Anda di halaman 1dari 15

SEMINAR UKDI JANUARI 2014

SOAL-SOAL MATA
KELOMPOK 8

1. Pasien perempuan berusia 30 tahun mengeluhkan benjolan di tepi kelopak mata kanan sebesar biji
jeruk dan tidak nyeri, keras, kulit tidak hiperemis dan penglihatan sebelah kanan kabur. Diagnosis
yang mungkin adalah..
a. Kalazion
b. Hordeolum externum
c. Hordeolum internum
d. Tumor kelopak mata
e. Blefaritis

Pembahasan :

- Kalazion : peradangan granulomatosa kelenjar meibom yang tersumbat, gejala klinis : adanya
benjolan pada kelopak mata, tidak merah, tidak nyeri tekan, pseudoptosis (+)
- Hordeolum : peradangan yang ditandai benjolan pada kelopak mata
Eksterna Interna
Definisi Infeksi kelenjar zeis dan moll Infeksi kel.meibom
Gejala klinis Kelopak mata bengkak
- Bengkak ke arah kulit kelopak mata - Bengkak ke arah konjungtiva
tarsalis
Merah, nyeri tekan, pseudoptosis
Blefaritis : infeksi kronik pada pinggir kelopak mata (margo palpebra) yang biasa bilateral terdiri dari
blefaritis squamous dan ulseratif

2. Seorang perempuan berusia 18 tahun datang dengan keluhan benjolan yang nyeri pada
kelopak mata bagian atas sejak 2 hari yang lalu. Terasa mengganjal. Pada saat dieversi
tampak benjolan. Kelenjar apa yg terkena?
a. Kelenjar meibom
b. Zeis&Moll
c. apokrin
d. Lakrimalis
e. Wolfring

Pembahasan :
Diagnosis : hordeolum internum

- Hordeolum : peradangan yang ditandai benjolan pada kelopak mata


Eksterna Interna
Definisi Infeksi kelenjar zeis dan moll Infeksi kel.meibom
Gejala klinis Kelopak mata bengkak
- Bengkak ke arah kulit kelopak mata - Bengkak ke arah konjungtiva
tarsalis
Merah, nyeri tekan, pseudoptosis

3. Seorang pasien masuk ke poli mata dengan keluhan mata merah dan nyeri pada palpebra.Tidak ada
secret namun pada margo palpebra terdapat banyak krusta yang jika diangkat akan berdarah..Pada
pemeriksaan oftalmologis ,VOD;6/6,VOS:6/6.Pemeriksaan obliq iluminasi terdapat banyak madarosis
terutama disekitar krusta.Pem slit lamp:kornea dan lensa jernih.Penderita sementara dalam perawatan
dokter kulit dengan dermatitis seborrhoit. Pada pasien di atas apabila sudah sembuh dapat member
komplikasi berupa:

1
a.kalazion

b.Hordeolum

c.Xantelasma

d.entropion

e.simblefaron

Pembahasan :

Diagnosis : blefaritis ulseratif

BLEFARITIS
SKUAMOSA ULSERATIF

Etiologi Metabolik, jamur Bakteri (staphylococcus)

G. Klinis Skuama/ krusta pada pangkal Keropeng warna kekuningan (jika


bulu mata (jika diangkat tdk luka) diangkat terlihat ulkus dan
Biasanya disertai dermatitis berdarah
seboroik Skuama kasar(jika diangkat jd
luka)
Bulu mata rontok
Terapi Bersihkan tepi kelopak mata dgn Jaga hygienitas
shampo bayi Antibiotik (gentamycin,
Perbaiki metabolisme (beri basitrasin)
vitamin)

Komplikasi dari blefaritis ulseratif : - entropion (bulu mata masuk ke dalam) , hordeolum

- Xantelasma ialah : degenerasi lemak pada kelopak mata bagian nasal,biasanya pada dislipidemia,
hiperlipidemia

4. Seorang wanita berusia 53 tahun datang ke UGD dengan keluhan tidak bisa melihat pada mata
kirinya secara tiba-tiba. Pada pemeriksaan fisis didapatkan VOD: 6/6, VOS: 0, segmen anterior
bola mata dalam batas normal. Dimanakah letak kelainannya?

