaya yang bekerja pada batuan sehingga mempengaruhi
arah gerak material ke bawah (gravitasi).
4. Gaya menahan merupakan gaya tahan yang dimiliki batuan atas gaya yang timbul
akibat gerakan swing jaw terhadap fixed jaw.
2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pecahnya Batuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi peremukan batuan oleh alat peremuk rahang jaw
crusher antara lain :

1. Kuat tekan batuan


Ketahanan dipengaruhi oleh kerepasan (friability) dan kerapuhan (britlleness) dari
kandungan mineralnya.
2. Lebar dari lubang pengeluaran/setting, besar kecilnya setting alat peremuk dapat di
atur dengan mengatur toggle. Dilakukan dengan mengencangkan atau mengendurkan
pada setting block sampai didapat lebar setting yang di inginkan .
3. Variasi dari throw, untuk jaw crusher,kecil selisi antara open dengan closed setting
3/8 inchi, sedangkan jaw crusher besar selisinya sebesar 1 inchi.
4. Ukuran feed, ukuran feed tergantung pada gape,nip angle,dan dengan pertimbangan
bahwa besar feed kurang dari 80% gape.
5. Kapasitas produk adalah perbandingan antara ukuran feed dengan ukuran produk.
Menurut ( currie 1973 ) reduction yang baik untuk primary crushing adalah 4 – 7
sedangkan untuk secondary crushing adalah 14 – 20 dan fine crushing 50 – 100 .
2.5. Reduction Ratio

Terdapat 4 macam reduction ratio antara lain :

1. Limiting Reduction Ratio


Merupakan perbandingan ukuran tebal atau lebar material umpan dengan tebal atau
lebar material produk yang dihasilkan pada proses peremukan

RL : tf = wF
tf wP

Keterangan :
RL = nilai limiting redcutio ratio
tF = tebal material umpan (cm)
tP = tebal material produk (cm)
wP = tebal material umpan (cm)
Wf = tebal material produk (cm)

2. Apparent Reduction Ratio


Apparent Reduction adalah perbandingan antara gap ( G ) dengan efektif setting ( So )
pada unit crusher. Nilai apparent reduction ratio dapat di nyatakan sebagai

Arr : 0,85 G
So
Keterangan :
Arr = Nilai apparent reduction ratio
G = ukuran efektif gap crusher
So = effective setting crushing
3. Working Reduction Ratio
Working reduction ratio merupakan perbandingan antara tebal material umpan yang
terbesar dengan ukuran efektif setting ( Se ) pada unit jaw crusher secara umum nilai
dari working reduction adalah :

WRR = tf
Se
Keterangan :
Wrr = working Reduction Ratio
Se = effective setting
tf =Tebal material umpan

4. Reduction ratio % (R80)


Reduction ratio 80 % adalah perbandingan antara ukuran lubang ayakan yang dapat
meloloskan komulatif 80 % dan lubang ayakan yang meloloskan kumulatif 80 % berat
produk
R 80 % = w 80 f
W 80 p
Keterangan :
w80f = ukuran umpan yang lolos persen kumaltif 80 %
w80p = ukuran produk pada persen komulatif 80 %
BAB III

3.1 Roll Crusher

Roll crusher adalah type crusher dengan system gilas rotary dengan kecepatan rpm
yang relative lebih rendah dari impact crusher yaitu sekitar 300 rpm dan memiliki
kapasitas produksi yang jauh lebih besar. Unjuk kerja dari mesin Roll Crusher ini
bergantung pada jenis / kualitas material gigi gilasnya,ukuran shaft dan ukuran rodanya,
yang semuanya harus disesuaikan dengan raw material dan target kapasitas produksi.

Roll crusher biasa banyak digunakan didunia pertambangan, yaitu untuk


menghancurkan batuan dengan tingkat kekerasan & keuletan yang relative rendah, seperti
batu bara, batu kapur, bahan semen, batu tembaga, belerang, dsb. Roll crusher memiliki
rasio maksimum pengurangan teoritis 4:1 jika partikel dua inci di umpankan ke crusher
melempar satu ukuran absolut terkecil bias diharapkan dari crusher adalah ½ inchi. Roll
crusher hanya akan menghancurkan materi ke ukuran partikel minimum sekitar 10 Mesh (
2 mm ).

