Anda di halaman 1dari 17

Koko Martono – FMIPA - ITB

001

Sistem bilangan real adalah himpunan dilengkapi operasi + (jum-


lah) dan ⋅ (kali) yang memenuhi tiga aksioma berikut.
Aksioma Lapangan, mengatur berbagai sifat aljabar bilangan real.
Aksioma Urutan, mengatur bilangan positif, negatif, relasi lebih kecil,
relasi lebih besar, pertaksamaan, dan ketaksamaan.
Aksioma Kelengkapan, mengatur sifat korespondensi satu-kesatu antara
bilangan real dan garis lurus.
Prima Genap
Ganjil Satu Prima Komposit
Irasional

Asli Nol
1• 2• 0•

Cacah Bulat Negatif

Genap
Pecahan Bulat Pecahan
Komposit
Cacah Ganjil
= himpunan bilangan asli. Rasional Irasional
= himpunan bilangan bulat.
= himpunan bilangan rasional.
Real
= himpunan bilangan real.
SBRdanF
002

Beberapa Sifat Aljabar Bilangan Real

Bentuk Kuadrat Definit Positif


Bentuk ax 2 + bx + c dinamakan definit positif ¤ ax 2 + bx + c > 0 ∀ x Œ .
Ilustrasi Bentuk x 2 - 2 x + 2 definit positif karena
x 2 - 2 x + 2 = (x - 1)2 + 1 ≥ 1 > 0 "x Œ .
Bentuk ax 2 + bx + c definit positif ¤ a > 0 dan D = b 2 - 4ac < 0.
( )
2
Argumentasi ax 2 + bx + c = a x + 2ba - 4Da > 0 ¤ a > 0 dan D < 0.

Pemfaktoran Bentuk Aljabar atas Faktor Linear dan Kuadrat Definit Positif
x 2 - a 2 = x 2 + ax - ax - a 2 = x ( x + a ) - a( x + a) = ( x + a )( x - a) .
x3 - a 3 = x3 - ax 2 + ax 2 - a 2 x + a 2 x - a3 = ( x - a)(x 2 + ax + a 2) .
x 4 - a 4 = (x 2 + a 2)(x 2 - a 2) = (x 2 + a 2)( x + a )( x - a) .
x 4 + a 4 = (x 2 + a 2)2 - ( 2 ax)2 = (x 2 + a 2 + 2 ax)(x 2 + a 2 - 2 ax) .
Latihan Tentukan faktor linear dan kuadrat definit positif dari bentuk
aljabar (a) x 4 + 4 (b) x 6 - 64 (c) x 6 - a 6 (d) x 6 + a 6 .

Bentuk Akar Bilangan berbentuk n i , n = 2,3, 4, yang bukan bilangan


rasional dinamakan bentuk akar. Bilangan irasional yang bukan termasuk
bentuk akar antara lain adalah 2 2
, 2 log 3 , π, e, dan sebagainya.
Definisi Bentuk Akar
h Akar kuadrat dari a ≥ 0, ditulis a , adalah bilangan x ≥ 0 yang me-
menuhi x2 = a. Ilustrasi: 9 = 3 karena 3 ≥ 0 dan x2 = 9.
h Akar kubik dari a ∈ , ditulis 3 a , adalah bilangan x ∈ yang me-
menuhi x3 = a. Ilustrasi: 3 -8 = -2 karena −2 ∈ dan x3 = −8.
h Akar ke-n dari a Untuk n genap positif dan a ≥ 0, n a adalah bilang-
an x ≥ 0 yang memenuhi xn = a. Untuk n ganjil, n > 1, dan a ∈ , n a
adalah bilangan x ∈ yang memenuhi xn = a.
SBRdanF
003

Pertaksamaan

Aksioma Urutan Pada terdapat himpunan P ⊆ yang memenuhi:


h Jika a ∈ , maka atau a = 0, atau a ∈ P, atau −a ∈ P.
h Jika a, b ∈ P, maka a + b ∈ P dan ab ∈ P.
P ≡ himpunan bilangan positif dan unsur di P ≡ bilangan positif.
Definisi Untuk bilangan real a dan b,
h a dikatakan bilangan negatif jika −a ∈ P (positif).
h a dikatakan lebih besar dari b (ditulis a > b), jika a − b ∈ P (positif).
h a dikatakan lebih kecil dari b (ditulis a < b), jika b > a.
h a ≥ b jika a > b atau a = b; a ≤ b jika a < b atau a = b.
h Dua bentuk matematika yang dihubungkan dengan tanda >, <, ≥, atau
≤ dinamakan pertaksamaan atau ketaksamaan (berlaku ∀x ∈ domain).
Teorema (1) a > 0 ¤ a positif (3) a > 0 ¤ −a < 0
(2) a < 0 ¤ a negatif (4) a < 0 ¤ −a > 0
Teorema (1) Jika a < b dan b < c, maka a < c. (sifat transitif)
(2) Jika a < b dan c ∈ , maka a + c < b + c.
(3) Jika a < b dan c < d, maka a + c < b + d.
(4) Jika a < b dan c > 0, maka ac < bc.
(5) Jika a < b dan c < 0, maka ac > bc.
(6) Jika 0 < a < b dan 0 < c < d, maka ac < bd.
(7) Jika 0 < a < b atau a < b < 0, maka 1a > b1 .

