Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar mencapai
permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumiKata Vulkan berasal dari “Vulcano”, suatu
kawah gunung api diKepulauan Lipari di lepas pantai Italia. Juga berkaitan dengan nama Dewa
Api Bangsa Yunani “Vulcanus”Penampang Gunung Api.
Istilah-istilah Vulkanisme
Vulkanologi adalah ilmu kebumian yang mempelajari gunung api Kawah adalah lubang pada
tubuh gunung api sebagai tempat keluarnya magma. Kawah yang cukup besar disebut kaldera.
Bila kaldera terisi air yang cukup banyak maka akan terbentuk danau kawah atau danau
vulkanik. Kawah dan kaldera yang ada di Indonesia, antara lain: Kawah Takubanperahu (Jawa
Barat), Kawah Gunung Tengger (Jawa Tengah), dan Kaldera Gunung Batur (Bali).
Magma
Magma adalah meteri kental yang terbentuk di dalam kerak bumi atau di selimut batuan bagian
atas. Merupakan persenyawaan yang sangat kompleks dari berbagai unsur, terutama berupa
Silikat, air, dan gas-gas.Mungkin seluruhnya berupa cair atau mungkin juga kentalMagma dapat
dibedakan berdasarkan perbedaan susunan mineral yang dikandung. Kandungan tersebut
meliputi Magma Masam (Asam) dan Magma Basa.
Magma Masam (Asam) atau dikenal juga sebagai Magma Silika adalah magma yang banyak
mengandung mineral-mineral Silikat dan Feldspar, cukup banyak Natrium dan Kalium, kurang
mineral Besi dan Magnesium. Umumnya mineral-mineralnya kurang berat. Kandungan gasnya
tinggi, dan lebih kental. Biasanya menghasilkan ledakan dahsyat kerena tekanan gasnya besar.
Magma tipe ini menghasilkan tipe gunung api komposit atau strato dan gunung api maar
Magma Basa, magma tergolong Basa (Mafic) adalah magma yang banyak mengandung mineral-
mineral Besi dan Magnesium serta Kalsium, tetapi kurang mineral Silikat. Kandungan gasnya
rendah dengan kekentalan rendah (encer). Biasanya letusan dari magma ini tidak begitu hebat,
erupsinya bersifat effusif/ meleleh. Tipe gunung api yang dihasilkan oleh tipe Magma Basaltik
adalah tipe gunung api perisai
a.Benda Padat
Material vulkanik yang padat disebut efflata atau piroklastik. Ukuran efflata mulai dari yang
paling halus sampai yang kasar atau besar berturut-turut adalah debu, pasir, lapili (batu sebesar
kerikil), batu-batuan besar (bom), dan batu apung
b.Benda Cair
Bahan cair yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme terdiri dari 3 macam, yaitu lava, lahar
panas, dan lahar dingin Lava adalah aliran magma dipermukaan bumi yang menutup permukaan
disekitarnya Lahar panas adalah aliran lumpur panas yang merupakan campuran lava dengan air
Lahar dingin yaitu batu, pasir, dan debu di puncak gunung, jika hujan lebat maka air hujan itu
akan bercampur dengan debu dan pasir yang merupakan bubur kental. Cairan ini mengalir
dengan deras kebawah melalui lereng dan jurang dan menyapu bersih semua yang dilaluinya
Terdiri atas :Solfatar (Belerang), yaitu gas Hidrogen Sulfida (H2S) yang keluar dari lubang
Fumarol, yaitu tempat yang mengeluarkan uap air panas Mofet, yaitu tempat yang mengeluarkan
gas asam arang (CO2)
Ekstrusi magma adalah suatu kegiatan penerobosan magma ke permukaan bumi. Salah satu
contohnya adalah letusan gunung api (erupsi)
Berdasarkan banyaknya celah pada permukaan bumi waktu magma keluar, erupsi dibedakan
menjadi :
Gerakan magma menuju permukaan bumi melalui celah-celah atau retakan retakan, magma yang
dikeluarkan dari gunung api tersebut bersifat sangat encer dan menutupi wilayah yang sangat
luas
Erupsi Sentral
Yaitu jika lava keluar melalui terusan kepundan yang berbentuk pipa yang relatif kecil dan
sempit. Akibatnya meterial vulkanik yang dihasilkan berbentuk kerucut vulkanik. Tipe ini
menghasilkan tiga bentuk gunung api, yaitu gunung api perisai, gunung api maar, dan gunung
api strato
Erupsi Campuran (aliran dan ledakan), terjadi pada gunung api strato.
