1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2. Prosedur kerja;
menggambarkan hubungan dan mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi
dalam organisasi.
3. Pengelompokan fungsi yang logis;
menggambarkan pembagian yang jelas dan rasional antara fungsi pelayanan dan
fungsi pendukung yang sesuai dengan prinsip pengendalian intern dalam rangka
efektifitas pencapaian organisasi.
4. Pengelolaan sumber daya manusia;
merupakan pengaturan dan kebijakan yang jelas mengenai sumber daya manusia
yang berorientasi pada pemenuhan secara kuantitatif dan kualitatif/kompeten untuk
mendukung pencapaian tujuan organisasi secara efisien, efektif, dan produktif.
Meliputi penerimaan pegawai, penempatan, sistem renumerasi, jenjang karir,
pembinaan termasuk sistem reward dan punishment, serta pemutusan hubungan
kerja.
18. Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Pedoman Teknis
Penilaian usulan Penetapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK-BLUD).
19. Peraturan walikota Pekanbaru Nomor 57 Tahun 2012 Tentang Susunan
Organisasi, Tugas Dan Fungsi Unit Pelaksanan teknis Dinas (UPTD) Puskesmas
Pada Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.
20. Peraturan walikota Pekanbaru Nomor 4 Tahun 2013 Tentang Penyaluran
Pengelolaan dana dan Tarif Jasa Pelayanan Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas), dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) pada
Puskesmas Dan Jaringannya di Kota Pekanabru tahun Anggaran 2013.
21. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam bidang
pelayanan kesehatan.
KEDUDUKAN, FUNGSI,
2 STRUKTUR ORGANISASI
A.
DAN URAIAN TUGAS
KEDUDUKAN DAN FUNGSI
I. PUSKESMAS SAIL
Puskesmas Sail adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota Kota
Pekanbaru yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan serta berperan
dalam menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat
kesehatan yang optimal.
Dengan demikian Puskesmas Sail merupakan salah satu Puskesmas yang
berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata
pertama.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Puskesmas Sail mempunyai fungsi :
a. Membantu Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam menyelenggarakan
kewenangan teknis operasional di bidang kesehatan dan menjadi koordinator
administrasi bagi Puskesmas yang berada di wilayah kerjanya.
b. Pelaksanaan dokumen pelaksanaan anggaran Puskesmas.
c. Pelaksanaan standar dan prosedur pelayanan kesehatan.
d. Penyelenggaraan pelayanan medis umum, kesehatan gigi dan mulut.
e. Penyelenggaraan asuhan keperawatan.
f. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis terbatas.
g. Penyelenggaraan pelayanan keluarga berencana dan imunisasi.
h. Penyelenggaraan pelayanan ambulans rujukan.
i. Penyelenggaraan pelayanan gadar bencana.
j. Penyelenggaraan konsultasi kesehatan perorangan dan rujukan.
k. Penyelengaraan pencatatan medis.
l. Penyelenggaraan pemeliharaan dan perawatan peralatan kedokteran, peralatan.
keperawatan, peralatan perkantoran dan peralatan kesehatan lainnya.
m. Penyelenggaraan peningkatan dan penjaminan mutu pelayanan.
UPTD PUSKESMAS SAIL 7
Dokumen Pola Tata Kelola
3. Meminta Pejabat Pengelola atau pejabat lainnya menghadiri rapat dengan dinas
Kesehatan Kota Pekanbaru.
4. Memberikan persetujuan atau bantuan kepada Pejabat Pengelola dalam melakukan
perbuatan hukum tertentu.
B. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Puskesmas ditetapkan berdasarkan Peraturan
Walikota Pekanbaru Nomor 57 Tahun 2012 tentang Struktur Organisasi, Tugas, dan
Fungsi UPTD Puskesmas Pada Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru
KEPALAUPTD
KEPALA UPTD
Dr.Annisa
Dr. AnnisaIndrasari
Indrasari
Ka.SubBagTU
TU
Ka.SubBag
Suryani,AN
Suryani,AN KELOMPOK
KELOMPOK
FUNGSIONAL
FUNGSIONAL
UMUM&&
UMUM
KEUANGAN
KEUANGAN
KEPEGAWAIAN
KEPEGAWAIAN PERENCANAAN
PERENCANAAN
RiriHidayani,AMK
Hidayani,AMK RinaDian
Rina DianAA
Riri ReniM,Amd.Keb
M,Amd.Keb
Reni
UNIT UNIT
UNIT
UNIT
UPAYA PENUNJANG
PENUNJANG
UPAYA
KESEHATA
KESEHATA
NN SP2 2TP
SP TP
LABORATO
LABORATO
UPAYAKES
UPAYA KES Rosmanelly,
Rosmanelly, RIUM
UPAYAKES.