x +1 x
Tentukan himpunan jawab (HJ) pertaksamaan x - 2 £ x + 3 .

x +1 x tak terdefinisi tak terdefinisi


x-2
- x+3 £ 0
−−−−− ++++++ 0 −−−−−− +++++
x2 + 4 x + 3 - x2 + 2 x −3 - 12 2
( x - 2)( x + 3)
£0
HJ = {x ∈ | x < −3 atau - 12 £ x < 2 }.
6 ( x + 12 )
( x - 2)( x + 3)
£0 Notasi selang: HJ = (- •,-3) ∪ [ - 12 , 2) .
SBRdanF
004

Garis Bilangan dan Selang

Terdapat korespondensi satu-kesatu antara dan garis lurus, setiap bi-


langan real dapat digambarkan sebagai titik pada garis dan setiap titik
dapat dinyatakan oleh bilangan real.
Garis yang menggambarkan dinamakan garis bilangan.

2 10

−4 −3 −2 −1 0 1 2 2 3 10 4 5

Selang Suatu ruas garis pada garis bilangan dinamakan selang hingga.
Suatu selang hingga mempunyai batas atas dan batas bawah. Dalam ka-
sus garis yang tak-terbatas, kita mempunyai selang tak-hingga.

selang hingga selang tak-hingga


(a,b) = {x ∈ | a < x < b} (a,∞) = {x ∈ | x > a}
a b A

[a,b) = {x ∈ | a ≤ x < b} [a,∞) = {x ∈ | x > a}


a b a

(a,b] = {x ∈ | a < x ≤ b} (−∞,b) = {x ∈ | x < b}


a b b

[a,b] = {x ∈ | a ≤ x ≤ b} (−∞,b] = {x ∈ | x ≤ b}
a b b

(−∞,∞) =
Garis real adalah selang (−∞,∞).

Selang yang tidak memuat titik batasnya dinamakan selang buka dan
yang memuat semua titik batasnya dinamakan selang tutup.
Lambang ∞ (dibaca: positif tak-hingga) digunakan untuk sesuatu yang
lebih besar dari setiap bilangan real, membesar tanpa batas.
Lambang −∞ (dibaca: negatif tak-hingga) digunakan untuk sesuatu yang
lebih kecil dari setiap bilangan real, mengecil tanpa batas.
SBRdanF
005

Nilai Mutlak

a b c 0
Jarak a ke b adalah b − a Jarak c ke 0 adalah −c

x 0 x
Jarak x ke 0 pada garis bilangan adalah x jika x ≥ 0 dan −x jika x < 0

Ï x, jika x ≥ 0
Jarak x ke 0 pada garis bilangan adalah j ( x,0) = Ì .
Ó - x , jika x < 0
Nilai mutlak dari x ∈ , ditulis | x |, didefinisikan sebagai
Ï x, jika x ≥ 0
| x| = Ì .
Ó - x , jika x < 0
Arti geometri dari | x | adalah jarak x ke 0 pada garis real . Perhatikan
bahwa di sini −x adalah bilangan positif karena x bilangan real negatif.
Jarak dari x ke y pada garis bilangan adalah | x − y |.
Sifat Nilai Mutlak
h Jika x ∈ , maka | x | ≥ 0, | x | = | −x |, −| x | ≤ x ≤ | x |, dan | x | = | x | = x .
2 2 2

h Jika x, y ∈ , maka | x | = | y | ¤ x = ±y ¤ x = y dan | x − y | = | y − x |.


2 2

h Jika x ∈ , maka x2 = | x | .
h Untuk a > 0, | x | ≤ a ¤ −a ≤ x ≤ a ¤ x ≤ a ; dan
2 2

| x | ≥ a ¤ x ≥ a atau x ≤ −a ¤ x2 ≥ a2.
h Ketaksamaan segitiga: Jika x, y ∈ , maka | x + y | ≤ | x | + | y |,
| x − y | ≤ | x | + | y |, | x | − | y | ≤ | x − y |, dan || x | − | y || ≤ | x − y |.
x | x|
h Jika x, y ∈ , maka | xy | = | x | | y | dan y = | y | , y π 0.

Catatan Dari sifat | x | ≤ a ¤ −a ≤ x ≤ a dengan a > 0 diperoleh


| x − c | < a ¤ c − a < x < c + a.
|x−c| a
c−a x c c+a
SBRdanF
006

Beberapa Contoh Pertaksamaan dengan Nilai Mutlak

Tentukan himpunan jawab pertaksamaan | x2 − 2x | ≤ 3.