Vulkanisme
Vulkanisme merupakan salah satu kata yang sudah sangat sering kita dengar. Pada saat kita
berada di bangku sekolah pun kita sudah sering mempelajarinya. Vulkanisme tentu saja
merupakan aktivitas yang sangat berkaitan dengan Bumi dan juga kegunung apian. Kita akan
membahas mengenai vulkanisme dalam artikel ini. Untuk mengawali pembahasan mengenai
vulkanisme, kita akan mengawalinya dari pengertian vulkanisme itu sendiri. yang dimaksud
dengan vulkanisme merupakan peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas gunung api, yakni
pergerakan magma dari dalam litosfer (baca: litosfer dan pemanfaatannya) yang menyusup ke
dalam lapisan yang lebih atas atau sampai ke permukaan Bumi. Dengan kata lain semua
peristiwa yang berhunungan dengan magma yang keluar hingga mencapai ke permukaan Bumi
melalui retakan dalam kerak Bumi atau melalui sebuah pita sentral yang disebut dengan terusan
kepundan atau diatrema.
Di dalam litosfer, magma (baca: proses terjadinya magma) menempati suatu kantong magma
yang dinamakan dengan dapur magma atau disebut juga dengan batholit. Dapur magma ini
berada di kedalaman yang bervariasi di dalam perut Bumi. Ada dapur magma yang berada di
kedalaman yang sangat dalam, namun ada pula dapur magma yang berada dekat dengan
permukaan Bumi. Kedalaman dapur magma merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan
gunung berapi yang terjadi. Pada umumnya, semakin dalam letak dapur magma dari permukaan
bumi maka letusan yang terjadi juga akan semakin kuat. Lama aktivitas gunung berapi
bersumber dari magma ditentukan oleh besar kecilnya volume yang ada di dapur magma. Dan
dapur magma merupakan sumber dari aktivitas- aktivitas vulkanik yang terjadi. Magma yang
keluar sampai dengan ke permukaan Bumi disebut degan lava. Magma dapat bergerak naik
karena memiliki suhu yang tinggi dan juga mengandung gas- gas yang memiliki cukup energi
untuk dapat mendorong batuan yang berada di atasnya.
Itulah pengertian vulkanisme yang seringkali dikaitkan dengan berbagai aktivitas kegunung
apian. Kita bisa mengambil kesimpulan bahwasannya yang dimaksud dengan vulkanisme adalah
aktivitas magma yang keluar hingga mencapai ke permukaan Bumi. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar peristiwa kegunung apian sangat berhubungan dengan vulkanisme.
Vulkanisme merupakan peristiwa yang sangat berhubungan dengan Bumi dan juga kegunung
apian. Vulkanisme merupakan peristiwa dengan skala besar. Peristiwa vulkanisme merupakan
peristiwa yang dapat mengasilkan berbagai macam bentukan. Adapun hasil- hasil dari
vulkanisme ini meliputi dua bentuk. Hasil- hasil dari vulkanisme ini meliputi intrusi dan juga
ekstrusi magma. Penjelasan dari masing- masing hasil dari vulkanisme adalah sebagai berikut:
1. Intrusi magma
Hasil dari vulkanisme yang pertama adalah intrusi magma. Yang dimaksud dengan intrusi
magma merupakan aktivitas terobosan magma ke dalam lapisan- lapisan litosfer namun
terobosan magma tersebut tidak sampai ke permukaan Bumi. Sehingga dalam aktivitas intrusi
magma ini kita tidak akan bisa menyaksikannya karena terjadi di dalam perut Bumi. Dan oleh
peristiwa intrusi magma ini tidak ditemui adanya lava, karena magma yang keluar tidak
mencapai ke permukaan Bumi. Adapun gejala intrusi magma ini dapat dibagi menjadi lima
macam. Macam- macam dari intrusi magma antara lain sebagai berikut:
Batolit
Bentuk atau jenis dari intrusi magma yang pertama adalah batolit. Batolit merupakan batuan
beku (baca juga: batuan sedimen dan batuan metamorf) yang terbentunya di dalam dapur
magma. Batolit ini terbentuk sebagai akibat dari penurunan suhu yang terjadi sangat lambat.
