Artikel1 Rama
Artikel1 Rama
Dosen Pengampu :
Siti Mauliana Hairini, S.IP, MA
Disusun Oleh :
Ramadhani (D1B115227 )
"Karena itulah kami akan memerangi sikap apatisme seperti ini dimasyarakat. Kita
harus jauhkan sikap apatisme ini dari masyarakat sehingga mereka turut aktif mengawasi
jika terjadi ke kecurangan atau politik uang dimasyarakat, " ujar Komisioner Syahrial.
Ketua Panwaslu Banjar, Ramli mengatakan sosialisasi pengawasan pemilu partisifatif ini
memang bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk aktif melakukan pengawasan
terhadap dugaan terjadinya pelanggaran pemilu 2019 Diharapkan, masyarakat peduli
terhadap pelaksnaan pemilu yang demokratis sehingga aktif terlibat melakukan pengawasan
dan menyampaikan laporan pelanggaran kepada pengawas pemilu. Tekait dengan apatis
masyarakat, itu memang harus dihindarkan. Artinya, jika masyarakat apatisme mereka
menyerahkan pemilu kepada penyelenggara. Padahal, pemilu adalah hajatan seluruh
masyarakat bukan hanya penyelenggara. Itu sebabnya, sosialisasi diharapkan
menumbuhkan kesadaran untuk turut serta aktif mengawal jalannya pemilu yang jurdil dan
aamanah "Dengan pemilu yang jurdil akan melahirkan pemimpin atau wakil rakyat yang
amanah menjalankan tugas negara," katanya.
Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu pilar demokrasi sebagai wahana
perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang demokratis.
Pemerintahan yang dihasilkan dari Pemilu diharapkan menjadi pemerintahan yang
mendapat legitimasi yang kuat dan amanah. Pemilu pun menjadi tongak tegaknya
demokrasi, di mana rakyat secara langsung terlibat aktif dalam menentukan arah dan
kebijakan politik negara untuk lima tahun ke depan. Sehingga, diperlukan upaya dari
seluruh komponen bangsa untuk menjaga kualitas Pemilu. Hal ini sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD,
dan DPRD harus dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan asas langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur dan adil (LUBER dan JURDIL). Menteri Dalam Negeri (Mendagri)
mengatakan bahwa semangat Pemilu itu dapat terwujud apabila seluruh komponen bangsa
saling bahu-membahu mendukung pelaksanaan Pemilu sesuai aturan perundang-undangan
dan penghormatan hak-hak politik setiap warga negara. upaya untuk memperbaiki kualitas
pelaksanaan Pemilu merupakan bagian dari proses penguatan demokrasi serta untuk
mewujudkan tata pemerintahan yang efektif dan efisien. Suksesnya Pemilu bukan hanya
bersandar pada integritas penyelenggaraan Pemilu dan peserta Pemilu semata. Namun,
harus didukung pula oleh seluruh pemangku kepentingan Pemilu demi terciptanya
sinergitas yang kuat dan saling berkesinambungan.Terkait dengan hal tersebut, kiranya
pemilu 2019 diharapkan menjadi lebih baik di bandingkan pemilu 2014. Menciptakan para
pemimpin bangsa berkarakter negarawan tanpa mental korupsi dan gemar menghambur-
hamburkan uang rakyat. Untuk itu, setidaknya terdapat 4 (emat) komponen yang
bertangung jawab dalam mensukseskan pemilu 2019 yaitu, penyelenggara Pemilu (KPU
dan Panwaslu), partai politik, pers dan masyarakat. KPU dan Panwaslu merupakan lembaga
independen yang bertanggung jawab penuh dalam membentuk dan mengawasi
penyelenggaraan pemilu yang berkualitas dan profesional. Partai politik merupakan
lembaga politik yang bertangggung jawab dalam memberikan pendidikan politik pada
masyarakat melalui berbagai programnya dan kader-kader dengan kualitas dan mental yang
tangguh.
Di sadari bahwa Pemilu baik Pileg, Pilpres, maupun Pilkada peran serta masyarakat
menjadi sangat penting. Sukses tidaknya pelaksanaan Pemilu salah satunya ditentukan
bagaimana partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya. Partisipasi merupakan
proses aktif dan inisiatif yang muncul dari masyarakat dalam suatu kegiatan. Di Indonesia
berpartisipasi politik dijamin oleh negara. Hal ini tercantum dalam UUD 1945 pasal 28
yang berbunyi “kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”. Selain itu, di atur pula dalam Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2005 mengenai jaminan hak-hak sipil dan politik, dimana poin-
poin hak yang harus dilindungi oleh negara mengenai hak berpendapat, hak berserikat, hak
memilih dan dipilih, hak sama dihadapan hukum dan pemerintahan, hak mendapatkan
keadilan, dll.