−3 ≤ x2 − 2x ≤ 3
−3 ≤ x2 − 2x dan x2 − 2x ≤ 3
x2 − 2x + 3 ≥ 0 dan x2 − 2x − 3 ≤ 0
(x − 1)2 + 2 ≥ 0 dan (x + 1) (x − 3) ≤ 0
definit positif
dan −1 ≤ x ≤ 3
dipenuhi oleh semua x
HJ = ∩ [−1,3] = [−1,3].

(1) Tentukan himpunan jawab pertaksamaan | x − 3 | ≤ 2 | x − 1 |.


x-2 1
(2) Tunjukkan ∀x ∈ berlaku £ 9 (| x | + 2) .
x2 + 9
1 1
(1) (x − 3)2 ≤ 4(x − 1)2 (2) Karena x2 + 9 ≥ 9, maka £ 9.
x +9
2

x2 − 6x + 9 ≤ 4x2 − 8x + 4 Dengan menggunakan ketaksamaan


3x2 − 2x − 5 ≥ 0 segitiga, diperoleh | x − 2 | ≤ | x | + 2.
(x + 1) (3x − 5) ≥ 0 Akibatnya,
x-2 1 1
HJ = (−∞,−1] ∪ [123 ,•) . = | x + 2| £ 9 (| x | + 2) .
x2 + 9 x2 + 9

Sebuah cakram yang kelilingnya 10 dm harus dihasilkan oleh suatu mesin


bubut. Jika yang diukur adalah diameter cakram, tentukan besarnya toleran-
si δ untuk diameter agar galat kelilingnya paling banyak 0,02 dm.
cakram Jika diameter cakram ≡ x dm, maka kelilingnya ≡ π x dm.
10
Untuk keliling = 10 dm, maka diameternya p dm. Akan
diameter
ditentukan suatu δ > 0 agar x - < d fi |p x - 10| < 0,02 .
10
p
10 1
Karena x - p < d ¤ p |p x -10| < d ¤ |p x -10| < pd , ma-
Keliling cakram
0,02
adalah 10 dm. ka ambillah πδ ≤ 0,02, sehingga diperoleh δ ≤ p dm.
SBRdanF
007

Sistem Koordinat Kartesis dan Garis Lurus

y Sistem Koordinat Kartesis (xoy)


Bidang datar: 2 = ¥ = {( x, y )| x, y Œ } .
K-1
K-2 b Kuadran Sistem koordinat xoy membagi
P(a,b) bidang datar atas 4 wilayah yang dinamakan
0 a x kuadran, K-1 sampai dengan K-4.
K-3 K-4 K-1 = {(x,y) | x > 0 dan y > 0}
K-2 = {(x,y) | x < 0 dan y > 0}
K-3 = {(x,y) | x < 0 dan y < 0}
K-4 = {(x,y) | x > 0 dan y < 0}

Jarak dua titik Jarak dari titik P ( x1 , y1 ) ke titik Q( x2 , y2 ) adalah


PQ = ( x1 - x2 ) 2 + ( y1 - y2 ) 2 .
Garis lurus Persamaan garis lurus (garis) di bidang xoy adalah
ax + by + c = 0, a dan b tak semua nol.
h Persamaan garis g yang tak sejajar sumbu y adalah y = mx + n, m dina-
makan gradien garis g. Garis ini memotong sumbu y di titik (0,n).
h Persamaan garis g melalui titik P ( x1 , y1 ) dan gradiennya m adalah
y - y1 = m (x - x1) .
h Persamaan garis g melalui titik A(a,0) dan B(0,b), a, b ≠ 0 adalah
x y
a
+ b = 1.
Kondisi dua garis saling tegak lurus
Garis g: y = mx + n dan h: y = px + q saling tegak lurus (g ⊥ h) ¤ mp = −1.
Jarak titik-garis Jarak titik R( x0 , y0 ) ke garis g: ax + by + c = 0 adalah
| ax0 + by0 + c |
d = d ( R, g ) = .
2 2 a +b
SBRdanF
008

Fungsi Real dan Grafiknya

y x ∈ Df masukan x ∈ Df
y = f (x)
A = Df Rf
f Rf
y mesin
x f (x) fungsi

0 a Df = A = [a,b] b x
y ∈ Rf
Fungsi sebagai Pemetaan Diagram Kartesis Fungsi keluaran