Roll crusher digunakan sebagai crusher sekunder atau crusher terseier setelah batuan
melewati crusher tipe lain yang berfungsi sebagai crusher primer. Roll crusher terdiri dari
single roll dan double roll. Single roll digunakan untuk memecahkan batuan yang lembab
dan tidak menguntungkan jika digunakan untuk memecahkan batuan yang abrasive.
Kapasitas roll crusher tergantung pada jenis batuan, ukuran crusher primer, ukuran
batuan yang di inginkan, lebar roda dan kecepatan roda berputar .

3.2 Cara Kerja Roll Crusher

Roll crusher atau pecahan batuan jenis roll,memecahkan batuan dengan


menjepitnya diantara satu roll,dua roll atau lebih, dimana roll-roll akan berputar
berlawanan dengan adanya berat tersendiri dan gusuran dari batu,maka batuan akan
pecah.

Adapun permukaan dari Roll bermacam macam ada yang rata, bergelombang,
beralur dngan bermacam macam gigi, gigi dan sebagainya, sesuai dengan jenis batu
dan hasil pemecahan yang diharapkan.

Beberap keutungang utama dari roll crusher mereka memberikan distribusi


ukuran yang sangat halus dan mereka menghasilkan debu yang sangat sedikit.
Crusher Rolls secara efektif digunakan dimaterial penghancur dimana bijih tidak
terlalu kasar dan juga digunakan dalam pertambangna skla produksi lebih kecil antara
biji logam abrasive,seperti emeas.

Batubara mungkin adalah pengguna terbesar Roll Crusher saat ini, meskipun
batubara menggunakan roll crusher atau single roll crusher maupun double roll
crusher,crusher primary dapat mengurangi batubara ROM. Biasanya, crusher ini
biasanya akan memeliki bentuk gigi yang berada dimuka gulungan. (Roll crusher
yang biasa digunakana pada mineral bijih logam memliki gulungan yang halus.)

3.2.1. Single Roll Crusher

Single roll crusher adalah roll crusher yang disediakan memliki 1 roller
dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan batubara/ satuan luas.
3.2.1.1 Cara Kerja Single Crusher

Pada single roll crusher memiliki satu buah roda. Bagian utamanya adalah bagian
roda silinder yang dapat berputar yang berfungsi sebagai pengancur batuan. Pelat
berfungsi untuk menahan. Single roll crusher melakukan pengurangan ukuran di daerah
penghancuran yang berbentuk baji yang mendapar tekanan. Tubuh penghancur terdiri dari
saru roll berputar dan pegas peredam dan piringan yang terletak disisi berlawanan. Jarak
antara dasar dari pelat penghancur dan ujung gigi roll crusher memiliki jarak yang dapat
bervariasi tergantung pada ukuran produk yang di inginkan. Setiap keausan yang
mungkin terjadi dapat disesuaikan melalui pela penghancur. Tergantung pada tepian.
Pelat dilengkapi dengan diganti sisi plat.

3.2.2 Double Roll Crusher

Double roll crusher adalah roll crusher yang mempunyai 2 buah roller, dengan sumbu
yang sejajar pada bidang horizontal yang sama.

Double roll crusher sangat cocok digunakan untuk batuan jenis : batubara, limestone,
kaolin, phospat,dan tersier crusher pada batu split/andesit. Dengan kecepatan 300-350
rpm double roll crusher memiliki kecapatan dalam menghancurkan berbagai jenis batuan.

3.2.2.2. Cara Kerja Double Roll Crusher

Double roll crusher melakukan peremukan dengan cara menjepit benda yang hendak
diremukan diantara satu buah roller yang dikenal dengan sebutan crushing roll.

