Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK HEMATOLOGI

DISSEMINATED INTRAVASKULER COAGULATION


PADA KEHAMILAN

DI SUSUN OLEH :

1. ABDUL KADIR
2. RUDY
3. SURAEDA
4. PINRAKATI
5. MARIANTI OLA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


JALUR KERJASAMA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2016
DISSEMINATED INTRAVASKULER COAGULATION ( DIC )
KOAGULASI INTRAVASKULER DISEMINATA
PADA KEHAMILAN
BAB I

A. LATAR BELAKANG
Komplikasi dalam kehamilan sering kali menjadi penyebab kematian pada ibu, komplikasi
yang sering terjadi pada kehamilan adalah perdarahan.
Salah satu penyebab terjadinya perdarahan pada kehamilan adalah Disseminated intravasculer
coagulation ( DIC ).
DIC merupakan perdarahan yang diakibatkan oleh pembentukan emboli multipel pada
microvaskuler yang menyebabakan berkurangnya faktor pembekuan darah akibat tersumbatnya
pembuluh darah kecil.
Pada kehamilan akan terjadi peningkatan semua faktor coagulasi yang fisiologis, hal ini
mengakibatkan kondisi prothrombotik menjadi lebih aktif di bandingkan fibrinolisis, perubahan
ini merupakan proteksi alami tubuh terhadap perdarahan yang terjadi ketika persalinan dan
sesudah persalinan. Terdapat peningkatam aktivitas semua faktor koagulasi kecuali faktor XI
(antesenden plasma tromboplastin) dan XIII (faktor stabilisasi fibrin)
Dic pada kehamilan dapat di sebabkan oleh eclampsia/preeclamsi, perdarahan post partum,
sepsis, solusio plasenta, missed septic abortion, ruptur uterus, emboli air ketuban, intra uterin
fetal death (IUFD)
Penyebab DIC pada obstetri terbanyak adalah Solutsio plasenta, kelainan plasenta, dan
perdarahan.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka perawat dapat mengidentifikasi penyebab perdarahan dari ibu
hamil dan dapat memberikan intervensi kepada ibu hamil yang mengalami DIC
1. Sejauh mana perawat tau tentang DIC pada kehamialan
2. Sejauh mana perawat mengetahui penegakan diagnosa DIC pada kehamilan
3. Sejauh mana peran perawat dalam memberikan intervensi kepada penderita DIC pada
kehamilan

C. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah agar perawat dapat mengetahui tentang DIC pada kehamilan dan
dapat mengetahui penegakan diagnisa DIC melalui pemeriksaan diagnostik serta perawat dapat
menegakan diagnosa keparawatn dan melakukan intervensi kepada penderita DIC terutama DIC
pada kehamilan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN

“DIC adalah sindrom klinikopatologik akibat aktivasi sistem koagulasi dan/atau


fibrinolitik secara sistematik yang mengakibatkan koagulasi intravaskuler luas dan melebihi
mekanisme antikoagulan alamiah” (kapita selekta kedokteran, 2014)

Dic merupakan perdarahan akibat pembentukan emboli multipel di seluruh


microvaskuler. DIC dapat di sebabkan oleh beberpa penyakit yang mendasari perdarahan seperti
sepsis, trauma, kanker, malaria tropika dan pada kehamilan dapat di sebabkan oleh abortus,
IUVD, eklamsi/preeklamsi, embolisme cairan amnion.
DIC bukan suatu penyakit melainkan tanda atau keadaan patologi dari akibat
berkurangnya faktor pembekuan darah,yang dapat menyebabkan perdarahan baik ringan
maupun berat dan dapat mengancam jiwa.
Perdarahan pada penderita DIC dapat terjadi ringan hingga berat dan dapat mengancam
jiwa. Pada ibu hamil potensi terjadi DIC sangat besar di mana pada kehamilan secara fisiologis
akan terjadi peningkatan kadar fibrinogen dan kondisi hyperkoagulasi,pada kehamilan dengan
komplikasi akan mengakibatkan koagulasi yang berlebihan karena lepasnya tromboplastin
kedalam sirkulasi maternal. Keadaan ini mengakibatkan efek tiga fase yaitu keadaan
hiperkoagulemia, hypofibrinogenemia atau afibrinogenemia dan sindroma defibrinolitik.

