Anda di halaman 1dari 4

A.

Skenario
Tuan X, kisaran usia 51 tahun dibawa ke Instalasai Gawat Darurat (IGD) rumah sakit
tipe A oleh keluarganya karena mengalami penurunan kesadaran. Riwayat penyakit
pasien diketahui batuk—batuk disertai demam sejak 1 minggu dan mulai sesak 3 hari
terakhir.
Hasil pemeriksaan di IGD:
Survey Primer
 Airway : bersuara saat dipanggil
 Breathing: RR: 42X/menit, SpO2: 925% (dengan udara bebas), gerakan
thoraks statis dan dinamis: simetris, auskultasi paru: vesikuler (+) normal,
ronkhi basah sedang paru kanan, tidak ada wheezing
 Circulation: nadi: 145x/menit (isi dan tegangan kurang), TD : 70/50 mmHg,
akral hangat merah, CRT(Capillary Refill Time) 4 detik, laktat 4,3 mmol
 Disability : respond to verbal (skala AVPU), GCS E3M5V3
 Exposure: temperature 39,5oC
 Skor quick SOFA : 3

B. Klarifikasi istilah
a. Rumah Sakit Tipe A: Rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan peran
dokter spesialis dan subspesialis luas oleh pemerintah, rumah sakit ini telah
ditetapkan sebagai tempat pelayanan rujukan tertingi atau disebut juga rumah
sakit pusat
b. IGD: Salah satu bagian di rumah sakit yang menyediakan penanganan awal
bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang dapat mengancam
kelangsungan hidupnya
c. SpO2: Presentasi hemoglobin yang berikatan dengan oksigen dalam arteri
d. Survey Primer: Tindakan penilaian secara tepat fungsi vital penderita
berdasarkan prioritas diikuti resusitasi dan stabilisasi
e. Ronkhi Basah: Suara tambahan di samping suara nafas, yaitu bunyi
gelembung-gelembung udara yang melewati cairan(gurgling/bubbling)
terutama pada fase inspirasi. ronkhi basah disebabkan oleh adanya eksudat
atau cairan dalam bronkiolus atau alveoli dan bisa juga pada bronkus dan
trakea
f. Wheezing : Suara pernafasan frekuensi tinggi nyaring yang terdengar di akhir
ekspirasi
g. Vesikuler: Peningkatan dinding nafas normal dimana fase inspirasi lebih
panjang dan keras dibanding fase ekspirasi
h. Laktat: Produk akhir dari metabolisme anaerobic yaitu proses yang
berlangsung tanpa adanya oksigen
i. Capillary Refill Time: Waktu pengisian kembali kapiler yang dinilai dengan
menekan kulit pada daerah dasar kuku setelah penekanan dilepas
j. Skala AVPU: penilaian sederhana yang digunakan untuk menilai tingkat
kesadaran Alert, Verbal, Pain, Unresponsive
k. Skor quick SOFA: mengidentifikasi pasien dengan risiko tinggi mortalitas
akibat suspek infeksi yang berada di rumah sakit tapi di luar dari ICU

C. Identifikasi Masalah
1. Tuan X, kisaran usia 51 tahun dibawa ke Instalasai Gawat Darurat (IGD) rumah
sakit tipe A oleh keluarganya karena mengalami penurunan kesadaran. Riwayat
penyakit pasien diketahui batuk—batuk disertai demam sejak 1 minggu dan
mulai sesak 3 hari terakhir.
2. Hasil pemeriksaan di IGD:
Survey Primer
 Airway : bersuara saat dipanggil
 Breathing: RR: 42X/menit, SpO2: 925% (dengan udara bebas), gerakan
thoraks statis dan dinamis: simetris, auskultasi paru: vesikuler (+) normal,
ronkhi basah sedang paru kanan, tidak ada wheezing
 Circulation: nadi: 145x/menit (isi dan tegangan kurang), TD : 70/50 mmHg,
akral hangat merah, CRT(Capillary Refill Time) 4 detik, laktat 4,3 mmol
 Disability : respond to verbal (skala AVPU), GCS E3M5V3
 Exposure: temperature 39,5oC
 Skor quick SOFA : 3

D. Analisis Masalah
1. Tuan X, kisaran usia 51 tahun dibawa ke Instalasai Gawat Darurat (IGD)
rumah sakit tipe A oleh keluarganya karena mengalami penurunan kesadaran.
Riwayat penyakit pasien diketahui batuk—batuk disertai demam sejak 1
minggu dan mulai sesak 3 hari terakhir.
a. Bagaimana mekanisme penurunan kesadaran pada kasus? 2, 7
b. Apa yang menyebabkan penurunan kesadaran pada kasus? 3, 8
c. Bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin pada kasus? 4, 9
d. Bagaimana tatalaksana awal pasien di IGD? 5, 10
e. Apa saja pemeriksaan yang dilakukan pada pasien dengan
penurunan kesadaran? 6, 11
f. Apa hubungan riwayat pasien batuk-batuk, demam dan sesak terhadap
penurunan kesadaran? 7, 12
g. Apa makna klinis berdasarkan gejala tersebut? 8, 1
h. Mengapa sesak baru muncul 3 hari terakhir? 9, 2

