Anda di halaman 1dari 24

i

BATUAN BEKU
(Laporan Praktikum Geologi Dasar)

Oleh
DICKY PRAMANA AGUNG
1855051003

LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
i

MENGESAHKAN

Judul Praktikum : Batuan Beku


Tanggal Percobaan : 22 September 2018
Tempat Percobaan : Laboratorium Teknik Geofisika
Nama : Dicky pramana agung
NPM : 1855051003
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Geofisika
Kelompok : 3 (tiga)

Bandar Lampung, 22 September 2018


Mengetahui,
Asisten

GEGE MAYRENDRA
NPM. 1615051034
ii

ABSTRAK

OLEH

DICKY PRAMANA AGUNG

Penelitian ini bertujuan untuk menge- tahui proses pembentukan batuan


beku serta, nama Batuan yg diamati dengan menerapkan system identifikasi
batuan dan menetukan sifat sifat batuan dari segi warna testur dan komposisi
mineralnya. menggunakan metode indefikasi batuan beku dengan melihat
tektur,struktur,warna ,komposisi mineralnya,dan Kristal –kristal yg ada di dalam
batuan beku dengan bantuan alat senter

Kata kunci : Batuan beku,sifat sifat batuan


iii

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBARAN PENGESAHAN i
ABSTRAK ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL v

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Tujuan Penelitian 1

II. TEORI DASAR 2

III. METODELOGI PRATIKUM


A. Alat dan bahan 5
B. Diagram alir 6
IV. HASIL PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan 7
B. Pembahasan 7

V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan 13

DAFTAR PUSAKA 14
LAMPIRAN 15
iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. bahan dan alat 5

2. Diagram Alir 6
v

V. DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.data hasil pengamatan pratikum 15


1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis
batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau
tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif
(plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma
ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di
mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu
dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau
perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil
dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.
Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yangterbentuk dari
satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan darimagma.
Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadibatuan beku
plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat daribesar mineral
penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentukdari pembekuan
magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineralpenyusunnya relatif
besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite,dan granit (yang
sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan bekuvulkanik umumnya
terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat(misalnya akibat letusan
gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil.Contohnya adalah basalt,
andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dandacite

2.Tujuan
1. Agar Mengetahui macam macam batuan beku
2. Agar Mengetahui cara pembentukanya batuan beku
3. Agar mengetahui sifat sifat ,tekstur,dan komposisi mineral nya
2

BAB 2
LADASAN TEORI

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari pembekuan magma
,magma adalah zat cair-liar-pijar yang merupakan senyawa silikat da nada
dibawah kondisi tekanan dan suhu tinggi didalam tubuh bumi (martel atau crust).
Batuan beku dapat dipisahkan menjadi batuan beku non fragment dan batuan non
fragmental,pada umumnya batuan beku non fragmental berupa batuan beku
intrusif ataupun aliran lava yg tersususn atas Kristal Kristal mineral.batuan beku
fragmental juga dikenal dengan batuan piroklastik (pyro=api , clastics=butiran
/pecah)yang merupakan bagiian dari batuan vulkanik .sebagai catatan ,pada
tulisan ini akan lebih menekankan pembahasan pada batuan beku non fragmental
.secara umum yang utamaharus di perhatikan dalam mengenal batuan beku.
Bumi kita terdiri dari lapisan lapisan penyusun yang sangat banyak variasi
materialnya yang membentuk bumi kita terbentuk dari sebuah bola gas panas
yang kemudian diberikan gaya tekan dari luar ditambah dengan reaksi pembekuan
secara bersamaan, proses berlangsungnya lama dan panjang sehingga pada
akhirnya terciptanya bumi kita yg terdiri dari banyak mineral yg membentuknya
dan kali ini kita akan berfokus pada batuan dari berbagai peristiwa yg terjadi pada
bumi itulah banyak membentuk berbagai jenis batuan batuan termasuk batuan
beku .
Klasifikasi dari batuan beku dapat kita bedakan dari tempat proses
pembetukannya dimana terbagi menjadi dua, yaitu: batuan beku intrusif (batuan
yang membeku dibawah permukaan bumi) dan batuan beku ekstrusif (batuan yang
membeku diatas permukaan bumi).
Struktur dari batuan beku ada lima, yaitu Masif (tidak menunjukkan adanya
lubang-lubang), Vesikuler (berlubang-lubang dengan arah yang teratur), Skoria
(berlubang-lubang besar tapi dengan arah yang tidak teratur), Amigdaloidal
(lubang-lubang gas telah terisi mineral-mineral sekunder) dan Xenolitis (struktur
yang memperlihatkan adanya fragmen yang masuk kedalam batuan yan
3

