Anda di halaman 1dari 6

dianggap mengganggu equilibrium organisme.

Stres sering kali


dianggap sebagai “kuda perang“ psikiatri karena diyakini sebagai

TENTIR PSIKIATRI penyebab psikopatologi mayor & pencetus atau presipitator dari
penyakit psikiatrik dan suatu kondisi medis umum.

Jenis stressor secara obyektif


STRES DAN GANGGUAN LAMBUNG
Jenis-jenis stressor secara obyektif yang bisa mengganggu
homeostasis tubuh dan psikis yang dapat berpengaruh pada gastro
 Berasal dari kata “distress”
antara lain :
 dipakai untuk menggambarkan keadaan yang kurang
 Faktor organo-biologik : api, dingin (cuaca), penyakit, cedera,
menyenangkan; misalnya gelisah, tidak dapat tidur, sakit maag,
abortus, gangguan gizi, penyakit metabolik (DM), kelelahan,
sakit jiwa berat kadang dikatakan sedang stres.
tindakan pembedahan, dll.
 Awalnya stres dan kecemasan (anxietas) dianggap hal yang
 Faktor psikologik, edukasional, dan perkembangan : frustrasi,
sama. Anxietas adalah salah satu cara menghadapi stres.
kemarahan, rasa sedih, konflik, rasa rendah diri, rasa bersalah,
 Stres sering diartikan sebagai suatu keadaan ketegangan fisik,
rasa kesepian, dll.
mental dan emosional yang disebabkan oleh kondisi eksternal.
 Faktor sosio-budaya ; keadaan ekonomi, kemiskinan,
Namun, Sampai sekarang defenisi stres masih banyak
pekerjaan dan persaingan, perubahan lingkungan hidup (misal
dibicarakan.
transmigrasi, berpindah tempat tinggal-pekerjaan-sekolah),
sikap orang tua, sikap masyarakat, dll.
Definisi
Jadi kita harus mengerti dulu kenapa orang sampe stres.
Stress adalah suatu kondisi dimana tubuh berada dalam
Dinilai beratnya, apakah suatu stres bisa mengakibatkan gangguan
ancaman homeostasis atau harmonisasi (johnson et.al ). Stress
pada organ. Pada Gangguan jiwa harus dinilai taraf berat ringannya noradrenalin/noradrenergik (di Locus Coeruleus). Jadi kalo
stressor. tubuh kita mengalami stres , sistem noradrenalin kita akan
Taraf berat-ringannya stressor ini dinilai secara obyektif teraktivasi, terutama didaerah LC dan menyebabkan pelepasan
berdasarkan: “seberapa berat stressor yang sama akan menyebabkan katekolamin. Tidak hanya itu,sintesis norepinefrin, dopamin,
penderitaan pada kebanyakan orang yang mempunyai latar belakang glutamat, dan GABA juga ikut terlibat.Banyak neurtransmitter
sosial-budaya yang sama.” yang dipengaruhi jika tubuh sudah mengalami ketidak
Penilaian ada stres atau tidak, dapat dilihat di Axis, diagnosis seimbangan.
Multiaxial (axis 4). apakah stress ringan, sedang, berat, sangat berat,  Respon endokrin
hingga katastrofik (dimana semua orang yang mengalaminya bisa CRF (hipotalamus)(merangsang) hipofisis
mengalami gangguan jiwa). Dalam PPDGJ III, ada tabel barat – (menghasilkan) ACTH (merangsang) cortex adrenal
ringannya stressor. (menghasilkan) glukokortikoid.
Stressor yang sama seringkali memberikan reaksi yang berbeda  Respon imunitas
pada individu yang berbeda, namun ada respon yang umum Stres dapat mengaktivasi kekebalan melalui CRF (di
dijumpai. Maka dari itu, ada orang yang mengalami stress, tetap hipotalamus atau LC) (merangsang) norpeinefrin
baik-baik saja. Namun ada yang tidak, mulai dari mengalami (menghasilkan) epinefrin (medula adrenal)aktivasi sistem
gangguan lambung, dirawat, hingga gangguan jiwa berat. saraf simpatis(aktivasi) humoral imune response (cytokines),
cth : IL-1 dan IL-6 yang meningkat.
Respons fisiologis terhadap Stres Hal ini terbukti juga pada penderita DM dan Alzheimer
 Respon neurotransmitter yang IL-6 nya tinggi. IL 1 dan 6 akan teraktivasi saat seseorang
Fisiologis tubuh kita memberikan respon yg berbeda-beda mengalami gangguan equilibrium.
terhadap stres. Respon neurotransmitter yang diberikan oleh
tubuh, beberapa jenis stres umumnya mengaktivasi
berusaha ditekan dengan mekanisme represi ke alam bawah sadar,
secara otomatis.
Jadi, Orang-orang dengan anxietas sering mengalami
gangguan lambung. Karena orang stres (baik soma maupun
psikologis), anxietas adalah signal utama sbg tanda
bahayanya.Individu yg mengalami stress (apapun sumber
stressornya) individu tersebut akan memberikan reaksi cemas dulu
(anxietas) yang berusaha ditekan ke alam bawah sadar. Akibatnya
soma (tubuh) yang terganggu. Contohnya asam lambung yang
meningkat.