Lakolit
Jenis atau bentuk dari intrusi magma yang kedua adalah lakolit. Yang dimaksud dengan lakolit
yakni merupakan magma yang menyusup di antara lapisan- lapisan batuan yang menyebabkan
lapisan batuan yang berada di atasnya menjadi terangkat sehingga akan menyerupai lensa
cembung. Sementara permukaan yang berada di atasnya tetap rata atau datar.
Sill
Bentuk intrusi magma yang selanjutnya adalah Sill. Sill adalah lapisan magma yang tipis yang
menyusup di antara lapisan- lapisan batuan yang ada di bawah permukaan Bumi. Ya, karena
intrusi magma sendiri merupakan istilah yang menggambarkan kegiatan material- material yang
ada di bawah permukaan Bumi.
Diaterma
Bentuk intrusi magma yang selanjutnya atau yang keempat adalah diaterma. Diatrema
merupakan batuan yang mengisi pipa letusan. Pipa letusan sendiri mempunyai bentuk silinder,
yang terdapat mulai dari dapur magma sampai dengan ke permukaan Bumi. Kita bisa
membayangkan betapa panjangnya pipa letusan ini.
Pipa letusan juga merupakan jalan atau pengubung yang menghubungkan antara magma yang
ada di dapur magma dengan permukaan Bumi. Pipa letusan ini biasanya terdapat di dalam
gunung berapi yang masih aktif. Pipa ini berupa tabung memanjang yang berasal dari dapur
magma hingga tembus ke mulut gunung berapi, dan apabila magma keluar maka disebut dengan
erupsi.
Korok atau yang disebut juga dengan gang adalah batuan hasil intrusi magma yang memotong
lapisan- lapisan litosfer yang berbentuk pipih atau berbentuk lempeng.
Apolisa
Apolisa merupakan sebutan bagi semacam cabang dari intrusi korok atau yang dikenal juga
dengan intrusi gang, namun ukurannya lebih kecil atau percabangan dari magma yang ukurannya
kecil atau yang sering juga disebut dengan urat- urat magma.
Itulah bentuk- bentuk dari intrusi magma. Selanjutnya ada hasil vulkanisme yang kedua disebut
dengan ekstrusi magma. Penjelasan mengenai ekstrusi magma akan dijelaskan selanjutnya.
2. Ekstrusi magma
Hasil drai vulkanisme yang selanjutnya adalah ekstrusi magma. Ekstrusi magma merupakan
proses keluarnya magma dari dalam Bumi dan sampai ke permukaan Bumi. Perbedaan intrusi
dan ekstrusi magma adalah pencapaian magma yang keluar. Jika intrusi magma, magma tidak
sampai di permukaan Bumi. Namun ekstrusi magma, magma sudah mencapai ke permukaan
Bumi. Aktivitas ekstrusi magma ini akan mengeluarkan berbagai material. Beberapa material
yang dikeluarkan dari aktivitas ekstrusi magma antara lain adalah:
Lava, yakni magma yang keluar sampai ke permukaan Bumi dan mengalir hingga ke permukaan
Bumi.
Lahar, yaitu material campuran antara lava dan juga materi- materi yang terdapat di permukaan
Bumi berupa pasir, kerikil atau bahkan debu dengan air sehingga membentuk lumpur.
Eflata dan piroklastika, yakni material padat berupa bom, lapili, kerikil, dan juga debu vulkanik.
Ekhalasi atau gas, yakni material berupa gas asam arang, seperti fumarol yakni uap air dan zat
lemas), solfatar atau sumber gas belerang, dan mofet gas asam arang.
Itulah beberapa material yang dikeluarkan dari aktivitas ekstrusi magma. Mengenai ekstrusi
magma ini identik dengan erupsi atau letusan gunung berapi. Letusan gunung berapi ini dapat
dibedakan menjadi dua macam, yakni:
1. Erupsi efusif, merupakan erupsi yang berupa lelehan lava melalui retakan atau lubang kawah dari
suatu gunung berapi.