KES.WAJIB
WAJIB RIUM
UPAYA PENGEMBA Amk
PENGEMBA Amk FAMASI &
NGAN
NGAN Betrina,AmA FAMASI &
Betrina,AmA
KIA&&KB
KB BEKKES
BEKKES
KIA Melly
Melly kk
Karmina Dewi, ,SST UKK Yumaliza
Karmina Dewi, ,SST UKK Yumaliza
PROMKES PERKESMAS
Arta Mariam S S
PROMKES Arta Mariam PERKESMAS Susi Irwana
DEDE ALFINA Rosmanelly,Amk Susi Irwana APOTIK
DEDE ALFINA ImasR,AmdKeb
R,AmdKeb Rosmanelly,Amk APOTIK
Imas GUDANGOBAT
OBAT&&
GUDANG DepiRusanti
BEKKES DepiRusanti
BEKKES SitiAminah
Aminah
E.Yustarie Siti
BATRA&&TOGATOGA E.Yustarie
P2MM GIZI BATRA MATA H,Sfarm,Apt
P2 GIZI Dede Alfina MATA H,Sfarm,Apt
MellyYumalizaI
YumalizaI S.NurmiatiSinaga
Sinaga Dede Alfina RiriHidayani,Amk
Hidayani,Amk
Melly S.Nurmiati SusiIrwana
Irwana Riri
Susi
PENGOBATAN
KESLING PENGOBATAN KESWA KESORGA
KESLING Dr.TengkuNur
NurInsyiroh
Insyiroh KESWA KESORGA
NurFauzia
FauziaHayati,AmKL
Hayati,AmKL Dr.Tengku Ns.Sri Mayeni Riri Hidayani,Amk
Nur Dr. Yenni Aminora Ns.Sri Mayeni Riri Hidayani,Amk
Dr. Yenni Aminora
Dr.Febrina
Dr.Febrina
Dr.Febby Diandana
Dr.Febby Diandana
USILA UKS
USILA UKS
Rukmidriyasari,SKM
driyasari,SKM Dini Agustin
Rukmi Dini Agustin
POLIUSILA
POLI USILA
Dr.Febrina
Dr.Febrina
POLIUMUM
POLI UMUM
Dr.Tengku
TengkuNur
Nur POLIGIGI
POLI GIGI Ns.SriMayeni
Ns.Sri Mayeni
Dr. POLIANAK
POLI ANAK UGD
Insyiriroh Drg.Erita, SB Susi Irwana UGD
Insyiriroh Dr.Yenni
Dr. Yenni Drg.Erita, SB Susi Irwana
Dr.FebyDianda
Dr.Feby Dianda Aminora
Aminora Drg.RitaJRaya
Drg.Rita JRaya SusiIrwana
Susi Irwana
Melly Yumaliza
Melly Yumaliza ReniMarlena
Marlena
Rosmanely Reni Dede Alfina
Rosmanely Dede Alfina n
n
KELURAHAN
KELURAHAN
CINTARAJA
CINTARAJA
KELURAHAN
KELURAHAN Warsih,AmdKeb
Keb
SUKAMAJU Warsih,Amd
SUKAMAJU
HefniRamli
Hefni Ramli Dewi
Dewi
Suryadinata,Amk
Suryadinata,Amk
C. URAIAN TUGAS
I. Kepala UPTD BLUD Puskesmas Sail
Kepala UPTD BLUD Puskesmas Sail adalah seorang Pejabat Pengelola
Puskesmas, yang merupakan pimpinan tertinggi di Puskesmas Sail sebagai
penanggung jawab umum operasional dan keuangan Puskesmas yang
bertanggung jawab kepada Walikota Kota Pekanbaru melalui Kepala Dinas
Kesehatan Kota Pekanbaru.
Pejabat Pengelola Puskesmas memiliki tugas dan kewajiban sebagai berikut :
a. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan, dan
mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan Puskesmas Sail.
b. Menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB) Puskesmas Sail.
c. Menyiapkan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan Puskesmas Sail.
d. Mengusulkan calon Pejabat keuangan dan Penanggung jawab Pelayanan
Kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru sesuai ketentuan
yang berlaku.
e. Menetapkan pengelola lainnya sesuai kebutuhan Puskesmas Sail selain
pengelola yang telah ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan.
d. Puskesmas Pembantu
Tenaga Puskesmas Pembantu terdiri dari bidan dan atau perawat kesehatan
yang dalam kesehariannya memiliki tugas pokok sebagai berikut :
1) Menyelenggarakan sebagian kegiatan pokok Puskesmas sesuai dengan
kompetensi tenaga dan peralatan yang dimiliki.
