Anda di halaman 1dari 17

METABOLISME SEL

( FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM)

Disusun Oleh:

 Aira Pratna Furi ( 02)


 Erika Maula Wardhani ( 08 )
 Hanun Muthia Rahim ( 10 )
 Tarizha Desinta Indriyani ( 20 )

SMAN 1 KEPANJEN
Jalan Jenderal Ahmad Yani No.48 Telp. 0341-395122

TAHUN PELAJARAN

2017-2018
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Topik……………………………………………...........………………
1

1.2. Tujuan………………………………………...…...........………………
1

BAB II METODE PENELITIAN

2.1. Waktu dan Tempat……….......……………....………………………….


2

2.2. Dasar Teori……………………..….……………………...............……..


2

2.3. Alat dan Bahan…………………...……………………………….…….


2

2.4. Prosedur Kerja……………………………………......…....……….……


2

BAB III HASIL PENGAMATAN

3.1. Tabel dan Data Hasil Pengamatan……………………………............…


10

3.2. Analisis Data............................................................................................


11

3.2. Pembahasan………………………………..……………..……………..
11

BAB IV PENUTUP

5.1. Kesimpulan………………………………………..………………..….
13

LAMPIRAN…………………………………………………...……………..
15
BAB I PENDAHULUAN

A. TOPIK
Metabolisme sel ( faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim )
B. TUJUAN
1. Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
kerja enzim melalui kegiatan percobaan dengan baik dan benar
2. Siswa dapat melaksanakan percobaan dan menyusun laporan
hasil percobaan tentang cara kerja enzim secara tertulis dengan
baik dn benar
BAB II METODE PENELITIAN

A. WAKTU DAN TEMPAT


Waktu : Rabu, 30 Agutus 2017
Tempat : SMAN 1 KEPANJEN

B. DASAR TEORI
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme.
dalam sel enzim ini diproduksi oleh organel badam mikro peroksisok.
Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida
(H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada
proses pencernaan makanan.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh
Louis Jacquea Thenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan
bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat
racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan
oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat
reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen
(O2). Penguraian peroksida (H2O2) ditandai dengan timbulnya
gelembung.
Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu
pula. Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai
berikut :
a. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein
akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi
(panas).
b. Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang
sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran
pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7). Di luar pH optimal,
kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim
dengan cepat.
c. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta
jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah
enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan
konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan
substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion
kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.

C. ALAT DAN BAHAN

- Rak dan 4 tabung reaksi 10 buah


- Pipet tetes
- Gelas beker 2 buah
- Thermometer
- Kertas pH meter
- Lidi yang dipotong ± 25 cm
- Kertas koran 1 lembar
- Lilin dan korek api
- Tabung reaksi

D. PROSEDUR KERJA

1. Tumbuklah hati ayam bersama air secukupnya pada wadah yang


terpisah
2. Siapkan 5 buah tabung reaksi dan berilah label A sampai E
3. Masukkan 1 ml ekstrak hati ayam pada tabung A sampai E
4. Selanjutnya, pada tabung B tambahkan 10 tetes larutan HCL, pada
tabung C tambahkan 10 tetes larutan NaOH.
5. Bakarlah lidi hingga muncul bara pada ujungnya
6. Masukkan 10 tetes larutan H2O2 pada tabung A
7. Amati pembentukan gelembung pada tabung A.
8. Dekatkan bara api lidi ke dalam tabung reaksi tepatnya di permukaan
gelembung yang terbentuk dan amati keadaan bara apinya. Lalu catat
hasil pengamatan.
9. Ulangi perlakuan nomor 8 dan 9 terhadap tabung B sampai dengan E,
namun pada tabung D, panaskan ekstrak hati terlebih dahulu sebelum
ditetesi H2O2 dan pada tabung E, dinginkan ekstrak hati terlebih dahulu
ebelum ditetesi H2O
BAB III HASIL PENGAMATAN

A. TABEL DAN DATA HASIL PENGAMATAN

Tabung Percobaan Suhu & pH Gelembung Nyala Api Keterangan

gelembung
gas banyak
A Hati + H2O2 - ++++ ++++ sekali/nyala
bara api besar
sekali
gelembung
gas tidak
Hati + HCL
B pH = 1 - - ada/nyala
+ H2O2
bara api tidak
ada
gelembung
Hati +
gas
C NaOH + pH = 14 + +
sedikit/nyala
H2O2
bara api kecil
gelembung
gas
Hati (Panas) Suhu =
D ++ ++ sedang/nyala
+ H2O2 700C
bara api
sedang
gelembung
Hati
gas
E (Dingin) + Suhu = 70C +++ +++
banyak/nyala
H2O2
bara api besar

Pengisian data :
++++ = gelembung gas banyak sekali/nyala bara api besar sekali
+++ = gelembung gas banyak/nyala bara api besar
++ = gelembung gas sedang/nyala bara api sedang
+ = gelembung gas sedikit/nyala bara api kecil
- = gelembung gas tidak ada/nyala bara api tidak ada

