Anda di halaman 1dari 11

EKSPLORASI UMUM ENDAPAN PERLIT

DI KECAMATAN LAMBU, KABUPATEN BIMA, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Wawan Setiyawan, Kusdarto, Zulfikar


Kelompok Penyelidikan Mineral, Pusat Sumber Daya Geologi

SARI
Lokasi kegiatan penyelidikan berada di wilayah Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima,
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kecamatan Lambu merupakan pemekaran dari Kecamatan
Sape berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2001, Tentang Pembentukan
Kecamatan Ambalawi, Langgudu, Lambu, Madapangga dan Tambora. Secara administratif
lokasi penyelidikan terletak di Desa Mangge, Kecamatan Lambu yang secara geografis
terletak diantara 118° 56' 3''-118° 59' 55'' BT dan 8° 40' 25''- 8° 43' 15'' LS dengan luas
3.612 ha
Daerah penyelidikan termasuk dalam Batuan Gunungapi Tua yang berumur Miosen
Bawah disusun oleh Satuan Batuan Lava Andesit, Satuan Batuan Tufa Riolit, Satuan Batuan
Tufa Tersilifikasi, Satuan Batuan Terobosan Dasit dan Aluvial,
Terdapat tiga blok sebaran endapan perlit di daerah penyelidikan, yaitu: Endapan
Perlit Blok Dorotoi, Endapan Perlit Blok Dungga dan Endapan Perlit Blok Doro dengan
sumberdaya terunjuk 387.000 m³ (1.006.200 ton).
Mineral bukan logam lainnya berupa felspar dengan sumberdaya terunjuk
9.139.000 m3 (23.761.400 ton).