2) Menyusun dan mengajukan rencana kegiatan dan usulan kebutuhan Puskesmas
Pembantu sebagai bagian dari rencana kerja dan anggaran (RKA) dan dokumen
pelaksanaan anggaran (DPA) Puskesmas Induk.
3 PROSEDUR KERJA
maka SPO sangat tepat diterapkan pada aktivitas administrasi perkantoran yang relatif
bersifat rutin, berulang serta menghendaki adanya keputusan yang terprogram guna
melayani pengguna layanannya. Prosedur kerja pelayanan umum dan kepegawaian
terdiri dari 10 (Sepuluh) SPO, terlampir yaitu:
a. SPO Pelayanan Peminjaman Ambulans
b. SPO Pemeriksaan Depot Air minum
c. SPO Pengajuan Cuti
d. SPO Pelaksanaan Cuti
e. SPO Staff Meeting
f. SPO mengajukan kredit poin / DUPAK
g. SPO membuat SKP / DP3
h. SPO Apel Pagi
i. SPO Surat Masuk
j. SPO Surat Keluar
B. Pelayanan Medis
I. Pelayanan Rawat Jalan
a. PelayananLoket
Pelayanan Loket terdiri dari 6 (enam) SPO dengan berkas terlampir yaitu:
1. SPO Pelayanan Loket (Pasien baru)
2. SPO Pelayanan Loket (Pasien lama)
3. SPO Pembuatan Primary Care Online
4. SPO Pendaftaran pasien BPJS
5. SPO Pendaftaran pasien Jamkesda
6. SPO Pendaftaran pasien Umum
b. Poliklinik
Poliklinik Rawat Jalan terdiri dari Klinik Umum, Klinik Gigi, Klinik Anak, klinik KIA,
Klinik KB, Klinik LKB-VCT-IMS, Klinik Usila, Klinik sanitasi, Klinik Tumbuh Kembang,
dan Klinik Gizi
Prosedur rawat jalan pada poliklinik menguraikan langkah-langkah pemberian
pelayanan kepada pasien rawat jalan mulai dari pemilahan kelompok pasien,
pendaftaran dan pembayaran jasa layanan, dan pemberian layanan kesehatan
pada masing-masing poli, serta tindakan lanjutan yang diperlukan oleh pasien.
Prosedur rawat jalan melalui Poliklinik selengkapnya dapat dilihat pada SPO.
SPO Poliklinik terdiri dari 11 (tiga belas) yaitu:
1. SPO Pelayanan Poli Umum
2. SPO Pelayanan Poli Anak
3. SPO Pelayanan Poli KIA
4. SPO Pelayanan Poli KB
5. SPO Pelayanan Poli Usila
6. SPO Pelayanan Gizi Klinik
7. SPO Pelayanan Klinik Konsultasi Gizi Balita
8. SPO Pojok Gizi
UPTD PUSKESMAS SAIL 20
Dokumen Pola Tata Kelola
a. Laboratorium
Prosedur penunjang medis menguraikan pemberian layanan berupa layanan
laboratorium, kepada pasien sesuai surat pengantar dari Poli Umum,Poli anak, Poli
Usila, Poli gigi, Poli KIA, Poli KB, Poli LKB-VCT-IMS, dan UGD.
Prosedur pemberian layanan penunjang medis selengkapnya dapat dilihat pada SPO
(terlampir).
b. Apotek dan Gudang Obat Puskesmas
Prosedur layanan obat menguraikan pemberian pelayanan penyediaan obat-
obatan kepada pasien sesuai resep dari Poli Rawat Jalan , Rawat Inap, UGD dan
pelayanan di luar gedung seperti kegiatan Puskesmas keliling, perkesmas, dan
posyandu (balita dan lansia), dan P3K/Bencana/Wabah.
Prosedur layanan obat di apotik dan Gudang Obat Puskesmas selengkapnya
dapat dilihat pada SPO (terlampir).
c. Prosedur Pelayanan Pojok Gizi
Prosedur pelayanan gizi menguraikan pemberian layanan gizi berupa penyuluhan ,
konseling untuk terapi diet untuk pasien dalam gedung dan luar gedung, pemberian
vitamin dan mineral dalam gedung dan luar gedung, posyandu, serta perencanan dan
pengolahan makanan biasa/khusus untuk pasien rawat inap.
Prosedur pelayanan gizi selengkapnya dapat dilihat pada SPO.
