Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN
(Studi Kasus Pada Karyawan PT. Pattindo Malang)

Nur Avni Rozalia


Hamida Nayati Utami
Ika Ruhana
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail : nuravnirosalia27@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of work motivation and discipline on employee performance partially, and
to determine the effect of work motivation and discipline on the performance of employees simultaneously. This
type of research is explanatory research (explanatory research) with quantitative approach. The sample used by
82 respondents with saturated sampling technique. Data analysis techniques used in this research is multiple
linear regression analysis, using the F test and t test. Results of multiple linear regression, showing work
motivation significantly affect the performance of employees with t test 5.925> t table 1,990. Variable work
discipline shows t value 4.651> t table 1,990 this means a significant influence on employee performance. Results
of 50.605 F test > F table 3.112, that there is significant influence between the variables of Work Motivation and
Work Discipline simultaneously affect the Employee Performance.
Keywords: work motivation, work discipline, employee performance.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
secara parsial, dan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan secara
simultan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan (explanatory research) dengan pendekatan
kuantitatif. Sampel yang digunakan sebanyak 82 responden dengan teknik sampling jenuh. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda, dengan menggunakan uji F dan uji t.
Hasil regresi linier berganda, menunjukkan variabel motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
karyawan dengan nilai t hitung 5,925 > t tabel 1,990. Variabel disiplin kerja menunjukkan nilai t hitung 4,651 >
t tabel 1,990 hal ini berarti berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil F hitung sebesar
50,605 > F tabel 3,112, bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Motivasi Kerja dan Disiplin
Kerja secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.

Kata kunci: motivasi kerja, disiplin kerja, kinerja karyawan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 26 No. 2 September 2015| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN 1) Kebutuhan eksistensi ini untuk kebutuhan
dalam bertahan hidup, kebutuhan fisik.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu 2) Kebutuhan keterhubungan adalah kebutuhan
teknologi yang pesat saat ini sangat berpengaruh untuk berhubungan dengan kebutuhan untuk
terhadap kemajuan bisnis. Memajukan usaha bisnis berinteraksi dengan orang lain
tersebut diperlukan manajemen yang tepat. Berbagai 3) Kebutuhan pertumbuhan adalah kebutuhan
cara ditempuh oleh perusahaan agar dapat bertahan yang berhubungan dengan pengembangan diri
dan berkembang dalam operasinya. Persaingan yang untuk menjadi produktif dan kreatif.
ketat menyebabkan perusahaan dituntut untuk Kesimpulan motivasi seseorang dapat dilihat dari
mampu meningkatkan daya saing dalam menjaga kebutuhan hidup yang dimulai mencari kebutuhan
kelangsungan hidup perusahaan. Salah satu yang lebih tinggi. Kuatnya keinginan memuaskan
antisipasinya adalah dengan pengembangan sumber kebutuhan yang lebih tinggi apabila kebutuhan yang
daya manusia yang lebih terampil dan berkualitas. lebih rendah telah dipuaskan.
Motivasi kerja merupakan hal yang penting dalam
meningkatkan suatu efektifitas kerja, karena orang Disiplin kerja
yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan Kedisiplinan merupakan suatu hal yang memiliki
berusaha dengan sekuat tenaga agar pekerjaannya fungsi yang penting dalam manajemen sumber daya
dapat berhasil dengan sebaik-baiknya. Hasil manusia, karena semakin baik disiplin karyawan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sandhira maka semakin tinggi pula hasil kinerja yang
dengan (2013) dengan judul Pengaruh Motivasi dicapainya. Menurut Simamora (2006:610) disiplin
Terhadap Kinerja Karyawan mengatakan bahwa ada adalah produser yang mengoreksi atau menghukum
pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur.
kinerja karyawan. Bentuk-bentuk disiplin kerja menurut Rivai
Disiplin juga merupakan suatu hal yang penting di (2011:825) bahwa terdapat empat perspektif daftar
dalam perusahaan, karena di dalam menjalankan yang menyangkut disiplin kerja yaitu :
setiap aktifitas atau kegiatan sehari-hari, disiplin kerja a) Disiplin Retributif (Retributive Discipline),
sangat perlu agar para karyawan dapat memenuhi yaitu pimpinan berusaha menghukum orang
aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. yang berbuat salah.