Fungsi real f : A ⊆ → adalah suatu aturan yang mengaitkan setiap


unsur di A dengan tepat satu unsur di B. Himpunan A dinamakan daerah
asal fungsi f dan ditulis Df . Unsur y ∈ yang terkait dengan x ∈ A ⊆
dinamakan peta dari x dan ditulis f (x). Unsur x ∈ A dinamakan peubah
bebas dan y yang bergantung dari x dinamakan peubah tak bebas. Him-
punan semua f (x), x ∈ A dinamakan daerah nilai fungsi f dan ditulis Rf .
Aturan Fungsi Lambang y = f (x) yang menyatakan y terkait dengan x
dinamakan aturan fungsi. Dalam kasus aturan fungsi y = f (x) diberikan
lebih dulu, daerah asal (alamiah) fungsi f adalah Df = {x ∈ | f (x) ∈ }
dan daerah nilainya adalah Rf = { f (x) ∈ | x ∈ Df }.
Grafik Fungsi Grafik fungsi (kurva) y = f (x) adalah himpunan titik
{(x,y) ∈ 2 | y = f (x), x ∈ Df dan y ∈ Rf }.
Kesamaan Fungsi f dan g dikatakan sama, ditulis f ≡ g, jika Df = Dg = D
dan f (x) = g(x) ∀x ∈ D.
Operasi Aljabar pada Fungsi Untuk fungsi f dan g dengan Df = Dg
= D didefinisikan operasi aljabar berikut.
h Penjumlahan: ditulis f + g, aturannya ( f + g)(x) = f (x) + g(x) ∀x ∈ D.
h Pengurangan: ditulis f − g, aturannya ( f − g)(x) = f (x) − g(x) ∀x ∈ D.
h Perkalian: ditulis fg, aturannya ( fg)(x) = f (x)g(x) ∀x ∈ D.
f f f ( x)
h Pembagian: ditulis
g
, aturannya g ( x) = g ( x ) ∀x ∈ D dan g(x) ≠ 0.
SBRdanF
009

Fungsi Aljabar Fungsi ini diperoleh dengan sejumlah berhingga ope-


rasi aljabar atas fungsi konstan y = k dan fungsi kesatuan (identitas) y = x.
Contoh fungsi aljabar:
h Sukubanyak: P( x) = Pn ( x) = a0 + a1 x + a2 x + + an x n .
2

P( x)
h Fungsi Rasional: f ( x) = , P dan Q sukubanyak.
Q( x)
h Fungsi Irasional: f ( x) = n g ( x) , g fungsi rasional.
Fungsi Transenden Fungsi transenden adalah fungsi real yang bu-
kan fungsi aljabar. Contoh fungsi transenden:
h Fungsi Trigonometri: y = sin x, y = cos x, y = tan x, ⋅ ⋅ ⋅
h Fungsi Logaritma: y = log x , a > 0 dan a ≠ 1, y = ln x.
a

( )
n
h Fungsi Eksponen: y = a , a > 0 dan a ≠ 1, y = e , e = lim 1 + 1n .
x x
nƕ
h Fungsi transenden yang lain adalah invers fungsi trigonometri, fungsi
hiperbolik, dan invers fungsi hiperbolik.
Fungsi Implisit Bentuk F(x,y) = 0 secara implisit memuat informasi
y = f (x) atau x = g(y). Keduanya dinamakan fungsi implisit. Sebagai ilus-
trasi, persamaan x2 + y2 = 4 memuat y = 4 - x 2 dan x = 4 - y 2 seba-
gai fungsi implisitnya. Tak semua bentuk implisit dapat dibuat eksplisit.
Fungsi Terbatas Fungsi yang nilainya terletak di antara dua bilangan.
Fungsi y = f (x) terbatas jika ∃ m, M ∈ ∋ m ≤ f (x) ≤ M ∀x ∈ Df . Sebagai
ilustrasi, fungsi y = sin x terbatas karena −1 ≤ sin x ≤ 1 ∀x ∈ Df = .
Fungsi Periodik Fungsi yang grafiknya selalu berulang setelah selang
tertentu. Fungsi y = f (x) periodik jika ∃ p ≠ 0 ∋ f (x + p) = f (x) ∀ x ∈ Df .
Bilangan p > 0 terkecil yang menenuhi f (x + p) = f (x) dinamakan periode
fungsi f. Sebagai ilustrasi, y = f (x) = sin x adalah fungsi periodik dengan
periode 2π karena ∃ p ≠ 0, p = 2nπ, n bilangan bulat, sehingga
f (x + p) = f (x + 2nπ) = sin (x + 2nπ) = sin x = f (x) ∀x ∈ Df = ,
dan p = 2π adalah bilangan positif terkecil yang memenuhi f (x + p) = f (x).
Hasil ini dapat diperumum, y = f (x) = sin kx adalah fungsi periodik dengan
periode 2kp .
SBRdanF
010

Contoh Daerah Asal, Daerah Nilai, dan Grafik Fungsi

Tentukan daerah asal dan daerah nilai fungsi (1) f (x) = 4x − x2 dan
(2) g(x) = 4 x - x 2 kemudian gambarkan kurvanya.
(1) Pada aturan fungsinya x dapat diganti oleh sebarang bilangan real. Jadi
daerah asal fungsi f adalah Df = . Untuk menentukan daerah nilainya,
tulislah
f (x) = 4 − (x − 2)2, x ∈ Df = .
Karena (x − 2)2 ≥ 0, maka −(x − 2)2 ≤ 0, sehingga f (x) = 4 − (x − 2)2 ≤ 4.
Jadi daerah nilai fungsi f adalah Rf = (−∞,4].
(2) Dari sifat akar kuadrat, agar g(x) ∈ , syaratnya adalah 4x − x2 ≥ 0. Se-
lesaikan pertaksamaan ini, diperoleh x(x − 4) ≤ 0, yang dipenuhi oleh
0 ≤ x ≤ 4. Jadi daerah asal fungsi g adalah Dg = [0,4]. Daerah nilai fungsi
g dapat ditentukan dengan beberapa cara.
b. Tulislah y = 4x - x 2 , maka y = 4x − x , y ≥ 0 mem-
2 2
a. 0≤x≤4
−2 ≤ x − 2 ≤ 2 bentuk persamaan kuadrat x − 4x + y = 0, y ≥ 0. Sya-
2 2

0 ≤ (x − 2) ≤ 4 rat D ≥ 0 memberikan 16 − 4y ≥ 0, sehingga −2 ≤ y ≤ 2.