Tekstur dari batuan beku meliputi Derajat Kristalisasi merupakan banyaknya


kristal yang terdapat pada batuan (Holokristalin, Holohyalin dan hipokristalin),
Granularitas merupakan besar butir pada batuan beku (Fanerik dan Afanitik),
Bentuk Kristal merupakan sifat dari suatu Kristal dalam batuan, Relasi merupakan
hubungan antar Kristal atau mineral satu dengan mineral lainnya dalam suatu
batuan.Komposisi mineral batuan beku dapat dikelompokkan menjadi dua
berdasarkan indeks warna dan bentuk kristal atas dasar warna mineral sebagai
penyusun batuan beku adalah Mineral felsik (mineral yang bewarna terang
terutama kwarsa, feldspar, feldspatorid dan muscovite) dan Mineral mafik
(mineral yang berwarna gelap terutama biotic, olivine, piroksin dan amphibol
Batuan beku sering kita jumpai di daerah lereng pegunungan. Batuan Beku sendiri
merupakan batuan yang berasal dari hasil pembentukan magma yang mempunyai
tekstur hablur (kristalin). Pembentukan Batuan Beku berasal dari pembekuan
magma yang ada dibawah permukaan bumi atau hasil pembekuan lava
dipermukaan bumi. Magma merupakan cairan kental yang berasal darilarutan
silika dan terbentuk secara alamiah, yang memiliki temperatur tinggi antara
1.500°C sampai 2.500°C dan bersifat mudah bergerak serta terletak pada kerak
bumi bagian bawah. Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat
perjalanan menuju permukaan bumi, maka mineral-mineral akan terbentuk.
Peristiwa ini disebut dengan penghabluran.
Klasifikasi secara kimiawi ini berdasarkan atas persentase kandungan SiO2, yaitu:
· Batuan Beku asam yaitu > 66% SiO2.
· Batuan Beku intermediet yaitu 52% - 66% SiO2.
· Batuan Beku basa yaitu 45% - 52% SiO2.
· Batuan Beku ultra basa yaitu < 45% SiO2.
1. Struktur
Struktur batuan beku umumnya dapat dilihat dilapangan saja dan hanya beberapa
saja yang dapat dilihat dalan hand specimen sample:
· Masif yaitu Batuan Beku yang tidak menunjukan adanya lubang-lubang
ataustruktur aliran.
· Vesikuler yaitu Batuan Beku yang berlubang-lubang yang disebabkanoleh
keluarnya gas pada waktu pembekuan magma, arah lubang itu teratur.
· Scoria yaitu Batuan Beku yang berlubang-lubang besar tetapi arah tidak
teratur.
· Amigdaloidal yaitu Batuan Beku yang lubang-lubangnya terisi oleh mineral
sekunder.
- felsik mengacu batuan beku yang relatif kaya akan unsur yang membentuk
feldspar dan kuarsa2. Tekstur
Tekstur adalah hubungan antara mineral-mineral dengan massa gelas yang
membentuk massa dasar dari batuan. Untuk Batuan Beku, pengamatan tekstur
meliputi:
Derajat Kristalisasi yang terbagi menjadi 3, yaitu:
4