Alat ini terdiri dari 2 silinder (roller) dengan sumbu yang sejajar pada bidang
horizontal yang sama kedua roller berdekatan lalu berputar dengan arah putaran
berlawanan kemudian batubara mental diumpan masuk akan dijepit diantara dua
roller,akibat tekanan yang kuat akhirnya batubara mentah remuk dan jatuh kedalam roller
truk ke penampungan.
A. Keunggulan dari Single Roll dan Double Roll Crusher

Single Roll Crusher Double Roll Crusher


Mudah dan ringan dalam melakukan Tidak mudah terjadi peremukan atau
penghancuran partikel perumusan secara berlebihan
Mudah dalam melakukan preparasi alat Jarang terjadi penyumbatan pada ruang
peremukan
Preparasi mudah dilakukan

B. Kekurangan dari Singel Roll dan Double Roll Crusher

Single roll crusher Double roll crusher


Terjadi penyumbatan terhadap partikel yang Proses peremukan hanya berlangsung pada
mudah melengket sebagian kecil dari seluruh badan rolter
yang besar
Hasil dari peremukannya sedikit kasar

3.3. Tipe Roll Crusher dari bentu permukaan roll

a) Smooth roll

Tipe roll berdasar bentuk permukaan ini mempunyai kegunaan khusus terutama dalam
mengelola bahan. Smooth roll adalah permukaan roll yang halus tanpa gerigi. Roll jenis ini
biasanya digunsksn untuk memeras minyak dari biji-bijian,dll. Roll ini biasanya banyak
terdapat pada double roll. Tipe smooth roll digunakan pada bahan yang mempunyai tingkat
kekerasan yang rendah contohnya biji-bijian.

b) Roll yang bergerigi

Tipe roll yang mempunyai permukaan yang bergerigi digunakan untuk memecahkan
bahan yang memiliki tingkat kekerasan medium sampai high. Roll jenis ini memiliki
ketahanan dan energi yang besar sehinggan mampu memecah batuan yang keras dengan
permukaannya yang kasar. Tipe roll yang bergerigi ini baik digunakan pada single maupu
doule roll.
c) Roll bergerigi dengan hummer

Tipe roll ini digunakan untuk hasil pengolahan yang lebih halus. Hasil yang dihasilkan
menjadi lebih kecil atau halus. Penggunaan roll ini pada single roll crusher.

3.3 Tipe Roll Crusher dari gerakan roll (double roll crusher)
a. Dua roll yang bergerak

Pada umumnya roll crusher mengandalkan gerak roll untuk memecahkan bahan. Pada single
roll, yang bekerja hanya roll saja, sehingga dapat diketahui pasti bahwa gerakan rollnya
memutar. Sedangkan pada double roll crusher,ada dua buah roll yang bekerja. Keduanya
adalah roll yang memiliki fungsi sama yaitu memecahkan bahan. Karena dua buahh roll yang
bekerja,dapat dipastikan bahwa gerak roll dapat sama dapat pula tidak.tipe dua roll yang
digerakan pada double roll crusher berarti kedua buah roll yang bergerak bersamaan dengan
arah yang berlawanan.

b. Satu roll yang dan satu roll diam ( double roll crusher)

Pada double roll yang memounyai cara kerja seperti ini, maka hanya ada satu roll di
antara kedua roll yang bergerak memutar memecah bahan. Sedangkan satu roll tidak
bergerak, fungsinya sebagai penahan pemecah atau pengolahan bahan. Sekilas jika dicermati,
seperti cara kerja pada single roll,namun memiliki roll yang berbeda. Tapi, dilihat dari
fungsinya, maka akan terlihat berbeda.

Karena dari segi hasil double roll yang memiliki satu buah roll yang bergerak, memiliki
hasil lebih halus dibandingkan singke roll. Pada tipr roll jenis ini,hanya digunakan pada roll
yang memiliki permukaan halus atau smooth roll. Karena dilihat dari cara gerak, tidak
memungkinkan jika roll dengan permukaan bergerigi bekerja dengan metode seperti ini.

3.5. karakteristik atau Bagian dari Roll Crusher

a. Base Frame dan Hopper

semua kontruksi baja dibuat, terbuat dari plat baja roll memiliki akses dilepas meliputi
untuk memungkinkan pemeliharaan berkala dan pemeriksaan gulungan.
b. Bearings

Bearings bekerja sebagai anti-gesek atau bantalan bulat roller yang mendukungan poros
roll. Mereka adalah adaptor yang dipasang dan dilumasi,dan terkandung dalam heavysection.
Sebuah plat yang terletak antara bantalan geser dan dasar bingkai untuk mencegah keausan
pada bantalan dasar.