a. Nervus optik dextra


b. Traktus optik dextra
c. Nervus optic sinistra
d. Traktus optic ainiastra

2
e. Chiasma opticum

Pembahasan :
Diagnosis : neuritis optic retrobulber (gangguan pada luar bola mata)

5. Laki-laki berusia 48 thn datang dengan keluhan terdapat daging yang tumbuh pada mata
kanannya dan terasa mengganjal saat menggrakkan mata kanannya. Pasien bekerja sebagai petani
selama 20 tahun. Pada pemeriksaan didapatkan visus dalam batas normal. Pada pemeriksaan
segmen anterior mata kanan didapatkan jaringan fibrovaskular berbentuk segitiga sekitar 3 mm
yang belum mencapai limbus pada daerah nasal. Apa penanganan yang tepat pada pasien ini?
a. Graft kornea
b. Ekstraksi pterygium

3
c. Pemberian antibiotic topical
d. Pemberian tetes mata buatan
e. Pemberian antihistamin topical dan vasokonstiktor

Pembahasan :

Diagnosis : Pterygium derajat I

Derajat pterygium :

Derajat I : hanya terbatas pada limbus


Derajat II : sudah melewati limbus tapi tidak melebihi dari 2 mm kornea
Derajat III : melebihi derajat II tapi tidak melewati pinggiran pupil mata
Derajat IV : sudah melewati pupil sehingga mengganggu penglihatan

Penatalaksanaan :

Konservatif : cukup pemberian obat-obatan. Bila pterygium meradang diberi streroid atau
tetes mata dekongestan atau air mata buatan.
Lindungi mata yang terkena pterygium dari sinar matahari, debu, dan udara kering dengan
kacamata pelindung
Pembedahan : bila terjadi gangguan penglihatan akibat terjadinya astigmat ireguler atau
pterygium yang telah menutupi media penglihatan

6. Seorang Laki-laki berusia 55 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri pada mata kanan,
pada pemeriksaan fisis didapatkan visus normal, konjungtiva hiperemis, terdapat vesikel
berkelompok di palpebra, tampak vesikel cuma terdapat pada satu sisi wajah, pembesaran
kelenjar preaurikuler. Pasien memiliki riwayat cacar air waktu kecil. Apakah diagnosis pada
pasien ini?

a. Konjungtivitis herpetic
b. Konjungtivitis varisela-zoster
c. Keratitis virus
d. Keratits bacterial
e. Konjungtivitis alergi

Pembahasan :

- Konjungtivitis herpetic : biasanya menyerang pasien usia anak-anak, terdapat lesi pada
kornea yang akan menjadi ulkus, bersifat folikuler dengan folikel yang terdapat pada tepi
palpebra. injeksi kornea unilateral, iritasi pada mata, secret mukoid berlebih, nyeri,
fotofobia ringan, edema palpebra dan nodus limfa yang teraba lunak
- Konjungtivitis alergi : disebabkan alergi terhadap benda seperti serbuk sari tungau atau
debu, mata terasa gatal dan kemerahan disertai banyak air mata, pengerasan kulit kelopak
mata dan fotofobia, kondisi ini terjadi pada waktu tertentu misalnya musim kemarau ketika
banyak serbu sari yang bertebaran di udara
- Keratitis bacterial : gangguan penglihatan yang mengancam, ciri khusus adalah
perjalanannya yang cepat. Destruksi kornea lengkap bias terjadi dalam 24-48 jam oleh
beberapa agen bakteri yang virulen, Ulkus kornea, pembentukan abses stroma, edema

4
kornea dan inflamasi segmen anterior adalah karateristik dari penyakit ini, biasanya
mengeluh nyeri dengan onset cepat, fotofobia dan menurukan visus
- Keratitis virus : kelainan mata akibat infeksi herpes simpleks dapat bersifat primer dan
kambuhan ditandai oleh adianya demam, malaise, limfadenopati preaurikuler, blefaritis dan
2/3 kasus terjadi keratitis epithelial, Gejalanya : fotofobia, injeksi periaurikuler dan
penglihatan kabur.