4 PENGELOMPOKAN
FUNGSI
Pengelompokkan fungsi menggambarkan pembagian yang jelas dan rasional
antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung yang sesuai dengan prinsip
pengendalian intern dalam rangka efektifitas pencapaian organisasi.
Dari uraian struktur organisasi Puskesmas Sail beserta uraian tugasnya
sebagaimana disebutkan pada BAB II, dapat disimpulkan bahwa organisasi
Puskesmas telah dikelompokkan sesuai dengan fungsi yang logis, sebagai berikut:
a. Telah dilakukan pemisahan fungsi yang tegas di antara Pejabat Pengelola BLUD
yang terdiri dari Pemimpin BLUD (Kepala UPTD Puskesmas), Pengelola Keuangan
(Sub Bagian Tata Usaha), dan Koordinator ( Upaya Kesehatan Wajib, Upaya
Kesehatan Pengembangan, Upaya Kesehatan Penunjang ).
b. Adanya pembagian tugas pokok dan kewenangan yang jelas untuk masing-masing
fungsi dalam organisasi.
c. Adanya sistem pengendalian intern yang memadai. Hal ini antara lain tercermin
dari adanya kebijakan dan prosedur yang membantu setiap unit organisasi dalam
Puskesmas untuk melaksanakan kewajibannya dan menjamin bahwa tindakan
pengendalian telah dilakukan untuk mengatasi risiko yang dihadapi dalam
mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Kegiatan pengendalian tersebut
termasuk serangkaian kegiatan seperti kewenangan, otorisasi, verifikasi,
rekonsiliasi, penilaian terhadap prestasi kerja, pembagian tugas, serta
pengamanan terhadap aset organisasi.
5 PENGELOLAAN
SDM
Pengelolaan sumber daya manusia merupakan pengaturan dan pengambilan
kebijakan yang jelas, terarah dan berkesinambungan mengenai sumber daya manusia
pada suatu organisasi dalam rangka memenuhi kebutuhannya baik pada jumlah
maupun kualitas yang paling menguntungkan sehingga organisasi dapat mencapai
tujuan secara efisien, efektif, dan ekonomis. Suatu organisasi yang modern
menempatkan pegawai pada posisi terhormat yaitu sebagai aset berharga (brainware)
sehingga perlu dikelola sebagaimana mestinya baik saat penerimaan, selama aktif
bekerja maupun setelah purna tugas.
1. Pegawai Negeri Sipil pada Puskesmas Induk dan Puskesmas Pembantu
merupakan Pegawai Negeri Sipil Daerah.
2. Pengelolaan kepegawaian sebagaimana dimaksud dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan kepegawaian negara.
3. Dalam pelaksanaan pengelolaan kepegawaian Puskesmas Induk dan Puskesmas
Pembantu mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah melalui BKD berkoordinasi
kepegawaian Dinas Kesehatan.
4. Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah dapat
mempunyai pegawai non Pegawai Negeri Sipil.
5. Pengelolaan pegawai non Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perkembangan Jumlah SDM Puskesmas Sail dari tahun 2011 – 2014 adalah sebagai
berikut :
I. Program Pengembangan
Program pengembangan SDM pada Puskesmas Sail dijabarkan sebagai berikut:
a. Merintis kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada pengembangan kemampuan
SDM baik tenaga medis, paramedis maupun administrasi melalui kegiatan
penelitian, kegiatan ilmiah, diskusi panel, seminar, simposium, lokakarya, penulisan
buku, studi banding, dll.
b. Meningkatkan standar pendidikan tenaga administratif yang potensial, terutama di
bidang akuntansi dan teknologi informatika.
2. Tujuan rekrutmen SDM adalah untuk menjaring SDM yang profesional, jujur,
bertanggung jawab, netral, memiliki kompetensi sesuai dengan tugas yang akan
diduduki sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan serta mencegah terjadinya
unsur KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme) dalam rekrutmen SDM.
3. Pola rekruitmen SDM non PNS mengikuti Petunjuk Teknis Pengadaan
CalonPegawai Non PNS di Lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru.
DATA KETENAGAAN
DI UPT PUSKESMAS SAIL TAHUN 2013
No. Jenis Ketenagaan Puskesmas Pustu Jumlah Ket.
