Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Penyebab Masalah


Berdasarkan perhitungan penulis didapatkan angka cakupan pneumonia
di puskesmas Kalidoni Palembang belum memenuhi target yaitu 55 % dari
target yang ditetapkan yaitu sebesar 100%. Berdasarkan pendekatan sistem,
dapat ditelaah penyebab-penyebab dari kurangnya balita dengan pneumonia
yang ditemukan. Masalah tersebut dapat disebabkan oleh input, proses, dan
lingkungan. Input terdiri dari 5 komponen, yaitu: Man, Money, Method,
Material, dan Machine. Sedangkan pada proses terdiri dari P1 (perencanaan),
P2 (Pergerakan dan pelaksanaan), dan P3 (Pengawasan, pengendalian, dan
penilaian). Disamping itu, lingkungan dapat mempengaruhi input dan proses.
Selain itu untuk mencari akar penyebab masalah dapat menggunakan fishbone
diagram seperti tertera dalam gambar berikut:

Gambar 4.1 Fishbone Diagram Mencari Akar Penyebab Masalah

Manusia Metode

Penjaringan penyakit
Peran aktif petugas dan
pneumonia masih kurang
kader rendah
Cakupan
Kurangnya sosialisasi penemuan
Kerjasama sektoral
tentang penyakit kasus
kurang
pneumonia Pneumonia di
Puskes Kalidoni
Brosur mengenai Tidak semua tahun 2017
pneumonia kurang masyarakat belum tercapai
Dana berobat ke yakni 55%
terbatas puskesmas Lokasi sulit
dijangkau

Sarana Dana Lingkungan


1
2

4.2 Rekapitulasi Penyebab Masalah


Berdasarkan analisis pendekatan sistem, maka didapatkan penyebab
masalah adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan masyarakat dan kader rendah
2. Kerjasama lintas sektoral masih kurang
3. Penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit pneumonia kurang
4. Dana terbatas
5. Brosur pneumonia kurang
6. Lokasi sulit dijangkau
7. Tidak semua masyarakat berobat ke puskesmas
8. Penjaringan penyakit pneumonia masih kurang

4.3 Prioritas Masalah


Masalah yang mempunyai total angka tertinggi dari hasil penjumlahan yang
akan menjadi prioritas masalah.
Tabel 4.1 Prioritas Masalah berdasarkan USG
U: urgent Paling Sangat Mendesak Biasa Tidak
(mendesak) mendesak mendesak mendesak
5 4 3 2 1
S: serious Fatal Sangat Gawat Biasa Tidak
(Gawat) gawat Gawat
5 4 3 2 1
G: Growth Sangat cepat Cepat Agak Biasa Lambat
(Perkembangan) Cepat
5 4 3 2 1

Tabel 4.2 Penentuan Prioritas Masalah


No Aspek Masalah Urgensi Seriousness Growth Total

1. Penjaringan kasus 4 5 4 80
pneumonia kurang
2. Tidak semua masyarakat 4 4 4 64
berobat ke puskesmas
3

3. Penyuluhan kepada 4 4 4 64
masyarakat tentang penyakit
pneumonia kurang
4. Pengetahuan masyarakat 4 4 3 48
dan kader rendah
5 Lokasi sulit dijangkau 3 3 2 18

6. Kerjasama lintas sektoral 2 3 2 12


kurang
7. Dana terbatas 2 2 2 8

8. Brosur pneumonia kurang 3 2 1 6

Dari hasil skoring dengan metode USG diatas, didapatkan prioritas


masalahnya adalah penjaringan kasus pneumonia yang masih kurang.

4.4 Alternatif Penyelesaian Masalah


Tabel 4.3 Alternatif Penyelesaian Masalah

Prioritas Masalah Alternatif Penyelesaian Masalah


Penjaringan kasus pneumonia  Mengadakan pelatihan dan pembinaan
yang masih kurang terhadap petugas puskesmas dalam
mengidentifikasi penemuan kasus
pneumonia serta menggiatkan
program kunjungan rumah (care
seeking) di Puskesmas 4 Ulu
 Mengikutsertakan tokoh masyarakat
dan instansi lain sebagai motivator
serta lebih menggiatkan dan melatih
kader dalam mengelola kegiatan
penemuan kasus pneumonia
4

 Penyuluhan dan pembinaan


masyarakat tentang penyakit
pneumonia dengan pendekatan yang
menarik agar masyarakat lebih
waspada terhadap penyakit
pneumonia.