c. Segel Debu

Segel debu sekitar roll poros mencegah debu dari melarikan diri ke atmostfer. V-belt
drive adalah salah satunya.

d. Desain Roll

Karang roll tersedia dalam berbagai panduan untuk mengelolah bahan pakan. Permukaan
roll mencakup berbagai elemen penghancur, seperti intermeshing gigi, mani-manik dilas,
bergalur dan smoothfaced atay kombinasi halus dan manik-manik, semuanya dirancang untuk
siap mengubah bahan dan menghancurkan sampai tahap yang di inginkan.

e. Tramp Perlindung

Otomatis perlindungan terhadap baja, sampah dan lainnya uncrusgables disediakan oleh
toggle khusus pengatur. Toggle akan terbuka dan bergerak roll bergerak kembali, membuat
lubang besar untuk lulus mekanisme beralih uncrushable material. The menyediakan produk
positif ukuran control dan bar torsi dan ketertarikan balik roll bergerak menjamin keselarasan
paraler gulungan sepanjang waktu.

f. Penyesuaian Ukuran Hidrolik

Penyesuaian ukuran produk dicapai melalui suatu mekanisme hidrolik yang beroperasi
melalui batang torsi. Shims baja ketebalan yang bervariasi yang digunakan untuk menjaga
pengaturan sementara crusher sedang bekerja.
BAB IV

MEJA GOYANG ( SHAKING TABLE )

4.1.Meja Goyang (shaking table)

Table adalah suatu proses kontraksi untuk memisahkan antara mineral berharga
dengan mineral tidak berharga, mendasarkan pada perbedaan beda jenis mineral melalui
aliran fluida yang tipis. Oleh karena itu proses ini masuk dalam Flowing Film
Concentation. Alat yang digunakan adalah shaking table.

Prinsip pemisahan dalam table ialah ukuran mineral harus halus kerena proses
konsentrasi ini mendasarkan pada aliran fluida tipis. Adanya dorongan air pada partikel yang
sama besarnya tetapi berbeda berat jenisnya, maka partikel yang ringan akan mengalami
dorongan air yang lebih besar dari partikel berat. Dengan adanya gerakan maju mundur dari
“head motion” maka partikel yang berat akan melaju lebih jauh dari partikel yang ringan
sampai akhirnya partikel-partikel tersebut masuk ke tempat penampungan.

Untuk mendapatkan aliran air yang turbulen maka dipasang alat yaitu “riffle”dengan
demikian partikel yang ringan akan cenderung untuk meloncat dari riffle sat uke riffle lainnya
dibanding partikel yang berat yang hanya akan menggelinding searah dengan riffle tersebut.
Proses ini berjalan terus menerus sehingga antara mineral yang mempunyai berat jenis besar
dengan ringan apat dipisahkan.

a. Gaya-gaya yang bekerja dalam tabling adalah :


- Gaya gesek antara partikel dengan dek ( khusus partikel berat yang dominan)
- Gaya dorong air ( khusus partikel ringan lebih dominan )
- Gaya gravitasi
b. Factor-faktor yang mempengaruhi produk, antara lain :
- Kemiringan dek
Dek yang terlalu miring akan mempengaruhi kecepatan aliran air dan bila
kecepatan aliran air tersebut terlalu cepat mkaan partikel ringan akan terbawa
air semuanya hingga yang tertinggal hanya mineral berat. Dengan begitu hasil
yang didapatkan adalah produkta yang berkadar tinggi tetapi kapasitasnya
sedikit. Untuk kemiringan yang kecil sehingga kecepatan aliran air lambat
maka produkta yang didapat berkadar rendah dengan kapasitas besar.
- Kecepatan feeding dan kemiringan
Bila terlalu cepat pengumpanannya dan kemiringan dek kecil,maka proses
pemisahan akan berjalan kurang baik karena umpan tertumpuk dan akan
masuk ke konsentrat.
- Persen solid
Bila terlalu encer pemisahan akan baik dan sebaliknya bila kental maka semua
partikel akan masuk ke konsentrat.
- Jumlah dan Panjang stroke
Pengaruh terhadap proses pemisahan adalah stroke yang Panjang untuk
material kasar dan stroke kecil untuk material halus.
BAB V
SLUICE BOX