1 Dokter Umum 5 0 6
2 Dokter Spesialis 0 0 0
3 Dokter Gigi 2 0 2
4 Sarjana Keperawatan 1 0 1
5 Sarjana Kesmas 1 0 1
6 SAA 1 0 1
7 D-III Farmasi 1 0 1
8 Apoteker 1 0 1
9 D-III Fisio Teraphy 0 0 0
10 SPAG / D-III Gizi 1 0 1
11 D-III Perawat Gigi 1 0 0
12 SPRG 0 0 0
13 SPK 0 0 0
14 D-III Perawat 4 1 5
15 D-III Kebidanan 7 2 9
16 D-III Analis 1 0 1
17 D1 Kebidanan 0 0 0
18 Sanitarian 1 0 1
Pekarya
19 3 0 3
Kesehatan/SMA
20 Juru Mudi 1 0 1
21 Bidan PTT 0 0 0
22 Perawat Kontrak 0 0 0
Tenaga Sukarela /
23 2 0 2
TKS
Jumlah total 26 7 35
Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk
mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan dan atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau
dilanggar akan dijatuhi hukuman disiplin. Berdasarkan PP No. 53 Tahun 2010
tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil, maka bila terdapat pelanggaran disiplin atau
indisipliner, pegawai negeri sipil yang bersangkutan akan di jatuhi hukuman disiplin
sesuai dengan tingkat hukuman disiplin yang terdiri dari : hukuman disiplin ringan,
sedang dan berat.
Adapun jenis hukuman disiplin sesuai dengan tingkatannya dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Jenis hukuman disiplin ringan,
terdiri atas : teguran lisan, teguran tertulis dan pernyataan tidak puas secara
tertulis.
2. Jenis hukuman disiplin sedang,
terdiri atas : penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun, penundaan
kenaikan pangkat selama 1 tahun dan penundaan pangkat setingkat lebih
rendah selama 1 tahun.
3. Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud dalam PP no 53 tahun
2010 adalah sebagai berikut :
a) penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun,
b) pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah,
c) pembebasan dari jabatan,
d) pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS,
dan
e) pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
6 KEBIJAKAN
A. Kebijakan Layanan Jasa, Tarif, dan Sistem
I. Standar Pelayanan Minimum (SPM)
Walikota menetapkan Standar Pelayanan Minimum Puskesmas untuk
memastikan bahwa seluruh pengguna layanan telah memperoleh layanan secara
profesional sesuai standar, yang mencakup kualitas fasilitas, kualitas layanan,
pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya serta kemudahan untuk mendapatkan
layanan.
Pejabat Pengelola BLUD harus menetapkan mekanisme pemberian layanan
jasa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemberian jasa
pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh staf medis dan tenaga kesehatan lainnya
secara profesional sesuai dengan standar profesi, kompetensi dan pelayanan
medis dalam rangka mencapai kualitas layanan yang dipersyaratkan melalui
penerapan sistem manajemen mutu untuk menjamin kepuasan pengguna layanan dan
seluruh stakeholders.
7 PROSES TATA
KELOLA
A. Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Puskesmas
(Permendagri Nomor 61 tahun 2007 pasal 34, 35, 36, 37)
1. Pejabat Pengelola Puskesmas diangkat dan diberhentikan oleh Walikota.
2. Pejabat Pengelola Puskesmas dan Pegawai Puskesmas dapat berasal dari
pegawai negeri sipil dan/atau tenaga profesional non pegawai negeri sipil sesuai
dengan kebutuhan Puskesmas
3. Syarat pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola Puskesmas dan
pegawai Puskesmas yang berasal dari pegawai negeri sipil disesuaikan dengan
ketentuan perundangan-undangan di bidang kepegawaian.
4. Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola Puskesmas dan Pegawai
Puskesmas yang berasal dari tenaga profesional non pegawai negeri sipil
dilaksanakan berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Walikota sesuai
perundangan-undangan di bidang kepegawaian.
5. Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan pejabat pengelola Puskesmas
ditetapkan berdasarkan kompetensi dan kebutuhan praktik bisnis yang sehat.
Kompetensi merupakan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh pejabat
pengelola Puskesmas berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas. Kebutuhan praktik bisnis yang sehat
merupakan kesesuaian antara kebutuhan jabatan, kualitas dan kualifikasi dengan
kemampuan keuangan Puskesmas.
6. Pejabat Pengelola Puskesmas dapat diberhentikan dari jabatannya oleh
Walikota, apabila terbukti:
a. Tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
b. Tidak melaksanakan ketentuan Undang-undang.
c. Terlibat dalam tindakan yang merugikan BLUD, dan
d. Dipidana penjara karena dipersalahkan melakukan perbuatan pidana kejahatan
dan/atau yang berkaitan dengan tugasnya dalam melaksanakan pengurusan
atas Puskesmas.