1. Holokristalin yaitu apabila batuan terdiri dari massa kristalseluruhnya.


2. Holohyalin yaitu batuan terdiri dari massa gelas seluruhnya.
3. Hipokrislatin yaitu sebagian terdiri dari massa kristal dan massa gelas.
· Granularitas terbagi menjadi 2, yaitu:
Ø Fanerik yaitu apabila kristal-kristalnya jelas sehingga dapat dibedakan dengan
mata biasa, antara lain:
- Halus dengan diameter < 1 mm.
- Sedang dengan diameter 1 sampai 5 mm.
- Kasar dengan diameter 5 sampai 30 mm.
- Sangat kasar dengan diameter > 30 mm.
Ø Afanitik yaitu apabila kristal-kristalnya sangat halus sehingga tidak dapat
dibedakan dengan pandangan mata biasa.
· Bentuk Kristal, terbagi menjadi 3, yaitu:
a) Euhedral yaitu apabila batas dari mineral adalah bentuk asli dari bidang
kristal.
b) Subhedral yaitu apabila sebagian dari batas-batas mineral sudah tidak
tampak lagi.
c) Anhedral yaitu apabila mineral sudah tidak mempunyai bidang kristal asli.
· Relasi terbagi menjadi 2, yaitu:
 Equigranular yaitu bila secara relative ukuran kristal pembentuk batuan
berukuran sama besar.
 Inequigranular yaitu bila ukuran kristal pembentuknya tidak sama.
3. Komposisi Mineral
Untuk menentukan komposisi mineral kita cukup menggunakan indeks warna dari
bentuk kristal, sebagai dasar penentuan mineral penyusun batuan. Atas dasar
warna mineral sebagai penyusun batuan beku dapat dikelompokan menjadi dua:
a) Mineral Felsik yaitu yang berwarna cerah terutama kwarsa, feldspar,
feldspatoid dan muscovite.
b) ·Mineral Mafik yaitu yang berwarna gelap terutama biotic, piroksen,
amphibol dan olivine.
4. Warna
batuan berkaitan erat dengan komposisi mineral penyusunnya. Mineral penyusun
batuan tersebut sangat dipengaruhi oleh komposisi magma asalnya sehingga dari
warna dapat diketahui jenis magma pembentuknya, kecuali untuk batuan yang
mempunyai tekstur gelasan. Batuan Beku yang berwarna cerah umumnya adalah
batuan beku asam yang tersusun atas mineral-mineral felsik, misalnya kuarsa,
potash feldsfar dan muskovit. Batuan Beku yang berwarna gelap sampai hitam
umumnya Batuan Beku intermediet dimana jumlah mineral felsik dan mafiknya
hampir sama banyak. Batuan Beku yang berwarna hitam kehijauan umumnya
adalah Batuan Beku basa dengan mineral penyusun dominan adalah mineral-
mineral mafik.
5

BAB III
METEROLOGI PRATIKUM

A. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:

SAMPEL BATUAN
KAMERA HP

LOOP
KERTAS HVS

ALAT TULIS
6

Diagram Alir

Mulai

Menentukan sampel batuan beku

Mengamati sampel batuan

Mengamati warna batuan, warna


fisik, tekstur, skala mosh, kandungan
silika, jenis batuan, tipe batuan dan
nama batuan

Selesai
Mencatat hasil pengamatan

Gambar 6 Diagram Alir


7

BAB V

HASIL PEMBAHASAN

 DATA PENGAMATAN
Adapun data pengamatan yaitu pada data pelampiran

 PEMBAHASAN

Pada kali ini kita pratikum di lakukan di labotarium teknik geofisika universitas
lampung tanggal 22 september 2018 tentang batuan beku ,dimana kita
mempelajari batuan beku yang secara lengkap tentang nama batuaan beku ,batuan
beku dibagi menjadi 2 yaitu batuan instrusif (dalam ) adalah batuan yg proses
pembekuan di dalam dan batuan beku ekstrusif (keluar )adalah batuan yg proses
nya terjadi di permukaan bumi sebelum pratikum di lakukan kita harus
meperlajari memperhatikan yaitu yg pertama Pada pratikum kita harus
mengetahui dulu struktur,tektur,warna dan komposisi mineral serta mengetahui
bagaimana proses terjadinya batuan beku dan apa yg dimaksud dengan batuan
beku ,yg kedua adalah alat dan batuan beku yg diamati bahan bahan yg diperlukan
di dalam pratikum,Jalannya pratikum menentukan nama batuan yg diamati dengan
menerapkan system idefikasi batuan dan menentukan sifat sifat batuan dari segi
warna ,tekstur dan komposisi mineralnya

Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan
mengeras dengan atau tanpa proses kritalisasi baik di bawah permukaan sebagai
batuan instrusif maupun di atas permukaan bumi sebagai ekstrutif batuan beku
dalam bahasa latin dinamakan igneus yang artinya api,batuan beku insteusif
atau instrusi atau plutonik adalah batuan beku yang telah menjadi kristal
dari sebuah magma yang meleleh di bawah permukaan bumi Magma yang
membeku di bawah tanah sebelum mereka mencapai permukaan bumi disebut
dengan nama pluton ,Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun
batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi umumnya, proses
pelelehan dapat terjadi karena salah satu dari proses proses berikut ini penurunan
tekanan, kenaikan temperatur, atau perubahan komposisi Terdapat 690 lebih tipe
batuan beku telah berhasil dideskripsikan, dan sebagian besar batuan beku
tersebut terbentuk di bawah permukaan kerak bumi ,batuan ekstrusif (keluar )
8

adalah batuan yg pembekunya di permukaan bumi batuan ini dibagi menjadi 2 macam
yaitu lava adalah batuan yg keluar di aliran magma dari gung berapi dan pembekuan di
lereng atau lembah gunung berapi,yg kedua piroklastik adalah batuan yg pembekuanya
di atmosfer bumi

STRUKTUR BATUAN BEKU

Pada umumnya batuan beku tanpa struktur (masif), sedangkan struktur-struktur yang
ada pada batuan beku dibentuk oleh kekar (joint) atau rekahan (fracture) dan
pembekuan magma, misalnya: columnar joint (kekar tiang), dan sheeting joint (kekar
berlembar).

- Joint struktur merupakan struktur yang ditandai adanya kekar-kekar yang tersusun
secara teratur tegak lurus arah aliran. Sedangkan struktur yang dapat dilihat pada
contoh-contoh batuan (hand speciment sample), yaitu:

- Masif yaitu jika tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas (tidak menunjukkan
adanya lubang-lubang) dan tidak menunjukkan adanya fragmen lain yang tertanam
dalam tubuh batuan beku.

- Vesikuler yaitu struktur yang berlubang-lubang yang disebabkan oleh keluarnya gas
pada waktu pembekuan magma. Lubang-lubang tersebut menunjukkan arah yang
teratur.

- felsik mengacu batuan beku yang relatif kaya akan unsur yang membentuk feldspar
dan kuarsa

TEKSTUR PADA BATUAN BEKU

Tekstur batuan beku secara umum ditentukan oleh tiga hal utama, yaitu kritalinitas,
Granularitas dan Bentuk Kristal.

1. Kristalinitas

merupakan derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada waktu terbentuknya batuan
tersebut. Apabila magma dalam pembekuannya berlangsung lambat maka kristalnya
kasar. Sedangkan jika pembekuannya berlangsung cepat maka kristalnya akan halus,
akan tetapi jika pendinginannya berlangsung dengan cepat sekali maka kristalnya
berbentuk amorf. Dalam pembentukannnya dikenal tiga kelas derajat kristalisasi, yaitu:

- Holokristalin, Holokristalin adalah batuan beku dimana semuanya tersusun oleh


kristal. Tekstur holokristalin adalah karakteristik batuan plutonik, yaitu mikrokristalin
yang telah membeku di dekat permukaan.
9

- Hipokristalin, Hipokristalin adalah apabila sebagian batuan terdiri dari massa gelas
dan sebagian lagi terdiri dari massa kristal.

