Anda di halaman 1dari 4

I.

SKENARIO

Tuan X, kisaran 51 tahun, dibawah ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tipe A oleh
keluarganya karena mengalami penurunan kesadaran. Riwayat penyakit pasien diketahui batuk-
batuk disertai demam sejak 1 minggu dan mulai sesak 3 hari terakhir.

Hasil pemeriksaan di IGD:

Survey Primer

- Airway : Bersuara saat dipanggil


- Breathing : RR - 42x/menit, SpO2 - 92,5% (dengan udara bebas), gerakan thoraks
statis dan dinamis - simetris, auskultasi paru – vesikuler (+) normal, ronkhi basah sedang
paru kanan, tidak ada wheezing.
- Circulation : Nadi – 145x/menit (isi dan tegangan kurang), TD - 70/50 mmHg, akral
hangat merah, CRT 4 detik, laktat 4,3 mmol/L
- Disability : respond to verbal (skala AVPU), GCS E3M5V3
- Exposure : temperature – 39,5C

Skor quick SOFA: 3

II. KLARIFIKASI ISTILAH

1. IGD: Bagian dari rumah sakit yang menampung dan melayani pasien yang sangat gawat
(atau luka parah).
2. Rumah Sakit tipe A: (Rumah Sakit Pusat) Rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan kedokteran spesialis dan sub-spesialis luas oleh pemerintah, sehingga ditetapkan
sebagai tempat layanan rujukan tertinggi.
3. Batuk: Ekspulsi udara dari dalam paru yang tiba-tiba, sambil mengeluarkan suara berisik.
4. Demam: Peningkatan temperature tubuh diatas normal (37C)
5. Vesikuler: Suara nafas normal yang memiliki frekuensi bunyi yang rendah.
6. Ronkhi basah: Suara nafas tambahan yang terdengar kontinu, bernada rendah (sehinga
bersifat sonor), terdengar tidak mengenakkan (raspy) terjadi pada saluran nafas besar
seperti trakea bagian bawah dan bronkus utama, karena udara melewati daerah yang
mengalami penyempitan.
7. Wheezing: Suara nafas dengan karakteristik kontinu seperti bersiul.
8. CRT (Capillary Refill Time): Tes yang dilakukan pada daerah kuku untuk memonitor
dehidrasi dan jumlah aliran darah ke jaringan (perfusi), normalnya 2 detik.
9. AVPU: Suatu skala yang dilakukan oleh disabilitas dengan penilaian A: awareness, V:
response to verbal, P: response to pain, U: unresponsive.
10. Skor quick SOFA: (Sequential Organ Failure Assessment) Untuk menilai prognosis buruk
pada pasien dengan suspek infeksi.

III. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Tuan X, kisaran 51 tahun, dibawah ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tipe A
oleh keluarganya karena mengalami penurunan kesadaran. Riwayat penyakit pasien
diketahui batuk-batuk disertai demam sejak 1 minggu dan mulai sesak 3 hari terakhir.
2. Hasil pemeriksaan di IGD (Primary Survey dan quick SOFA)

IV. ANALISIS MASALAH

1. Tuan X, kisaran 51 tahun, dibawah ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tipe A
oleh keluarganya karena mengalami penurunan kesadaran. Riwayat penyakit pasien
diketahui batuk-batuk disertai demam sejak 1 minggu dan mulai sesak 3 hari terakhir.
a. Apa kemungkinan penyebab penurunan kesadaran pada tuan X?
b. Bagaimana mekanisme penurunan kesadaran pada tuan X?
c. Apa hubungan penurunan kesadaran dengan riwayat penyakitnya 1 minggu terakhir?
d. Apa makna klinis batuk disertai demam sejak 1 minggu dan mulai sesak 3 hari terakhir?
e. Bagaimana tatalaksana awal tuan X di IGD rumah sakit tipe A?
2. Hasil Survey Primer – Airway dan Breathing
a. Apa makna dari hasil pemeriksaan airway? (pasien bersuara saat di panggil)
b. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas pada hasil pemeriksaan
breathing?
c. Bagaimana tatalaksana awal untuk hasil pemeriksaan breathing?
d. Apakah pada pasien ini perlu diterapi oksigen (indikasi)? Apabila perlu, bagaimana
caranya?
e. Bagaimana hubungan peningkatan RR dan penurunan SpO2, dengan keluhan pada
kasus?
3. Hasil Survey Primer – Circulation
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas pada hasil pemeriksaan
circulation?
b. Bagaimana tatalaksana awal untuk hasil pemeriksaan circulation?
c. Bagaimana cara pemeriksaan CRT?
d. Bagaimana hubungan kadar laktat dengan keluhan pada kasus?
4. Hasil Survey Primer – Disability dan Exposure
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas pada hasil pemeriksaan
disability?
b. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas pada hasil pemeriksaan
exposure?
c. Bagaimana cara penilaian AVPU?
d. Bagaimana cara penilaian GCS?
5. Skor quick SOFA: 3
a. Bagaimana interpretasi dari hasil skor quick SOFA?
b. Apa indikasi dan bagaimana prosedur penilaian skor quick SOFA?

V. HIPOTESIS

Tuan X, 51 tahun, mengalami syok sepsis.

VI. TEMPLATE

a. DD
b. How to Diagnose
c. WD
d. Definisi
e. Epidemiologi
f. Etiologi
g. Faktor Risiko
h. Patogenesis
i. Manifestasi Klinis
j. Pemeriksaan Penunjang
k. Tatalaksana
l. KIE
m. Komplikasi
n. Prognosis
o. SKDI

VII. LEARNING ISSUE

1. Syok Sepsis

Anda mungkin juga menyukai