7. Seorang anak usia 9 tahun dibawa ke klinik mata dengan keluhan mata gatal, blepharospasme,
fotofobia, sekret mata yg muco serous, visus normal, pada pemeriksaan slit lamp didapatkan
cobblestone pada palpebra superior. Penatalaksanaan yang paling tepat adalah :
a. antibiotik topikal
b. antihistamin topikal
c. acyclovir topikal
d. antimetabolik topikal
e. topical artificial tears

Pembahasan

Diagnosis : konjungtivitis vernal dengan gejala klinis mata merah, gatal yang hebat, secret yang
mukoseserous, mata berair dan fotofobia pada slit lamp di dapatkan cobblestone pada palpebra
superior atau horner-trants dot”s pada limbus. Dan kadang di sertai dengan pemakaian kontak
lensa
Pengobatan :
- antihistamin sebagai obat simptomatik (mengurangi gatal) contohnya levocabastine
0,5% 2x1 tetes perhari.
- kortikosteroid sebagai anti inflamasi namun penggunaan jangka panjang menimbulkan
efeksamping yang serius pada mata seperti glaucoma sudut terbuka sehingga harus di
tapering off (dexamethason 0,1% atau hidrokortison 0,5-1%)

8. Seorang Laki-laki berusia 55 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri pada mata kanan,
pada pemeriksaan fisis didapatkan visus normal, konjungtiva hiperemis, terdapat vesikel
berkelompok di palpebra, tampak vesikel Cuma terdapat pada satu sisi wajah, pembesaran
kelenjar preaurikuler. Pasien memiliki riwayat cacar air waktu kecil. Apakah terapi awal yang
diberikan pada penderita ini?
a. kompres dingin + asiklovir 400mg/ hari selama 5 hari
b. kompres dingin + asiklovir 800mg/hari selama 5 hari
c. kompres hangat + asiklovir 400mg/hari selama 5 hari
d. kompres hangat + asiklovir 800mg/ hari selama 5 hari
e. kompres hangat + asiklovir 400mg/ hari selama 7 hari
Pembahasan :
Diagnosis : konjungtivitis varisella-zoster
Pengobatan : kompres dingin + asiklovir 5x400 mg/hari selama 5 hari

5
9. Seorang anak umur 9 hari dibawa oleh ibunya ke puskesmas dengan keluhan bengkak pada
palpebra disertai dengan sekret purulen pada kedua mata. Pada pemeriksaan fisis didapatkan
tampak konjungtiva hiperemis dengan inj. Konjungtiva dan inj. Perikornea. Kornea dalam
keadaan jernih. Dari pemeriksaan apusan sekret didapatkan diplokokus gram negatif.
Diagnosisnya?
a. Konjungtivitis gonokokus
b. Konjungtivitis bakteri akut
c. Konjungtivitis virus
d. Konjungtivitis alergi
e. Selulitis septal

Pembahasan :
Konjungtivitis gonokokus biasanya pada bayi baru lahir pada konjungtiva dari ibunya ketika
melewati jalan lahir karna itu setiap bayi baru lahir mendapatkan tetes mata (biasanya
perknitrat, vovidin iodine) atau salep anti biotic (eritromisin) untuk membunuh bakteri yamg
bias menyebabkan konjungtivitis gonokokal bisanya konjungtivitis dalam waktu 12-48 jam
setelah infeksi mulai mata menjadi merah dan nyeri.

10. Seorang wanita usia 23 thn datang ke tempat praktek anda dengan keluhan utama mata
merah disertai gatal, nyeri, berair, pandangan normal dan terbentuk keropeng pada kelopak mata
ketika bangun pada pagi hari yang mengeluarkan kotoran kental dan berwarna putih. Keluhan
tidak disertai dengan penurunan visus. Dia mempunyai kebiasaan memakai lensa kontak terus-
menerus selama beberapa hari, meskipun sedang tertidur. Diagnosis yang paling mungkin untuk
pasien ini adalah
a. ulkus kornea
b. abrasi kornea
c. konjungtivitis virus
d. konjungtivitis bakteri
e. konjungtivitis vernal

Pembahasan :
- Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea sampai lapisan stroma akibat
kematian kornea, ulkus kornea biasanya terjadi sesudah terdapatnya trauma yang merusak epitel
kornea. Gejala : mata merah, sakit mata ringan hingga berat, fotofobia, terasa ada benda asing
pada mata, hiperlakrimasi.