- Holohialin, Holohialin adalah batuan beku yang semuanya tersusun dari massa gelas.
Tekstur holohialin banyak terbentuk sebagai lava (obsidian), dike dan sill, atau sebagai
fasies yang lebih kecil dari tubuh batuan.

2, Granularitas

Granularitas dapat diartikan sebagai besar butir (ukuran) pada batuan beku. Pada
umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir, yaitu:

a. Fanerik atau fanerokristalin, Besar kristal-kristal dari golongan ini dapat dibedakan
satu sama lain secara megaskopis dengan kasat mata.

b. Afanitik, Besar kristal-kristal dari golongan ini tidak bisa dibedakan dengan kasat
mata sehingga diperlukan bantuan mikroskop. Batuan dengan tekstur afanitik dapat
tersusun oleh kristal, gelas atau keduanya. Dalam analisis mikroskopis dibedakan
menjadi tiga yaitu :

- Mikrokristalin, Jika mineral-mineral pada batuan beku bisa diamati dengan bantuan
mikroskop dengan ukuran butiran sekitar 0,1 – 0,01 mm.

- Kriptokristalin, jika mineral-mineral dalam batuan beku terlalu kecil untuk diamati
meskipun dengan bantuan mikroskop. Ukuran butiran berkisar antara 0,01 – 0,002 mm.

- Amorf/glassy/hyaline, apabila batuan beku tersusun oleh gelas.

A. Warna

Warna segar batuan beku dapat bervariasi, dari hitam, abu-abu sampai putih cerah.
Warna ini sangat dipengaruhi oleh komposisi meneral penyusun batuannya(rock
forming minerals). Apabila terjadi pencampuran antara mineral gelap dengan terang
maka warna batuan beku dapat hitam berbintik-bintik putih, abu-abu bercak putih, atau
putih bercak hitam, tergantung warna mineral mana yang dominan

 Analisis batunan
1. Tektur
a. Granit : memiliki tekstur granural,karena terdapat Kristal Kristal besar
dan sama atau seragam
b. Andesit :memiliki tekstur afanitik ,karena pada batuann andesit terdapat
Kristal kecil
c. Batu apung :memiliki tekstur proklastik ,karena memiliki fragmen material
vulkanik
d. Tufa riolit :memiliki tekstur proklastik,karena memiliki fragmen vulkanik
10

Basalt :memiliki tekstur afanitik ,karena pada batuan basalt terdapat


Kristal kecil
2. Struktur
Granit :tidak rata
Andesit :kasar
Batu apung :kasar
Tufa riolit :halus dengan lubang kecil
Basalt :massif ,karena bersifat kompak
3. Skala mohs
Dalam pratikum ini kami menguji skala mohs dengan menggunakan kuku atau
penggaris jika batu tersebut tergoresoleh kuku atau penggaris maka skala mohs <2,5
sendangkan kuku yg tergores oleh batu skala mohs nya >2,5,jika batu tergores oleh
kunci maka skala mohs <5,5 sebaliknya jika batu tidak tergores oleh kuku melaikan
kuku yg tergores oleh batu maka skala mohs >5,5
Granit :skala mohs >2,5 ,dan <5,5
Andesit :skala mohs >5,5
Batu apung :skala mohs <2,5
Tufa riolit :skala mohs >2,5
Basalt :skala mohs :>2,5 dan <5,5
4. Warna
Granit :abu abu bercampur bintik hitam dan bercak (terang ),karena termasuk batuan
asam
Andesit :abu abu dengan bintik hitam ,kristall kecil(sedikit kegelapan ) karena termasuk
batuan basa
Batu apung :putih (terang) karena termasuk batuan asam
Tufa riolit : abu abu (terang) karena termasuk batuan asam
Basalt :hitam (gelap) karena termasud batuan sangat basa
5. Kandungan silika
Dalam pratikum kami menetukan kandungan silikat menggunakan bantuan alat senter
agar terlihat silikat atau kristal Kristal yg berada di dalam batuan beku
Granit : 70% karena .terdapat banyak Kristal
11