Upaya dalam memberikan disiplinan tersebut pada b) Disiplin Korektif (Corrective Discipline),
dasarnya merupakan suatu upaya dalam meningkat yaitu pimpinan berusaha membantu karyawan
kinerja karyawan pada perusahaan mengoreksi perilakunya yang tidak tepat.
c) Perspektif hak-hak individu (Individual Right
TINJAUAN PUSTAKA Perspective), yaitu upaya penegak disiplin
Motivasi Kerja yang memperhatikan hak-hak dasar individu.
Motivasi berkaitan dengan usaha dan dorongan d) Perspektif Utilitarian (Utilitarian Perspective),
yang timbul dari dalam diri seseorang yang dimana yaitu upaya penegak yang seimbang dengan
dilakukan untuk memenuhi semua tujuan yang dampak yang dilakukan oleh individu
diinginkan oleh seseorang sehingga mencapai ke arah
tujuan yang ditujukan. Karyawan yang memiliki Kinerja
motivasi dalam bekerja akan membantu hasil kinerja Kinerja yang baik merupakan suatu tindakan untuk
dari karyawan tersebut. Hasibuan (2007:141), tercapainya tujuan dari organisasi sehingga
motivasi kerja adalah dorongan untuk mengarahkan diperlukan upaya untuk meningkatkan kinerja.
bawahan agar mau bekerja secara produktif untuk Hasibuan (2007:105) menyatakan bahwa kinerja
mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. adalah hasil kerja yang diraih oleh seseorang dalam
Teori ERG dalam Rivai (2011:844) menyebutkan melaksanakan tugas kerja yang diberikan kepadanya.
ada tiga hal kategori kebutuhan individu, yaitu Mathis dan Jackson (2010:324) menetapkan
eksistensi (existence), keterhubungan (relatedness), standart utama dalam mengukur kinerja karyawan,
dan pertumbuhan (growth). Teori ini mengemukakan yaitu sebagai berikut :
kebutuhan manusia menjadi tiga kelompok yaitu :
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 26 No. 2 September 2015| 2
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1) Quantity of output (kuantitas keluaran) oleh perusahaan. Mathis dan Jackson (2010:324)
Standar keluaran (output) lebih banyak menyatakan standar utama dalam mengukur kinerja
digunakan untuk menilai prestasi karyawan di salah satunya dengan mengukur mengenai tingkat
bagian produksi atau teknis. kehadiran yaitu asumsi yang digunakan dalam
2) Quality of output (kualitas keluaran) mengukur atau menilai kerja karyawannya dengan
Jika yang digunakan dalam mengukur prestasi melihat daftar hadir. Jika kehadiran karyawan di
kerja karyawan itu. bawah standar yang ditetapkan maka karyawan
3) Timelines of output (waktu keluaran) tersebut tidak mampu memberikan kontribusi yang
Ketepatan waktu yang digunakan dalam optimal terhadap organisasi.
menghasilkan sebuah barang sering
digunakan sebagai ukuran atau penilaian Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja
terhadap prestasi kerja. Terhadap Kinerja Karyawan
4) Presences at work (tingkat kehadiran) Rivai (2011:838) berpendapat pada dasarnya
Jika kehadiran karyawan di bawah standar motivasi dapat memacu karyawan untuk bekerja
hari kerja yang ditetapkan maka karyawan keras sehingga dapat mencapai tujuannya, dengan hal
tersebut tidak akan mampu memberikan demikian akan meningkatkan kinerja karyawan
kontribusi yang optimal terhadap organisasi. sehingga berpengaruh terhadap pencapaian tujuan
5) Efficiency of work completed (efisiensi perusahaan. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan
pekerjaan yang telah diselesaikan) motivasi kerja pegawai akan memberikan
Melakukan setiap kegiatan suatu organisasi peningkatan yang sangat berarti bagi peningkatan
dengan tujuan untuk dapat memperoleh hasil kinerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya.