6
KLASIFIKASI
Klinik & sitologi Viral Bakteri Klamidia/ Alergi
trakoma
Gatal Minimal Minimal Minimal Hebat
Hiperemia Berat Sedang Sedang Sedang
Eksudasi Minimal Banyak Banyak Minimal
(serous) (mukopurulen (mukoid sampai (sereos
sampai purulen) mukopurulen) sampai
mukoid,
Gonore (purulen, berserabut,
pseudomembran) lengket)
lakrimasi Banyak Sedang Sedang Sedang
Adenopati Sering Jarang Jarang Tidak ada
Preaurikuler

Pewarnaan kerokan & Monosit Bakteri, PMN PMN, Plasma Eosinofil


eksudat Inklusi
Disertai sakit Kadang KAdang Tidak pernah Tidak pernah
tenggorokan &
demam

- Abrasi kornea : terkikisnya lapisan kornea (epitel) oleh karena trauma pada bagian superficial
mata. Gejala : rasa sakit, fotofobia, rasa mengganjal, bleparospasme, hiperlakrimasi, dan
pemurunan visus. Pada pemeriksaan slit lamp didapatkan adanya defek yang terjadi pada lapisan
epitel bersamaan dengan edema kornea.

11. Seorang wanita datang ke rumah sakit dengan keluhan rasa berpasir pada mata kanan yang juga
disertai keluhan silau, mata kemerahan yang disertai juga dengan penurunan penglihatan. Ketika
dilakukan pemeriksaan fisik terhadap wanita tersebut tidak ditemukan kelainan. Pada
pemeriksaan ofthalmologi didapatkan visus OD 6/60, OS 6/6. Sedangkan setelah dilakukan
pemeriksaan fluoresensi didapatkan gambaran dendritik. Diagnosis dari pasien ini adalah..
a. Keratitis bakteri
b. Keratitid jamur
c. Keratitis herpes
d. Keratokonjungtivitis flikten
e. Ulkus kornea

Pembahasan :

Keratitis mikrobakterial

Keratitis ini diakibatkan oleh berbagai organisme bakteri (pungtat),virus, jamur(lesi satelit), atau
parasit. .

keratitis dendritik herpetik

Keratitis dendritik yang disebabkan virus herpes simpleks akan memberi gambaran spesifik
berupa infiltrat pada kornea dengan bentuk seperti ranting pohon yang bercabang – cabang
dengan memberikan uji fluoresin positif nyata pada tempat percabangan.

Keratitits herpes zooster

7
Merupakan manifestasi klinis dari infeksi virus herpes zooster pada cabang saraf trigeminus.

Keratokonjungtivitis flikten

merupakan keratitis alergi dan tidak khas pada kornea, gambaran pada kornea: eosinofil

12. Pasien perempuan datang dengan keluhan mata kiri tergores daun padi 1 minggu yang lalu dan
sekarang terasa nyeri, merah dan kabur. Pemeriksaan fisik menunjukan mata kiri visus 3/60
spasme konjungtiva dan perikorneal injeksi (+). Di kornea ditemukan defek diameter 3 mm
keputihan dan menggaung sampai kedalaman stroma dengan uji fluoresens (+). Tes laboratorium
didapatkan kuman pseudomonas dan mengalami perbaikan setelah mendapatkan terapi
antibiotika tetes mata. Diagnosis yang paling tapat..
a. Konjungtivitis
b. Keratokonjungtivitis
c. Blefaritis
d. Keratitis
e. Ulkus korne

Pembahasan :
Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea sampai lapisan stroma akibat
kematian kornea, ulkus kornea biasanya terjadi sesudah terdapatnya trauma yang merusak
epitel kornea. Riwayat trauma bias saja trauma kecil seperti abrasi karna benda asing, akibat
insufisiensi air mata ataupun penggunaan lensa kontak.
Gejala : mata merah, sakit mata ringan hingga berat, fotofobia, penglihatan dan kadang kotor.
Ulkus kornea biasanya terbentuk akibat infeksi oleh bakteri, misalanya staphylococcus,
pseudomonas atau pnemococcus bisa juga jamur dan virus

13. Seorang pria usia 50thn datang dengan keluhan mata merah, nyeri dan sering keluar air mata.
Pada pemeriksaan ditemukan ulkus kornea periferal. Diagnosis yang paling mungkin adalah
a. Bacterial ulcer
b. Geographican ulcer
c. Mooren's ulcer
d. Herpetic ulcer
e. Fungal ulcer