2. Hasil pemeriksaan di IGD:


Survey Primer
 Airway : bersuara saat dipanggil
o Apa makna klinis hasil pemeriksaan airway? 10, 3
o Bagaimana cara pemeriksaan airway? 11, 4
 Breathing: RR: 42X/menit, SpO2: 925% (dengan udara bebas),
gerakan thoraks statis dan dinamis: simetris, auskultasi paru: vesikuler
(+) normal, ronkhi basah sedang paru kanan, tidak ada wheezing
o Apa interpretasi klinis hasil pemeriksaan breathing? 12, 5
o Bagaimana mekanisme abnormal hasil pemeriksaan
breathing? 1, 6
o Bagaimana cara pemeriksaan breathing? 2, 7
o Bagaimana tatalaksana breathing pada kasus? 3, 8
o Apa saja jenis-jenis ronkhi dan makna klinisnya? 4, 9
 Circulation: nadi: 145x/menit (isi dan tegangan kurang), TD : 70/50
mmHg, akral hangat merah, CRT(Capillary Refill Time) 4 detik, laktat
4,3 mmol
o Apa interpretasi klinis hasil pemeriksaan circulation? 5, 10
o Bagaimana mekanisme abnormal hasil pemeriksaan
circulation? 6, 11
o Bagaimana cara pemeriksaan CRT? 7, 12
o Bagaimana tatalaksana awal circulation pada kasus? 8, 1
o Apa indikasi pemeriksaan laktat pada kasus? 9, 2
 Disability: respond to verbal (skala AVPU), GCS E3M5V3
o Apa interpretasi klinis hasil pemeriksaan GCS? 10, 3
o Bagaimana mekanisme abnormal hasil pemeriksaan GCS? 11,
4
o Bagaimana tatalaksana penurunan kesadaran pada kasus? 12, 5
o Apa perbedaan pemeriksaan AVPU dan GCS? 1, 6
 Exposure: temperature 39,5’C
o Apa interpretasi klinis hasil pemeriksaan exposure? 2, 7
o Bagaimana mekanisme abnormal hasil pemeriksaan exposure?
3, 8
 Skor quick SOFA : 3
o Apa interpretasi skor quick SOFA? 4,9
o Bagaimana mekanisme abnormal hasil pemeriksaan skor quick
SOFA? 5, 10
o Bagaimana cara pemeriksaan skor quick SOFA? 6, 11
o Bagaimana hubungan skor quick SOFA dengan kasus? 7, 12
o Apa indikasi pemeriksaan skor quick SOFA? 8, 1

HIPOTESIS:
Tuan X, 51 tahun, mengalami penurunan kesadaran disebabkan oleh syok sepsis
e.c community-acquired pneumonia dengan diagnosis banding edema paru, tb
paru.
LI:
1. Syok sepsis
a. Algoritme Penegakan Diagnosis 1, 9
b. Diagnosis Banding 2, 10
c. Definisi 3
d. Klasifikasi (tahapan syok sepsis) 4, 11
e. Etiologi 5, 12
f. Epidemiologi 6, 1
g. Faktor Risiko 7, 2
h. Pathogenesis 8, 3
i. Patofisiologi 9, 4
j. Manifestasi Klinis 10, 5
k. Pemeriksaan Penunjang 11, 6
Pemeriksaan penunjang: darah rutin, sputum (kultur), radiologi thoraks AP,
CRP, ureum kreatinin, laktat, analisa gas darah, gula darah, SGOT, SGPT,
suction
l. Edukasi dan Pencegahan 12, 7
m. Tatalaksana 1, 8
i. Farmakologis
- oksigen
- cairan (kristaloid 20-30 ml/kgBB/jam)
- ABC
- antibiotic
- antipiretik
ii. non-farmako
- pasien puasa (jangan kasih minum/makan nanti keselek)
- benarkan posisi
- monitor vital sign
n. Komplikasi 2, 9
o. Prognosis 3, 10
Ad vitam: dubia
Ad functionam:
Ad sanationam:
p. SKDI 4

2. Community-acquired pneumonia
a. Diagnosis Banding 5, 11
b. Definisi 6
c. Faktor Risiko 7, 12
d. Pathogenesis 8, 1
e. Patofisiologi 9, 2
f. Manifestasi Klinis 10, 3
g. Pemeriksaan penunjang 11, 4
h. Tatalaksana 12, 5
i. Komplikasi 1,6

Anda mungkin juga menyukai