Disusun oleh :
Yuni Puspita Sari ( 1515041004 )
Desi Permata Sari (1515041006)
Jusmadi (1515041012)
Dwi Lisna Agustin (1515041019)
i|Page
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Pengolahan limbah gas secara umum. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu
Panca Nugrahini selaku Dosen mata kuliah TBI Universitas Lampung yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengolahan limbah padat. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.
Penyusun
ii | P a g e
DAFTAR ISI
Cover.............................................................................................................................i
Kata Pengantar.............................................................................................................ii
Daftar Isi.....................................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................2
iii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin di capai dari pengolahan limbah padat adalah agar
terciptanya lingkungan yang sehat dan limbah yang di olah dapat berdaya guna
kembali dan memiliki nilai yang ekonomis.
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hasil pembakaran bahan bakar yang terjadi pada industry dan kendaraan
bermotor.
wujudnya , limbah dapat dibedakan menjadi limbah padat , cair dan gas.
3|Page
1. Limbah Domestik
Limbah domestik biasanya dalam bentuk limbah padat rumah tangga, limbah
padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta tempat-
tempat umum.
2. Limbah Industri
Sumber-sumber dari limbah industri meliputi pabrik gula, pulp, kertas, rayon,
plywood, limbah nuklir, pengawetan buah, ikan atau daging.
Selain itu , timbunan limbah padat tersebut akan mengering dan mengundang
bahaya kebakaran. Klasifikasi limbah padat (sampah) menurut istilah teknis ada
6 kelompok , yaitu :
1.) Sampah organik mudah busuk (garbage) , yaitu limbah padat semi basah ,
2.) Sampah anorganik dan organic tak membusuk (rubbish) , yaitu limbah padat
anorganik atau organic cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme
, sehingga sulit membusuk , misalnya kertas , plastic , kaca dan logam.
3.) Sampah abu (ashes) , yaitu limbah padat yang berupa abu , biasanya hasil
pembakaran.
4.) Sampah bingkai binatang (dead animal) , yaitu semua limbah yang berupa
bangkai binatang.
5.) Sampah sampuan (street sweeping) , yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan
yang berbagai sampah tersebar di jalanan
6.) Sampah industri (industrial waste) , semua limbah padat buangan industri.
Menurut sifatnya, polutan jenis ini dapat berupa bahan yang dihancurkan oleh
organisme hidup (degradable compound) dan bahan yang tidak dapat dihancurkan
(nondegradable compound). Bahan-bahan yang tidak dapat dihancurkan oleh
organisme ini biasanya mengalami akumulasi dan akan menimbulkan gangguan
4|Page
kesehatan. Secara garis besar , limbah padat dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
5|Page
2. Pengolahan Primer (Primary Treatment)
Tujuan pengolahan yang dilakukan pada tahap ini adalah menghilangkan
partikel-artikel padat organik dan organik melalui proses fisika , yakni
sedimentasi dan flotasi. Sehingga partikel padat akan mengendap (disebut
sludge) sedangkan partikel lemak dan minyak akan berada di atas / permukaan
(disebut grease).
3. Pengolahan Sekunder (Secondary Treatment)
Pada tahap ini air limbah diberi mikroorganisme dengan tujuan untuk
menghancurkan atau menghilangkan material organik yang masih ada pada air
limbah. Tiga buah pendekatan yang umum digunakan pada tahap ini adalah
6|Page
3. Tingkat pencemaran yang akan timbul
4. Tujuan akhir dari pengolahan. Adapun tujuan akhirnya , yang terdiri atas
dua yaitu : Bersifat ekonomi & Bersifat non-ekonomis
2. Penyusutan Ukuran
Penyusutan ukuran dilakukan untuk memperoleh ukuran yang lebih kecil ,
supaya pengelolahannya menjadi mudah.
3. Pengomposan
pengomposan dilakukan terhadap buangan/limbah yang mudah membusuk ,
sampah kota , buangan atau kotoran hewan ataupun juga pada lumpur pabrik.
Limbah padat harus dipisah dan disamakan ukurannya/volumenya supaya hasil
pengomposan baik.
