Polimialgia Reumatik
Polimialgia Reumatik
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor Bonandolok Tahun 2018 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Bonandolok
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Prosedur/ Alat
Langkah-langkah
a. Termometer
b. Tensimeter
c. Stetoscope
d. Arloji
Langkah-langkah
A. Hasil Anamnesis (Subjective)
Pada kebanyakan pasien, gejala muncul pertama kali pada bahu. Sisanya, pinggul
atau leher yang terlibat saat onset. Gejala terjadi mungkin pada satu sisi tetapi
biasanya menjadi bilateral dalam beberapa minggu.
Gejala-gejala termasuk nyeri dan kekakuan bahu dan pinggul. Kekakuan mungkin
begitu parah sehingga pasien mungkin mengalami kesulitan bangkit dari kursi,
berbalik di tempat tidur, atau mengangkat tangan mereka di atas bahu tinggi.
Kekakuan setelah periode istirahat (fenomena gel) serta kekakuan pada pagi hari
lebih dari 1 jam biasanya terjadi. Pasien juga mungkin menggambarkan sendi distal
bengkak atau
Faktor Risiko: -
B. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana (Objective )
Pemeriksaan Fisik Patognomonis
Tanda-tanda dan gejala polymyalgia rheumatic tidak spesifik, dan temuan obyektif
pada pemeriksaan fisik sering kurang.
Gejala umum sebagai berikut:
1. Penampilan lelah
2. Pembengkakan ekstremitas distal dengan pitting edema.
Pemeriksaan Penunjang : -
C. Penegakan Diagnostik(Assessment)
Diagnosis ditegakkan berdasarkan satu set kriteria diagnostik berikut, yaitu:
1. Usia onset 50 tahun atau lebih tua
2. Nyeri bertahan selama ≥ 1 bulan dan melibatkan 2 dari daerah berikut: leher,
bahu, dan korset panggul
3. Tidak adanya penyakit lain dapat menyebabkan gejala muskuloskeletal
4. Kekakuan pagi berlangsung ≥ 1 jam
5. Respon cepat terhadap prednison (≤ 20 mg)
Diagnosis Banding
Amiloidosis, AA (Inflammatory), Depresi, Fibromialgia, Giant Cell Arteritis,
Hipotiroidism, Multipel mieloma, Osteoartritis, Sindroma paraneoplastik, Artritis
reumatoid.
Komplikasi : -
yang lebih jarang berupa edema tungkai. Carpal tunnel syndrome dapat terjadi pada
beberapa pasien.
D. Penatalaksanaan komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
1. Prednison dengan dosis 10-15 mg peroral setiap hari, biasanya menghasilkan
perbaikan klinis dalam beberapa hari.
2. Terapi glukokortikoid dapat diturunkan secara bertahap dengan dosis
pemeliharaan 5-10 mg peroral setiap hari tetapi harus dilanjutkan selama minimal 1
tahun untuk meminimalkan risiko kambuh.