B. ETIOLOGI
Penyebab DIC pada kehamilan antara lain :
1. Sulosio plasenta
2. Plasenta previa
3. Perdarahan pasca persalinan ( jarang terjadi )
4. Abortus
5. IUVD
6. Toksemia
7. Infeksi dan toksikasi
8. Ruptur uterus
9. Emboli air ketuban

C. PHATOFISIOLOGI
Pada DIC mekanisme hemostatik normal mengalami perubahan sehingga membentuk
bekuan-bekuan kecil di dalam microsirkulasi tubuh. Bekuan tersebut menghabiskan
trombosit dan faktor pembekuan, yang pada akhirnya menyebabkan gangguan koagulasi
dan terjadi perdarahan.
Pada kasus obstetri DIC selalu merupakan akibat adanya proses yang lain, yakni pada
kasus solusio plasenta, emboli air ketuban, rupture uteri, sehingga terjadi pelepasan
sistem tromboplastin kedalam sirkulasi maternal dari plasenta dan jaringan desidua.
Patogenesis terjadinya DIC meliputi peningkatan pembentukan trombin, penurunan
mekanisme fisiologis antikoagulan dan terhambatnya proses fibrinolisis
Perdarahan tersebut di karateristikan dengan kadar fibrinogen dan trombosit yang
rendah, masa Protombin ( PT ), masa tromboplastin parsial ( PTT ) dan masa trombin
yang memanjang dan peningkatan produk penghancur fibrin ( D-dimer ).
Pada pemeriksaan diagnostik hasil darah menunjukan hipofibrinogenemia, peningkatan
produk hasil degradasi fibrin, trombositopenia, dan waktu protombin yang memanjang

D. MENIFESTASI KLINIS
Gejala yang sering timbul pada klien DIC adalah :
1. Perdarahan dari tempat-tempat pungsi, luka, dan membran mucosa pada klien
syok, komplikasi persalinan, sepsis atau kanker
2. Perdarahan berkisar dari perdarahan internal samay yang minimal hingga
hemoragi berat
3. Sianosis dan takipnea akibat burukya perfusi dan oksigenasi jaringan
4. Pasien biasanya mengalami sindrom kegagalan organ ganda ( MODS ) dan
mereka dapat mengalami gagal ginjal dan infark sistem sarat pusat, multifokal da
pulmonal akibat microtrombus atau hemoragi
5. Awalnya, satu-satu menifestasi yang di jumpai adalah penurunan jumlah
trombosit secara progresif, kemudian lambat laun pasien akan memeperlihatkan
tanda dan gejala trombosis pada organ yang terganggu. Tanda-tanda yang muncul
bergantung pada organ yang terganggu

E. PENEGAKAN DIAGNOSA
Untuk menegakan diagnosa DIC maka di lakukan pemeriksaan darah seperti
1. Pemeriksaan jumlah trombosit
2. Pemeriksaan produk penguraian fibrin , PT dan kadar fibrinogen
3. Pemeriksaan faktor pembekuan darah atau inhibitor pembekuan

F. TATALAKSANA
Pada kehamilan DIC berlangsung secara cepat, penatalaksanaan yang harus di berikan
yaitu :
1. Mengatasi penyebab mendasar DIC dengan menghilangkan faktor
pencetus,menjaga perfusi organ
2. Pada pasien dengan dengan penyebab perdarahan perfusi organ yang paling
penting dengan pemberian oksigen suplemen dan cairan IV untuk mempertahankan
tekanan darah , jika terjadi perdarahan yang serius faktor pembekuan dan trombosit
yang terkuras dapat di ganti ( kriopresipitat untuk mengganti fibrinogen dan faktor V
dan VII, plasma segar – beku untuk mengganti faktor pembekuan lainnya )
3. Percepat persalinan bila terjadi koagulopati sebelum lahir
4. Terapi pemberian vitamin K dan rekombinan faktor VIIA
5. infus heparin, yang merupakan metode penatalaksanaan kontroversial, dapat di
gunakan untuk menghentikan proses trombosis
6. kontrol infeksi