PENDAHULUAN Evaluasi Bahan Galian Mineral Industri di


Latar Belakang Daerah Kabupaten Dompu dan Kabupaten
Perlit dikenal sebagai batuan yang Bima Provini Nusa Tenggara Barat oleh
akan mengembang bila dipanaskan Herry Rodiana Eddy, dkk., tahun 2001,
dengan perlahan-lahan maupun secara Direktorat Inventarisasi Sumber Daya
cepat. Sifat pemuaian ini disebabkan oleh Mineral.
adanya struktur molekul air dan gas yang Berdasarkan telaahan pada peta
dapat dimobilisasikan pada temperatur geologi lembar Komodo skala 1 : 250.000
760°C-950°C dan dapat mengembang secara regional stratigrafi daerah
hingga 20 kali dari volume asalnya. penyelidikan terdiri dari satuan gunung api
Perlit dapat digunakan untuk tua yang berumur Miosen Bawah dan Tufa
plester dan agregat beton ringan, bahan dasitan berumur Miosen Tengah, batuan
atap, isolator temperatur rendah (insulation terobosan dan satuan aluvium dan
low temperature), isolator temperatur Kabupaten Bima merupakan salah satu
tinggi, dempul tembok, agregat untuk daerah yang memungkinkan adanya
pertanian (pupuk), filler, dan bahan filter. keberadaan batuan perlit.
Kegiatan penyelidikan ini Melalui Daftar Isian Pelaksanaan
merupakan tindak lanjut atau tahapan dari Anggaran (DIPA), Tahun Anggaran 2015
penyelidikan terdahulu batuan perlit di Pusat Sumber Daya Geologi
Bukit Donggomasa Kecamatan Sape, merencanakan kegiatan eksplorasi umum
Kabupaten Bima, Provisi Nusa Tenggara endapan perlit di Kabupaten Bima, Provisi
Barat oleh Ben Sabarna dan Diding Nusa Tenggara Barat.
Sunardi, Direktorat Sumber Daya Mineral Kegiatan ekplorasi ini dimaksudkan
tahun 1991 serta Inventarisasi dan untuk menentukan sebaran dan sumber
daya serta kualitas endapan perlit dan Morfologi
mineral bukan logam lainnya yang Berdasarkan sudut lereng, bentuk
mempunyai prospek cukup baik untuk topografi dan pengamatan lapangan,
dapat dikembangkan dengan tujuan daerah penyelidikan dapat dibedakan atas
kegiatan tersebut antara lain, untuk tiga satuan morfologi, yakni satuan
mengumpulkan data, baik primer maupun morfologi perbukitan terjal, satuan
sekunder mengenai sebaran endapan morfologi perbukitan bergelombang, dan
perlit dan mineral bukan logam lainya yang satuan morfologi pedataran.
dapat dikembangkan di daerah Kabupaten
Bima, Provisi Nusa Tenggara Barat. Satuan Morfologi Perbukitan Terjal
Lokasi kegiatan penyelidikan Terdapat di bagian utara ditandai
berada di wilayah Kecamatan Lambu, dengan kenampakan perbukitan terjal
Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara dengan puncak bukit berketinggian
Barat. Kecamatan Lambu merupakan berkisar antara 350 sampai dengan 722 m
pemekaran dari Kecamatan Sape di atas permukaan laut (dpl), dengan
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 puncak tertinggi berupa Bukit
Tahun 2001, Tentang Pembentukan Donggomasa, Bukit-bukit tersebut
Kecamatan Ambalawi, Langgudu, Lambu, mempunyai kemiringan berkisar antara 40
Madapangga dan Tambora. Secara sampai dengan 60 derajat, lembah
administratif lokasi penyelidikan terletak di berbentuk V, Pola aliran sungai
Desa Mangge, Kecamatan Lambu yang memperlihatkan pola aliran dendritik.
secara geografis terletak diantara 118° 56' Ditempati oleh satuan batuan lava andesit,
3''-118° 59' 55'' BT dan 8° 40' 25''- 8° 43' berupa andesit berwarna hitam yang
15'' LS dengan luas 3.612 ha (Gambar 1). terkekarkan, vegetasi diisi oleh tanaman
Pencapaian daerah penyelidikan keras.
dapat dilakukan dari Jakarta dengan
menggunakan pesawat terbang ke kota Satuan Morfologi Perbukitan Berge-
Bima selama ± 5 jam. Untuk mencapai lombang
lokasi kerja dapat ditempuh dari Kota Bima Terdapat di bagian tengah,
- Kecamatan Sape - Desa Mangge dapat dicirikan oleh bukit-bukit dengan sudut