Pembahasan :
Gejala klinis : adanya rasa sakit yang disertai mata merah berair dan silau, penurunan tajam
penglihatan biasanya disertai adanya kterlibatan kornea atau terjadinya astigmatisma akibat
adanya penipisan di daerah perifer kornea
- Geographican ulcer : pada keratitis herpes zoster
- Mooren's ulcer : biasanya terdapat pada usia tua, dan putih – putih disekitar limbus
- Herpetic ulcer : gambaran dendritik
- Fungal ulcer : gambaran satelit

8
14. Seorang wanita umur 65 tahun mengeluh penglihatan mata kiri kabur. Visus mata kanan
(VOD=20/30) dan mata kiri (VOS = 1/60 tidak bisa dikoreksi). Baru dirasakan seminggu ini.
Penderita adalah pasien rawat jalan di poliklinik penyakit dalam karena keluhan hipertensi dan
hiperlipidemia lama. Pada pemeriksaan dengan slitlamp tidak ditemukan kelainan pada segmen
anterior bola mata. Pada pemeriksaan funduskopi terlihat gambaran retina yang memutih/lebih
pucat disertai bintik merah daerah sentral makula.
Diagnosis yang paling tepat pada kasus di atas adalah :
a. Oklusi vena retina sentralis
b. Oklusi arteri retina sentralis
c. Retinal detachment
d. Posterior vitreous detachment
e. Neuritis retrobulber

Pembahasan :

Oklusi vena retina sentralis : vena berkelok-kelok, edema macula, defek lapangan pandang

Oklusi retina sentralis : perlangsungannya cepat (tiba-tiba buta)

Retinal detachment (ablasio retina ) : terlepasnya lapisan retina bagian belakang.

15. Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang dengan keluhan penurunan penglihatan pada mata
kanannya sejak 3 bulan yang lalu. Awalnya seperti melihat asap sampai penglihatan akhirnya
menurun terus menerus secara perlahan. Pada pemeriksaan fisis didaptakn VOD : 1/~. Pada
pemeriksaan anterior lensa mata: nucleus berasa dibawah. Jenis katarak apa yang terjadi pada
pasien ini?
a. Matur
b. Imatur
c. Hipermatur
d. Kortikal
e. Komplikata

Pembahasan : klasifikasi katarak berdasarkan kmatangan lensa :

- Matur : tampak lensa mengalami kekeruhan seutuhnya, slit lamp tampak pseudoiris
- Imatur : tampak hanya sebagian lensa yang megalami kekeruhan
- Hipermatur : katarak mengalami penyusutan / lensa yang telah mengalami disentegrasi dan lensa
menjadi mengkerut akibat kebocoran cairan. Nucleus lensa berada di bawah.
- Katarak kortikal : katarak jenis ini ditandai dengan adanya kekeruhan berwarna putih yang timbul
dari pinggir lensa lalu menyempit ke tepi lensa

Katarak komplikata : kekeruhan lensa yang terjadi akibat dari penyakit lain : radang, proses
degenerasi ( ablasio retina, glaucoma, atau akibat suatu trauma pasca bedah) dan dapat
disebabkan oleh penyakit endokrin dan keracunan obat

16. Seorang perempuan berusia 42 thn datang ke poliklinik mata dengan keluhan penurunan
penglihatan sejak 2 hari yang lalu disertai nyeri kepala. Pada Pemeriksaan fisis.TIO 32 mmHg
CDR 0,8-0,9 . Pem.tajam penglihatan 0. Apakah diagnosis dari pasien ini?
a. Glaukoma akut

9
b. Glaukoma primer sudut terbuka
c. Glaukoma primer sudut tertutup
d. Glaukoma absolut
e. Glaukoma sekunder

Pembahasan :
Glaucoma absolute yaitu stadium akhir glaucoma dimana sudah terjadi kebutaan total akibat
tekanan bola mata dan memberikan gangguan fungsi lanjut (visus = 0, bola mata keras dan sakit
kepala)

