Anda di halaman 1dari 9

BAB III

TRIAKSIAL
(TRIAXIAL TEST)

CAPAIAN PEMBELAJARAN:
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat melaksanakan pengujian Triaxial
dengan prosedur yang benar, menggambarkan lingkaran Mohr, serta menentukan
besarnya nilai kohesi (c) dan sudut geser dalam (ϕ) dari sampel tanah yang diuji.

3.1 PENDAHULUAN
Peralatan yang digunakan hampir sama dengan peralatan uji kuat tekan
bebas (Unconfined Copressive Strenght), hanya saja pada Triaksial dilengkapi
dengan tabung untuk pemberian tegangan keliling. Meskipun pengujian ini
termasuk jenis pengujian yang cukup rumit, namun diakui sebagai cara terbaik
untuk menentukan parameter geser tanah. Selain itu percobaan ini juga dapat
digunakan untuk mengukur tegangan air pori dan perubahan volume selama
pengujian.
Pengujian triaksial dibagi menjadi tiga jenis yaitu:
1. Unconsolidated Undrained Test, adalah pengujian tanpa konsolidasi dan
tanpa pengairan, dimana sistem air pori selama percobaan tertutup. Hasil –
hasilnya berdasarkan tegangan – tegangan total, pengujian ini memberikan
parameter geser cu dan ϕu. Cara pengujian ini tidak dapat diterapkan pada
jenis tanah nonkohesif jenuh (S=100%)
2. Consolidated undrained test, dimana sebelum geseran contoh tanah
dibebani dahulu (beban normal) dan menunggu konsolidasi selesai. Sistem
tekanan air pori terbuka selama konsolidasi dan sesudah konsolidasi
didalam contoh tanah tidak ada tekanan air pori. Parameter geser yang
didapatkan berdasarkan konsep tegangan efektif yang dinotasikan dengan c’
dan ϕ’
3. Consolidated drained test, percobaan ini dilaksanakan dengan lambat
dimana sistem tekanan air pori tetap selama tes tersebut berlangsung.
Parameter geser yang didapatkan berdasarkan konsep tegangan efektif yang
dinotasikan dengan c’ dan ϕ’.

23
Ukuran sel Triaksial yang sesuai dengan diameter benda uji tersedia dalam
berbagai ukuran, namun yang umum digunakan adalah sel untuk benda uji
berdiameter 38 mm, dengan perbandingan tinggi terhadap diameter (L/d) yang
disyaratkan berkisar antara 2.0 sampai 3.0. Pengujian dengan diameter benda uji
yang lebih besar dapat dilakukan, selama peralatan yang diperlukan tersedia.
Sesuai dengan keperluannya benda uji dapat dibuat dari contoh tanah asli
(undisturbed), maupun buatan (remoulded).
Untuk satu seri percobaan Triaksial, diperlukan minimal 2 (dua) buah
benda uji dengan kadar air dan berat isi yang kurang lebih sama (identik).
Prinsip dasar dari pelaksanaan pengujian yaitu; mula-mula terhadap
masing-masing benda uji diberikan tegangan sel dan ditunggu sampai stabil,
selanjutnya berikan tegangan deviator dimana beban dibaca pada regangan tetap
tertentu (strain controlled), hingga tercapai keruntuhan. Tergantung pada jenis
pengujian, selama pemberian tegangan sel, keran pengaliran dapat dalam keadaan
tertutup (unconsolidated), atau terbuka (consolidated).
Selanjutnya berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan pengujian,
dapat digambarkan grafik lingkaran Mohr untuk menentukan kohesi (c) dan sudut
geser dalam () tanah yang diperlukan untuk berbagai perhitungan stabilitas.