dilakukan dengan menggunakan landai sekitar kurang lebih 10 - 20 derajat,
kendaraan roda empat selama ± 3 jam atau relief yang tidak rapat, pola aliran dendritik,
jarak tempuh selama ± 90 Km dan disusun oleh satuan batuan tufa dasit dan
dilanjutkan dengan berjalan kaki selama 4- tufa tersilisifikasi. Umumnya merupakan
7 jam atau dengan jarak tempuh 5 - 8 Km. daerah gersang, sebagian besar
merupakan padang ilalang.
HASIL PENYELIDIKAN
Geologi Daerah Penyelidikan Morfologi Pedataran
Pelaksanaan eksplorasi endapan Satuan morfologi pedataran,
perlit di daerah Dorotoi dan sekitarnya, terdapat di bagian selatan, ditempati oleh
Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, endapan aluvium sungai dan pantai, yang
Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah umumnya diusahakan oleh penduduk
melakukan pengumpulan data dengan sebagai daerah persawahan, tanaman
membuat lintasan pengamatan batuan dan palawija dan tanaman keras lainnya serta
mineral bukan logam, sesuai kajian geologi pemukiman penduduk.
dan data sekunder yang ada.
Stratigrafi daerah penyelidikan. Endapan pantai
Setelah dilakukan pemetaan berupa pasir dan kerikil dari pecahan koral,
geologi dengan membuat beberapa yang banyak terdapat di sekitar pantai
lintasan geologi, daerah penyelidikan dekat kampung Nggira.
termasuk dalam Batuan Gunungapi Tua
yang berumur Miosen Bawah disusun oleh Struktur Geologi
beberapa satuan batuan dari tua ke muda Struktur geologi yang terdapat di
sebagai berikut: daerah penyelidikan terdiri dari sesar
Satuan Batuan Lava Andesit, normal dan kelurusan. Arah umum sesar
satuan ini tersusun oleh lava andesit, dan kelurusan adalah timurlaut-baratdaya
breksi andesit, setempat tufa. Lava andesit dan baratlaut-tenggara, gejala tersebut
berwarna abu-abu kehitaman, berbutir dapat terlihat pada Satuan Batuan Lava
sedang, porfiritik, terkekarkan. Andesit.
Satuan Batuan Tufa Riolit,
berwarna putih keabu-abuan, banyak Potensi Endapan Mineral
gelas, mengandung kuarsa berukuran 0,5 Setelah dilakukan pemetaan dan
s/d 1 cm, kemungkinan hasil ubahan dari evaluasi, baik hasil lapangan serta hasil
gelas, setempat breksian dengan fragmen kajian dari berbagai sumber pustaka,
batuapung dengan ukuran 2 s/d 30 cm, sesuai maksud dan tujuan penyelidikan,
setempat dijumpai tufa lapili dengan yaitu menentukan sebaran dan sumber
sisipan tufa. Di Sungai Konca dan Sungai daya serta kualitas endapan perlit yang
dijumpai tufa breksi dengan fragmen mempunyai prospek cukup baik untuk
andesit dengan sisipan lava andesit. Di dapat dikembangkan.
daerah Dorotoi, tufa riolit terubah menjadi Dari hasil pemetaan terdapat tiga
felspar berwarna putih, berbutir sedang. blok sebaran endapan perlit di daerah
Dilokasi Doro Lulupare riolit berwarna putih penyelidikan, yaitu: Endapan Perlit Blok
bintik hitam, porfiritik, banyak mineral Dorotoi, Endapan Perlit Blok Dungga dan
gelas, berbutir sedang Endapan Perlit Blok Doro Lulupare. Selain
Satuan Batuan Tufa Tersilifikasi, endapan perlit, mineral bukan logam
tufa berwarna kecoklatan, mengandung lainnya berupa felspar dan tufa
kuarsa berukuran 0,5 s/d 1 cm, berbatuapung.
kemungkinan hasil ubahan dari gelas,
sebagian tersilisifikasi Endapan Perlit Blok Dorotoi
Satuan Batuan Terobosan Dasit, Singkapan perlit pada blok ini
batuan ini berwarna abu-abu, bertekstur dijumpai pada 2 lokasi. Endapan perlit
porfiritik, berbutir sedang. Secara morfologi pertama dijumpai pada dasar sungai
menonjol dengan daerah sekitarnya. Dapat Dorotoi, perlit dijumpai berupa lensa pada
dikorelasikan dengan Batuan Teobosan lava andesit dengan ukuran 2 m3 sampai
berumur Miosen Tengah Akhir, menerobos 30 m3, dijumpai bersama batutanduk