17. Seorang laki-laki berusia 53 tahun, datang dengan keluhan penglihatan mata kanan buram
mendadak sejak 3 hari yang lalu disertai mata merah dan sakit kepala berlangsung kurang dari
satu hari dan hilang dengan sendirinya. Riwayat merokok (+), TD 150/120, tidak terkontrol. Pada
pemeriksaan tonometri didapatkan TIO 42mmHg. Apakah terapi topical awal yang tepat
diberikan?
a. epinefrin
b. pilokarpin 2%
c. SA 1%
d. Timolol maleat 0,5 %
e. Prednisolon asetat 1%

Pembahasan :
Diagnosis : Glaucoma primer akut sudut tertutup
Terapi topical awal adalah pilokarpin 2% Untuk menurunkan tekanan bola mata dan
mengecilkan pupil dan melebarkan sudut iridokornea

18. Seorang wanita berusia 55 tahun datang ke poli mata dengan keluhan mata kirinya terasa nyeri
sejak 2 han yang lalu, dan penglihatannya menjadi kabur. Ia mengalami mual dan muntah-
muntah. Sebelumnya ia tidak pernah merasakan nyeri pada matanya seperti ini. Dari pemeriksaan
didapatkan visus OD 5/5, OS 1/60. Pada OS didapatkan injeksi perikorneal, edema kornea, bilik
mata depan dangkal dan iris bombans serta tekanan intraokular (T1O) 59 mmHg. Diagnosa yang
tepat pada kasus ini adalah :
a. suspek glaukoma
b. glaukoma kronik sudut tcrhuka
c. glaukoma kronik sudut tertutup
d. glaukoma akut sudut terhuka
e. glaukoma akut sudut tertutup

Penjelasan : ,
Glaucoma akut sudut tertutup gejalanya : keluhan penglihatan kabur mendadak nyeri hebat, mual
muntah, melihat halo atau pelangi disekitar objek
Pemfis : visus sangat menurun TIO meninggi, mata merah, kornea suram, bilik mata depan
dangkal, pupil sedikit melebar, tidak bereaksi terhadap sinar, diskus optikus terlihat merah dan
bengkak.

10
19. Seorang laki laki berusia 64 tahun datang ke poli mata dengan keluhan mata sebelah kanan kabur.
Pada pemeriksaan didapatkan visus CD 3/60 konjungtiva tenang, kornea jernih, camera okuli
anterior sedang, pupil bulat, refleks cahaya(+), tekanan intra okuler 15 mmHg. Pada pemeriksaan
funduskopi didapatkan Cup/Disc ratio 0,9 dan dengan gonioskopi didapatkan sudut terbuka.
Apakah diagnosis pasien ini?
a. Glaukoma primer sudut terbuka
b. Glaukoma primer sudut tertutup
c. Glaukoma sekunder sudut terbuka
d. Glaukoma sekunder sudut tertutup
e. Glaukoma akut

Pembahasan :

Glaucoma sudut terbuka primer umumnya tidak merasakan gejala apa-apa mereka hanya
mengalami penurunan tajam penglihatan terutama di bagian sisi luar lapang pandang

20. Pada suatu malam seorang pria berusia 50 tahun mengeluh merasa nyeri pada matanya disertai
dengan sakit kepala dan mata merah, penglihatan menurun, mual dan
muntah. Dia langsung datang ke tempat praktek anda sebagai dokter umum. Ketika
anda memeriksa matanya, Anda melihat pupilnya midriasis dan tidak mengecil walau diberi
sinar terang. Sebagai seorang dokter umum tindakan pertama yang Anda lakukan adalah
a. memberikan asetazolamid oral
b. memberikan timolol eye drop
c. memberikan manitol iv
d. memberikan pilokarpin eye drop
e. langsung rujuk ke pusat kesehatan sekunder secepatnya

Pembahasan :
Glaucoma akut sudut tertutup

21. Seorang pasien datang ke puskesmas dengan keluhan mata merah dan penglihatan menurun
akibat terkena shuttlecock. Pada pemeriksaan obliq illuminasi nampak darah pada bilik mata
depan. Tindakan yang harus dilakukan adalah,kecuali:
a.bed rest total

b.Beri steroid.

c.Beri siklokplegik

d.Beri midryatil

e.Beri antifibrinolitic

Pembahasan :