yang dikehendaki dengan usaha yang Mathis dan Jackson (2010:324) menyatakan
seminimal mungkin sesuai dengan standar bahwa standar utama dalam mengukur kinerja salah
yang ada. satunya terdapat pengukuran mengenai presences at
6) Effectiveness of work completed (efektivitas work (tingkat kehadiran) yaitu asumsi yang
pekerjaan yang telah diselesaikan) digunakan dalam mengukur atau menilai kerja
Suatu pekerjaan dikatakan efektif jika karyawannya dengan melihat daftar hadir. Jika
diselesaikan tepat pada waktunya sesuai kehadiran karyawan di bawah standar hari kerja yang
dengan rencana. ditetapkan maka karyawan tersebut tidak akan
mampu memberikan kontribusi yang optimal
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja terhadap organisasi. Keterkaitan antara kedisiplinan
Karyawan kerja dengan kinerja karyawan yaitu kinerja yang baik
Motivasi kerja karyawan berpengaruh terhadap harus dilaksanakan melalui disiplin yang tinggi dan
kinerja karyawan yang dapat dicapai pada pekerjaan. kinerja yang baik pula secara emosional karyawan
Motivasi merupakan dorongan seseorang untuk akan mendapatkan kenyamanan dalam melaksanakan
melakukan tindakan agar mencapai kearah yang pekerjaannya.
diinginkannya. Rivai (2011:838) berpendapat pada
dasarnya motivasi mendorong karyawan agar mampu Model Hipotesis
bekerja keras untuk mencapai tujuan yang H1
diinginkannya. Motivasi Kerja (X1)

H3
Kinerja Karyawan (Y)
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan H2
Disiplin merupakan suatu hal yang penting di Disiplin Kerja (X2)
dalam perusahaan, karena didalamnya karyawan
Gambar 1 Model Hipotesis
harus memenuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 26 No. 2 September 2015| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Berdasarkan model hipotesis, maka hipotesis a) Motivasi Kerja (X1)
dalam penelitian ini adalah: Distribusi Frekuensi untuk variabel Motivasi
H1 : Variabel Motivasi Kerja secara parsial Kerja (X1) disajikan pada tabel berikut :
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
H2 : Variabel Disiplin Kerja secara parsial Tabel 1 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Indikator
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. dan Item Motivasi Kerja (X1)
H3 : Variabel Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Item Rata-rata
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Karyawan kebutuhan pangan 4,26
kebutuhan sandang 4,18
METODE PENELITIAN berhubungan baik dengan rekan kerja
lainnya 4,24
Jenis dan Lokasi Penelitian
hubungan atasan dan bawahan berjalan
Jenis penelitian menggunakan penelitian dengan baik 4,33
penjelasan (explanatory research) dengan pemberian jenjang karier yang jelas 4,57
pendekatan kuantitatif dan dilakukan pada PT. Pengembangan kemampuan karyawan 4,50
PATTINDO Malang. Lokasi perusahaan ini terletak Indikator eksistensi 4,22
di Jl. Kedoya Kavling 3-5 Sawojajar II Malang. Indikator keterhubungan 4,285
Indikator kebutuhan pertumbuhan 4,535
Populasi dan Sampel Variabel motivasi kerja 4,35
Penelitian ini menggunakan populasi seluruh Sumber : Data Primer yang diolah (2015)
karyawan pada PT. Pattindo Malang sebanyak 82
karyawan. Teknik sampling yang digunakan adalah b) Variabel Disiplin Kerja (X2)
sampel sampling jenuh yaitu seluruh karyawan PT. Distribusi Frekuensi untuk variabel Disiplin Kerja