7|Page
4. Pembuangan Limbah
Proses akhir dari pengolahan limbah padat adalah pembuangan limbah yang
terbagi menjadi dua , yaitu :
1.Pembuangan di laut
Pembuangan limbah padat di laut , tidak boleh dilakukan sembarangan tempat
dan perlu diingat bahwa tidak semua limbah padat dibuang ke laut. Hal ini di
sebabkan oleh :
1.) Laut sebagai tempat mencari ikan bagi nelayan
4.) Limbah padat yang mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya
Radioaktif).
2.) Penimbunan/penumpukan.
8|Page
Pada metode open dump limbah ditumpuk sedikit demi sedikit untuk
mengendalikan polusi atau estetika. Limbah ditempatkan sedemikian rupa
sehingga tidak tersentuh atau dengan cara di bakar. Jenis pengolahan limbah
secara open dump ini dapat menjadi sumber polusi kesehatan , bencana dan
degradasi lingkungan. Oleh karena itu , harus ditinggalkan dan metode yang lebih
Sanitari landfills adalah suatu metode pengolahan dan penempatan bahan limbah
diatas tanah dengan cara mengemasnya menjadi bagian-bagian kecil yang
kemudian ditutup dengan suatu lapisan tanah penutup setiap hari. Pemadatan dan
penutupan lapisan tanah dilakukan dengan menggunakan bulldozer atau alat-alat
berat. Limbah padat ditempatkan pada tempat yang telah disediakan kemudian
dipadatkan atau dibakar agar supaya volume limbahnya menjadi kecil sehingga
lokasi pembuangan limbah bisa berumur lebih panjang.
9|Page
dan penyediaan makanan yang sebagian besar terdiri dari bahan yang mudah
membusuk, lembab dan mengandung sejumlah air.
Rubbish merupakan sampah yang mudah atau susah terbakar, berasal dari
rumah tangga, pusat perdagangan dan kantor yang tidak termasuk kategori
garbage.
Ashes (abu) merupakan sisa pembakaran dari bahan yang mudah terbakar, baik
di rumah, di kantor, maupun industri.
Street sweeping (sampah jalanan) berasal dari pembersihan jalan dan trotoar,
terdiri dari kertas-kertas, kotoran, daun - daunan, dan lain lain.
Dead Animal (bangkai binatang) yaitu bingkai yang mati karena bencana alam,
penyakit atau kecelakaan.
Household refuse (sampah pemukiman) yaitu sampah campuran yang terdiri
dari rubbish, garbage, ashes yang berasal dari daerah perumahan.
Abandoned vehicles (bangkai kendaraan) yang termasuk jenis sampah ini
adalah bangkai mobil, truk, kereta api, satelit, kapal laut dan alat transportasi
lainnya.
Sampah industri terdiri dari sampah padat yang bersal dari industri pengolahan
hasil bumi, tumbuh-tumbuhan dan industri lainnya.
Demolotion wastes (sampah hasil penghancuran gedung/bangunan) yaitu
sampah yang berasal dari perombakan gedung/bangunan.
Contruction wastes (sampah dari daerah pembangunan) yaitu sampah yang
berasal dari sisa pembangunan gedung, sampah dari daerah ini mengandung
tanah, batu - batuan, potongan kayu, alat perekat, dinding, kertas dan lain lain.
Sewage solid terdiri dari benda kasar yang umumnya zat organik hasil saringan
pada pintu masuk suatu pusat pengolahan air buangan.
Sampah khusus yaitu sampah yang memerlukan penanganan khusus dalam
pengelolaannya, misalnya kaleng cat, film bekas, zat radioaktif dan zat yang
toksis.
Menurut sifatnya, polutan jenis ini dapat berupa bahan yang dihancurkan oleh
organisme hidup (degradable compound) dan bahan yang tidak dapat dihancurkan
(nondegradable compound). Bahan-bahan yang tidak dapat dihancurkan oleh
organisme ini biasanya mengalami akumulasi dan komponen-komponen lingkungan
dan akan menimbulkan gangguan kesehatan. Limbah padat organik biasanya
mengandung berbagai mikroorganisme yang mampu melakukan proses pengomposan.
Ketika limbah organik dipaparkan di udara dan kandungan airnya sesuai, maka
mikroorganisme mulai bekerja. Selain oksigen dari udara dan air, mikroorganisme
10 | P a g e
memerlukan pasokan makan yang mengandung karbon dan unsur hara seperti
nitrogen, fosfor dan kalium untuk pertumbuhan dan reproduksi mereka. Kebutuhan
makanan tersebut disediakan oleh limbah organik. Mikroorganisme kemudian
melepaskan karbondioksida, air dan energi dan berkembang biak.