- diagnosis : glaucoma sekunder ec. Hifema

Tidak boelh diberikan midriatil karena semakin meningkat TIO

11
22. Seorang laki-laki berusia 23 tahun datang ke UGD puskesmas dengan keluhan mata kiri terpercik
air aki 1 jam yang lalu. Pada pemeriksaan VOS 6/30, tampak konjungtiva hiperemis dan kemosis,
kornea edema. Apa penanganan awal pada pasien ini?
a. Irigasi dengan NaCl 0,9 % 2L + sikloplegik + salep antibiotik
b. Irigasi dgn NaCl 0,9 % 2L + debridement + tetes antibiotik
c. Irigasi dengan aquades 2L + siklopegik + salep antibiotik
d. Irigasi dengan aquades 2L+ debridement + tetes antibiotik
e. Langsung rujuk ke RS terdekat

Pembahasan :
Diagnosis : trauma kimia yang bersifat asam
Penanganan :
- irigasi dengan garam fisiologis atau air selamat 30 menit sebanyak 2 liter
- periksa dengan kertas lakmus, pH normal air mata 7,3

- antibiotik untuk mencegah infeksi


- beta bloker untuk mencegah glaucoma

23. Seorang pasien datang ke puskesmas dengan keluhan mata merah dan penglihatan menurun
akibat terkena shuttlecock. Pada pemeriksaan obliq illuminasi nampak darah pada bilik mata
depan. Jika pada pasien ini terjadi hifema total, komplikasi apa yang dapat menyebabkan
kebutaan akibat hifema total tersebut….
a.keratitis
b.episkleritis
c.uveitis
d.korneal blood staining
e.endoftalmitis

Pembahasan :
Komplikasi dari hifema traumatic berkaitan erat dengan retensi darah di BMD. Komplikasi yang
terjadi antara lain sinekia posterior, sinekia anterior perifer, pewarnaan kornea (Corneal blood
staining) dan atrofi optic. Komplikasi selanjutnya melibatkan kerusakan segmen posterior seperti
rupture koroid, ablasio retina, perdarahan vitreus dan dialysis zonolar
pewarnaan kornea (Corneal blood staining) atau hemosiderosis kornea terutama terjadi pada
pasien dengan hifema total dan terkait dengan peningkatan TIO .

24. Seorang tukang batu terkena campuran semen pada matanya saat ia sedang bekerja.Apa yang
pertama kali anda lakukan jika pasien ini datang ke puskesmasmu.

a.Bilas dengan RL,kemudian beri ant biotik topikal dan oral

b.Bilas dengan NaCl,kemudian beri steroid topikal dan oral

c.Bilas dengan dextrose 5%l,kemudian tetes dengan pantocain.

d.Tetes pantocain,kemudian bilas dengan RL,beri antibiotik topikal dan oral

e.Tetes pantocain,kemudian bilas dengan NaCl, beri steroid topikal dan oral

12
25. Perempuan berusia 50 tahun, datang dengan keluhan penglihatan kabur sejak 3 hari yang lalu.
Riwayat menderita DM sejak 10 tahun yang lalu. GDS 2 hari yang lalu 250mg/dL. Pada
pemeriksaan funduskopi tampak cotton wool spot. Apakah penyebab dari terbentuknya cotton
wool spot?
a. Mikrotrauma pada retina
b. Mikroaneurisma kapiler retina
c. Terdapat neovaskularisasi
d. Iskemik retina akibat oklusi perifer
e. Peningkatan permeabilitas kapiler retina

Pembahasan :

Gejala klinis :

- Kesulitan membaca
- Penglihatan kabur
- Penglihatan tiba-tiba menurun pada satu mata
- Melihat lingkaran-lingkaran cahaya
- Melihat bintik-bintik gelap dan cahaya kelip-kelip

Gejala objektif yang dapat ditemukan pada retina :

- Mikroaneurisma, merupakan penonjolan dinding kapiler terutama daerah vena bentuk bintik
merah kecil yang terletak dekat pembuluh darah terutama polus posterior, merupakan tahap awal
- Perdarahan dapat dalam bentuk titik, garis, dan bercak yang biasanya terletak dekat
mikroaneurisme di polus posterior
- Dilatasi pembuluh darah dengan lumennya ireguler dan berkelok-kelok.
- Hard eksudat merupakan infiltrate lipid ke dalam retina.
- Soft exudates yang sering disebut cotton wool spot merupakan iskemi retina.
- Pembuluh darah baru (neovaskularisasi) pada retina biasanya terletak dipermukaan jaringan.
Karena pembuluyan darah tersumbat sehingga terjadi iskemik, untuk menyelamatkan daerah yang
iskemik sehingga terjadi neovaskularisasi.
- Edema retina dengan tanda hilangnya gambaran retina terutama daerah macula sehingga sangat
mengganggu tajam penglihatan.

26. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa oleh ibunya ke puskesmas karena harus
memicingkan mata jika melihat jauh. Hal ini sudah diperhatikan oleh ibunya sejak anaknya
berusia 2 tahun. Setelah dilakukan koreksi visus didapatkan OD dengan koreksi S-5.00D, C-
3,00D x 1500 menjadi 6/9, OS dengan koreksi S-4.50D, C-2.25D x 180o menjadi 6/20.
Pemeriksaan segmen anterior dan funduskopi dalam batas normal. Apakah diagnosis pada anak
ini?
a. Ambliopia
b. Simple miop astigmat
c. Compound miop astigmat
d. Hipermetrop
e. Miop tinggi

Pembahasan :

13
Ambliopia : penurunan ketajaman penglihatan, walaupun sudah diberi koreksi yang terbaik, dapat
unilateral atau bilateral (jarang) yang tidak dapat dihubungkan langsung dengan kelainan
structural mata maupun jaras penglihatan posterior

27. Seorang laki-laki berusia 22 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan penglihatan kabur jika
melihat jarak jauh. Hal ini sidah dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Setelah dilakukan koreksi
visus didapatkan OD dengan koreksi S-2,00 D, C-1,00 D x 1500 menjadi 6/6; OS dengan koreksi
C-1,00D x180o menjadi 6/6. Pemeriksaan segmen anterior dan funduskopi dalam batas normal.
Apakah diagnosis pada pasien ini?
a. OD simple miop astigmat; OS compound miop astigmat
b. OD compound miop astigmat; OS simple miop astigmat
c. OD simple miop astigmat; OS compound hipermetrop astigmat
d. OD compound miop astigmat; OS simple hipermetrop astigmat
e. ODS Mixed astigmat

28. Pasien wanita berusia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan penurunan tajam
penglihatan. Dari pemeriksaan visus didapatkan bahwa pasien hanya dapat melihat lambaian
tangan. Ketajaman visus pasien ini adalah...
a. 1/300
b. 6/6
c. 4/0
d. 1/60
e. 1/~

Pembahasan :
Bila visus 6/6 : dapat melihat huruf pada jarak 6 meter, dimana oleh orang normal dapat dilihat
pada jarak 6 meter
Bila visus 1/60 : dapat mengitung jari pada jarak 1 meter
Bila visus 1/300: dapat melihat lambaian tangan pada jarak 1 meter
Bila visus 1/ ̴ : bila hanya dapat melihat adanya sinar, dimana orang normal dapat melihat adanya
sinar pada jarak tidak terhingga

29. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan penglihatan kabur saat
melihat dekat. Keluhan tidak disertai dengan penglihatan kabur saat melihat jauh. Pada
pemeriksaan oftalmikus mata kanan dan kiri 6/6. Berapa kekuatan lensa untuk kelainan ini?
a. S +1.00D
b. S +1.50D
c. S +2.00D
d. S +2.50D
e. S +3.00D

Pembahasan :

14
Diagnosis : Presbiop : kabur bila melihat dekat, bukan kelainan refraksi melainkan karena
bertambahnya usia sehingga elastisitas kapsul lensa menurun dan massa lensa lebih padat
menyebabkan kemampuan akomodasi menurun (mulai usia 40 tahun)
Koreksi :
- 40 tahun : S + 1.00 D
- 45 tahun : S + 1.50 D
- 50 tahun : S + 2.00 D
- 55 tahun : S + 2.50 D
- 60 tahun : S + 3.00 D (koreksi maksimal)

30. Seorang anak mengalami buta, tp kedua org tuanya tidak. namun nenek nya mengalami kebutaan.
Anak perempuan dan laki-laki mempunyai peluang yg sama mengalami hal tersebut.
a. Autosom resesif
b. Autosom dominan
c. carier resesif
d. x-linked resesif
e. x-linked dominan

pembahsan :
- Carier : gejala tidak ada tapi gentik ada
- X-link : gejala dan genetic ada.

15

Anda mungkin juga menyukai