Satuan Batuan Lava Andesit, Satuan (pitchstone) dan andesit terubah (gambar
Batuan Tufa Riolit dan Satuan Tufa 2). Perlit berwarna hijau kehitaman, kilap
Tersilisifikasi mutiara, bentuk dan warna menyerupai
Endapan Aluvium, berupa resin, kompak. Batutanduk berwarna abu-
endapan sungai dan pantai. Endapan abu kehijauan, keras, kompak, berbentuk
sungai berupa pasir, kerikil dan bongkah lensa. Andesit terubah berwarna putih
andesit dan dasit, merupakan hasil kecoklatan, berbutir sedang, membentuk
rombakan dari satuan batuan yang ada di lensa. Di sebelah barat, pada lereng dan
puncak bukit dijumpai sebaran bongkah resin, kompak. Pada lokasi ini juga dibuat
perlit, berwarna hijau kehitaman, kilap sumur uji sampai pada kedalaman 1 meter
mutiara, bentuk dan warna menyerupai tidak dijumpai breksi dengan fragmen
resin, kompak. Di sebelah timur dibuat perlit. luas sebaran batuan vulkanik sekitar
sumur uji, pada kedalaman 1,8 m 1 ha rata-rata ketebalan 20 meter, luas
ditemukan perlit (Gambar 3). Melihat sebaran 200.000 m3 diperkirakan 20%
bentuk endapan perlit di daerah mengandung perlit, luas sebaran untuk
penyelidikan, kemungkinan terbentuk perlit 50.000 m³ (130.000 ton)
akibat dari pengisian cairan sisa magma,
yang kaya akan larutan silika mengisi celah Felspar
rekahan pada lava andesit. Luas sebaran Felspar adalah nama kelompok
dari batuan vulkanik 2 Ha, rata-rata mineral yang terdiri atas potasium, sodium,
ketebalan 15 meter, dengan sebaran dan kalsium alumino silikat. Pada
300.000 m³ diperkirakan 25% mengan- umumnya kelompok mineral ini terbentuk
dung perlit, Sumberdaya Terunjuk untuk oleh proses pneumatolistis dan
perlit 75.000 m³.(195.000 ton) hidrothermal yang membentuk urat
Singkapan perlit pada blok ini pegmatit. Felspar ditemukan pada batuan
dijumpai pada puncak bukit Omporisanggu beku, batuan erupsi, dan metamorfosa,
dan, perlit umumnya dijumpai berupa baik yang bersifat asam maupun basa.
bongkah-bongkah tersebar diantara tanah Batuan granit mengandung 60% felspar
pelapukan (gambar 4). Perlit berwarna yang. berasosiasi dengan kuarsa, mika
hijau kehitaman, kilap mutiara, bentuk dan khlorit, beryl, dan rutil, sedangkan pada
warna menyerupai resin, kompak. Melihat batuan pegmatit berasosiasi dengan
sebarannya kemungkinan genesanya kuarsa, mika, dan topaz.
sama dengan endapan perlit di Dorotoi, Berdasarkan keterdapatannya,
perlit di daerah ini berupa bongkah- endapan felspar dapat dikelompokkan
bongkah. Luas sebaran batuan vulkanik menjadi empat jenis, yaitu:
seluas 7 ha, rata-rata ketebalan 15 meter, - Felspar primer, terdapat dalam batuan
luas sebaran 1.050.000 m3 diperkirakan granitis,
25% mengandung perlit, sumberdaya - Felspar diagenetik, terdapat dalam
terunjuk 262.500 m³.(682.500 ton) batuan sedimen piroklastik,
- Felspar sabastone, terdapat pada
Endapan Perlit Blok Doro Lulupare lapukan granit secara insitu (ditempat)
Singkapan perlit pada blok ini - Felspar aluvial, terdapat dalam batuan
dijumpai pada puncak bukit dan lerengnya, yang telah mengalami pelapukan dan
perlit umumnya dijumpai berupa fragmen transportasi
dalam batuan tufa breksi, dengan ukuran Felspar di daerah ini dijumpai di
fragmen 2 s/d 40 cm. Tufa breksi juga sekitar Dorotoi berwarna putih bintik
merupakan bongkah di atas batuan kehitaman, berbutir sedang. Melihat
terobosan dasit, kemungkinan lapisan litologi endapan felspar di daerah ini
breksi pembawa perlit, telah terangkat dan berupa felspar diagenetik, hasil
terlipatkan dan tererosi, yang tinggal, pengendapan batuan piroklastik berupa
berupa bongkah tufa breksi (Gambar 5). tufa riolit. Luas sebaran endapan felspar
Perlit berwarna hijau kehitaman, kilap 913.900 m2, tebal rata-rata 10 m, luas