Beberapa limbah padat antara lain logam, kaca, plastik, kayu, kertas, kain.
1) Logam berat
Pencemaran lingkungan oleh logam berat telah banyak terjadi terutama setelah
diketahui adanya kasus keracunan raksa (Hg) yang dikenal dengan istilah “Minamata
disease” yang menyebabkan paralysis ( hilangnya kemampuan utuk bergerak karena
kerusakan saraf ) pada nelayan - nelayan di teluk Minamata dan sungai Jintsu di negara
jepang. Dua penyebab utama sehingga logam berat menjadi pencemar yang berbahaya
yaitu, pertama logam berat yang tidak dapat dihancurkan oleh organisme hidup di
lingkungan dan yang ke dua logam berat diakumulasikan di komponen - komponen
lingkungan, terutama pada dasar sedimen sungai dan danau dengan membentuk
komponen bersama bahan organik dan anorganik secara adsorpsi dan kombinasi.
Pada umumnya terdapat 5 sumber logam berat bagi perairan air tawar sebagai berikut:
o Raksa (Hg)
Raksa (Hg) dengan nama lain Hydrargyrum adalah logam alami satu - satunya
yang pada suhu kamar bewujud cair. Raksa dapat bersenyawa dengan karbon
membentuk senyawa organoraksa. Organoraksa yang paling umum adalah
metilraksa terutama yang dihasilkan oleh mikroorganisme (bakteri) di air dan
11 | P a g e
di tanah. Apabila bakteri tersebut termakan oleh ikan, maka konsentrasi raksa
dalam tubuh ikan cenderung tinggi. Makhluk hidup dengan kadar raksayang
tinggi akan mengalami paralisa ( kehilangan kemampuan bergerak karena
kerusakan saraf ).
o Kadmium (Cd)
Kadmium banyak terdapat pada kerak bumi. Penyebab kadmium biasanya
bersama dengan seng (Zn) manusia dapat terkontaminasi oleh kadmium
melalui pencemaran makanan dan pernapasan. Gangguan kesehatan akibat
kadmium bisa terjadi akut atau kronis. Ciri-ciri keracunan kadmium adalah
sesak napas, sakit kepala, menggigil dan jika melalui pernapasan bisa
menyebabkan pleuneria. Kadmium berisiko tinggi terhadap pembuluh darah.
Kadmium berpengaruh pada manusia dalam jangka waktu yang panjang dan
dapat terakumulasi dalam tubuh, khususnya pada hati dan ginjal. Logam berat
ini berat ini bergabung bersama timbal dan raksa sebagai the big threeheavy
metal yang memiliki tingkat bahaya tertinggi pada kesehatan manusia.
o Timbal hitam (Pb)
Timbal hitam (plumbum) banyak terdapat di kerak bumi. Timpal dalam
industri dugunakan sebagai bahan pelapis untuk barang kerajinan dari tanah,
sel bateri basah (accu), campuran bahan bakar minyak dan sekarang banyak
digunakan untuk pelapis pita - pita karena resisten terhadap bahan korosif.
Keracunan timbal dapat diakibatkan oleh pengisapan bagian kecil dari asap
atau debu dari kendaraan bermotor dan pabrik yang kemudian diserap oleh
aliran darah dan terakumulasi di sumsum tulang. Terkontaminasi bahan ini bisa
menyebabkan sakit pada sendi, kepala, anemia dan terjadi paralisis pada urat
saraf.
o Kromium (Cr)
Kromium berwarna putih perak, lembek (jika dalam keadaan murni) dengan
titik leleh kurang lebih dari ± 1900oC dan titik didihnya ± 2690oC. Logam ini
sangat tahan terhadap korosi. Manfaat utama dari logam ini adalah sebagai
pelapis besi dan baja. Jika kontak dengan kulit, senyawa kromium dapat
mengakibatkan iritasi pada kulit (bisul bernanah) yang sukar sembuh. Jika
masuk kedalam tubuh melalui pernapasan bisa membuat iritasi dan gangguan
saluran pernapasan seperti melubangi tulang hidung, kanker paru-paru dan
asma. Dalam air, kandungan kromium yang masuk kedalam tubuh melalui
jaringan makanan bisa menyerang ginjal dan hati. Efek lainnya adalah tulang
kropos, anemia dan kanker prostat.
