Anda di halaman 1dari 3

CHECK LIST SKILL ATONIA UTERI

No. ASPEK YANG DINILAI 0 1 2


I. Persiapan
1. Mengucapkan salam pada pasien
2. Memperkenalkan diri pada pasien
3. Memberikan penjelasan tentang tujuan dan prosedur
tindakan yang akan dilakukan pada pasien dan atau
keluarga.
4. Inform consent tujuan pemeriksaan
5. Cuci tangan
II. Persiapan alat dan bahan :
6. Memakai apron plastik, masker, kacamata pelindung
7. Memakai sarung tangan DTT/Steril
8. Memakai alas kaki/sepatu boot karet
9. Mempersiapkan
- Oxytocin 10 IU
- Misoprostol 800-1000 µg
- Kateter foley - Benang
- Kondom - Kassa
- Spuit 5 cc - Cairan NaCl 0,9%
III. Pelaksanaan
10. Memasang venous line (pemberian cairan 2000cc dalam 1
jam pertama) dan memberikan oksigen
11. Melakukan perangsangan kontraksi uterus dengan cara :
Lakukan massage uterus dan injeksi uteretonika
- Oksitosin 20 IU/500 cc dengan kecepatan 10mL/menit
- Jika oksitosin tidak efektif, berikan Metil ergometrin
0,2 mg intramuscular / intravena atau Misoprostol 800-
1000 µg per rektal
 jika dalam 5 menit setelah injeksi uteretonika uterus
tetap tidak berkontraksi lakukan langkah selanjutnya
Lakukan kompresi bimanual eksterna

- Meletakkan kepalan tangan kanan di atas symphisis pubis


- Meletakkan tangan kiri di atas fundus uteri
- Dekatkan kedua tangan

Lakukan kompresi bimanual interna


- Masukkan kepalan tangan kanan melalui vagina dan
ditempatkan didepan fornix anterior
- Letakkan tangan kiri di atas fundus uteri
- Tekan uterus diantara kedua tangan
 Tindakan ini dikatakan berhasil apabila dalam 2 menit
uterus berkontraksi
 Jika tindakan ini tidak berhasil dalam 5 menit lakukan
tindakan selanjutnya

Pemasangan Tampon Kondom Kateter


- Baringkan ibu dengan posisi litotomi
- Cuci tangan dan pakai handscoon steril
- Masukkan kateter foley ke dalam kondom
- Ikat kondom dengan kateter

- Masukkan kateter yang telah diberi kondom ke dalam


rongga uterus
- Masukkan 400 ml larutan NaCI 0,9% ke dalam kondom
kateter
- Lipat dan ikat ujung kondom dengan menggunakan
tali/benang
- Pertahankan posisi kondom dengan kasa gulung yang
dimapatkan didalam vagina
 Tampon kondom dikatakan berhasil bila dalam 30 menit
- 1 jam darah yang keluar tidak lebih dari 25-50 ml
 Bila dalam 24 jam kondisi pasien stabil, tampon kondom
bisa dilepas
 Jika tindakan tampon kondom kateter tidak berhasil,
maka lanjutkan ke tindakan selanjutnya
Persiapan Rujukan
- Lakukan tindakan operatif laparatomi dengan ilihan
bedah konservatif atau lakukan histerektomi.
Alternatifnya berupa :
a. Ligasi arteri uterina atau arteri ovarika
b. Operasi ransel B lynch
c. Histerektomi supravaginal
d. Histerektomi total abdominal
IV. Prosedur pasca tindakan
12. Melakukan perawatan pasca tindakan kepada ibu dan bayi.
13. Mendekontaminasi alat habis pakai.
14. Memasukkan sampah sesuai dengan tempatnya.
15. Membersihkan sarung tangan dan rendam pada larutan
klorin 0,5 %.
16. Mencuci tangan sesuai prosedur.
17. Memeritahukan kepada pasien dan keluarga hasil tindakan
dan perawatan lanjutan.
18. Mencatat kondisi pasien dan membuat laporan tindakan.

Sumber :

- Prawihardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan Ed.4 Hal522-526. Jakarta:PT Bina Pustaka
- Purwadianto, Agus. 2015.Kedaruratan Medik, Pedoman Penatalaksanaan Praktis Edisi
Revisi Hal 207-210. Jakarta:Binapura Aksara

Anda mungkin juga menyukai