3.2 PERALATAN
1. Mesin tekan yang dilengkapi dengan cincin beban dan arloji regangan de-
ngan ketelitian 0.01 mm.
2. Sel Triaksial
3. Tabung belah pencetak benda uji
4. Karet membran, karet seal, penjepit dan batu pori
5. Pompa vakum dan tabung isap
6. Timbangan dengan ketelitian 0.1gram, jangka sorong, spatula
7. Tabung air bertekanan, dilengkapi pengukur tegangan

3.3 BENDA UJI


1. Benda uji berbentuk silinder, dengan perbandingan tinggi (L) terhadap
diameter (d0)  2 s/d 3
2. Untuk benda uji berdiameter 38 mm, besar butir maksimum harus <0.1
diameter benda uji
3. Untuk benda uji berdiameter 76 mm, besar butir maksimum harus <1/6
diameter benda uji
4. Benda uji dapat dibuat dari:

24
Tanah asli dalam tabung contoh
- Keluarkan contoh tanah dari tabung sepanjang 1-2 cm dengan alat
pengeluar contoh (extruder), kemudian potong dan ratakan dengan
pisau/kawat tipis
- Pasang cetakan belah benda uji diatas tabung contoh, keluar-kan
contoh dengan alat pengeluar contoh sepanjang cetakan belah,
kemudian potong dan ratakan dengan pisau/kawat tipis
- Ratakan sisi yang lain dengan pisau tipis, kemudian keluar-kan dari
cetakan.
5. Menimbang berat, dan mengukur diameter serta tinggi benda uji.
- Mencatat tinggi benda uji dari rata-rata 4 (empat) tempat pengukuran
- Mencatat diameter benda uji rata-rata dengan rumus:
dimana :
da + 2dt + db
do = [mm]
4
d0 = diameter benda uji rata-rata, digunakan untuk menghitung
luas penampang mula-mula (A0)
da = diameter rata-rata dari 2 (dua) pengukuran pada bagian atas
benda uji
dt = diameter rata-rata dari 2 (dua) pengukuran pada bagian
tengah benda uji
db = diameter rata-rata dari 2 (dua) pengukuran pada bagian
bawah benda uji.
6. Memasang karet membran pada benda uji yang telah disiapkan, melakukan
pemasangan secara hati-hati agar struktur tanah tidak terganggu.

3.4 PROSEDUR PENGUJIAN


1. Meletakkan benda uji pada pusat alas mesin tekan secara vertikal
2. Memasang sel Triaksial serta mengencangkan kedua mur, agar pada saat
pemberian tegangan sel, air tidak keluar
3. Memberi tegangan sel/keliling (3) pada benda uji pertama  sebesar nilai
tegangan total horizontal yang ada pada kedalaman pengambilan contoh
tanah, dengan rumus:
 3 =  h = Ko x  v
dimana:
h = tegangan horizontal [kg/cm2]
Ko = tekanan tanah diam (at rest coefficient), untuk tanah
kohesif berkonsolidasi normal diambil sebesar 0.40 s/d 0.80
v = tegangan vertikal = wet . h [kg/cm2]

25
wet = berat isi tanah basah [kg/cm3]
h = kedalaman pengambilan contoh tanah [cm]
4. Menjalankan mesin sampai batang tekan menyentuh cincin beban dan
pelat penutup bagian atas benda uji (ditandai dengan bergeraknya jarum
arloji pada cincin beban)
5. Mengatur dial regangan dan dial beban pada posisi nol pembacaan
6. Menjalankan mesin kembali dengan kecepatan sebesar 0,50 mm s/d 1,25
mm permenit atau menurut petunjuk instruktur
7. Mencatat bacaan dial beban setiap ¼ menit atau ½ menit atau menurut
petunjuk instruktur
8. Melanjutkan pengamatan hingga tercapai keruntuhan, dengan ketentuan:
- Pembacaan dial beban telah menunjukkan nilai tetap pada 3 (tiga)
pembacaan terakhir berturut-turut
- Telah terjadi regangan sebesar 20%.
9. Setelah selesai, mengurangi tegangan keliling secara bertahap sampai nol
10. Melepaskan sel Triaksial, mengambil benda uji amati dan membuat sketsa
bentuk keruntuhannya
11. Menimbang benda uji, dan mencari kadar airnya
12. Mengganti dengan benda uji yang baru, kemudian mengulangi langkah 1
s/d 2
13. Mengulangi langkah 3 dengan tegangan keliling sebesar  2 (dua) kali
tegangan keliling yang pertama
14. Mengulangi langkah 3 s/d 11.