12 | P a g e
o Seng (Zn)
Seng (zink) adalah logam lunak. Seng banyak digunakan untuk bahan pelapis
besi dan kuningan, media pembungkus produk industri. Seng tidak berbahaya
bagi kesehatan manusia, tetapi seng klorida bila mengenai kulit atau mata dapat
menimbulkan gangguan kesehatan dan diare.
2) Kaca
Kaca dibuat dari pasir kuarsa dan batu gamping. Dalam kehidupan sehari-hari kaca
digunakan dalam bentuk lembaran untuk arsitektur, botol dan berbagai peralatan
rumah tangga, komponen kendaraan, elektronik dan sanitasi. Kaca tidak dapat
membusuk dan tidak berbahaya bagi manusia. Kaca dapat didaur ulang menjadi
stoples daur ulang dan barang-barang kerajinan bernilai tinggi.
3) Plastik
Plastik adalah bahan polimer sintetis yang murah, kuat, mudah di peroleh dan tahan
lama. Dalam kehidupan sehari-hari dibuat dan digunakan dalam bentuk botol,
lembaran pembungkus atau kemasan bahan arsitektur, komponen kendaraan,
eletronik, furnitur, peralatan rumah tangga dan sanitasi. Secara kimia plastik sedikit
berbahaya bagi manusia, karena plastik tidak dapat membusuk tetapi dapat didaur
ulang menjadi kursi taman, tiang pagar, sepatu boot atau peralatan rumah tangga
lainnya.
4) Kertas
Dalam kehidupan sehari-hari kertas digunakan dalam bentuk karton, lembaran
kertas untuk stasioneri ( media tulis menulis dan media cetak ), pembungkus dan
sanitasi. Kertas tidak berbahaya bagi manusia, karena kertas dapat membusuk. Kertas
dapat didaur ulang karena terbuat dari pulp (bubur kertas) serat alami. Kertas daur
ulang dapat dugunakan untuk berbagai keperluan, misalnya kerajinan tangan yang
memiliki nilai jual yang tinggi.
5) Kain
Dalam kehidupan sehari-hari, kain digunakan dalam bentuk lembaran-lembaran untuk
media lukis, sanitasi, busana, mebel, tenda dan lain-lain. Kain ada dua macam, kain
yang terbuat dari benang alami (kapas, sutra, wool) dan kain yang terbuat dari benang
sintetis (tetron). Kain dan bahan alami bisa membusuk dan tidak berbahaya bagi
manusia, sedangkan kain dari bahan sintesis sulit bahkan tidak dapat membusuk dan
tidak berbahaya bagi manusia, sedangkan kain dari bahan sintetis sulit bahkan tidak
13 | P a g e
dapat membusuk. Kain dapat didaur ulang menjadi kain pel, atau diurai benangnya
untuk bahan pengisi sofa, boneka, kursi dan sumbu kompor.
Limbah pasti akan berdampak negatif pada lingkungan hidup jika tidak ada
pengolahan yang baik dan benar dengan adanya limbah padat dalam lingkungan hidup
maka dapat menimbulkan pencemaran sebagai berikut :
Timbulnya gas beracun seperti asam sulfida (H2S), amoniak (NH3), methan (CH4),
CO2 dan sebagainya gas ini akan timbul jika limbah ditimbun dan membusuk karna
adanya mikroorganisme. Adanya musim hujan dan kemarau, terjadi proses pemecahan
bahan organik oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob atau anaerob.
1. Dapat menimbulkan penurunan kualitas udara. Dalam sampah yang di
tumpuk , akan terjadi reaksi kimia seperti gas H2 S, NH3 dan methana yang
jika melebihi NAB ( Nilai Ambang Batas ) akan merugikan manusia. Gas
H2S 50 ppm dapat mengakibatkan mabuk dan pusing.
2. Penurunan kualitas air. Karena limbah padat biasanya langsung di buang
dalam perairan atau bersama-sama air limbah, maka akan menyebabkan air
keruh dan rasa dari air pun berubah.