2 2

−4 ≤ −(x − 2) ≤ 0 Karena y ≥ 0, maka 0 ≤ y ≤ 2. Jadi Rg = [0,2].


2

0 ≤ 4 − (x − 2) ≤ 4
2
c. Tulislah y = 4x - x 2 , maka y = 4x − x , y ≥ 0 dapat
2 2
0 ≤ 4x − x ≤ 4
2
ditulis (x − 2) + y = 4, y ≥ 0. Karena bentuk ini adalah
2 2

0 £ g (x) = 4 x - x 2 £ 2 lingkaran berpusat di (2,0) dan berjari-jari 2 yang ter-


Jadi Rg = [0,2]. letak di atas sumbu x, maka Rg = [0,2].

y y
f (x) = 4x − x2
4
g (x) = 4 x - x 2
2
2
1
−1 0 1 2 3 4 5 x
−2 0 1 2 3 4 x

−4 Kurva g

Kurva f
SBRdanF
011

Fungsi dengan Banyak Aturan Fungsi ini mempunyai lebih dari


satu aturan pada daerah asalnya. Contoh fungsi dengan banyak aturan:
Ï x, jika x ≥ 0 Ï x 2 - 2 x, jika x ≥ 1
f (x) = | x | = Ì dan g (x) = Ì
Ó - x , jika x < 0 ÔÓ 3 x - 2, jika x < 1
Sifat Simetri Kurva C: y = f (x)
h Kurva C: y = f (x) simetri terhadap sumbu y jika semua titik (x,y) dan
(−x,y) terletak pada C. Syaratnya (x,y) ∈ C ¤ (−x,y) ∈ C ∀x ∈ Df . Se-
bagai ilustrasi, kurva C: y = x2 simetri terhadap sumbu y karena
(x,y) ∈ C ¤ y = x2 ¤ y = (−x)2 ¤ (−x,y) ∈ C ∀ x ∈ Df = .
h Kurva C: y = f (x) simetri terhadap titik asal O(0,0) jika semua titik (x,y)
dan (−x,−y) terletak pada C. Syaratnya (x,y) ∈ C ¤ (−x,−y) ∈ C ∀ x ∈Df.
Sebagai ilustrasi, kurva C: y = x3 simetri terhadap titik asal O karena
(x,y) ∈ C ¤ y = x3 ¤ −y = (−x)3 ¤ (−x,−y) ∈ C ∀ x ∈ Df = .
Latihan Tuliskan definisi sifat simetri kurva K: F(x,y) = 0 kemudian
berikan beberapa contohnya.
Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil
h Fungsi y = f (x) dinamakan fungsi genap jika f (−x) = f (x) ∀x ∈ Df .
Grafik fungsi genap simetri terhadap sumbu y.
h Fungsi y = f (x) dinamakan fungsi ganjil jika f (−x) = −f (x) ∀x ∈ Df .
Grafik fungsi ganjil simetri terhadap titik asal O(0,0).
h Sebagai ilustrasi, y = f (x) = x adalah fungsi genap dan y = f (x) = x ada-
2 3

lah fungsi ganjil (jelaskan mengapa!). Fungsi y = f (x) = 0 adalah fungsi


genap dan ganjil. Fungsi y = f (x) = x3 + x2 bukan fungsi genap dan juga
bukan fungsi ganjil.
Pergeseran Kurva Kurva y = f (x − a) + b, a > 0, b > 0 diperoleh dari
kurva y = f (x) dengan cara menggeserkan sejauh a satuan ke kanan dan b
satuan ke atas. Untuk kasus a < 0 dan b < 0, kurva y = f (x) digeserkan ke
arah sebaliknya. Sebagai ilustrasi, dari y = f (x) = x2 − 2x − 3 = (x − 1)2 − 4
diperoleh bahwa kurva y = f (x) diperoleh dari kurva y = x2 dengan cara
menggeserkannya sejauh 1 satuan ke kanan dan 4 satuan ke bawah. Un-
tuk latihan, gambarkan kurvanya dengan cara pergeseran.
SBRdanF
012