B. ANALISIS DATA

Pada perlakuan pertama (ekstrak hati + H2O2) dihasilkan


gelembung dalam kategori banyak sekali dan bara api dalam kategori
besar sekali. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam hati yang masih
segar tersebut terdapat banyak peroksisom sehingga menghasilkan
lebih banyak enzim katalase. Enzim katalase ini kemudian
menguraikan senyawa hydrogen peroksida menjadi air dan oksigen.
Dengan gelembung-gelembung udara dalam kategori banyak sekali
yang dapat membuat bara api besar, menunjukkan bahwa enzim
tersebut telah memecah senya H2O2 menjadi oksigen, karena bara api
semakin besar dikarenakan adanya oksigen.

Pada perlakuan kedua (ekstrak hati + HCl + H2O2) dihasilkan


gelembung dalam kategori sedikit dan tidak menghasilkan bara api. Hal
tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak bekerja,
karena tidak dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen.
Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi
merupakan rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan
enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya sehingga aktivasi
enzim menurun atau hilang. Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan
oleh penambahan HCl yang merubah kondisi di sekitar molekul
menjadi kondisi asam. Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi
aktivitas enzim, sehingga kondisi asam tersebut merusak enzim
katalase yang bekerja pada pH netral.

Pada perlakuan ketiga (ekstrak hati + NaOH + H2O2) dihasilkan


gelembung dalam kategori sedikit dan menghasilkan sedikit bara api.
Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak
bekerja, karena tidak dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan
oksigen. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi.
Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan oleh penambahan NaOH
yang merubah kondisi di sekitar molekul menjadi kondisi basa. Derajat
keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga kondisi
basa tersebut merusak enzim katalase yang bekerja pada pH netral.

Pada perlakuan keempat (ekstrak hati yang dipanaskan + H2O2)


dihasilkan gelembung dalam jumlah sedang dan menghasilkan bara api
sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati
tidak bekerja, karena tidak dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air
dan oksigen. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi.
Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan karena pengaruh suhu,
kearena enzim bekerja pada suhu tertentu. Adanya bara api sedang
menunjukkan bahwa enzim katalase ini tidak bekerja dengan baik pada
suhu tinggi, karena pada suhu tinggi enzim ini akan mati dan tida bisa
aktif kembali.

Pada perlakuan kelima (ekstrak hati yang didinginkan + H2O2)


dihasilkan gelembung dalam kategori banyak dan bara api dalam
kategori banyak namun tidak sebanyak seperti pada perlakuan pertama.
Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam jantung tersebut menghasilkan
enzim katalase. Enzim katalase ini kemudian menguraikan senyawa
hydrogen peroksida menjadi air dan oksigen.

C. PEMBAHASAN
Pada praktikum adanya gelembung menunjukkan aktifnya enzim
katalase yang terdapat pada ekstrak yang telah dibuat. Enzim katalase
merupakan enzim yang dihasilkan oleh badan mikro. Badan mikro ini
terdiri dari dua bagian yaitu peroksisom dan glioksisom. Bagian badan
mikro yang menghasilkan enzim katalase adalah bagian peroksisom.
Peroksisom ini banyak ditemukan pada sel hati. Hal ini yang menjadikan
hati bisa disebut sebagai organ yang dapat menetralkan racun yang
masuk dalam tubuh. Enzim katalase ini dapat menguraikan senyawa
hydrogen peroksida (H2O2) yang tidak baik bagi tubuh menjadi air dan
oksigen yang sama sekali tidak berbahaya bagi tubuh .

· Pada Hati + H2O2 (hidrogen peroksida)

Saat hati diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang


banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di
dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada
waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal
ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen
(O2).Dan itu membuktikan bahwa di dalam hati mengandung enzim
katalase.dalam percobaan hati +H2O2 terjadi kejadian gelembung
yang sangat banyak karena di dalam hati mengandung enzim katalase
yang berguna untuk menetralkan racun dimana hanya dapat bekerja
optimal pada ph netral. kita dapat bekerja optimal pada pH netral.

· Pada Hati +HCL+H2O2

Pada percobaan yang kedua kami menggunakan tambahan HCL


yang dimaksudkan agar keaadaan hati menjadi terlalu asam.Dan
dalam hasil pengamatan dapat dilihat bahwa tidak jauh berbeda
hasilnya dari percobaan Hati+H2O2 yang berfungsi sebagai
pembanding akan tetapi yang terjadi hanya ada sedikit gelembung itu
membuktikan bahwa dalam bekerja hati tidak dapat mengubah secara
sempurna dari H2O2 menjadi H2O (air) dan tidak timbul nyala api itu
berarti tidak adanya penguraian dari H2O2 menjadi O2.Dan
membuktikan bahwa pada keadaan yang terlalu asam yaitu dengan
ditambahnya HCL enzim tidak dapat bekerja secara optimal.

