Wilayah Kota Kendari secara geografis terletak pada 30 54’ 30”-40 3’ 11”
Lintang Selatan dan 1220 23’-1220 39’ Bujur Timur. Berdasarkan Gambar 1,
Selatan).
1
2
1. Geomorfologi
Kendari yang terletak pada lengan tenggara Pulau Sulawesi. Morfologi lembar
menempati bagian tengah dan barat lembar, perbukitan tardapat pada bagian
ketinggian sekitar 75-750 meter di atas permukaan laut. Puncak yang terdapat
pada satuan perbukitan adalah Gunung Meluhu (517 meter) dan beberapa puncak
lainnya yang tidak memiliki nama. Sungai di daerah ini umumnya berpola aliran
aliran sungai besar dan muaranya, seperi Aalaa Kokapi, Aalaa Konaweha dan
2. Struktur Geologi
sesar, lipatan dan kekar. Sesar dan kelurusannya relatif berarah baratlaut-tenggara
searah dengan sesar lasolo. Berupa sesar geser mengiri yang diduga masih aktif
hingga sekarang. Sesar tersebut ada kaitannya dengan Sesar Sorong yang aktif
4
kembali pada Kala Oligosen (Simandjuntak, dkk., 1993). Sesar naik ditemukan di
sebelah selatan Sesar Lasolo yaitu beranjaknya batuan ofiolit ke atas batuan
malihan Mekongga, Formasi Meluhu dan Formasi Matano. Jenis sesar lain yang
Pada Kala Miosen Tengah, Lajur Hialu terdorong oleh benua kecil
Lajur Hialu di atas Lajur Tinondo, yang kemudian diikuti oleh sesar bongkah.
Jenis lipatan berupa lipatan antiklin. Kekar terdapat pada semua jenis batuan.
Pada batu gamping, kekar ini tampak teratur membentuk kelurusan. Kekar pada
batuan beku umumnya menunjukan arah tak beraturan. Pada Kala Miosen Akhir
sampai pliosen pengangkatan kembali berlangsung, dimana pada pantai timur dan
Gambar 2. Peta geologi Kota Kendari. (Sumber : Sitti Lasmi Manginsih, 2016)
6
Secara geologi, persebaran dan jenis batuan yang terdapat di Kota Kendari
a. Batu pasir, kuarsit, serpih hitam batu sabak, batu gamping dan batu lanau
Raya Murhum.
b. Endapan alluvial pasir, lempung dan lumpur tersebar dipesisir pantai Teluk
c. Batu gamping, koral dan batu pasir yang tersebar di pulau Bungkutoko,
Mandonga kearah barat laut yang dibatasi Jalan R. Soeprapto, Jalan Imam
d. Konglomerat dan batu pasir tersebar disepanjang kiri kanan jalan poros antara
kota Lama dengan Tugu Simpang Tiga Mandonga, bagian tengah Kecamatan
e. Filit, batu sabak, batu pasir, malik, kuarsa kalsiulit, napal, batu lumpur dan
f. Konglomerat, batu pasir, batu lanau dan batu lempung tersebar di Kecamatan
g. Batu gamping, batu pasir dan batu lempung tersebar dibagian barat
C. Gelombang Seismik
untuk merambat (Young and Freedman, 2003). Gelombang elastis yang menjalar
Gelombang seismik dibagi menjadi dua kelompok, yaitu gelombang badan dan
partikel pada media dan arah penjalarannya, gelombang ini dapat dibedakan
medium (padat, cair dan gas). Gerakan partikel medium yang dilewati gelombang
ini adalah searah dengan arah penjalaran gelombang (Gambar 3). Oleh karena
2
2 2 (1)
t 2
gelombang :
1 2
2 (2)
v t
2 2
0,5
2
Vp (3)
Dilatations
Gambar 3. Penjalaran gelombang P (Elnashai dan Sarno, 2008)
Gelombang ini hanya dapat menjalar melalui medium padat karena cairan dan gas
tidak punya daya elastisitas untuk kembali ke bentuk asal. Waktu penjalaran
Undisturbed medium
Double amplitude
Wavelength
2
2 (4)
t 2
1 2 2
(5)
v 2 t 2 x2
0,5
Vs
(6)
horisontal.
2. Gelombang Permukaan
kedalaman. Hal ini diakibatkan oleh adanya dispersi pada gelombang permukaan,
a. Gelombang Love
selalu lebih kecil dari gelombang P, dan umumnya lebih lambat dari gelombang S.
Undisturbed medium
1
rβ1=√ - p2
β11
μ1 β1
μ2 β2
Keterangan:
1 H : Ketebalan Lapisan
rβ2=√ - p2 SHJ : Gelombang datang
β12 SHR : Gelombang SH refleksi
SHT : Gelombang SH transmisi
b. Gelombang Rayleigh
vertikal, yang sejajar dengan arah gerak gelombang (Gambar.7). Oleh karena
gelombang Rayleigh terlihat pada permukaan tanah yang bergerak ke atas dan ke
gelombang Love.
Rayleigh yang lebih kuat dibandingkan sumber yang terletak di dalam bumi (Lay
dan Wallace,1995).
yang lebih panjang akan mencapai material yang lebih dalam dan sampai sebelum
periode pendek. Hal ini menjadikan gelombang Rayleigh sebagai alat yang sesuai
Undisturbed medium
(tidak berlapis) tidak mengalami dispersi. Dalam hal ini gelombang dengan
14
frekuensi yang lebih tinggi, sehingga gelombang akan mengalami dispersi dan
PR
X1
SVI SVR
β
jc =sin-1
α
X3
X1
SV P
X3
Gambar 8. Pembentukan gelombang Rayleigh (Lay dan Wallace, 1995)
adalah :
refleksi SV.
Rayleigh.