3. Kerusakan permukaan tanah.
Berdasarkan klasifikasi limbah padat serta akibat yang ditimbulkannya, sistem
pengelolahan dilakukan menurut :
1. Limbah padat yang dapat ditimbun tanpa membahayakan.
2. Limbah padat yang dapat ditimbun tetapi berbahaya.
3. Limbah padat yang tidak dapat ditimbun.
Secara garis besar , limbah padat dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Limbah padat yang mudah terbakar
2. Limbah padat yang sukar terbakar
3. Limbah padat yang mudah membusuk
4. Limbah padat yang berupa debu
5. Lumpur
6. Limbah padat yang dapat didaur ulang
7. Limbah radioaktif
8. Limbah padat yang dapat menimbulkan penyakit
9. Bongkaran bangunan
14 | P a g e
2.7 Sumber Limbah Padat
Sampah yang ada di permukaan bumi ini dapat berasal dari beberapa sumber berikut:
1. Pemukiman penduduk
2. Sampah disuatu pemukiman biasanya dihasilkan oleh satu saat atau beberapa
keluarga yang tinggal dalam suatu bangunan atau asrama yang terdapat di desa
atau dikota.
3. Tempat umum dan perdangangan
Tempat umum adalah tempat yang memungkinkan banyak orang berkumpul dan
melakukan kegiatan, termasuk juga tempat perdagangan.
4. Sarana layanan masyarakat milik pemerintah
Sarana layanan masyarakat yang dimaksud di sini antara lain, tempat hiburan dan
umum, jalan umum, tempat parkir, tempat layanan kesehatan (misalnya, rumah sakit
dan puskesmas), kompleks militer, gedung pertemuan, pantai tempat liburan, dan
sarana pemerintah yang lain. Tempat tersebut biasanya menghasilkan sampah khusus
dan sampah kering.
5. Industri berat dan ringan
Dalam pengertian ini termasuk industri makanan dan minuman, industri kayu,
industri kimia, industri logam, tempat pengolahan air kotor dan air minum, dan
kegiatan industri lainnya, baik yang sifatnya distributif atau memproses bahan mentah
saja.
6. Pertanian
Sampah di hasilkan dari tanaman atau binatang. Lokasi pertanian seperti kebun
ladang, ataupun sawah menghasilkan sampah berupa bahan - bahan makanan yang
telah membusuk.
Adapun faktor – faktor yang perlu diperhatikan sebelum limbah diolah, yaitu:
Kondisi lingkungan
Lingkungan terdiri dari beberapa komponen mulai dari penduduk,
perumahan, perkebunan, peternakan, perikanan, pariwisata, tempat pendidikan, dan
lain-lain. Pengaru limbah terhadap komponen lingkungan akan mempengaruhi
pemilihan metode pengendalian. Oleh karena itu keadaan lingkungan perlu diteliti
apakah sarana pembuangaan cukup tersedia, misalnya sungai. Kalau badan
penerimanya sungai, bagaimana tingkat kualitasnya, volumnya dan bagaimana
tingkat penggunaan airnya merupakan variabel-variabel yang digunakan untuk
19 | P a g e
melakukan penilitian. Kalau air tidak digunakan untuk kegiatan apapun, kualitas
buangan tidak akan terlalu sulit untuk di kendalikan. Tempat suatu industri berdiri
atau akan menutupi pilihan metode dan desain peralatan pengolahan limbah.
Pemilihan Metode
Metode pengolahan akan menetapkan jenis peralatan yang akan
digunakan. Metode di tetapkan berdasarkan parameter fisika, kimia, biologi yang
terkandung ddi dalam limba. Dengan adanya penilitian lapangan terutama pilihan
sempeel yang represenatif, maka metode sudah dapat di tetapkan. Pemilihan
metode mungkin saja salah sebab ada faktor lain yang harus di perhitungkan.
Dengan melakukan percobaan dilaboratorium dapat dilakukan perhitungan ulang
dan mungkin harus dibentuk ddessain baru. Bila sudah jelas, rencana pembangunan
instalasi dapat dilanjutkan.
Pemilihan peralatan
Yang pertama kali perlu ditetapkan adalah pemilihan saluran terbuka dan
tertutup. Pada saluran terbuka muda di lakukan kontrol terhadap penyumbatan
aliran air dan mudah pulah dilakukan pembersihan. Berpeluang untuk tercampur
limbah yang dibawah oleh air hujan. Demikian juga harus ada pengawasan agar
tidak sembarang sampah dibuang kealuran tersebut atau kemungkinan kotoran lain
masuk secarah tidak sengajah. Jika lalu-lintas dalam pabrik untuk memindahkan
barang dari satu lokasi ke lokassi lain cukup ramai, saluran tersebut cukup
menggangu aktivitas tersebut.
Air dalam pabrik harus dapat dipisahkan menurut sumbernya, misalnya air hujan,
air limbah dan air buangan dari kamar mandi/WC. Air limbah pabrik harus memilki
saluran sendiri, dan dengan demikian volumenya dapat ditetapkan dalam kondisi
maksimum mauoun minimum. Kemungkinan sekali terdapat buangan tertentu,
tidak baik kalau bercampur dengan limbah air. Untuk hal inipun harus ada saluran
tersendiri. Hal ini sangat penting untuk merencanakan saluran pipa dan ukuran
tangki-tangkiyang dibutuhkan, serta variabel perlengkapan lain.
Searah umum saluran dalam pabrik terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. Saluran penampung air hujan dan buangan dari kamar mandi/WC.
2. Saluran penampung air limbah.
3. Saluran penampung lumpur.
4. Saluran penampung limbah yang mengandung B-3.
Di antara beberapa saluran (pipa) pembuangan ada yang perlu digabungkan, dan
ada kalanya mutlak harus dipisahkan untuk mempermudah sistem
pengolahan.saluran air dibuat miring agar arus air berjalan dengan lancar. Salah
satu keperluan kemiringan saluran adalah untuk mendapatkan kecepatan minimum.
20 | P a g e
Suatu referensi menetapkan bahwa kecepatan minimum adalah 0,5 m/s dan
kecepatan maksimum 3 m/s. Dengan batas kecepatan tersebut terhindar adanya
endapan dalam dassar pipa dan kemungkinan melekat pada dinding pipa juga dapat
dihindarkan.
Antara sambungan pipa, terutama pada belokan, perlu di buat bak kontrol berukuran
kecil. Minimum satu setengah kali kedalam pipa. Hal ini diperlukan untuk
memberikan kesempatan pada lumpur masi mengendap dan mudah mengambilnya
bila sudah penuh, sebab diantara lumpur ada yang berdimensi besar dan sulit
terbawah arus air. Membiarkan mengendap pada bak kontrol lebih baik dari pada
menjadi penyumbat arus pada bagian dalam pipa. Jika terdapat bahan terapung yang
mengembang di atas permukan air maka perlu dibuat saringan pada tempat-tempat
tertentu untuk menampung bahan kasar tersebut. Saringan ini sebaiknya dipasang
pada tempat pertemuan air dan diutamakan sebelum air mencapai lokasi
pengolahan pertama. Saringan yang dapat digunakan dapat berukuran 5 x 5 mm
sampai 20 x 20 mm. Saringan ini harus mudah diangkat untuk dibersihkan .
Bahan yang digunakan untuk pipa saluran limbah beermacam-macam mulai dari
tanah liat, beton, asbes, besi dan pipa PVC. Pilihan bahan tergantung jenis limba,
bahan kimia, harga dan sistem pemasangan. Pipa beton dengan ukuran kecil sangat
menguntungkan, apabila jika digunakan pada saluran terbuka. Campuran pasir
dengan semen yang baik bisa tahan lama, padat dan tahan korosi. Pipa tanah liat
tahan terhadap korosi dan tidak rusak oleh limbah gas. Pipa asbestos mudah rrusak
oleh asam, tetapi cocok untuk air limbah yang mengandung basa tinggi. Pipa PVC
lebih ringan, pemasanganya lebih mudah, biaya instalasi dan perawatan lebih
murah, tahan terhadap unsur kimia asam maupun basa dan mempunyai daya lentur
yang baik. Pipa besi mempunyai kekuatan tinggi, cocok untuk pabrik yang
frekuensi lalu-lintas angkutan bahannya cukup tinggi dan tahan terhadap
guncangan.
Jumlah pipa ditetapkan berdasarkan panjang saluran. Sedangkan diameternya
ditetapkan dari resiko kecepatan dan debit air. Debit diukur pada kondisi
maksimum. Luas penampang yang dibutuhkan diukur dengan perbandingan debit
dan kecepatan air ditambah 15 % dari luas efektif penampang.
