Anda di halaman 1dari 3

PRESIDEN KITA, JIWA PANCASILA

Tahun 2019 adalah tahun pesta politik untuk masyarakat Indonesia. Dimana rakyat
Indonesia menentukan siapa wakilnya di Istana. Putra putri terhebat bangsa siap untuk
memimpin bangsa ini untuk 5 tahun mendatang. Tapi, apakah mereka sudah siap memenuhi
kriteria rakyat ?, ini merupakan pertanyaan besar yang perlu diketahui lebih mendalam
bagaimana sebenarnya keinginan rakyat untuk pemimpinnya.

Dari segi Infrastruktur, di Negara Indonesia ini Infrastruktur masih sangat tidak
seimbang antara daerah yang dekat dengan pusat pemerintahan dengan daerah yang jauh dari
pusat. Sesuai dengan Pancasila sila ke-5 yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, seharusnya Presiden menitik beratkan pembangunan infrastruktur di daerah yang
jauh dari pusat pemerintahan serta tidak mengesampingkan daerah-daerah yang menjadi
sektor penyumbang devisa bagi negara. Jika dilihat keadaan infrastruktur saat ini dengan
pembangunan dimana-mana, mulai dari pembangunan Jalan lintas papua yang dapat
memudahkan masyarakat dipapua hingga pembangunan LRT dan MRT untuk menunjang
mobilitas masyarakat.

Dari segi Sumber Daya Manusia, Indonesia adalah negara dengan tingkat penduduk
terpadat ke 4 didunia yang berarti menyimpan kekayaan Sumber Daya Manusia yang besar
jika dimanfaatkan dengan benar. Seperti hal nya Infrastruktur, saat ini pembangunan sumber
daya manusia di Indonesia belum merata. Pendidikan masih terpusat di Jawa, banyak
Pengajar/guru ogah di tempatkan di luar jawa, infrastruktur pendidikan masih jauh dari layak.
Bukan hanya di luar jawa bahkan infrastruktur di Jawa pun masih banyak yang kurang layak.
Sesuai dengan sila ke-2 yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab. Seharusnya, persoalan
ini yang menjadi tantangan bagi Presiden Indonesia untuk mengatasi banyaknya perbedaan di
sektor pendidikan dan bukan hanya berdebat tentang kurikulum.

Dari segi geografi dan sosial budaya, Negara Indonesia adalah negara yang sangat
luas dengan banyak pulau didalamnya. Wilayah yang luas dengan berbagai macam budaya
dan suku ini yang harus juga diperhatikan oleh calon Pemimpin bangsa. Bagaimana Presiden
mempersatukan banyak orang dengan gagasan yang berorientasi pada persatuan bukan malah
menyebabkan kekacauan. Rakyat membutuhkan pemimpin yang bukan sekedar pro rakyat
tapi juga harus melakukan suatu perubahan yang signifikan terutama pada kesatuan bangsa
ini. Sesuai Pancasila Sila ke-3 yang berbunyi Persatuan Indonesia, dengan isu perpecahan
(SARA) yang berhembus kencang akhir-akhir ini, seorang pemimpin harus dapat mencegah
bibit-bibit perpecahan ini dengan baik serta mengutamakan Kesatuan dan Persatuan Bangsa .

Segi Ekonomi, dengan wilayah yang luas dan penduduk yang padat seharusnya
menjadi modal awal bagi bangsa ini untuk menjadi bangsa yang perekonomiannya kuat
didunia. Tetapi akhir-akhir ini nilai tukar rupiah terus menurun terhadap dolar amerika.
Meskipun penurunan rupah ini belum berdampak signifikan terhadap harga-harga bahan
pokok didalam negeri tetapi, jika dibiarkan maka ini merupakan pertanda awal akan
kemunduran dari segi ekonomi. Kita tidak ingin seperti venezuela yang hampir bangkrut
karena nilai mata uangnya terlampau jauh dari Dollar amerika. Maka dari itu seorang
Presiden harus peka dan mampu mengatasi hal-hal semacam ini.

Presiden harus memikirkan dan menelurkan suatu kebijakan yang dapat mengatasi
melemahnya nilai tukar rupiah, disamping itu juga harus mengedepankan kepentingan rakyat.
Bukan hanya menghasilkan keputusan yang bersifat instan dan tidak memberi dampak jangka
panjang bagi para pelaku ekonomi. Selain pelemahan rupiah hutang luar negeri indonesia
telah menembus 4000 triliun, meskipun dalam bebrapa waktu ini banyak proyek infrastruktur
yang berorientasi pada percepatan ekonomi dibangun seperti banyaknya pembangunan jalan
tol untuk mempercepat pengiriman barang dan jasa, pembangunan danau buatan untuk
menunjang pertanian kita. Tapi perlu dipikirkan apakah dengan pembangunan itu dapat
menutupi hutang luar negeri yang semakin banyak ??. Ini yang menjadi tantangan lain bagi
Presiden Indonesia agar dapat meminimalisir pengeluaran yaitu dengan mengikutsertakan
pihak swasta agar beban pemerintah tidak semakin besar.

Selain 4 hal diatas yang tidak kalah penting nya merupakan penanganan kasus
Korupsi. Korupsi seperti penyakit kronis yang sulit disembuhkan di negara Indonesia ini.
Perlu kesadaran dari berbagai pihak terutama pihak yang berwenang untuk mengatasi dan
menghukum para pelaku ini. Presiden Indonesia haruslah yang anti korupsi bukannya yang
mendukung korupsi, presiden harus bisa menelurkan kebijakan yang benar-benar membuat
para koruptor di negeri ini jera. Saat ini penanganan korupsi lumayan bagus KPK diberi
wewenang penuh untuk masalah korupsi tapi, perlu ditingkatkan agar usaha rakyat untuk
memajukan negeri ini tidak terhambat oleh para koruptor.

Banyaknya hal yang perlu pembenahan menjadikan presiden indonesia perlu


melakukan banyak hal, mulai dari pemerataan infrastruktur agar tidak terpusat, pembenahan
mental dan moral sumber daya manusia yang memiliki potensi yang besar, presiden juga
harus dapat mewakili berbagai suku bangsa di indonesia ini sehingga isu sara bisa di atasi
dengan baik, serta ekonomi perlu banyak pembenahan terutama di industri kecil menengah
yang sangat butuh perhatian dan juga KPK sebagai lembaga anti korupsi yang harus semakin
diperkuat. Diluar itu semua, semua tindakan dan keputusan Presiden harus berorientasi pada
kepentingan rakyat agar selalu tepat sasaran.

Anda mungkin juga menyukai