C. Pendelegasian Wewenang
1. Pendelegasian sebagian kewenangan Pejabat Pengelola Puskesmas kepada
Penanggungjawab Pelayanan Kesehatan diatur sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dengan pertimbangan untuk menunjang kelancaran tugas dan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
D. Pengambilan Keputusan
1. Pengambilan keputusan penting dilakukan dalam rapat berdasarkan musyawarah
untuk mufakat.
2. Setiap keputusan yang diambil harus memperhatikan kepentingan stakeholders
Puskesmas, risiko yang melekat, dan kewenangan yang dimiliki oleh setiap
pengambil keputusan.
3. Hak mengemukakan pendapat dijunjung tinggi dalam upaya memberikan masukan
peningkatan kinerja Puskesmas.
4. Keputusan-keputusan yang mengikat dapat pula diambil tanpa diadakan rapat,
asalkan keputusan itu dilakukan secara tertulis.
5. Walikota dan Pejabat Pengelola harus konsisten dalam menjalankan keputusan-
keputusan yang telah ditetapkan.
paling lama lima belas hari kerja setelah semester pertama tahun anggaran
berkenaan berakhir.
c. Pejabat Pengelola Puskesmas menyampaikan laporan realisasi anggaran
pendapatan dan belanja atau laporan operasional semester pertama BLUD
Puskesmas serta prognosis untuk enam bulan berikutnya kepada Walikota
melalui PPKD sebagai dasar penyusunan laporan realisasi APBD semester
pertama paling lambat duapuluh hari kerja setelah semester pertama tahun
anggaran berkenaan berakhir.
d. Pejabat Keuangan BLUD Puskesmas menyiapkan laporan keuangan
Puskesmas tahun anggaran berkenaan dan disampaikan kepada Pejabat
Pengelola Puskesmas untuk ditetapkan sebagai laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran Unit SKPD.
e. Laporan keuangan BLUD Puskesmas tahunan terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran atau Laporan Operasional, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan
Atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan BLUD Puskesmas tersebut
dilampiri dengan surat pernyataan Pejabat Pengelola Puskesmas bahwa
pengelolaan keuangan BLUD yang menjadi tanggungjawabnya telah
diselenggarakan dengan sistem pengendalian intern yang memadai dan standar
akuntansi keuangan dan pemerintahan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Laporan Keuangan BLUD setidak-tidaknya terdiri dari:
1) Laporan realisasi anggaran/laporan operasional yang berisi informasi jumlah
pendapatan dan biaya BLUD selama satu periode.
2) Neraca yang menggambarkan posisi keuangan mengenai aset, kewajiban,
dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.
3) Laporan arus kas yang menyajikan informasi kas berkaitan dengan aktivitas
operasional, investasi, dan aktivitas pendanaan dan / atau pembiayaan yang
menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir kas
selama periode tertentu; dan
4) Catatan atas laporan keuangan yang berisi penjelasan naratif atau rincian
dari angka yang tertera dalam laporan keuangan disertai laporan mengenai
kinerja.
F. Penilaian Kinerja
1. Walikota menilai kinerja Puskesmas dan Pejabat Pengelola melalui mekanisme
yang telah ditetapkan.
2. Kinerja Puskesmas yang dinilai sesuai dengan sasaran, berikut indikator kinerja
keberhasilan sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis Bisnis yang
dilaporkan secara berkala.
3. Penilaian kinerja Puskesmas dilakukan secara berkala dan dapat menjadi dasar
pertimbangan Walikota untuk memutuskan peningkatan/penurunan atau
pencabutan status BLUD Puskesmas.
4. Kinerja Pejabat Pengelola dievaluasi secara berkala pada setiap akhir tahun
anggaran atau sewaktu-waktu apabila dibutuhkan oleh Walikota dengan
menggunakan kriteria penilaian yang umum berlaku di Puskesmas.
5. Pejabat Pengelola Puskesmas menetapkan tolak ukur kinerja (standar pelayanan
minimal/ SPM) masing-masing pengelola program untuk mendukung kinerja
Puskesmas.
6. Penilaian kinerja terhadap koordinator masing-masing program dilakukan setiap
tahun dan dilakukan secara transparan.
