2, September 2015
SSN. Banjarsanti
Staff Pengajar, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Samarinda
ssnbanjarsanti@gmail.com
Daru Purbaningtyas
Staff Pengajar, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Samarinda
daru.purbaningtyas@polnes.ac.id
INTISARI
Penerapan sistem drainase yang selama ini diterapkan (konvensional), yaitu sistem
kawasan dari genangan yang langsung dialirkan ke sungai dinilai kurang tepat. Hal ini
dikarenakan sungai akan menerima beban air yang cukup besar dari berbagai arah aliran
drainase sehingga kurangnya kesempatan air untuk meresap ke dalam tanah. Oleh karena
itu, diperlukan adanya penanganan baru yang berupa konsep yang berkaitan dengan usaha
konservasi sumber daya air, dengan prinsip mengendalikan air hujan supaya masuk dan
meresap kedalam tanah. Jalan Gerilya dipilih sebagai wilayah studi untuk melakukan
penanganan banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut, dikarenakan permasalahan
sistem drainase. Perencanaan Sumur Resapan Sebagai salah satu alternatif pengendali
banjir jalan gerilya bertujuan untuk pengendali banjir, menyimpan air pada saat musim
kemarau, juga menerapkan ramah lingkungan. Metode yang digunakan dalam analisis
drainase adalah Metode Hidrograf Sintetis Nakayasu, sedangkan untuk perancangan
jumlah sumur resapan menggunakan SNI 03-2453-2002. Berdasarkan hasil pendimensian
sumur resapan diketahui bahwa mampu meresapkan debit air yang berlebihan masuk ke
dalam sumur resapan sehingga debit banjir yang telah ada menjadi berkurang. Hal ini
ditandakan bahwa sumur resapan dinilai efektif sebagai salah satu alternatif lain untuk
mengurangi limpasan debit air yang berlebihan di Jalan Gerilya.
Kata kunci: sumur resapan, akuifer, konservasi air tanah, drainase
ABSTRACT
Application of drainage system that has been applied (conventional), the system of the
area of inundation directly channeled into the river was considered inappropriate. This is
because the river would receive a big load of water from different directions causes a
drainage flow of water to infiltrate into the ground be poor. Therefore, it is necessary to
have a new treatment as a concept associated with conservation of water resources, the
ISSN: 1829-6025 43
INERSIA Vol. VI No.2, September 2015
principle of controlling rainwater that enter and seep into the ground. Gerilya street has
been selected as the study area for handling the floods that occurred in the region, due to
problems of drainage systems. Recharge Wells Planning As one alternative to the flood
control at Gerilya street aims to control floods, store water during the dry season, and
also implementing environmentally friendly. The method used in the analysis of drainage
is Nakayasu Synthetic hydrograph method, while for the design of the amount of recharge
wells using SNI 03-2453-2002. Based on the results of recharge well dimension design
known that are able to absorb excess water flow into the wells so that existing flood
discharge is reduced. It signified that the absorption wells is considered effective as one
alternative to reduce runoff discharge excessive water on Gerilya street.
Keyword: recharge well, aquifer, groundwater conservation, drainase
ISSN: 1829-6025 44
INERSIA Vol. VI No.2, September 2015
YT = Reduced variate
CS i 1
(4)
n 1n 2S 2 b. Metode Log Person Type III
1. Mengubah data hujan ( X ) ke dalam
n
bentuk logaritmik
n2 X i X
4
X log X (7)
Ck i 1
(5)
n 1n 2n 3S 4
2.
Keterangan :
ISSN: 1829-6025 45
INERSIA Vol. VI No.2, September 2015
0,5
n
log X log X
2 Keterangan :
S . log X i 1 (9) QP = Debit puncak banjir (m3/dt)
n 1 R0 = Curah hujan satuan (1/mm)
TP = Tenggang waktu dan permulaan
4. Menghitung koefisien variasi
S hujan sampai puncak banjir (jam)
Cv (10) T0,3 = Waktu yang diperlukan untuk
log X
5. Menghitung koefisien kemencengan penurunan debit dari debit puncak
n sampai menjadi 30 % debit puncak
n log X log X
2
(jam)
G i 1
(11)
n 1n 2s 2 A = Luas daerah aliran (km2)
C = Koefisien pengaliran
6. Hitungan logaritma hujan atau banjir
dengan periode ulang T
Untuk membuat suatu hidrograf banjir pada
sungai, perlu dicari karakteristik atau
log X T log X K .S (12) parameter daerah pengaliran tersebut.
