Apabila
kepala tidak bisa masuk dan teraba menonjol diatas simfisis, maka tonjolan diukur dengan 2 jari
telunjuk dan jari tengah tangan kanan. Apabila lebar tonjolan lebih dari dua jari, maka hasil test osborn
adalah positif (+). Apabila lebar tonjolan kurang dari dua jari, maka hasil tes osborn adalah ragu-ragu
(±)/dubia.
Cara lain apabila kepala tidak bisa masuk dan teraba tonjolan di atas simfisis, maka jari tengah
diletakkan tepat di atas simfisis. Apabila telunjuk lebih rendah dari jari tengah, maka hasil test Osborn
adalah negatif (-). Apabila jari telunjuk dan jari tengah sejajar, maka hasil test Osborn adalah ragu-ragu
(±). Apabila jari telunjuk lebih tinggi dari jari tengah, maka hasil test osborn adalah positif (+).
Interpretasi osborn negatif (-) artinya bagian kepala janin sudah masuk panggul, berarti analisanya
adalah tidak DKP, interpretasi osborn positif (+) artinya bagian kepala janin belum masuk panggul,
berarti analisanya DKP, interpretasi ragu-ragu (±)/dubia, artinya apabila ada peluang DKP, maupun ada
peluang tidak DKP, perlu ditindaklanjuti dengan pemeriksaan panggul dalam untuk mengidentifikasi
adanya panggul sempit
Persangkaan panggul sempit – Seseorang harus ingat akan kemungkinan panggul sempit jika:
Dua jari lainnya di atas simfisus, permukaan jari berada pada permukaan anterior dari simfisis.
Tentukan derajat tumpang tindih ketika kepala janin ditekan ke bawah dan ke belakang.
- Kepala dapat ditekan ke dalam panggul, tidak terdapat tumpang tindih dari tulang parietal, berarti
CPD (-).
- Kepala dapat ditekan sedikit, terdapat sedikit tumpang tindih dari tulang parietal, sekitar 0,5 cm,
berarti CPD sedang. Pemeriksaan dilanjutkan dengan perasat Muller.
- Kepala tidak dapat dimasukkan ke dalam tulang panggul, tulang parietal menggantung di atas
simfisis dengan dibatasi jari, berarti CPD positif.