3.5 PERHITUNGAN DAN PELAPORAN


1. Menghitung besar regangan aksial:

ε= = = 0,223%
2. Menghitung luas Terkoreksi:

A’ = = = 10,03 cm2
3. Menghitung nilai beban (terkalibrasi):
P = (0,0014 x 29) x 100 = 4,060 kg
4. Menghitung tegangan deviator:

σ= = = 0,405 kN/m2

5. Menghitung tegangan utama besar:


σ31 = 1 kg/cm2
σl1 = (∆σd)f1 + σ31 = 3,917 + 1,00 = 4,917 kN/cm2

26
σ32 = 2 kg/cm2
σl2 = (∆σd)f2 + σ32 = 5,692 + 2,00 = 7,692 kN/cm2
6. Menghitung jarak pusat lingkaran (OC):

OC1 = = = 2,4585 cm
7. Menghitung jari- jari dari masing- masing lingkaran:

r1 = = = 1,4585 cm

8. Menghitung sudut geser dalam dan nilai kohesi:

3,917 = tan2 (45° + ) + 2c tan (45° + ) persamaan 1

5,692 = tan2 (45° + ) + 2c tan (45° + ) persamaan 2

1,775 = tan2 (45° + )

45° + = tan-1 ( )

45° + = 53,108

= 8,108
Ø = 16,21°

3,917 = (45° + ) + 2c tan (45° + )

3,917 = 1,77 + 2,66c


2,147 = 2,66c
c = 0,807 kg/cm2.
9. Menghitung Tegangan Normal dan Tegangan Geser
- Benda uji 1 :
σ` = (σ1` + σ3`) : 2 + (σ1` - σ3`) : 2 x cos 2ɵ
σ` = (3,917 + 1) : 2 + (3,917 - 1) : 2 x cos 2ɵ
σ` = 2,45 kg/cm2

27
τ = (σ1` - σ3`) : 2 x sin 2ɵ
τ = (3,917 - 1) : 2 x sin 2ɵ
τ = 1,83kg/cm2
- Benda uji 2 :
σ` = (σ1` + σ3`) : 2 + (σ1` - σ3`) : 2 x cos 2ɵ
σ` = (5,692 + 2) : 2 + (5,692 - 2) : 2 x cos 2ɵ
σ` = 3,84 kg/cm2
τ = (σ1` - σ3`) : 2 x sin 2ɵ
τ = (5,692 - 2) : 2 x sin 2ɵ
τ = 1,40 kg/cm2

3.6 KESIMPULAN
Dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa tanah tersebut memiliki nilai
kohesi (c) sebesar 0.807 kg/cm2, sudut geser dalam ()16.210, kemudian untuk
benda uji I memiliki σ` = 2,45 kg/cm2 dan τ = 1,83 kg/cm2 serta benda uji II
memiliki σ` = 3,84 kg/cm2 dan τ = 1,40 kg/cm2.

Tabel 3.1 Hasil pengujian triaksial (triaxial)

28
29
Tabel 3.2 Hasil pengujian triaksial (triaxial)


2Ѳ 2ɵ

30
LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 3.1 Pemasangan membran Gambar 3.2 Pengisian air

Gambar 3.3 Pengujian Triaxsial Gambar 3.4 Pencopotan benda uji

Gambar 3.5 Pelepasan membran Gambar 3.6 Sempel setelah di uji

31

Anda mungkin juga menyukai