G. Pengendalian Internal
1. Pejabat Pengelola harus menetapkan Sistem Pengendalian Internal
yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset Puskesmas, serta membantu
manajemen dalam hal:
a. Upaya-upaya mengamankan harta kekayaan (safe guarding of assets);
b. Menciptakan keakuratan data akuntansi;
c. Menciptakan efisiensi dan produktivitas; dan
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam penerapan praktek bisnis
yang sehat
2. Sistem Pengendalian Internal antara lain mencakup hal-hal sebagai
berikut :
a. Lingkungan Pengendalian Internal yang disiplin dan terstruktur, yang terdiri dari:
1) Integritas, nilai etika dan kompetensi pegawai
2) Cara yang ditempuh manajemen dalam melaksanakan kewenangan dan
tanggung jawabnya;
3) Pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia;
4) Perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola
b. Pengkajian dan Pengelolaan Risiko, yaitu suatu proses untuk mengidentifikasi,
menganalisis, menilai dan mengelola risiko usaha yang relevan;
c. Kegiatan Pengendalian, yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam suatu
proses pengendalian terhadap kegiatan Puskesmas pada setiap tingkat dan unit
dalam struktur organisasi, antara lain mencakup kebijakan dan prosedur yang
membantu manajemen melaksanakan kewajibannya dan menjamin bahwa
tindakan penting dilakukan untuk mengatasi risiko yang dihadapi dalam
mencapai sasaran Puskesmas. Kegiatan pengendalian termasuk serangkaian
kegiatan seperti kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian atas
prestasi kerja, pembagian tugas dan keamanan terhadap aset Puskesmas.
d. Sistem Informasi dan Komunikasi, yaitu suatu proses penyajian laporan
keuangan mengenai kegiatan operasional, finansial, dan ketaatan atas
ketentuan dan peraturan yang berlaku pada Puskesmas, yang memungkinkan
Pejabat Pengelola dan Manajemen untuk menjalankan dan mengendalikan
kegiatan usahanya. Laporan tidak hanya berhubungan data internal, tetapi juga
informasi tentang kejadian eksternal, kegiatan dan kondisi penting untuk
menginformasikan pengambilan keputusan dan laporan eksternal.
e. Monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian
internal, termasuk fungsi audit internal pada setiap tingkat dan unit struktur
organisasi Puskesmas, sehingga dapat dilaksanakan secara optimal, dengan
ketentuan bahwa penyimpangan yang terjadi dilaporkan kepada Pejabat
Pengelola dan tembusannya kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.
J. Pelaksanaan Audit
1. Pelaksanaan audit atas pertanggungjawaban pengelolaan keuangan BLUD
Puskesmas dapat dilakukan oleh BPK sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku atau oleh auditor independen untuk melakukan audit. Audit
terhadap laporan keuangan Puskesmas oleh Auditor Eksternal tersebut bertujuan
untuk memberikan pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan secara
independen dan profesional.
2. Puskesmas harus menyediakan semua catatan akuntansi dan data penunjang yang
diperlukan oleh Auditor Eksternal.
3. Auditor Eksternal menyampaikan laporan hasil audit kepada Walikota dan Kepala
Puskesmas Sail secara tepat waktu.
4. Pejabat Pengelola Puskesmas menindak lanjuti laporan hasil audit yang
dilaksanakan Auditor Eksternal dan melaporkan perkembangan tindak lanjut
tersebut kepada Walikota melalui Kepala Dinas Kesehatan.
5. Walikota melalui Kepala Dinas Kesehatan memantau perkembangan tindak lanjut
atas laporan hasil audit dari Auditor Eksternal.
6. Inspektorat Kota Pekanbaru sesuai tupoksinya melakukan audit kinerja atas
penyelenggaraan dan pengelolaan BLUD Puskesmas secara berkala sesuai aturan
yang berlaku. Hasil audit atas kinerja dilaporkan kepada Walikota dan Pejabat
Pengelola Puskesmas secara tepat waktu.
7. Tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit kinerja menjadi tanggung jawab Pejabat
Pengelola Puskesmas dan melaporkan perkembangan tindak lanjut tersebut
kepada Walikota melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota.
a. Mitra usaha meliputi BPJS Kesehatan asuransi kesehatan lainnya, rekanan serta
pihak ketiga lainnya.
b. Puskesmas menjalin kerjasama dengan mitra bisnis dilandasi dengan itikad baik,
saling menguntungkan, akuntabilitas, transparansi, kewajaran dan tidak
merugikan stakeholders serta dituangkan dalam kesepakatan secara tertulis.
c. Kerjasama Puskesmas dengan mitra usaha dapat berupa transaksi jual beli
barang dan atau jasa serta Kerja Sama Operasional (KSO) dalam bentuk
kerjasama pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan, pembangunan
gedung, pemanfaatan alat kedokteran dan kerjasama lainnya yang sah.
d. Puskesmas dan mitra bisnis bermitra secara profesional dengan mematuhi
setiap kesepakatan yang telah dituangkan dalam kontrak kerjasama.