mutiara, bentuk dan warna menyerupai sebaran endapan felspar di daerah ini
9.139.000 m3.
Prospek Pemanfaatan Dan Pengem-  Mendapatkan data dan informasi
bangan Bahan Galian mengenai potensi dan kegunaan yang
Untuk mengetahui prospek akan dapat digunakan sebagai dasar
pemanfaatan bahan galian maka dalam perencanaan wilayah, kegiatan
pengkajian atau penilaiannya didasarkan keproyekan dan sebagainya.
pada beberapa aspek antara lain: kualitas, Sebagaimana yang telah dibahas di
kuantitas, lokasi dan pemasaran, atas, daerah penyelidikan memiliki potensi
disamping aspek lainnya. Kajian mengenai sumberdaya batuan dan mineral bukan
prospek pengembangan bahan galian logam berupa: perlit, felspar dan tufa
tidak terlalu berbeda dengan dasar berbatuapung, yang saat ini masih
penilaian terhadap prospek menunggu hasil analisa laboratorium untuk
pemanfaatannya. Namun untuk prospek mengetahui kualitasnya.
pengembangan lebih diarahkan pada
kemungkinan pengusahaan dalam skala Penggunaan Perlit
yang relatif lebih besar di masa yang akan Perlit digunakan untuk plester,
datang, dikaitkan dengan pusat-pusat agregat beton ringan, atap, isolator
pertumbuhan dan peluang ekspor sejalan temperatur rendah (insulation low
dengan permintaan pasar dalam dan luar temperature), isolator temperatur tinggi,
negeri. Untuk mengetahui prospek dempul tembok, pembawa pupuk, bahan
pemanfaatan dan pengembangan bahan pengisi dan bahan-bahan penyaring.
galian mineral bukan logam di daerah Perlit muai dapat bersaing dengan
penyelidikan perlu dilakukan analisa bahan lain untuk digunakan sebagai bahan
potensi dan kegunaan bahan galian agregat konstruksi bangunan ringan,
tersebut. campuran plesteran atau campuran beton
Dalam menentukan analisa potensi karena berst jenis sangat ringan dan tahan
dan kegunaan mineral bukan logam dan panas. Untuk dipergunakan sebagai
batuan, informasi yang diperlukan sebagai campuran plester dan beton, perlit muai
salah satu masukan utama adalah harus mempunyai berat jenis antara 7,15 -
karakteristik dan identifikasi bahan galian 15 pon (Ib) per kaki kubik.
mineral bukan logam di daerah Persyaratan lain yang diperlukan
penyelidikan yang telah diuraikan pada sub perlit muai untuk campuran bahan
bab sebelumnya. bangunan (light weight concrete) adalah
Adapun aspek yang menjadi bahan besar butiran yang homogen. Sifat-sifat
pertimbangan dalam melakukan kegiatan lain yang diperlukan perlit muai sebagai
tersebut, adalah RTRW, teknis, potensi bahan bangunan adalah : tidak reaktif, pH
(kualitas dan kuantitas) serta sosio = 7, bebas dari bahan organik, dan tidak
ekonomi. Perhatian terhadap karakteristik mempengaruhi setting time dari ikatan-
sumberdaya mineral bukan logam adalah ikatan semen portland.
cukup penting, dikarenakan masing- Apabila perlit dipanaskan, air yang
masing bahan galian mempunyai terkandung sebanyak 2 - 6% akan berubah
karakteristik atau sifat yang khusus pula. menjadi uap, membentuk gelembung-
Lebih jauh mengenai tujuan analisa gelembung kecil yang tidak berhubungan
potensi dan kegunaan adalah antara lain : satu sama lainnya. Permukaan gelembung
 Melakukan identifikasi/penilaian tersebut apabila pecah akan menambah
apakah potensi yang ada akan luas permukaan dan sifat absorbsi perlit
memberikan manfaat ekonomi yang muai tersebut. Oleh karena permukaan
cukup bagi Kabupaten Bima yang tidak teratur dari partikel-partikel perlit
muai, maka bahan tersebut akan dan dengan daya tahan terhadap panas
menyerap suara sehingga baik sekali empat kali lebih baik.
sebagai bahan akustik.
Lebih dari 75% perlit muai Isolator Temperatur Tinggi
digunakan sebagai campuran bahan Pada pengecoran besi atau logam
bangunan konstruksi ringan dan sisanya di lainnya, perlit muai digunakan sebagai