Pattindo Malang (X2) disajikan pada tabel berikut :
Tabel 2 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Indikator
Metode Pengumpulan Data dan Item Disiplin Kerja (X2)
pengumpulan data penelitian ini menggunakan
metode kuesioner yang terdiri dari beberapa Item Rata-rata
pertanyaan yang berasosiasi dengan variabel yang pemberian hukuman sesuai dengan
diteliti dan menggunakan metode dokumentasi dari tindakan indisipliner 4,05
data perusahaan. adanya pemberitahuan surat peringatan
sebelum memberikan sanksi 4,32
Metode Analisis Data usaha memberikan kesempatan kepada
Analisis Deskriptif karyawan untuk memperbaiki
Statitik deskriptif digunakan untuk memberikan kesalahannya 4,28
diskripsi data dari variabel motivasi kerja, disiplin usaha membantu karyawan dalam
mengoreksi tindakan yang tidak tepat 4,17
kerja dan kinerja karyawan, serta butir butir yang
adanya usaha perusahaan untuk
didistribusikan dari masing-masing variabel. memperhatikan hak para karyawan 4,05
Analisis Inferensial adanya upaya perusahaan dalam
Analisis Inferensial yang digunkan dalam melindungi hak-hak para karyawan 4,27
penelitian ini regresi linier berganda yang didalam menetapkan sanksi yang tegas (PHK)
menyangkut uji t dan uji F. kepada karyawan yang tetap melakukan
indisipliner 4,30
HASIL PENELITIAN memberikan sanksi sesuai dengan tingkat
1. Analisis Statistik Deskriptif kesalahan 4,46
Data yang diperoleh dari jawaban responden Indikator disiplin retributif 4,185
melalui kuesioner dapat dilihat pada tabel sebagai Indikator disiplin korektif 4,225
berikut : Indikator perspektif hak-hak individu 4,16

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 26 No. 2 September 2015| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Indikator perspektif utilitarian 4,38 Variabel kinerja karyawan 4,23
Variabel disiplin kerja 4,24 Sumber : Data Primer yang diolah (2015)
Sumber : Data Primer yang diolah (2015)
2. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
c) Variabel Kinerja Karyawan (Y) Hasil perhitungan analisis regresi linier berganda
Distribusi Frekuensi untuk variabel Kinerja diperoleh hasil seperti di bawah ini :
Karyawan (Y) disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4 Hasil Perhitungan Analisis Regresi Linier
Tabel 3 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Indikator Berganda
dan Item Kinerja Karyawan (Y)
Unstandardized
Item Rata-rata Variabel Coefficients t Sig.
B Std. Error
hasil kinerja sesuai dengan harapan
Konstanta 9,638 4,127 2,336 0,022
perusahaan 4,44
hasil kerja lebih baik dari rekan kerja X1 0,869 0,147 5,925 0,000
lainnya 4,23 X2 0,545 0,117 4,651 0,000
kualitas kerja sesuai dengan standar 4,41 R = 0,749
meningkatnya hasil kerja dari Adjus R2 = 0,551
sebelumnya 4,20 Fhitung = 50,605
waktu penyelesaian pekerjaan Sig. F = 0,000
meningkat dari periode sebelumnya 4,13 Sumber : Data Primer yang diolah (2015)
waktu penyelesaian pekerjaan lebih
cepat dari rekan kerja yang lainnya 4,02 Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh dua variabel bebas yaitu Motivasi Kerja
(X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap satu variabel
terikat yaitu variabel Kinerja Karyawan (Y). Pada
Item Rata-rata
penelitian ini menggunakan pengujian yang
meminta ijin apabila meninggalkan dilakukan dengan tingkat kepercayaan 5% (α = 0,05).