· Pada Hati+NaOH+H2O2

Pada percobaan yang ketiga kali ini Hati dengan H2O2 ditambah
lagi dengan NaOH.Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk
membuat Hati dalam keadaan terlalu basa. Kemudian ditambah H2O2
ternyata terbentuk gelembung udara yang sedang,itu membuktikan
bahwa tidak terjadi penguraaian yang sempurna dari H2O2 menjadi
H2O (air) tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi
nyala api. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat
bekerja secara optimal dalam kondisi yang terlalu basa.

· Pada Hati(direbus) + H2O2

Pada percobaan yang keempat ekstrak hati direbus terlebih dahulu


kemudian setelah itu ditambah dengan H2O2 .Dan yang terjadi
gelembung muncul hanya sedikit sekali dan ketika bara api
dimasukkan kedalam tabung reaksi juga tidak timbul nyala api. Hal
ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat
di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2
menjadi H2O dan O2. Itu membuktikan juga bahwa dimana enzim
katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi.karena
kita ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral

· Pada Hati(didinginkan)+H2O2

Pada percobaan yang kelima ini berbanding terbalik dengan


percobaan keempat sebelumnya tadi karena ekstrak hati didinginkan
terlebih dahulu setelah itu ditambah dengan H2O2 mendapatkan
hasil terlihat keadaan gelembung yang sangat sedang dan ketika
dimasukkan bara api kedalamnya ternyata hanya menyala sedikit
sangat berbeda keadaannya apabia dibandingkan dengan hati saat
dididihkan.Itu membuktikan juga bahwa dimana enzim katalase
tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi.karena kita
ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral akan
tetapi jika suhu sedikit dinggin ternyata hasilnya juga kurang optimal
yaitu hnya ada sedikit gelembung dan nyala api yang sedikit.
D. SOAL DAN JAWABAN

1. Dari percobaan yang anda lakukan, tentukan:


a. Variabel manipulasi (bebas): ph, suhu, NaOH, HCl
b. Variabel respon (terikat): gelembung, nyala api
c. Variabel control : hati ayam, H2O2

2. Bandingkan hasil reaksi tabung A,B,C,D dan E. Manakah yang


menghasilkan gelembung paling banyak? jelaskan alasannya!
A, karena enzim katalase yang terdapat pada hati ayam mengubah
H2O2 menjadi Air (H2O) sehingga menghasilkan gelembung yang
banyak.

3. Bandingkan hasil reaksi tabung A,B,C,D dan E. Manakah yag


menghasilkan api paling besar? jelaskan alasannya!
A, karena enzim katalase telah memecah H2O2 menjadi oksigen
sehingga menyebabkan lidi membara dan api menjadi semakin besar.

4. Gas apakah yang terbentuk dari reaksi tersebut?


Oksigen (O2) dan Air (H2OH)

5.Bandingkan ukiran rata rata gelemung gas yang dihasikan dari


tabung A,B,C,D dan E. Apakah perbedaan ukuran gelembung gas
menunjukkan perbedaan kandungan jumlah oksigennya?
Ya, karena apabila ukuran gelembung gas semakin banyak, maka
menunjukkan jumlah oksigen yang semakin banyak

6. Apakah fungsi enzim katalase yang terdapat dalam ekstrak hati?


Fungsi enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2)
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Bila tidak
segera diuraikan, senyawa ini akan bersifat toksik dan dapat merusak
sel.
7. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase!
a) Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein
akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi
(panas).
b) Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang
sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran
pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7). Di luar pH optimal,
kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim
dengan cepat.

8. Di dalam sel yang hidup dihasilkan H2O2. Hasil dari bioproses


apakah zat tersebut? Apa akibatnya jika didalam tubuh terdapat banyak
H2OH?
H2O2 dihasilkan pada proses pencernaan makanan, jika dalam sel
tidak ada enzim katalase maka proses penguaraian H2O2 yang bersifat
racun dalam tubuh menjadi lambat dan itu akan berdampak dalam
tubuh yaitu menumpuknya racun dalam tubuh.

9. Selain didalam sel hati, dimanakah enzim katalase banyak


ditemukan?
Jantung dan lemak ayam, melinjo dan daun melinjo
BAB IV PENUTUP

KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

Enzim katalase akan bekerja dengan optimal pada keadaan


netral (tidak asam maupun basa). Enzim katalase tidak dapat bekerja
pada suhu tinggi namun bekerja optimal pada suhu kamar.

1. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase diantaranya :

· Suhu: dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal


pada suhu tinggi.karena kita ketahui bahwa enzim katalase akan
bekerja pada suhu netral.

· Begitu pula faktor pH. Enzim katalase akan bekerja optimal


pada pH netral.

2. Enzim katalase berperan dalam menguraikan racun dari H2O2


menjadi H2O dan O2
LAMPIRAN

Alat dan Bahan :


Hasil Percobaan :

Anda mungkin juga menyukai