bidang industri dan pertanian. Hal ini lapisan pada permukaan, maksudnya
disebabkan sifatnya yang sangat untuk mencegah panas yang hilang
menguntungkan, yaitu mempunyai selama pengecoran, sehingga tidak terjadi
kepadatan yang sangat kecil dan perlapisan. Pada pembuatan bahan tahan
konduktivitas yang sangat rendah. api, misalnya batu bata tahan api, perlit
muai digunakan sebagai campuran bahan
Beton Ringan baku.
Sebagai beton ringan harus
mempunyai kepadatan antara 7,5 - 15 per Isolasi Temperatur Rendah
kaki kubik dan besar butiran tertentu dalam Untuk keperluan penyimpanan
beton sangat ringan ini biasanya perlit cairan gas yang mempunyai titik didih
dicampur dengan air dan semen portland sangat rendah diperlukan isolator yang
atau bitumen. Hasilnya dapat sangat baik dan rendah konduktivitasnya.
dimanfaatkan sebagai langit-langit, pengisi Dalam hal ini perlit muai adalah bahan
lantai terutama pada bangunan bertingkat isolator yang sangat baik dan dapat
dan untuk sistem dinding pembatas di bersaing dengan bahan isolator lainnya
bangunan tinggi. karena harganya lebih murah, mudah
dibawa dan dipindahkan serta tidak
Isolasi Bangunan menyerap air (non higroskopis).
Sebagai isolasi bangunan (building
insulation), perlit muai biasanya dicampur Industri
dengan bahan lain yang tahan api (non- Di bidang industri perlit muai
flammable), misalnya senyawa silika, digunakan antara lain sebagai:
digunakan sebagai plaster tembok atau  Bahan penggosok (abrasive), yaitu
mansonry wall. Untuk keperluan ini sebagai campuran pada alat penggosok
dianjurkan perlit muai tersebut agar atau pembersih, misalnya sabun dan
mempunyai kepadatan antara 3,25 - 5,2 bahan pembersih lainnya, pada gurinda
kg/m3. (grinding wheel), perlit muai direkat
pada temperatur rendah. Perlit muai
Plesteran mempunyai keuntungan tahan urai
Penggunaan perlit yang terbesar (disintegrasi).
hingga saat ini adalah untuk plesteran.  Bahan Saringan, karena sifatnya yang
Plesteran dari perlit ini sering digunakan netral (non reaktif), perlit muai
untuk konstruksi struktur beton tahan api, digunakan sebagai bahan saringan,
dan mengurangi beban mati yang juga misalnya pada perusahaan minuman,
digunakan untuk atap langit-langit. Plester makanan, pabrik gula, pabrik sari buah-
ini berfungsi untuk menyerap panas dan buahan, dan farmasi kimia.
akan mengeluarkan uap air. Berat  Bahan Pembawa, yaitu digunakan
plesteran perlit ini 60% lebih ringan dari sebagai bahan pengandung atau
plesteran tradisional yang terbuat dari pasir pembawa untuk insektisida, pestisida
weedicida, pupuk dan lain-lain.
 Bahan Pengisi atau ekstender, perlit digunakan sebagai unsur pembesar
misalnya pada cat,email, plastik, kertas, dan untuk memperkecil kandungan lemak.
tekstil, gandarukem, damar, genting,
dan bahan pembersih. Selain Penggunaan Felspar
digunakan sebagai ekstender, juga Felspar digunakan di berbagai
untuk mengurangi kepadatan hasil industri, banyak diperlukan sebagai bahan
akhir. pelebur/perekat pada suhu tinggi dalam
pembuatan keramik halus seperti barang
Mineral untuk Makanan Ternak pecah belah, saniter, isolator dan juga
Mineral perlit dimanfaatkan dalam digunakan dalam industri gelas/kaca.
berbagai variasi untuk makanan ternak, Keramik adalah berbagai produk
sebagai unsur tambahan, untuk industri kimia yang dihasilkan dari
meningkatkan pertumbuhan ternak. pengolahan tambang seperti lempung,
Meningkatkan sifat fisik makanan ternak, felspar, pasirkuarsa dan kaolin melalui
mengurangi kadar air dan pencegah efek tahapan pembakaran dengan suhu tinggi
panas. Keberadaan mineral perlit dan (sekitar 1.300 °C). Adapun karakteristik
vermikulit akan bersaing dengan industri keramik: padat energi, padat karya