kantor pada jam kerja 4,22 Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai F sebesar
tingkat kehadiran sesuai dengan 0,000 kemudian dibandingkan dengan nilai
waktu yang ditentukan 4,32 signifikansi α = 0,05. Berdasarkan data tersebut dapat
mampu melakukan pekerjaan sesuai disimpulkan bahwa signifikansi F < signifikansi α =
standar yang diberikan 4,11 yaitu 0,000 < 0,05, maka hasil regresi linier berganda
mampu melakukan pekerjaan dengan adalah signifikan.
waktu seminimal mungkin sesuai
standar yang ada 3,96 Hasil Uji Hipotesis
menyelesaikan pekerjaan sesuai a) Uji t
dengan rencana yang ditetapkan 4,20 Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-
tugas diberikan sesuai dengan masing variabel bebas secara parsial mempunyai
tanggungjawab yang dibebankan 4,55 pengaruh yang bermakna atau signifikan terhadap
Indikator kuantitas keluaran 4,335 variabel tergantung. Hasil Uji t variabel Motivasi
Indikator kualitas keluaran 4,305 Kerja (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) dengan t
Indikator waktu keluaran 4,075 hitung = 5,925. Sedangkan t tabel sebesar 1,990.
Indikator tingkat kehadiran 4,27
Karena t hitung > t tabel yaitu 5,925 > 1,990 atau nilai
sig t (0,000) < α = 0.05 maka Kinerja Karyawan (Y)
Indikator efisiensi pekerjaan yang
dapat dipengaruh secara bermakna oleh Motivasi
telah diselesaikan 4,035
Kerja (X1).
Indikator efektifitas pekerjaan yang
Hasil uji t Variabel Disiplin Kerja (X2) terhadap
telah diselesaikan 4,375
Kinerja Karyawan (Y) menunjukkan t hitung sebesar

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 26 No. 2 September 2015| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
4,651 dengan t tabel sebesar 1,990. Karena t hitung > memperhatikan hak-hak para karyawan dalam sikap
t tabel (4,651 > 1,990) atau nilai sig t (0,000) < α = pendisiplinan.
0.05 maka Disiplin Kerja (X2) memeberikan c) Analisis Deskriptif Kinerja Karyawan
pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan analisis deskriptif, variabel kinerja
(Y) pada alpha 5%. karyawan (Y) dapat dilihat dari indikator kuantitas
b) Uji F keluaran memiliki rata-rata sebesar (4,335), indikator
Hasil F hitung sebesar 50,605. Sedangkan F tabel kualitas keluaran memiliki rata-rata sebesar (4,305),
sebesar 3,112. Karena F hitung > F tabel yaitu 50,605 indikator waktu keluaran memiliki rata-rata sebesar
> 3,112 atau nilai sig F (0,000) < α = 0.05 maka model (4,075), indikator tingkat kehadiran memiliki rata-
analisis regresi adalah signifikan. Hal ini antara rata sebesar (4,27), indikator efisiensi pekerjaan yang
variabel Motivasi Kerja (X1) dan Disiplin Kerja (X2) telah diselesaikan memiliki rata-rata (4,035),
secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja indikator efektifitas pekerjaan yang telah diselesaikan
Karyawan (Y). memiliki rata-rata (4,375). Berdasarkan nilai dari
rata-rata variabel kinerja karyawan sebesar (4,23).
Indikator kinerja karyawan memiliki rata-rata item
PEMBAHASAN HASIL ANALISIS yang tertinggi yaitu sebesar (4,375), hal ini
1. Analisis Deskriptif Motivasi Kerja, Disiplin menunjukkan bahwa efektifitas pekerjaan yang telah
Kerja dan Kinerja Karyawan diselesaikan oleh karyawan pada PT. Pattindo Malang
a) Analisis Deskriptif Motivasi Kerja sangat baik dan mampu melaksanakan pekerjaannya
Berdasarkan analisis deskriptif, variabel Motivasi dengan baik. Indikator yang terendah memiliki rata-
Kerja (X1) dapat dilihat dari indikator eksistensi rata sebesar (4,035), hal ini menunjukkan bahwa
memiliki rata-rata sebesar (4,22), indikator efisiensi pekerjaan yang diselesaikan oleh karyawan
keterhubungan memiliki rata-rata sebesar (4,285), PT. Pattindo Malang rendah dan perlu ditingkatkan
indikator kebutuhan pertumbuhan memiliki rata-rata lagi dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga efisien
sebesar (4,535). Berdasarkan nilai dari rata-rata sesuai dengan standar yang diberikan.
