Anda di halaman 1dari 2

PENGAWASAN STOK PERBEKALAN FARMASI

RUMAH SAKIT
No. Dokumen No. Halaman
AR. BUNDA
017/RS- Revisi 1/2
PRABUMULIH
Bunda/PBM/FAR/I/2017 B

PROSEDUR Ditetapkan,
TETAP Tanggal Terbit Direktur
31 Januari 2017

dr. H. Alip Yanson, MARS.


Pengertian 1. Suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjamin keamanan perbekalan dari
kehilangan,
PENGAWASAN
penyelewengan, STOKkadaluarsa,
PERBEKALAN
dan kehabisan
FARMASI
stok
2. Obat Slow Moving adalah obat yang tidak diresepkan selama dua bulan
berurutan.
RUMAH SAKIT 3. Obat Death Moving adalah obat No. yang tidak keluar atauHalaman
terjual selama tiga
No. Dokumen Revisi
AR. BUNDA bulan berturut – turut.
017/RS-Bunda/Pbm/FAR/I/2017 B 2/2
PRABUMULIH 1. Untuk mencegah kekosongan perbekalan farmasi
Tujuan 2. Mengetahui secara dini terjadinya kesalahan, kehilangan, atau
penyelewengan
1. Apabila perbekalan
stok obat tertentu farmasi dengan
masih tidak mencocokkan
diresepkan stok di kartu
atau jumlahnya stok
masih
Prosedur dan sistem
banyak dengan
setelah jumlah
satu bulan,sebenarnya
Kepala Instalasi Farmasi melaporkan kepada
Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Direktur untuk membuat kebijakan ARterkait
Bunda No.
obat 080/RS-Bunda/Pbm/I/2017
tersebut.
tentang
2. DataKebijakan
obat slowPelayanan
movingFarmasi
dan death moving dilaporkan kepada Panitia
Pengawasan
Farmasi Terapi sebagai dasarFarmasi
Stok Perbekalan pertimbangan untuk mengeluarkan suatu obat
Prosedur 1. Penanggung jawab (PJ) perbekalan farmasi di Unit Farmasi Rawat Jalan dan
dari Formularium.
1. Rawat Inap
Instalasi ditentukan oleh Kepala Instalasi
Farmasi
Unit Terkait 2. Masing-masing PJ memeriksa keadaan fisik, jumlah dan tanggal kadaluarsa
2. Administrasi Barang dan Pemeliharaan
3. perbekalan
DPJP farmasi setiap minggu
3. Jika terjadi perubahan pada fisik obat seperti perubahan warna, bau,
4. Panitia Farmasi dan Terapi
ataupun keadaan obat, petugas mengembalikan barang tersebut ke gudang
farmasi. Petugas gudang kemudian menangani perbekalan tersebut sesuai
dengan prosedur pengembalian perbekalan farmasi kepada supplier
4. Jika ditemukan ketidakcocokan jumlah antara jumlah obat sebenarnya
dengan jumlah di sistem, PJ segera menelusuri bagaimana hal tersebut bisa
terjadi. Koreksi stok di sistem dilakukan dengan mencantumkan kronologis
kejadian yang telah deverifikasi oleh Bagian Adm Barang dan Pemeliharaan
5. Obat yang ditemukan slow moving atau death moving diproses sesuai dengan
prosedur penanganan obat slow moving dan death moving
6. Setiap temuan dilaporkan ke Kepala Instalasi Farmasi
Penanganan Stok Perbekalan Farmasi yang Slow Moving dan Death Moving
1. Petugas farmasi mendata obat yang slow moving dan data obat yang death
moving dan dikelompokkan berdasarkan Dokter yang menggunakan atau
yang memesan pada saat penyusunan Formularium.
2. Petugas tersebut melaporkan data tersebut kepada Kepala Instalasi Farmasi.
3. Kepala Instalasi Farmasi membuat surat tertulis kepada masing – masing
DPJP dengan melampirkan daftar obat slow moving dan death moving agar
menggunakan stok tersebut dalam peresepan.

Anda mungkin juga menyukai