penggunaan sepiolit dan zeolit. dan bahan baku tambang yang tidak dapat
Penambahan perlit sebagai diluent pada diperbaharui.
makanan ternak penghasil susu lemak Produk keramik merupakan benda
dengan kadar yang rendah dan menjaga atau aksesoris yang berfungsi untuk
kandungan lemaknya. Ketika ditambahkan memperindah, melengkapi, dan membuat
ke dalam menu makanan ayam broiler hidup suatu tempat, ruangan, aula, dll
ternyata ada pengurangan pada kadar tampak nilai estetikanya. Jenis keramik
lemak. Untuk optimalnya dilakukan dengan dapat dilihat menurut kegunaan, motif,
takaran 1 - 3%. Perlit yang digunakan bahan pembuat dan lain-lain. Menurut
untuk makanan ternak ini umumnya kegunaan keramik dibedakan menjadi
berukuran butir sangat halus. Mineral ini beberapa bagian, diantaranya keramik vas
juga akan dapat mengganti keberadaan bunga, souvenir, guci, lampu set dan
pestisida dalam makanan ternak dengan masih banyak lagi.
mengadsorpsi dan sebagian dieksresikan, Disamping menurut kegunaannya,
sehingga mengurangi kadar polutan baik penggolongan keramik juga bisa dilihat
dalam tubuh ternak maupun pada hasil dari Jenis Badan Keramik, yang dibedakan
susunya. Takaran yang dipertimbangkan menjadi:
dari hasil riset tentang penggunaan perlit  Gerabah (Earthenware), dibuat dari
sebagai pemacu pertumbuhan, meniru semua jenis bahan tanah liat yang
seperti yang diterapkan seperti pada zeolit plastis dan mudah dibentuk dan dibakar
dan sepiolit. Perlit selain dapat mengontrol pada suhu maksimum 1000°C. Struktur
masuknya makanan pada susu ternak, dan tekstur jenis keramik ini sangat
juga dapat mengabsorpsi mikro-organisme rapuh, kasar dan masih berpori. Agar
dan komponen lainnya selama proses kedap air, gerabah kasar harus dilapisi
permentasi dalam usus binatang glasir, semen atau bahan pelapis
memamah biak tersebut. Sedangkan lainnya. Gerabah termasuk jenis
dalam akuakultur perlit dan vermikulit keramik berkualitas rendah
digunakan untuk menghilangkan dibandingkan dengan keramik batu
kandungan amoniak yang dihasilkan oleh (stoneware) atau porselin. Bata,
ikan setelah dipakan. Pada prinsipnya genteng, paso, pot, anglo, kendi,
gentong dan sebagainya termasuk jenis keramik, silikon, bioceramic, dan
keramik gerabah. Genteng telah banyak keramik magnit. Sifat khas dari material
dibuat berglasir dengan warna yang jenis keramik ini disesuaikan dengan
menarik sehingga menambah keperluan yang bersifat teknis seperti
kekuatannya. tahan benturan, tahan gesek, tahan
 Keramik Batu (Stoneware), dibuat dari panas, tahan karat, tahan suhu kejut
bahan lempung plastis yang dicampur seperti isolator, bahan pelapis dan
dengan bahan tahan api sehingga dapat komponen teknis lainnya
dibakar pada suhu tinggi (1200°-
1300°C). Keramik ini mempunyai KESIMPULAN DAN SARAN
struktur dan tekstur halus dan kokoh, Kesimpulan
kuat dan berat seperti batu. Keramik Setelah dilakukan pemetaan
Stoneware termasuk keramik kualitas geologi sebaran mineral bukan logam di
menengah. daerah penyelidikan dan evaluasi, baik
 Porselin (Porcelain), adalah jenis hasil lapangan serta hasil kajian dari
keramik bakaran suhu tinggi yang berbagai sumber pustaka, terdapat 3 blok
dibuat dari bahan lempung murni yang sebaran endapan perlit, yaitu : Blok
tahan api, seperti kaolin, alumina dan Dorotoi, Blok Dungga dan Blok Doro
silika. Oleh karena badan porselin jenis Lulupare dengan sumberdaya terunjuk
ini berwarna putih bahkan bisa tembus 387.000 m³ (1.006.200 ton).
cahaya, maka sering disebut keramik Endapan perlit Blok Dorotoi dan
putih. Pada umumnya, porselin dipijar Blok Dungga terbentuk dari cairan sisa
sampai suhu 1350°C atau 1400°C, magma kaya silika, yang mengisi rekahan