variabel motivasi kerja sebesar (4,35). 2. Analisis Inferensial
Indikator motivasi kerja memiliki rata-rata item 1. Pengaruh Motivasi Kerja (X1) Terhadap
yang tertinggi yaitu sebesar (4,535), hal ini Kinerja Karyawan (Y)
menunjukkan bahwa indikator kebutuhan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah
pertumbuhan pada PT. Pattindo Malang sudah baik. dilakukan peneliti, dapat diketahui bahwa motivasi
Indikator yang terendah memiliki rata-rata sebesar kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
(4,22), hal ini menunjukkan responden kurang setuju karyawan. Hal ini dapat dibuktikan dengan Hasil Uji
pada indikator eksistensi pada PT. Pattindo Malang. t variabel Motivasi Kerja (X1) terhadap Kinerja
b) Analisis Deskriptif Disiplin Kerja Karyawan (Y) dengan t hitung = 5,925. Sedangkan t
Berdasarkan analisis deskriptif, variabel Disiplin tabel sebesar 1,990. Karena t hitung > t tabel yaitu
Kerja (X2) dapat dilihat dari indikator disiplin 5,925 > 1,990 atau nilai sig t (0,000) < α = 0.05 maka
retributif memiliki rata-rata sebesar (4,185), indikator Kinerja Karyawan (Y) dapat dipengaruh secara
disiplin korektif memiliki rata-rata sebesar (4,225), bermakna oleh Motivasi Kerja (X1).
indikator perspektif hak-hak individu memiliki rata- Hasil penelitian ini didukung oleh Rivai
rata sebesar (4,16), indikator perspektif utilitarian (2011:838) berpendapat pada dasarnya motivasi
memiliki rata-rata sebesar (4,38). Berdasarkan nilai dapat memacu karyawan untuk bekerja keras
dari rata-rata variabel disiplin kerja sebesar (4,24). sehingga dapat mencapai tujuannya, dengan hal
Indikator disiplin kerja memiliki rata-rata item demikian akan meningkatkan kinerja karyawan
yang tertinggi yaitu sebesar (4,38), hal ini sehingga berpengaruh terhadap pencapaian tujuan
menunjukkan bahwa perpektif utilitarian karyawan perusahaan.
pada PT. Pattindo Malang sangat tinggi. Indikator
yang terendah memiliki rata-rata sebesar (4,16), hal
ini menunjukkan PT. Pattindo Malang kurang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 26 No. 2 September 2015| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2. Pengaruh Disiplin Kerja (X2) Terhadap kerja dengan kinerja karyawan yaitu kinerja yang baik
Kinerja Karyawan (Y) harus dilaksanakan melalui disiplin yang tinggi dan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang kinerja yang baik pula secara emosional karyawan
dilakukan peneliti, dapat diketahui bahwa disiplin akan mendapatkan kenyamanan dalam melaksanakan
kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pekerjaannya.
karyawan. Hal ini dapat dibuktikan dengan Hasil uji t
Variabel Disiplin Kerja (X2) terhadap Kinerja KESIMPULAN DAN SARAN
Karyawan (Y) menunjukkan t hitung sebesar 4,651 Kesimpulan
dengan t tabel sebesar 1,990. Karena t hitung > t tabel Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang
(4,651 > 1,990) atau nilai sig t (0,000) < α = 0.05 telah dilakukan kepada karyawan PT. Pattindo
maka Disiplin Kerja (X2) memberikan pengaruh yang Malang, Maka dapat disimpulkan dalam penelitian
signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada alpha ini:
5%. 1. Motivasi Kerja (X1) berpengaruh secara signifikan
Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat terhadap Kinerja Karyawan (Y). Berdasarkan t
Simamora (2006:611) terdapat beberapa tujuan hitung > t tabel, maka pengaruh Motivasi Kerja
tindakan disiplin untuk karyawan, yaitu untuk (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) adalah
menjadi lebih produktif lagi sehingga akan signifikan.
