Anda di halaman 1dari 2

26

BAB III

PEMBAHASAN

Seorang lelaki berusia 53 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang

kanan sejak 2 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan juga saat pasien BAK. Pasien

mengaku jumlah urin nya berkurang dalam sehari (2-3 kali sehari). Untuk

mengurangi gejala yang dirasakan pasien mengonsumsi obat anti nyeri yang dibeli

sendiri di toko dekat rumahnya. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan T:

160/90 mmHg, N: 86 x/mnt, RR: 24 x/mnt, t: 37 oC, BB: 58 kg dan TB: 152 cm.

Diagnosis Tn. M adalah stenosis ureter dextra dan direncanakan untuk menjalani

operasi RPG, URS dan Pemasangan DJ stent

Dikarenakan tekanan darah pasien pada preoperasi 160/90 mmHg (HT

tak terkontrol) dan mempunyai riwayat DM yang terkontrol, maka pasien tersebut

termasuk dalam PS ASA III. Anestesi yang digunakan adalah Sub Arachnoid

Block (SAB) atau blok spinal. Kasus ini merupakan kasus operasi elektif,

sehingga sebelum dilakukan operasi pasien diberi advice untuk puasa 6-8 jam.

Premedikasi dilakukan 1 jam sebelum operasi dimulai. Obat

premedikasi yang diberikan yaitu Midazolam 5 mg di kamar operasi. Pelaksanaan

anestesi spinal pada kasus ini meliputi:

Induksi menggunakan Bupivacain 20mg disuntikkan ke dalam

ruang subarachnoid, sebelumnya disuntikkan lidocain 40mg sebagai anestesi

lokalnya . Oksigenasi pasien dengan nasal kanul 3lpm karena pasien sadar dan

tidak memerlukan intubasi, serta saturasi oksigen yang masih baik.


26

Selain itu juga dipasang infus kristaloid (RL) untuk menjaga

kebutuhan cairan selama operasi yang meliputi stress operasi per jam, mengganti

defisit puasa, kebutuhan cairan rumatan per jam dan perdarahan.

Selama jalannya operasi dilakukan monitoring terhadap vital sign

seperti tekanan darah, nadi, MAP, saturasi oksigen, jumlah cairan yang masuk dan

yang keluar. Setelah operasi selesai pasien ditempatkan di Recovery Room untuk

monitoring vital sign hingga pasien memenuhi kriteria pemindahan pasien ke

ruang rawat inap.

Anda mungkin juga menyukai