Bilangan Bulat Terbesar Jika x ∈ , maka ada tak hingga bilangan


bulat n yang memenuhi n ≤ x. Dari jajaran ini, yang terbesar dinamakan
bilangan bulat terbesar dan ditulis x . Dalam konteks ini,
x = n ¤ n £ x < n + 1, n Œ .
y
Perhatikan kurva f (x) = x pada gambar.
f (x) = x
3 Aturan fungsinya adalah
2 Ï
1 Ô -2, jika -2 £ x < -1
−3 −2 −1 Ô -1, jika -1 £ x < 0
0 1 2 3 4
−1
x Ô
f (x) = x = Ì 0, jika 0£ x<1 .
−2 Ô 1, jika 1£ x< 2
−3 Ô 2, jika 2£x<3
Fungsi Tangga
ÔÓ

y Fungsi Trigonometri Untuk θ = ∠(OP,sb-x pos),


P(x,y) 1
y
P(x,y) memenuhi x2 + y2 = 1, fungsi trigonometri
θ dari sudut θ didefinisikan sebagai
y
−1 x 0 1 x sin θ = y, cos θ = x, tan θ = x ,
x + y2 = 1
2
x
−1 cot θ = y , sec θ = 1x , csc θ = 1y .

Sifat Fungsi Trigonometri


h sin x + cos x = 1, sec x = 1 + tan x, csc x = 1 + cot x.
2 2 2 2 2 2

h sin (−x) = −sin x, cos (−x) = cos x, tan (−x) = −tan x.


h sin (x + y) = sin x cos y + cos x sin y, sin x + sin y = 2 sin 12 (x + y) cos 12 (x − y).
h sin (x − y) = sin x cos y − cos x sin y, sin x − sin y = 2 cos 12 (x + y) sin 12 (x − y).
h cos (x + y) = cos x cos y − sin x sin y, cos x + cos y = 2 cos 12 (x + y) cos 12 (x − y).
h cos (x − y) = cos x cos y + sin x sin y, cos x + cos y = −2 sin 12 (x + y) sin 12 (x − y).
h sin 2x = 2 sin x cos x, cos 2x = cos x − sin x = 1 − 2 sin x = 2 cos x − 1,
2 2 2 2

sin2 x = 12 − 12 cos 2x, cos2 x = 12 + 12 cos 2x.


tan x + tan y 2 tan x 2 tan x 1 - tan 2 x
h tan (x + y) = 1 - tan x tan y , tan 2x = , sin 2x = , cos 2x =
1 - tan 2 x 1 + tan 2 x 1 + tan 2 x
SBRdanF
013

Fungsi Komposisi, Daerah Asal dan Daerah Nilainya


x ∈ Df
f g

Df Rf
Mesin f
Dg f R f « Dg Rg f
f g

x f (x) g(f (x)) f (x) ∈ Rf ∩ Dg

g f f (x) ∉ Dg Mesin g
Dg Rg

Diagram Panah Fungsi Komposisi g(f (x)) ∈ Rg

Fungsi Komposisi Untuk fungsi f : Df → Rf dan g : Dg → Rg yang me-


menuhi Rf ∩ Dg ≠ ∅ (tak kosong), fungsi komposisi dari f dan g, ditulis
g f (f dilanjutkan g) adalah fungsi yang aturannya ( g f ) (x) = g ( f (x)).
Daerah asal dan daerah nilai fungsi g f adalah
Dg f = {x ΠD f | f ( x) ΠDg } dan Rg f = { y ΠRg | y = g ( s ), s ΠR f }
Fungsi komposisi f g didefinisikan serupa, dengan f dan g saling ber-
tukar peran. Kondisi fungsi komposisi g f dapat disederhanakan dengan
Rf ⊆ Dg. Daerah asal fungsi komposisi Dg f dapat ditentukan dari aturan
( g f )(x) = g ( f (x)) tetapi harus diiriskan dengan Df.
Sifat Fungsi Komposisi
h Jika h: A → B, g: B → C, dan f : C → D, maka f ( g h) = ( f g ) h .
h Jika iA: A → A, iA(x) = x dan f : A → B, maka f iA = f .
h Jika iB: B → B, iB(x) = x dan f : A → B, maka iB f = f .
h f
A B A B
g h f iA = f
g f f
f ( g h) = ( f g ) h f g iA iB
iB f = f
f f
D C A B
SBRdanF
014

Contoh Fungsi Komposisi

Jika f (x) = 6x − x2 dan g(x) = x , tentukan fungsi komposisi g f dan f g ,


daerah asal dan daerah nilai fungsi komposisinya, serta kurvanya.