Andesit :55%,karena terdapat cukup sedikit Kristal nya


Batu apung :75%,karena terdapat banyak kristalnya
Tufa riolit :65% ,karena terdapat cukup sedikit kristalnya
Basalts :47%,karena terdapat sedikit Kristal nya
6. Tipe batuan
Granit :felsik ,karena kaya akan unsur yang membentuk feldspar dan kuarsa
Andesit :mafik ,Karena tidak menunjukkan adanya fragmen lain yang tertanam dalam
tubuh batuan beku.
Batu apung : felsik ,karena kaya akan unsur yang membentuk feldspar dan kuarsa
Tufa riolit :felsic karena kaya akan unsur yang membentuk feldspar dan kuarsa
Basalt :ulta mafik ,karena banyaknya unsur basa dalam batuan
7. Jenis batuan
granit :plutonik karena,pembentukanya didalam bumi
andesit :lava karena ,terbentuknya dari magma yg keluar dalam gunung berapi
batu apung :piroklastik,karena terbentuk nya dari pembekuan magma yg keluar
meledak di atmosfer
tufa riolit :piroklastik,karena terbentuk nya dari pembekuan magma yg keluar meledak
di atmosfer
basalt : lava karena ,terbentuknya dari magma yg keluar dalam gunung berapi
8. Letak terbentuknya batuan yg diamati
Granit : terbentuk didalam permukaan bumi yg melalui proses intrusi magma dan dapat
ditemukan didalam pluto besar didalam benua ,batuan ini banyak di temukan di daerah
pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar ataupun di dasar sungai
Andesit : terbentuk di luar permukaan bumi yang tersususn oleh mineral mineral halus
dan dapat ditemukan di aliran lava
Batu apung :dihasilkan dari hasil letusan gunung berapi ,terdapatan batu apung
berkaitan dengan gunung api yg berumur kuarter sampai tersier
Tufa riolit: berasal dri letusan gunung berapi yg jatuh ke permukaan lalu membeku dan
biasanya dapat ditemukan disekitar gunung api
12

Basalt : terbentuk dari magma vulkanik yang berasal dari perut bumi dan mengalami
pendinginan dengan cepat dan dapt dihasilkan di batasan lempeng pada pematang
samudra,hotspot acenic ,dan hospot kerak benua
13

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan idefikasikasi batuan yaitu :

 Batuan beku diklafikasikan mejadi batuan instrusif dan ekstrusif


 Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa
mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma.
 .Dengan bantuan table batuan beku, mahasiswa sudah dapat menentukan
jenis-jenis dan nama batuan.
 Hal penting yang harus diamati pada batuan beku yaitu asal kejadian, jenis
batuan, tekstur, warna, tipe batuan, dan komposisi mineral
14

DAFTAR PUSAKA

http://twstoshare.blogspot.com/2016/11/laporan-praktikum-batuan-beku.html
Magestari,Noer Aziz. Dkk. 1989. Geologi fisik.Bandung:ITB
Ir.Soetoto,s.u.2013.Geologi dasar.Yogyakarta:penerbit ombak
15

LAMPIRAN
16

A. DATA PENGAMATAN

Kandun Tipe Nama


No. No. Tekstu Skala Strukt Jenis Gambar
Warna gan Batua Batua
Peraga r Mosh ur Batuan Batuan
Silika n n

Granur 2,5<x Tidak


1. B-1 Terang 71% Felsik Plutonik Granit
al x<5,5 rata

Afaniti 57% Andesi


2. B-2 Gelap x>5,5 kasar Mafik Lava
k t

Pirokla
Abu Piroklast Batu
3. B-3 st x<2,5 kasar 75% felsik
abu ik Apung
ik

Halus
Pirokla Sangat 2,5<x dengan Piroklast Tufa
4. B-4 77% Felsik
st ik terang X<5,5 lubang ik Riolit
kecil

Afaniti Sangat 2,5<x Ultra


5. B-5 masif 47% Lava Basalt
k gelap x<5,5 mafik
17
18

Anda mungkin juga menyukai