4.5 Penyelesaian Masalah


Penyelesaian Masalah Rendahnya Penemuan penderita ISPA
(pneumonia) di Puskesmas Kalidoni Palembang tahun 2017 yaitu melakukan
penemuan kasus secara aktif dengan mengadakan pelatihan dan pembinaan
petugas puskesmas dalam mendeteksi kasus pneumonia serta menggiatkan
program kunjungan rumah (care seeking) agar tidak ada pasien pneumonia
yang terabaikan atau yang tidak terdata , mengikutsertakan tokoh masyarakat
dan instansi lain sebagai motivator serta lebih menggiatkan kader dalam
mengelola kegiatan penemuan kasus pneumonia serta melakukan sosialisasi
dan pembinaan masyarakat tentang gejala dan bahaya dari pneumonia dengan
pendekatan yang menarik agar masyarakat lebih peduli terhadap penyakit
pneumonia.
Tabel 4.4 Penyelesaian Masalah Terpilih
No Alternatif Penyelesaian Urgensi Seriousness Growth Total
Masalah
1. Mengadakan pelatihan dan 5 5 5 125
pembinaan petugas
puskesmas dalam
mengidentifiksi penemuan
kasus pneumonia serta
menggiatkan program
kunjungan rumah (care
seeking)
2. Mengikutsertakan tokoh 5 5 4 100
masyarakat dan instansi lain
sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam
5

mengelola kegiatan penemuan


kasus pneumonia

3. Penyuluhan dan pembinaan 4 5 4 80


masyarakat tentang penyakit
pneumonia dengan
pendekatan yang menarik
agar masyarakat lebih
waspada terhadap penyakit
pneumonia

Dari tabel tersebut untuk penyelesaian masalah terpilih bagi program


penemuan kasus pneumonia tidak tercapainya cakupan penemuan kasus
pneumonia melalui Program Pemberantasan (P2) ISPA yang ada di
Puskesmas Kalidoni Palembang adalah mengadakan pelatihan dan pembinaan
petugas puskesmas dalam mendeteksi kasus pneumonia serta menggiatkan
program kunjungan rumah (care seeking) agar tidak ada pasien pneumonia
yang terabaikan atau yang tidak terdata.
6

4.6 Susunan Rencana Usulan Kegiatan


Tabel 4.5. Rencana Usulan Kegiatan

No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebutuhan Sumber Daya Indikator Sumber
Kesehatan Keberhasilan Pembiayaan
Dana Alat Tenaga

1 Penemuan Melakukan Meningkatkan Masyarakat Peningkatan BOK Mic, Petugas Peningkatan BOK
kasus secara penyuluhan pengetahuan penemuan Laptop puskesmas penemuan
aktif masyarakatperan serta masyarakat
Melibakan kasus dan kader dalam ,menemukan pasien TB pasien
mengenai pneumonia brosur/ pneumonia
gejala leaflet
pneumonia

Pelatihan Untuk Kader Peningkatan BOK ATK Petugas Peningkatan BOK


petugas dan menciptakan penemuan P2ISPA penemuan
kader petugas kasus puskesmas pasien
dankader pneumonia pneumonia
yang terlatih
baik da lam
kinerja dan
pengetahuan
mengenai
pneumonia
7

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan Evaluasi Program MTBS Puskesmas Kalidoni
Palembang dengan cara pendekatan sistem dapat diambil kesimpulan
bahwa Program MTBS di Puskesmas Kalidoni Palembang tahun 2017
belum berhasil sepenuhnya.
1. Cakupan penemuan penderita Pneumonia di Puskesmas Kalidoni
Palembang tahun 2017 yakni 55% dari target 100%.
2. Penyebab tidak tercapainya target program MTBS dengan pneumonia
di Puskesmas Kalidoni Palembang dengan prioritas masalah
penjaringan kasus pneumonia yang masih kurang.
3. Penyelesaian masalah untuk tercapainya target program MTBS
dengan pneumonia di Puskesmas Kalidoni Palembang yaitu
melakukan penemuan kasus secara aktif dengan mengadakan
pelatihan dan pembinaan petugas puskesmas serta menggiatkan
program kunjungan rumah (care seeking), menggiatkan kader,
sosialisasi dan pembinaan masyarakat tentang kasus pneumonia.

5.2. Saran
1. Penemuan kasus pneumonia tidak hanya secara pasif, namun juga harus
secara aktif yaitu dengan menggiatkan program kunjungan rumah (care
seeking) agar tidak ada pasien pneumonia yang terabaikan atau yang
tidak terdata karena hal ini sangat penting untuk pencatatan dan
pelaporan di Puskesmas.
2. Agar mahasiswa yang sedang mengerjakan TA diberikan waktu khusus
untuk bimbingan.
8

Anda mungkin juga menyukai