G. PENGKAJIAN DATA DASAR


1. Kaji faktor penyeabb
a. Solusio plasenta
b. IUVD
c. Eklamsi / pre eklamsi
d. Emboli air ketuban
e. Komplikasi persalinan
2. Pemeriksaan fisik dapat menunjukan
a. Perdarahan
b. Kerusakan perfusi jaringan
3. Pemeriksaan diagnostik
a. Jumlah trombosis rendah
b. PT dan PTT memanjang
c. Degradasi produk fibrin meningkat
d. Kadar fibrinogen plasma darah rendah

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan perfusi jaringan b/d hemoragi sekunder terhadap DIC
2. Gangguan keseimbangan volume cairan b/d perdarahan
3. Ansietas b/d ketidakcukupan pengetahuan tentang penyebab dan pengobatan

I. INTERVENSI
1. Mempertahankan perfusi jaringan
a. Kaji sistem kulit, paru dan neurologis
b. Pantau respon pasien terhadap respon heparin, pantau kadar fibrinogen
c. Kaji luasnya perdarahan

2. Memantau keseimbangan cairan


a. Auskultasi bunyi napas setiap 2 sampai 3 jam
b. Pantau luasnya edema
c. Pantau volume medikasi IV dan produk darah, kurangi volume medikasi
IV, jika memungkinkan
d. Berikan deuretik sesuai resep

3. Mengurangi ketakutan dan kecemasan


1. Identivikasi mekanisme koping terdahulu, jika memungkinkan dorong
pasien untuk menggunakan jika sesuai
2. Jelaskan semua prosedur dan rasional dalam istilah yang dapat di pahami
pasien dan keluarga
3. Bantu keluarga dalam mendukung pasien
4. Gunakan layanan dari kedokteran prilaku dan rohaniawan jika di inginkan

BAB III

A. KESIMPULAN
DIC merupakan salah satu penyebab terjadinya perdarahan pada kasus obstetri yang di
sebabkan oleh pembentukan emboli multipel di seluruh microvaskuler.
DIC pada kasus obstetri di sebabkan oleh abortus, IUVD, eklamsi/preeklamsi, Sulosio
plasenta,plasenta previa, perdarahan pasca persalinan, toksemia, ruptur uterus emboli air
ketuban.
Gejala yang tampak pada gangguan DIC berupa perdarahan pada tempat-tempat pungsi,
luka dan membran mucosa pada pasien syoc, komplikasi persalinan, kegagalan organ.
Penatalaksanaan pada DIC adalah mengatasi penyebab perdarahan, pemberian oksigen,
suplemen cairan dan produk darah serta pemberian obat-obat antikoagulasi
Patway
REFERENSI
chris tanto, frans liwang, sonia hanifati, eka adip pradipta. (2014). Kapita Selekta Kedokteran . jakarta:
media aesculapius.

Desmawati, A. (2013). Sistem Hematologi dan Imunologi, Asuhan Keperawatan Umum dan Maternitas.
Jakarta: In Media .

Heller, L. Gawat Darurat Ginekologi dan Obstetri . jakarta : EGC.

kapita selekta kedokteran. (2014). Jakarta: Media Aesculapius.

C.Smeltzer, s. (2011). Hand Book for Brunner & Suddarth's Textbook of medical-surgical Nursing. jakarta:
ECG.

Wiwik Handayani, A. S. (2012). Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi.
jakarta : salemba medika .

Anda mungkin juga menyukai