Anda di halaman 1dari 4

Nama: Chalista Nesya F

Kelas: XI MIA 2

KELAINAN PADA DARAH JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH

1. Sakit Gigi
Penyebab: Adanya lubang pada gigi (karies). Biasanya pada anak-anak penyebabnya
adalah makanan yang banyak mengandung gula. Sisa makanan menempel
pada gigi dan menjadi sarang bakteri, lama-lama menerobos masuk ke
dalam gigi sehingga gigi keropos dan menyerang pembuluh darah dan
saraf gigi.

Dampak: Sakit gigi dapat mengganggu atau mempengaruhi organ tubuh lainnya,
seperti jantung, mata, dan ginjal. Karang gigi yang menjadi penyebab sakit
gigi ini dapat menyebabkan gigi rapuh dan mudah copot.

Cara mengatasi: Gigi yang berlubang harus dicabut agar tidak merembet ke gigi
lainnya. Pada balita, gigi berlubang lebih baik ditambal supaya
pertumbuhan tetap teratur.

2. Gastritis
Penyebab: Penderita mengonsumsi makanan yang mengandung kuman penyakit,
ataupun karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.

Dampak: Suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding
lambung.

Cara mengatasi: cari

3. Sariawan
Penyebab: Kekurangan vitamin C atau daya tahan lemah.
.
Dampak: Luka pada rongga mulut dan lidah. Bibir dan lidah akan terasa perih
khususnya saat makan. Biasanya orang yang terkena penyakit ini menjadi
malas makan, sehingga kondisi tubuh turun.

Cara mengatasi: Pengobatannya dilakukan dengan mengonsumsi banyak makanan


yang mengandung vitamin C atau menambah asupan vitamin C
dalam bentuk tablet atau minuman suplemen yang kaya vitamin C.
Apabila tanda-tanda akan terserang sariawan muncul sebaiknya
meminum larutan penyegar atau pencegah panas dalam.

4. Disfagi
Penyebab: Berkurang, tidak adanya, atau terganggunya peristaltik.

Dampak: kesulitan menelan makanan yang dimakan dari faring, Keadaan ini
memicu peningkatan risiko tersedak minuman atau makanan yang
tersangkut dalam trakea atau bronkus.

Cara mengatasi: cari

5. Regurgitasi
Penyebab: Pada bayi akibat perkembangan sfingter esofagus bawah yang tidak
sempurna

Dampak: Aliran balik isi lambung ke dalam rongga mulut. Bedanya dengan muntah,
regurgitasi tidak membutuhkan tenaga dan tidak disertai oleh mual.
Gangguan ini dirasakan dalam tenggorokan sebagai rasa asam atau cairan
panas yang pahit.

Cara mengatasi: cari

6. Hepatitis
Penyebab: Infeksi virus Hepatitis jenis A, B, C, D, atau E pada hati. Virus dapat masuk
ke dalam tubuh melalui air atau makanan.

Dampak: cari

Cara mengatasi: cari

7. Diare
Penyebab: Peradangan usus oleh penyakit lain seperti kolera dan disentri. Seringkali
diare juga disebabkan oleh virus, bakteri, alergi atau tidak tahan makanan
tertentu, atau kurang gizi. Kerap dialami oleh anak-anak kecil karena
kegemaran memasukkan sesuatu ke mulutnya atau dialami pula oleh
anak-anak yang gemar jajan sembarangan.

Dampak: Penderita mengalami buang air besar bercampur air berkali-kali.


Penderita diare akan kehilangan banyak cairan tubuh dan jika
berlangsung lama, si penderita dapat mengalami dehidrasi. Kondisi
kesehatan pun cepat menurun, bobot tubuh menjadi turun drastis. Bahkan
jika tidak segera diobati dapat menyebabkan kematian pada anak-anak
balita

Cara mengatasi: Pengobatan gejalanya dilakukan dengan pemberian obat yang


menghentikan diare (Misal: norit atau karbotablet). Diare yang
disebabkan oleh kuman diobati dengan antibiotika. Jika
penyebabnya karena kekurangan gizi, maka harus diberi asupan
makanan yang bergizi beberapa waktu.
Untuk mengembalikan cairan tubuh, penderita diberi garam oralit,
ataupun larutan garam dan gula.

8. Konstipasi (Sembelit)
Penyebab: Adanya penyerapan air pada sisa makanan. Akibatnya, fases kekurangan
air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-
nunda buang besar. Selain itu, juga karena kurangnya penderita dalam
mengkonsumsi makanan berserat, kurang minum, stres, dan lain-lain

Dampak: Fases mengeras sehingga susah dikeluarkan.

Cara mengatasi: Banyak memakan makanan, buah dan sayuran berserat, minum
banyak air, makan teratur, buang air setiap hari, dan olahraga
teratur.

9. Disentri
Penyebab: Usus terinfeksi oleh kuman (bakteri atau amoeba) jadi meradang.

Dampak: cari

Cara mengatasi: cari

10. Apendisitis
Penyebab: Peradangan apendiks karena infeksi bakteri pada umbai cacing (usus
buntu).

Dampak: Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.

Cara mengatasi:

11. scs
Penyebab: Pada bayi akibat perkembangan sfingter esofagus bawah yang tidak
sempurna
Dampak: Aliran balik isi lambung ke dalam rongga mulut. Bedanya dengan muntah,
regurgitasi tidak membutuhkan tenaga dan tidak disertai oleh mual.
Gangguan ini dirasakan dalam tenggorokan sebagai rasa asam atau cairan
panas yang pahit.

12. dssdcs
Penyebab: Pada bayi akibat perkembangan sfingter esofagus bawah yang tidak
sempurna

Dampak: Aliran balik isi lambung ke dalam rongga mulut. Bedanya dengan muntah,
regurgitasi tidak membutuhkan tenaga dan tidak disertai oleh mual.
Gangguan ini dirasakan dalam tenggorokan sebagai rasa asam atau cairan
panas yang pahit.

Anda mungkin juga menyukai