Daerah asal fungsi f dan g adalah


Df = dan Dg = [0,∞).
Karena f (x) = 9 − (x − 3)2 ∀ x ∈ Df = dengan (x − 3)2 ≥ 0, maka f (x) ≤ 9,
sehingga daerah nilai fungsi f adalah Rf = (−∞,9]. Karena g(x) = x ≥ 0
∀ x ∈ Dg = [0,∞), maka Rg = [0,∞). Jadi kita mempunyai
Rf = (−∞, 9] dan Rg = [0,∞).
Karena Rf ∩ Dg = (−∞, 9] ∩ [0,∞) = [0,9] ≠ ∅, maka fungsi g f terdefi-
nisi dengan aturan ( g f )(x) = g ( f (x)) = g (6 x - x 2 ) = 6 x - x 2 . Daerah
asal dan daerah nilai fungsi g f adalah
Dg f = { x ŒD f | f ( x) ŒDg} = {x Œ | 6 x - x 2 ≥ 0} = [0,6]
Rg f = { y Œ Rg | y = g ( s ), s Œ R f } = { y ≥ 0 | y = s , s £ 9} = [0,3] .
Karena Rg ∩ Df = [0,∞) ∩ = [0,∞) ≠ ∅, maka fungsi g f terdefinisi de-
ngan aturan ( f g)(x) = f ( g(x)) = f ( x) = 6 x - ( x)2 = 6 x - x . Daerah
asal dan daerah nilai fungsi f g adalah
Df g = { x ŒDg | g (x) ŒD f } = {x ≥ 0 | x Œ } = [0, •)
Rf g = { y ŒR f | y = f (s), s ŒRg } = { y £ 9 | y = 6 s - s 2, s ≥ 0} = ( -•,9] .
y y

9 f (x) = 6 x - x 2 9
( f g )( x) = 6 x - x
6 6
g (x) = x ( g f )( x) = 6 x - x 2
3 3

0 3 6 x 0 6 12 18 24 30 36 x
SOAL LATIHAN MA 1201 – KALKULUS 1A 15
Pokok Bahasan: Sistem Bilangan Real dan Fungsi
Soal uji konsep dengan benar – salah, berikan argumentasi atas jawaban Anda.

No. Pernyataan Jawab


1. Jika suatu bilangan real dikuadratkan, maka hasilnya lebih besar dari bilangannya. B−S
Terdapat tak hingga banyaknya pasangan bilangan real yang jumlahnya selalu lebih
2. B−S
besar daripada hasilkalinya.
3. Relasi a 6 / 2 = a 3 dipenuhi oleh setiap bilangan real a. B−S

4. Jika ketaksamaan x ≤ y, y ≤ z, dan z ≤ x semuanya berlaku, maka x = y = z. B−S

5. Jika | r | < 1, maka 1 +1| r | £ 1 -1 r £ 1 -1| r | . B−S

6. Jika a adalah suatu bilangan real, maka jari-jari lingkaran x2 + y2 + 2ax = 0 adalah a. B−S

7. Jika garis g melalui (a,b) dan gradiennya 34 , maka titik (a + 4,b + 3) terletak pada g. B−S

8. Kurva y = sin x diperoleh dari kurva y = cos x dengan menggesernya 12p ke kiri. B−S

9. Jika g (x) = x dan f (x) = 2 - x 2, maka daerah asal fungsi komposisi f c g adalah . B−S
10. Jika dua fungsi linear dikomposisikan, maka hasilnya juga adalah fungsi linear. B−S

Soal Pertaksamaan dan Nilai Mutlak

1 1
11.Tentukan himpunan solusi pertaksamaan (a) x ≥ 1 dan ingkarannya (b) x < 1.
12.Tentukan himpunan solusi pertaksamaan −2 ≤ x2 − x ≤ 6.
6
13.Tentukan himpunan solusi pertaksamaan 1 £ x - x < 5.
14.Tentukan himpunan solusi pertaksamaan nilai mutlak 2 ≤ | x2 − x | ≤ 6.
15.Tentukan himpunan solusi pertaksamaan nilai mutlak | 2x − 3 | ≤ | x + 2 |.
16.Tentukan himpunan solusi pertaksamaan nilai mutlak x | x | ≤ | x − 2 |.
x2 - 4 x - 1
17.Jika | x | ≤ 3, buktikan ketaksamaan £ 20.
x2 - 2 x + 2
18.Jika a > 0 dan b > 0, buktikan ketaksamaan a £ b ¤ 1a ≥ b1 .
19.Jika 0 < a ≤ b, buktikan ketaksamaan a £ a2+abb £ ab £ 12 (a + b) £ b.

20.Jika ε > 0 diberikan, tentukan suatu δ = δ (ε) > 0 sehingga | x + 5 | < δ ⇒ | 5x + 25 | < ε.
21.Jika 0 < | x − 2 | < 0,1, buktikan | x2 − 4 | < 0,41.
22.Buktikan "e > 0 $d > 0 '0 < | x - 2| < d fi | x 2 - 4| < e .
23.Sebuah cakram lingkaran yang kelilingnya 10 dm dihasilkan oleh mesin bubut. Bila yang diukur
diameternya, tentukan toleransi δ untuk diameter agar galat kelilingnya paling banyak 0,02 dm.
24.Kaitan suhu dalam derajat Fahrenheit dan Celcius adalah C = 95 (F - 32). Jika suatu larutan harus
dijaga pada suhu 50°C dengan toleransi 3%, tentukan toleransinya dalam derajat Fahrenheit.
Soal Fungsi dan Komposisi Fungsi 16
A
10 25.Daerah D pada gambar di samping terdiri dari segitiga samakaki
ABC digabung dengan setengah lingkaran berdiameter AC di ba-
θ
gian kanannya. Jika AB = BC = 10 dan ∠ ABC = θ, hitunglah luas
B

10 daerah D dinyatakan sebagai fungsi dari θ.