5.1 Sluice Box

Prinsip sluice box adalah memisahkan antara mineral berharga dengan yang tidak
berharga mendasarkan atas gaya beratnya. Alat ini berbentuk box atau kotak yang
bagian dalamnya dilengkapi dengan riffle, yang gunanya untuk menahan material
yang mempunyai berat jenis relative besar dibandingkan dengan material lainnya
sehingga mampu mengimbangi gaya dorong dari aliran air. Jadi yang mempengaruhi
berhasil tidaknya dalam melakukan operasi pemisahan dengan alat ini adalah :

a. Kecepatan aliran dan ketebalan aliran fluida


Bila kecepatan dalam ketinggian fluida terlalu besar maka mineral yang ada baik
itu mineral berat maupun ringan dan ketebalan yang besar dari fluida akan
membuat urus turbulen yang besar dan ini yang membuat material meloncat dari
riffle.
b. Berat jenis material yang akan dipisahkan
Berat jenis material harus cukup besar karena material itu harus dapat
mengimbangi derasnya arus dengan gaya berat sehingga meterial itu dapat
terhalangi oleh riffle. Bila material itu mempunyai berat jenis yang kecil, akan
hanyut terbawa oleh aliran air.
c. Banyanya air/fluida
Bila iar yang digunakan untuk memisahkan mineral ini hanya sedikit, maka
mineral tersebut tidak akan dapat terpisah atau hasilnya adalah heterogen.
d. Ketinggian riffle
Ketinggian riffle harus sebanding dengan ketebalan aliran air, paling tidak harus
melebihi +/ -0,5cm dari permukaan riffle .
e. Panjang box
Panjang box sangat menentukan karena makin Panjang akan semakin besar
kemungkinan material itu untuk tersangkut pada riffle sehingga hasilnya makin
besar.

Dalam sulice box ini, macam riffle ada dua :


a. Riffle memanjang
b. Riffle melintang

Tahapan-tahapan dalam sluicing adalah :

a. Pemasukan umpan
b. Pencucian
c. Pengambilan konsentrat
Khusu untuk pengambila konsentrat maka riffle diangkat atau dibuka lalu
disemprotkan dengan air, maka material yang dikendaki itu dapat di ambil dari
sluice box tertentu.
BAB VI

JIGGING

6.1 Jigging

Jigging merupakan salah satu alat pemisah yang berdasarkan perbedaan berat jenis,
bekerja secara mekanis yang menggunakan adanya perbedaan kemampuan menerobos dari
butiran yang akan dipisahkan terhadap suatu lapisan pemisah (bed) .

Secara umun jig merupakan suatu tengki terbuka yang berisi air dengan saringan
horizontal terletak pada bagian atasnya dimana terdapat lapisan pemisah. Tangki jig
dilengkapi dengan lubang pengeluaran konsentrat ( spigot ) pada bagian bawahnya.
Disamping itu jig juga memiliki suatu mekanisme penyebab terjadinya tekanan ( pulsion )
yang di imbangi dengan pemakaian tambahan .

6.2. Prinsip Kerja Proses Jigging

Apabila terjadi pulsion maka bed akan terdorong naik. Sehingga batuan pada lapisan
bed akan merenggang karena adanya tekanan. Kesempatan ini akan dimanfaatkan oleh
mineral berat untuk menerobos bed masuk ke tangka sebagai konsentrat sedangkan mineral
ringan akan terbawa oleh aliran horizontal diatas permukaan bed dan akan terbuang sebagai
tailing.

Pada saat terjadi suction, bed menutup kembali sehingga mineral berat berukuran
besar dan mineral ringan berukuran besar tidak berpeluang masuk ke tangka. Jadi mineral
berat berukuran besar akan mengendap diatas bed ntuk menunggu kesempatan pulsion
berikutnya, sedangkan mineral ringan berukuran besar akan terbawa aliran arus horizontal .
Kesimpulan

1. Kita harus mengetahui berat masing-masing mineral atau konsentrat yang akan
diolah.
2. Factor keberhasilan utama dalam pratikum pengolahan bahan galian adalah tekanan
dan aliran air juga ukuran material yang akan diolah.

Saran

Anda mungkin juga menyukai