Nah kalo respon imunitas ini udah kronik biasanya bisa sampai Reaksi terhadap stres berat, penyakit , atau anggota keluarga
terjadi tukak lambung. menderita sakit atau kematian.
Salah satu gejala yang muncul paling utama dan pertama adalah Terdapat 5 stadium menurut Elisabeth Kubler –Ross:
terjadinya kecemasan. Oksitosin dan katekolamin, keduanya 1. Denial : Seseorang menolak kenyataan atau kehilangan dan
mempengaruhi erosi mukosa. Apalagi ditambah pola hidup individu mungkin menarik diri, duduk malas, atau pergi tanpa tujuan.
yang tidak baik, contohnya kalo makan terburu-buru, makan Reaksi secara fisik termasuk pingsan, diaporesis, mual, diare,
sembarangan, mengakibarkan mudah terjadi erosi. detak jantung cepat, tidak bisa istirahat, insomnia dan
kelelahan. Dengan keadaan yang sulit dipercaya, seseorang
Respon Psikologis terhadap stres akan berusaha untuk mencari alasan bahwa hal yang terjadi
Pada respon ini ada yang disebut Anxietas, anxietas ini yang adalah tidak benar.
berfungsi sebagai signal tanda bahaya. Signal anxietas akan
2. Anger : Setelah denial, maka seseorang akan berusaha individu dapat memulai tahap tersebut dan menerima dengan
marah, baik dengan diri sendiri, orang lain, atau ke perasaan damai, maka dia dapat mengakhiri proses
lingkunganya. Seseoarang mulai merasakan kehilangan kehilangan secara tuntas.Kegagalan untuk masuk ke proses
secara nyata/akut dan mungkin mengalami putus asa. ini akan mempengaruhi kemampuannya dalam mengatasi
Kemarahan, perasaan bersalah, frustasi, depresi, dan perasaan kehilangan selanjutnya.
kekosongan jiwa tiba-tiba terjadi. Tujuan dari respon tubuh terhadap stress adalah untuk
3. Bargaining : Individu berupaya untuk membuat perjanjian menginisiasi sistem fisologis yaitu memulai kembali keadaan
dengan cara yang halus atau jelas untuk mencegah fisiologis tubuh yang sempat tertekan oleh stress. Selanjutnya
kehilangan. Pada tahap ini, seseorang sering kali mencari memberikan respons adaptif yaitu tubuh berusaha untuk
pendapat orang lain. Biasanya terjadi ketika seseorang menyesuaikan keadaan pasca terjadinya stress. Terakhir adalah
berharap jika tidak ada kejadian yang menimpanya, biasanya mengembalikan homeostasis yaitu respon tubuh untuk menjaga
sih dengan angan-angan ke depanya seperti apa. equilibrium atau keseimbangannya.
4. Depresion : Terjadi ketika kehilangan disadari dan timbul Lambung merupakan salah satu organ tubuh yang paling
dampak nyata dari makna kehilangan tersebut. Tahap depresi sering dan sensitif mengalami perubahan saat timbul stres fisik
ini memberi kesempatan untuk berupaya melewati maupun psikologis. Makanya pada pasien pasca operasi, gangguan
kehilangan dan mulai memecahkan masalah.Biasanya terjadi stoke, dllpasti diberikan obat simptomatik untuk lambung.
ketika seseorang sudah menyerah dengan kejadian yang Organ yang lain yang sering mengalami perubahan
menimpanya. pembuluh darah misalnya tensi darah yang tinggi, jantung
5. Acceptance : Tahap ini berkaitan dengan reorganisasi misalnya aritmia ataupun takikardi, paru paru misalnya sering
perasaan kehilangan. Pikiran yang selalu berpusat pada objek mengalami sesak nafas, otak misalnya menjadi mudah dan sering
yg hilang akan mulai berkurang atau bahkan hilang. lupa, tulang dan sendi yang sering terasa nyeri.
Perhatiannya akan beralih pada objek yang baru.Apabila
Sekitar 85 persen individu yang mengalami kecemasan, Pemeriksaan penunjang:
biasanya memiliki keluhan gastrointestinal , dan sering a. Endoskopi
disalahdiagnosis dengan sindrom dispepsia. Demikian juga pasien b. EKG
yang berkunjung ke rumah sakit dengan diagnosis sindrom c. Feses / kotoran bila ada simptom diare berkepanjangan
dispepsia, ternyata 50 % adalah penderita gangguan cemas umum,
gangguan cemas panik, atau bahkan penderita gangguan depresi. Terdapat beberapa gejala klinis pada deprsi :
Gejala-gejala yang dapat terjadi antara lain: 1. Gangguan vegetatif :
a. Mual a. Nafsu makan : berkurang / hilang / bertambah