2. Erupsi eksplosif, yakni merupakan erupsi yang berupa ledakan dengan mengeluarkan bahan-
bahan padat atau eflata berupa bom, lapili, kerikir dan juga debu vulkanik bersamaan dengan gas
dan juga fluida.
Itulah penjelasan singkat mengenai ekstrusi magma. Dari paparan di atas kita telah mengetahui
penjelasan dari intrusi dan juga ekstrusi magma, termasuk erupsi efusif dan eksplodif . Dan itu
pula penjelasan mengenai pengertian vulkanisme dan juga sedikit hal yang berhubungan dengan
vulkanisme itu sendiri. semoga airtikel ini bermanfaat.
BOWEN SERIES
Magma, adalah senyawa silikat yang cair,panas dan berpijar, yang terbentuk secara
alamiah dan berada pada perut bumi.Selama magma mengalir dan mendingin, akan membentuk
Kristal dari mineral – mineral pembentuk magma. Secara sederhana, kecepatan relative
mendinginnya magma hingga membentuk Kristal dapat “diketahui” dengan mencermati dimensi
(besar kecilnya ) ukuran Kristalses . Apabila ukuran kristalnya lebih besar, dalam artian dapat
dikenal dengan mata telanjang.Dengan analisi kimia yang dilakukan pada batuan, khususnya
pada batuan beku, tercatat ada delapan unsur utama yang berperan dalam pembentukan kerak
bumi.Unsur - unsur itu bersenyawa membentuk berbagai macam senyawa silikat dan senyawa
oksida.
Pada saat pembekuan magma, akibat menurunnya suhu akan menghasilkan berbagai jenis
mineral sesuai dengan suhu yang di perlukan dalam proses pembentukan Kristal dari mineral
tersebut.Terbentuknya berbagai mineral akibat menurunnya suhu magma basaltic berlangsung
menurut seri reaksi bowen (Bowen Reaction Series).Mineral yang mula – mula mengkristal
dengan menurunnya suhu magma adalah olivine.Pada saat bersamaan, akan mengkristal pula Ca-
plagioklase (Ca-feldspar).Sebagian mineral olivine yang terbentuk dapat bereaksi dengan magma
sisa pembentukan mineral lain dengan rantai yang lebih panjang, yaitu mineral piroksene, dapat
pula terbentuk langsung dari magma.Dengan suhu yang terus menurun piroksene dapat
bersenyawa dengan magma sisa membentuk mineral yang lebih panjang lagi, yaitu amphibole
hingga biotit. Pada cabang plagioclase dengan suhu semakin menurun akan terbentuk plagioclase
dengan kandungan Na semakin tinggi.
IMPLIKASI
Magmatik diferensiasi yang menentukan karakteristik dari batuan beku adalah bahwa pada satu
waktu mereka adalah cair dan bagian dari magmas atau aliran lava basal. Magma adalah tubuh
batuan cair yang terjadi di bawah permukaan bumi. Ketika magma naik sepanjang dalam
kesalahan dan keluarlah di permukaan bumi, disebut lava. Bahan ini kemudian didinginkan
untuk membentuk berbagai batuan beku intrusif dan ekstrusif. Batu-batu ekstrusif mengkristal
dari magmas cair yang mencapai permukaan dan umumnya vented sebagai lava basal gunung
berapi. Batu-batu intrusif yang mengkristal dari magmas yang tidak mencapai permukaan tetapi
pindah ke atas ke retak dan void mendalam dalam kerak.
Ketika magma dingin, reaksi kimia terjadi yang membuat serangkaian mineral yang berbeda.
Proses ini diferensiasi terjadi di sepanjang dua cabang: terputus-putus dan terus-menerus.
Teori-teori ini adalah pertama-tama dibuktikan di laboratorium oleh N. L. Bowen di awal 1900-
an dan yang juga dikenal sebagai Bowen reaksi seri. Perkembangan dalam seri menjelaskan
mengapa lava pertama dari sebuah vulkanik ventilasi kaya zat besi, magnesium, dan kalsium,
rendah kuarsa dan hijau gelap ke hitam dan mengapa lava kemudian ringan berwarna dan
mengandung kuarsa lain.
`
Sukandarrumidi.2014.Geologi Umum.Yogyakarta: Gadjah mada University Press
www.academia.edu
www.cliffsnotes.com
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/gunung/pengertian-vulkanisme