menguntungkan dalam jangka waktu yang panjang. 2. Disiplin Kerja (X2) berpengaruh secara signifikan
3. Pengaruh Motivasi Kerja (X1) dan Disiplin terhadap Kinerja Karyawan (Y) dilakukan dengan
Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y) pengujian t-test. Berdasarkan t hitung > t tabel,
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan maka pengaruh Disiplin Kerja (X2) terhadap
peneliti, dapat diketahui bahwa motivasi kerja dan Kinerja Karyawan (Y) adalah signifikan pada
disiplin kerja secara simultan berpengaruh secara alpha 5%.
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal dapat 3. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda
dibuktikan melalui nilai F hitung sebesar 50,605. Dan diperoleh Fhitung lebih besar dari Ftabel sehingga
F tabel sebesar 3,112. Karena F hitung > F tabel H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel
(50,605 > 3,112) atau nilai sig F (0,000) < α = 0.05 bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara
maka model analisis regresi sudah signifikan. simultan terhadap Kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini didukung Rivai (2011:838)
berpendapat pada dasarnya motivasi dapat memacu Saran
karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat
mencapai tujuannya, dengan hal demikian akan dikemukakan beberapa saran yang dapat bermanfaat
meningkatkan kinerja karyawan sehingga bagi PT. Pattindo Malang, antara lain:
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan. 1. Pada PT. Pattindo Malang diharapkan pihak
Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan motivasi perusahaan dapat mempertahankan serta
kerja pegawai akan memberikan peningkatan yang meningkatkan motivasi kerja, Jika perlu motivasi
sangat berarti bagi peningkatan kinerja pegawai para karyawan lebih diperhatikan lagi agar kinerja
dalam melaksanakan pekerjaannya. karyawan lebih meningkat dari periode
Mathis dan Jackson (2010:324) menyatakan sebelumnya.
bahwa standar utama dalam mengukur kinerja salah 2. PT. Pattindo Malang diharapkan dapat lebih
satunya terdapat pengukuran mengenai presences at memperhatikan hak-hak para karyawan dalam
work (tingkat kehadiran) yaitu asumsi yang upaya meningkatkan disiplin kerja dan perusahaan
digunakan dalam mengukur atau menilai kerja diharapkan lebih mengefisienkan waktu dalam
karyawannya dengan melihat daftar hadir. Jika menyelesaikan pekerjaan yang sesuai dengan
kehadiran karyawan di bawah standar hari kerja yang standar yang sudah ada.
ditetapkan maka karyawan tersebut tidak akan 3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai
mampu memberikan kontribusi yang optimal sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk
terhadap organisasi. Keterkaitan antara kedisiplinan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 26 No. 2 September 2015| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
mengembangkan penelitian ini dengan
mempertimbangkan variabel lainya.

DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S. P. 2007. Organisasi dan
Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Mathis, L. R. dan J. H. Jackson. 2010. Human
Resource Management.13th Edition. South-
Western: Joseph Sabatino.
Rivai, Veithzal. 2011. Manajemen Sumber Daya
Manusia untuk Perusahaan. Edisi Kedua.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Sandhira, alfariz Fajar. 2013. Pengaruh Motivasi
Terhadap Kinerja pada PT. PLN (Persero)
distribusi jawa timur. Malang: Skripsi
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Brawijaya Malang.
Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Edisi Ketiga. Yogyakarta: STIE
YKPN.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 26 No. 2 September 2015| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai