Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
PT Sarana Prima Multi Niaga (SPMN), yang berbasis di Kalimantan Tengah,
merupakan anak perusahaan Indonesia dari TSH Resources Berhad. Perusahaan ini
menanam kelapa sawit dan memproduksi minyak kelapa sawit. TSH Resources
Berhad (TSH) adalah perusahaan Malaysia yang juga anggota RSPO. TSH memiliki
90% saham PT SPMN9, yang juga telah disertifikasi oleh RSPO. SPMN memiliki
pabrik dan perkebunan. Wilmar telah mengkonfirmasi PT SPMN sebagai pemasok
dalam dokumen terbuka di situs internetnya yang berisi penelusuran rantai pasokan.

Minyak sawit dan bahan-bahan berbasis minyak sawit ditemukan pada sekitar
50% dari produk konsumen umum.13 Selain dimanfaatkan sebagai minyak goreng,
minyak sawit juga bisa ditemukan dalam banyak produk makanan seperti roti
kemasan, sereal sarapan, margarin, cokelat, es krim, biskuit, dan makanan ringan. Ia
juga digunakan dalam deterjen rumah tangga, shampo, krim, sabun, lipstik, dan bahan
bakar bio untuk mobil dan pembangkit listrik.

Produksi minyak sawit global telah meningkat dua kali lipat dalam kurun waktu
satu dekade terakhir, dan diperkirakan bahwa jumlah ini akan berlipat ganda pada
tahun 2020.14 Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia dengan hasil
produksi 35 juta ton minyak, diikuti oleh Malaysia, yang memproduksi minyak sawit
sebesar 21 juta ton

Kelapa sawit merupakan tumbuhan pohon. Bunga dan buahnya berupa tandan
dan bercabang banyak. Memilki buah kecil dan apabila matang, akan berwarna merah
kehitaman. Untuk daging buahnya padat serta mengandung minyak. Minyak kelapa
sawit ini digunakan sebagai minyak goreng. Kelapa sawit sendiri dipanen harus
berumur 4 tahun, dalam pemanenan yang perlu diperhatikan adalah kematangan
buah. Dalam perkebunan kelapa sawit ada beberapa kriteria buah yang layak untuk
dipanen dan kemudian diolah menjadi minyak goreng.
Pengolahan Kelapa sawit merupakan suatu proses pengolahan yang
menghasilkan minyak kelapa sawit. Hasil utama yang dapat diperoleh ialah minyak
sawit, inti sawit, sabut, cangkang dan tandan kosong. Pabrik kelapa sawit (PKS)
dalam konteks industri kelapa sawit di Indonesia dipahami sebagai unit ekstraksi
crude palm oil (CPO) dan inti sawit dari tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. PKS
tersusun atas unit-unit proses yang memanfaatkan kombinasi perlakuan mekanis,
fisik, dan kimia.
Parameter penting produksi seperti efisiensi ekstraksi, rendemen, kualitas
produk sangat penting perananya dalam menjamin daya saing industri perkebunan
kelapa sawit di banding minyak nabati lainnya. Perlu diketahui bahwa kualitas hasil
minyak CPO yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh kondisi buah (TBS) yang diolah
dalam pabrik. Sedangkan proses pengolahan dalam pabrik hanya berfungsi menekan
kehilangan dalam pengolahannya, sehingga kualitas CPO yang dihasilkan tidak
semata-mata tergantung dari TBS yang masuk ke dalam pabrik.
Pada prinsipnya proses pengolahan kelapa sawit adalah proses ekstraksi CPO
secara mekanis dari tandan buah segar kelapa sawit (TBS) yang diikuti dengan proses
pemurnian. Secara keseluruhan proses tersebut terdiri dari beberapa tahap proses
yang berjalan secara sinambung dan terkait satu sama lain kegagalan pada satu tahap
proses akan berpengaruh langsung pada proses berikutnya. Oleh karena itu setiap
tahap proses harus dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan norma-norma yang
ada.

Anda mungkin juga menyukai