BAB I Refisi Ok
BAB I Refisi Ok
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bebas dari penyakit atau rasa sakit. Konstitusi WHO mendefinisikan kesehatan
sebagai keadaan sempurna secara fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari
hidup. Kualitas hidup yang membawa arti, bukan hanya kuantitas. Kesehatan itu
sendiri hanya sesuatu yang kecil. Nilai yang sebenarnya dari kesehatan terletak
1
2
kebutuhan dasar manusia (biologis, psikologis, sosial dan spiritual) yang dapat
dalamkeadaan tidak mampu, tidak mau dan tidak tahu dalam proses pemenuhan
masalah kesehatan bisa disebabkan oleh keadaan ekonomi yang kurang dan
daya beli khususnya keluarga terhadap bahan makanan pokok yang semakin
melonjak harganya. Hal tersebut berbengaruh baik secara langsung maupun tidak
diberitakan tentang masalah anak-anak yang mengalami kurang gizi. Kurang gizi
pada anak, bisa terjadi di usia balita (bawah lima tahun) pedoman untuk
mengetahui anak kurang gizi adalah dengan melihat berat badan yang kurang dari
normal. Gizi merupakan unsur yang sangat penting didalam tubuh. Gizi yang
baik, tubuh akan segar dan kita dapat melakukan aktifitas dengan baik. Gizi harus
harus mengerti dengan baik kebutuhan gizi anak agar anak tidak mengalami gizi
kurang. Orang tua juga harus mengetahui apa dan bahaimana kurang gizi itu.
Menurut(http://www.antaranews.com/berita/53287/kasus-gizi-kurang-
daerah rawan pangan, daerah dengan jumlah penduduk miskin tinggi, serta daerah
yang belum mempunyai akses memadai terhadap sarana air bersih dan pelayanan
kesehatan.Gizi buruk dan gizi kurang pada balita terjadi melalui proses yang
panjang dan utamanya sangat ditentukan oleh pemenuhan kebutuhan nutrisi pada
masa emas dan masa kritis pertumbuhan balita yakni sejak janin masih dalam
pendidikan.
Menurut(http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id).Departemen
Kesehatan RI, telah membuat berbagai program guna mengatasi masalah gizi
buruk dan kurang serta menargetkan menurunkan kasus gizi buruk menjadi 5%
ditahun2010 jumlah balita yang mengalami kurang gizi turun menjadi 0,93%, ada
beberapa daerah di Jawa Barat yang rawan kasus balita kurang gizi yaitu
Cirebon. Dinkes Jawa Barat sendiri, menargetkan pada 2016 angka masalah
4
kurang gizi di Jawa Barat bisa ditekan menjadi 15% dan kondisi saat ini sekitar
23,3 %.
Berdasarkan data gizi kurang dari Puskesmas Karang Sembung pada tahun
asuhan keperawatan pada klien dengan Gizi Kurang yang telah penulis
laksanakan dan penulis menuangkan dalam bentuk laporan study dengan judul :
5
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
pada An. An dan An. Ai Desa Mertapada Wetan Blok pahing Rt 03/02
Kabupaten Cirebon.
c. MenyusunrencanaasuhankeperawatanpadakeluargaTn. H
denganAnakgizikurangpada
denganAnakgizikurangpada
6
denganAnakgizikurangpada
Tn. H denganAnakgizikurangpada
C. Metode Penulisan
keterampilan verbal dan non verbal, empati dan rasa kepedulian yang tinggi.
2. Observasi
3. Pemeriksaan fisik
7
Auskultasi)
1) Inspeksi
2) Palpasi
data.
8
3) Perkusi
menghasilkan suara.
4) Auskultasi
klien – fokus.
meliputi:
dokumentasi fokus
atau keperawatan
5. Studi Literatur
Menurut (https://yuriena.wordpress.com/2011/11/04/studi-
gambaran yang menyeluruh tentang apa yang sudah dikerjakan orang lain
yang akan kita lakukan. Penting karena untuk menghindari usaha yang
sebenarnya sudah pernah dilakukan orang lain dan bisa digunakan pada
penelitian kita untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya. Penting juga untuk
misi penelitian.
D. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN, Terdiri dari empat sub bab yang terdiri dari Latar
Penulisan.