Kolam Pengendap
Banyaknya ragam senyawa kimia dalam air limbah dapat mengakibatkan reaksi
tidak sempurna antara koagulan dengan limbah sehingga endapan tidak sepenuhnya
terjadi. Mungkin juga waktu kontaknya kurang. Oleh karena ini perlu adanya
tambahan kolam pengendap. Sebelum limbah masuk kedalam bak, dilakukan
pengadukan lambat dengan putaran di bawah 200 mm.
21 | P a g e
Tangki pasang sejajar dan salah satu ujungnya dihubungkan dengan pipa. Semuah
bahan yang kontak dengan koagulan diharapkan mengendap dan bila tidak terjadi
endapan berarti air harus diolah lanjut. Bila pengendapan cukup baik dan air yang
keluar (efluemen) memenuhi syarat, pengolahan dapat dihentikan, tetapi bila air
masi mengandung senyawa kimia maka dilakukan pengolahan lanjut, bagian dasar
kolam dibuat miring sehingga lumpur endapan berkumpul di sala satu sisi, pada
bagian sudut pasang pipa penghisap lumpur.
Limbah harus cukup kontak bahan pengendap, tetapi bagaimanapun limbah harus
punya cukup waktu untuk tinggal dalam kolam sehingga lumpur dapat mengendap.
Kendala yang sering di jumpai adalah limbah langsung bercampur dengan limbah
yang sudah menunggu dan mulai mengendap lumpur-lumpur yang dikandungnya.
Kedatangan limbah baru mengakibatkan terjadinya gangguan. Untuk itu sering di
bauat jalur-jalur limbah dengan memberi sekat pada kolam sehingga aliran limbah
berupa saluran parit yang berbelok-belok. Pada setiap belokan dapat dipasang
saringan kasar maupun halus sehingga lumpur yang mengendap padA saluran
berikut menjadi berkurang karena telah ditahan pada saringan.
Pompa lompur
Pompa ini digunakan untuk mengisap lumpur pada tangki atau bak pengendapan
pendahuluan maupun tangki atau bak berikutnya. Pada pompa tersebut dapat dibuat
instalasi khusus dengan menggunakan beberapa buah pipa masuk kedalam tangki
pengeluaran hanya satu buah saja.
Alat Aerasi
Pada prinsip alat tersebut bekerja untuk menambahkan oksigen ke dalam air
buangan. Ada beberapa peralatan bantu yang digunakan:
1. Kompresor. Udara dihisap kemudian dimasukkan melalui pipa sebelum bawah
tangki.
2. Nozzle. Air dalam kolam disemprotkan ke udara untuk kembali kembali jatuh ke
dalam bak. Air yang berhamburan dengan udara yang mengandung oksigen.
3. Fan. Sebuah alat yang berputar di permukaan air sehingga air berhamburan ke atas.
Pada saat ini terjadi kontak air dengan udara.
4. Menara. Air dinaikkan ke atas menara. Dari atas menara air jatuh seperti air hujan.
Manfaatnya adalah menghilangkan bau dan melepaskan gas-gas yang terlalu
didalam air. Untuk air yang membutuhkan pendinginan, alat ini berfungsi dengan
baik.
22 | P a g e
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Ada beberapa metode penanggulangan limbah padat, yaitu dengan metode
Landfills (pengurukan), Recycling (daur-ulang), Composting (pengomposan),
Incineration (penempatan bahan limbah), dan Marine di sposal (membuang ke
dalam laut). Pemilihan metode yang sesuai lokasi sangatlah penting, untuk
2. Saran
Penulis menyarankan kita harus mampu memilah dan memilih mana limbah
yang masih dapat digunakan kembali agar dapat berdaya guna dan memiliki nilai
ekonomis. Yang paling utama adalah lingkungan tetap terjaga kebersihannya dan
23 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
http://www.makalahkita.com/21/makalah-tentang-limbah-padat.html
http://contohmakalah.web.id/2018/03/makalah-tentang-pengelolaan-limbah-padat/
http://www.chemistry.org/materi_kimia/kimialingkungan/pencemaran_lingkungan/li
mbah-padat-atau-sampah/
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/eDU.KONTEN/edukasi.net/Peng.Pop/Lingk.Hidu
p/Pencemaran.Tanah/all.htm
http://dionksneijder88.blogspot.com/2018/03/pencemaran-limbah-padat.html
http://4funjava.blogspot.com/2018/03/limbah-padat.html
dr. Jauhari Noor , “Buku Geologi Lingkungan” , Edisi Pertama , Yogyakarta , 2006
24 | P a g e