Unsur-unsur Hidrograf Satuan Sintetik
dengan, Nakayasu ditampilkan dalam Gambar 3.
K = Faktor Frekuensi
c. Catchment Area
Untuk mencari luasan catchment area,
banyak aplikasi untuk meng-upload seperti
Autocad, Excel, Google Earth, dan
sebagainya. Dengan aplikasi Google Earth
dapat dilihat elevasi, jarak, dan mencari
luasan per segmen. Hasil catchment area
ditampilkan pada Gambar 2.
ISSN: 1829-6025 46
INERSIA Vol. VI No.2, September 2015
Keterangan:
Q d = Limpasan sebelum mencapai debit
puncak (m3/dt)
T = Waktu (jam)
Gambar 4. Bentuk Penampang Persegi
T0,3 = Tg (jam) (17) Panjang (Suripin, 2004)
Tr = 0,5. T g s/d T g (jam) (18)
Dengan,
Tg : Q A V (21)
A b y (22)
Untuk L < 15 km, T g = 0,21 . L0,7
P b 2y (23)
Untuk L > 15 km, T g = 0,4 + 0,058 . L
A
L = Panjang alur sungai (km)
R (24)
P
Setelah dilakukan perhitungan hidrograf Keterangan :
satuan, maka hidrograf banjir recana untuk A = luas penampang basah (m2);
berbagai kala ulang dapat dihitung dengan P = keliling basah (m);
persamaan sebagai berikut : R = jari-jari hidrolis (m);
Qk U 1 R1 U 2 R11 ... U n R1( n1) B f i = kemiringan dasar penampang;
b = lebar penampang (m);
(19) h = tinggi saluran (m);
Keterangan : y = dalamnya air di penampang (m);
Qk = Ordinat hidrograf banjir pada jam w = tinggi jagaan (m).
ke 1
n = koefisien kekasaran Manning.
(Sumber : Suripin, Sistem Drainase Kota yang
Un = Ordinat hidrograf satuan Berkelanjutan, 2004).
R1 = Hujan netto pada jam ke 1
Bf = Aliran dasar (base flow) Kecepatan aliran di saluran ditentukan
dengan menggunakan rumus Manning. Nilai
koefisien kekasaran Manning dapat dilihat
3. Perhitungan Saluran Drainase pada lampiran. Kemiringan dasar
Perhitungan saluran drainase yang penampang (i) yaitu kemiringan arah
diperlukan harus mampu menampung Q memanjang yang pada umumnya
rencana sumur resapan, maka : dipengaruhi oleh kondisi topografi dan
Q
A (20) tinggi tekanan.
V
Keterangan : V n
i 2 (25)
A = Luas penampang berdasarkan debit 3
air dan kecepatan (m2); R
Q = Debit air (m3/detik); Dengan,
V = Kecepatan aliran (m/detik) Vstorasi Vab Vrsp (26)
ISSN: 1829-6025 47
INERSIA Vol. VI No.2, September 2015
ISSN: 1829-6025 48
INERSIA Vol. VI No.2, September 2015
ISSN: 1829-6025 49
INERSIA Vol. VI No.2, September 2015
ISSN: 1829-6025 50
INERSIA Vol. VI No.2, September 2015
ditampilkan dalam Tabel 7. Disamping Grafik Probabilitas metode Log Person Type
metode analitis, perhitungan metode grafis III disajikan pada Gambar 7.
pada tahapan ploting probabilitas Log
Person Type III disajikan pada Tabel 8.
Tabel 7. Perhitungan uji kesesuaian distribusi frekuensi metode log person type III berdasarkan
uji Smirnov-Kolmogorov
ISSN: 1829-6025 51
INERSIA Vol. VI No.2, September 2015
DTA 1 DTA 2
ISSN: 1829-6025 52
INERSIA Vol. VI No.2, September 2015
DTA 3
Gambar 9. Grafik Hidrograf Banjir
ISSN: 1829-6025 53
INERSIA Vol. VI No.2, September 2015
Dengan diketahuinya:
Qbanjir = 5.884 m3/detik
Qsumur resapan = 10.524 m3/detik
Qsumur resapan > Qbanjir
Jadi, perhitungan sumur resapan yang telah
dihitung mampu mengurangi banjir yang
telah melimpas di jalan.
DAFTAR PUSTAKA
ISSN: 1829-6025 54