3. Pegawai
a. Pegawai Puskesmas yang terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis, dan
tenaga lainnya adalah aset yang sangat berharga, maka Puskesmas berupaya
meningkatkan kompetensi dan karakternya. Puskesmas dapat memberikan
penghargaan yang pantas kepada pegawai yang berprestasi. Dalam hal adanya
terjadi masalah yang menyangkut tuntutan pasien terhadap tenaga
medis/paramedis, Puskesmas berupaya memberikan bantuan hukum yang
diperlukan dengan cara berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru
dan atau Bagian Hukum Pemerintah Kota Pekanbaru. Hubungan antara tenaga
medis/paramedis dan non medis di lingkungan Puskesmas diatur lebih lanjut
dengan Keputusan Pejabat Pengelola Puskesmas.
b. Setiap kebijakan Puskesmas yang terkait dengan pegawai disusun secara
transparan, mengakomodasi kepentingan pegawai dan peraturan perundang-
undangan yang terkait.
c. Surat Keputusan (SK) Penanggung Jawab Program untuk Pegawai atau perjanjian
dengan pegawai dibuat secara tertulis dengan memuat hak dan kewajiban
setiap pihak secara jelas.
d. Sistem penilaian kinerja pegawai ditetapkan dan dilaksanakan secara adil dan
transparan.
e. Puskesmas menciptakan kondisi kerja dengan selalu memperhatikan tingkat
kesehatan dan keselamatan kerja pegawai.
8 KODE ETIK
Dalam menjalankan BLUD Puskesmas yang berhubungan dengan lingkungan
internal maupun eksternal, Puskesmas berpedoman kepada Kode Etik profesi tenaga
kesehatan dan Kode Etik Pegawai dan harus senantiasa menjunjung tinggi etika yang
telah ditetapkan.
Setiap pegawai Puskesmas wajib menjunjung tinggi nilai-nilai etika yang
dibangun dalam Puskesmas. Budaya organisasi dan budaya kerja yang dibangun
untuk menjaga kelangsungan lingkungan kerja harus berlandaskan etika yang berlaku
seperti profesional, jujur, terbuka, peduli, dan tanggap terhadap setiap kegiatan
Puskesmas serta kepentingan pihak stakeholders. Budaya organisasi dan budaya kerja
dikembangkan untuk memotivasi pegawai dalam bekerja. Seluruh pegawai Puskesmas
harus menerapkan budaya organisasi dan budaya kerja yang berlandaskan etika
profesi dan etika pegawai secara konsisten dan pelaksanaannya harus dilakukan
evaluasi secara periodik.
Sistem nilai yang mencakup nilai-nilai (value) yang terdapat dalam etika profesi
masing-masing lebih lanjut diatur dalam Pedoman Perilaku sebagai Kode Etika
Puskesmas yang ditetapkan dengan surat keputusan UPTD Puskesmas Sail No. 870/
UPTD Sail/ 440/ 2014 yaitu:
1. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama/kepercayaan masing-masing.
2. Bersikap santun, rendah hati dan menjunjung tinggi kejujuran dan kebenaran.
3. Memberikan pelayanan yang terbaik terhadap pasien dan komitmen menuju
pelayanan prima.
4. Saling mendukung pelaksaan tugas.
5. Melaksanakan tugas dan fungsi sesuai tugas dan tepat waktu.
6. Saling menghormati sesama rekan kerja.
7. Meningkatkan profesionalisme guna menunjang pelaksanaan tugas.
8. Menguasai dan memahami peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
pelaksanaan tugas.
9. Menolak setiap tugas yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
10. Dapat menjadi teladan bagi teman dan masyarakat, menjaga nama baik UPTD
Puskesmas Sail pada khususnya dan Pemerintah Kota Pekanbaru pada umumnya.
9 PENUTUP
1. Seluruh kebijakan Puskesmas harus berpedoman pada dan tidak
bertentangan dengan Pola Tata Kelola ini. Kebijakan Puskesmas tidak terbatas
pada Surat Keputusan Walikota, Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan, dan
seluruh Buku Pedoman Puskesmas. Kebijakan Puskesmas yang telah
diterbitkan dan bertentangan dengan Pedoman Tata Kelola ini wajib disesuaikan.
2. Pola Tata Kelola ini ditelaah dan dimutakhirkan secara berkala untuk disesuaikan
dengan fungsi, tanggung jawab, dan wewenang organ-organ Puskesmas serta
perubahan lingkungan yang terjadi.
3. Setiap perubahan terhadap Pola Tata Kelola harus disetujui oleh Walikota.
4. Hal-hal lain yang tidak dimuat dalam pedoman ini tetap mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Pola Tata Kelola ini dinyatakan berlaku efektif sejak ditetapkan oleh Walikota
Pekanbaru.