b. Muntah b. Tidur : insomnia

c. Diar c. Fungsi seksual : penurunan gairah seksual, gagal

d. Kembung ereksi, sulit mencapai orgasme

e. Nyeri epigastrium 2. Gangguan somatik :

f. Bising usus meningkat a. pusing, sakit kepala

g. Rasa panas pada daerah dada dan epigastrium b. nyeri dada, sesak napas

h. Kadang sampai sulit dibedakan dengan serangan jantung. Jika c. nyeri pada beberapa bagian tubuh

rasa sakit nya sudah sampai menembus ke belakang dada atau d. saluran cerna : kembung, mual, sulit BAB

seluruh dada.
Beberapa terpai yang dapat dilakukan antara lain :

Pemeriksaan yang diperlukan: 1. Liat apakah ada simtom gangguan jiwa, berikan terapi anti

a. Pemeriksaan bising usus psikotik, anti depresan, anti cemas, anti insomnia, anti bipolar.

b. Bunyi jantung 2. Berikan obat untuk simtom gangguan pencernaan.

c. Palpasi perut
Tujuan terapi:
a. Menghilangkan gejala dan tanda
b. Mengembalikan fungsi utama
c. Meminimalkan resiko terjadi kembali (rekurens)

Latihan mengelola stress:


a. Self-observation
b. Cognitive-resructuring
c. Relaxation training
d. Time management
e. Problem solving

SEKIAN TENTIR TENTANG PSIKIATRI INI, SEMOGA GAK


IKUTAN STRESS YA... HEHE ^^
MOHON MAAF JIKA ADA KESALAHAN DALAM
PENYAMPAIAN MATERI 

Anda mungkin juga menyukai