C
A B
26.Daerah D pada gambar di samping terdiri dari segi panjang ABCD
digabung dengan setengah lingkaran berdiameter AD di bagian ki-
x D x ri dan kanannya. Jika keliling (panjang batas) daerah D adalah 1
km dan diameter lingkarannya adalah x km, nyatakan luas D seba-
D C gai fungsi dari x beserta daerah asal dan daerah nilainya.
27.Jika A(2,3), B(6,3), C(6,−1), dan D(2,−1), tunjukkan ABCD berbentuk persegi kemudian, tentu-
kan persamaan lingkaran dalam dan lingkaran luar dari ABCD.
28.Tentukan daerah asal dan daerah nilai fungsi (a) f (x) = 4 x - x 2 (b) g (x) = 4 x + x 2 .
29.Tentukan daerah asal dan daerah nilai fungsi (a) f (x) = x + 1x (b) g (x) = x - 1x .
1 - x2
30.Tentukan daerah asal dan daerah nilai fungsi (a) f (x) = 2 x 2 (b) g (x) = 2.
1+ x 1+ x

31.Tentukan daerah nilai fungsi (a) f (x) = x 2 - 2 x - 5, 0 £ x £ 3 (b) f (x) = x 2 - 4 x + 5, 0 £ x £ 5.


32.Jika f (x +3) = x3 - 3x, tentukanlah aturan fungsi y = f (x) dan y = f (x + 1).
33.Jika f (x) = 2x − x2 dan g (x) = x + 3, tentukan aturan fungsi f c g dan g c f beserta daerah asal dan
daerah nilainya.
34.Untuk permintaan pasar sebesar x ribu laptop ditetapkan harganya Rp p juta per buah, yang me-
menuhi rumus hampiran p (x) = x 2 - 4 x + 25, 0 £ x £ 6. Andaikan sejak tahun 2009 permintaan
bulan ke-t adalah x = x(t) ribu laptop dengan rumus hampiran x(t) = 1 + t , 0 ≤ t ≤ 24. (a) Nyata-
kan p sebagai fungsi dari waktu t; (b) Tentukan harga sebuah laptop pada bulan ke-9 (c) Tentu-
kan permintaan pasar pada saat harga laptop Rp 5,2 juta; (d) Tentukan saat di mana harga laptop
melampaui Rp 5,5 juta. (e) Tentukan saat di mana laptop ini mencapai harga termurah.

Kunci Jawaban

1. S 2. B 3. S 4. B 5. B 6. S 7. B 8. S 9. S 10. B 11.(a) [0,1] (b) (−∞,0) ∪ (1,∞) 12. [−2,3]


x - 4x -1 2
13. [−2,−1) ∪ [3,6) 14. [−2,−1] ∪ [2,3] 15. ÈÎ 13 ,5˘˚ 16. (−∞,1] 17. 2
1
= | x 2 - 4 x - 1| ◊ 2 ,
x - 2x + 2 x - 2x + 2
carilah batasnya dengan sifat kuadrat sejati 18. Gunakan ab > 0 dan b − a ≥ 0 19. gunakan (a − b) ≥ 0
2

20. ambillah δ ≤ e5
0,02
21. gunakan sifat nilai mutlak 22. pola penyelesaian seperti soal 21 23. 0 < δ ≤ p
24. toleransi dalam F adalah 2,7 derajat 25. 50(sinθ − π cosθ ) + 50π ( )
26. L(x) = 12 x - 14 p x 2 ; D f = 0, p1 dan

(
R f = 0, 41p )27. lingkaran dalam: x + y − 16 x − 2y + 13 = 0; lingkaran luar: x + y − 16 x − 2y + 9 = 0
2 2 2 2

28. (a) Df = [0,4], Rf = [0,2]; (b) Dg = (−∞,−4] ∪ [0,∞), Rg = [0,∞) 29. (a) Df = − {0}, Rf = (−∞,−2] ∪ [2,∞)
(b) Dg = − {0}, Rg = 30. (a) Df = , Rf = [−1,1]; (b) Dg = , Rg = (−1,1] 31. Rf = [−6,−2], Rg = [1, 10]
32. f (x) = x − 9x + 24x − 18 dan f (x + 1) = x − 6x + 9x − 2 33. f c g (x) = x − 3, Dfοg = [−3,∞), Rfοg = [−6,∞)
3 2 3 2

g c f (x) = - x 2 + 2 x + 3 , Dgοf = [−1,3], Rgοf = [0,2] 34. (a) p (t) = t - 2 t + 22, 0 £ t £ 24 ; (b) p(9) = Rp 5 juta
(c) 4.460 barang; (d) antara bulan ke-16 sampai bulan ke-17; (e) akhir bulan ke-2 dengan pmin = Rp 4,58 juta.

Anda mungkin juga menyukai