bahkan ada yang lebih tinggi lagi hingga dalam batuan andesit. Sedangkan perlit di
mencapai 1500°C. Porselin yang Doro Lulupare merupakan fragmen dalam
tampaknya tipis dan rapuh sebenarnya tufa breksi.
mempunyai kekuatan karena struktur Selain endapan perlit, dijumpai
dan teksturnya rapat serta keras seperti endapan felspar dijumpai di daerah
gelas. Oleh karena keramik ini dibakar Dorotoi dengan luas sebaran 9.139.000
pada suhu tinggi maka dalam bodi m3 (23.761.400 ton).
porselin terjadi penggelasan. Secara Tufa berbatuapung dalam satuan
teknis jenis keramik ini mempunyai tufa riolit kemungkinan dapat digunakan
kualitas tinggi dan bagus, disamping sebagai bahan baku pembuatan bata
mempunyai daya tarik tersendiri karena ringan, hasilnya masih menunggu uji
keindahan dan kelembutan khas percobaan laboratorium.
porselin. Juga bahannya sangat peka
dan cemerlang terhadap warna-warna Saran
glasir. Dari hasil kajian sampai saat ini,
 Keramik Baru (New Ceramic), adalah satuan batuan tufa riolit dapat diajukan
keramik yang secara teknis, diproses sebagai daerah prospek yang perlu
untuk keperluan teknologi tinggi seperti ditindak lanjuti oleh kegiatan berikutnya
peralatan mobil, listrik, konstruksi, yang lebih rinci lagi, terutama apabila dari
komputer, cerobong pesawat, kristal hasil analisa laboratorium dapat digunakan
optik, keramik metal, keramik multi sebagai bahan keramik dan bahan baku
lapis, keramik multi fungsi, komposit pembuatan bata ringan.
DAFTAR PUSTAKA
Nana Ratman dan Aswan Yasin, 1978, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Peta
Geologi Lembar Komodo, Nusa Tenggara, skala 1 : 250.000;
Nono Suratno, T. Sutisna dan Nazli Bahar, 1984, Direktorat Sumberdaya Mineral Bandung,
penyelidikan bahan tambang di daerah Kabupaten Bima dan Lombok Barat Provinsi
Nusa Tenggara Barat ;
Diding Sunardi dan Ben Sabarna, 1991, Direktorat Sumberdaya Mineral Bandung
melaksanakan eksplorasi Bahan Galian Perlit di daerah Bukit Donggomasa,
Kecamatan Sape, Kabupaten Bima,
Nur A. Latif, dkk.,1996, Direktorat Sumberdaya Mineral Bandung, Eksplorasi Mineral Industri
Daerah Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, skala 1 ; 100.000;
Yan S. Manurung, dkk.,1996, Direktorat Sumberdaya Mineral, penyelidikan eksplorasi mineral
logam dasar, logam mulia, logam besi dan paduan besi di Kabupaten Bima;
S. Suhala dan M. Arifin, 1997, Bahan Galian Industri, Pusat Eksplorasi dan Pengembangan
Teknologi Mineral, Bandung.
Tito Ridwan, dkk., 1999, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa
Tenggara Barat, Inventarisasi dan Eksplorasi bahan galian di Kabupaten Bima Provinsi
Nusa Tenggara Barat
Herry Rodiana Eddy, dkk, 2001, Inventarisasi dan Evalusai Bahan Galian Mineral Industri di
daerah Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat,
Masykur, 2006, Thesis Magister Geologi Pertambangan Universitas Gajah Mada, Ganesa
Perlit dan Rekayasa Pemanfaatannya sebagai Bahan Pembuatan

Gambar 1. Lokasi Eksplorasi Umum Endapan Perlit Di Kabupaten Bima,


Prvoinsi Nusa Tenggara Barat
Perlit
Ande

Gambar 2. Kenampakan Singkapan Lensa Perlit Kontak


Dengan Lava Andesit di Sungai Dorotoi
--20 Cm

Soil
--
--60,Cm ----------------1,6 Meter ------------

Andesit
terubah
----

Perlit
--

Gambar 3. Profil Batuan Pada Sumur Uji Endapan Perlit Blok Dungga

Gambar 4. Bongkahan Perlit di Bukit Omporisanggu


Gambar 5. Perlit Dijumpai Berupa Fragmen Dalam Batuan Tufa Breksi,
di Lereng Doro Lulupare

Gambar 6. Morfologi Perbukitan Keterdapatan Felspar di Daerah Dorotoi

Gambar 7. Peta Geologi dan Sebaran Mineral Bukan Logam di Daerah Dorotoi dan
Sekitarnya, Desa Mangge, Kecamatan Lambu, Provinsi Nusa Tenggara Barat

Anda mungkin juga menyukai