Anda di halaman 1dari 12

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERISTAS NEGERI YOGYAKARTA


JOB SHEET SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III MEKANISME PENGGERAK KOPLING 100 Menit
No. JST/OTO/OTO 321/03 Revisi : 01 Tgl. : 1 Maret 2008

A. Kompetensi
Memelihara / Servis , memperbaiki dan over haul sistem pemidah tenaga pada kendaraan
ringan.
B. Sub Kompetensi
1. Mengidentifikasi sistem mekanisme penggerak kopling mekanisme ( kabel ) dan hidrolik
beserta komponennya.
2. Melepas dan memasang sistem mekanisme penggerak kopling dengan cara yang benar.
3. Menjelaskan cara kerja mekanisme penggerak kopling dan komponen-komponennya.
4. Melakukan pemeriksaan, pengukuran dan mengidentifikasi gangguan serta cara
mengatasinya.
C. Alat dan Bahan
1. Unit mekanisme penggerak kopling pada engine model dan pada daihatsu diesel 4 silinder
pada mobil
2. Tool box set
3. SST kunci Nipel
4. Flaring tool set
5. Tang Snap Ring
6. Jangka Sorong
7. Minyak rem, Selang transparan dan Botol
8. Dongkrak dan jack Stand
9. Nampan
10. Buku manual
D. Keselamatan Kerja
1. Mengguankan alat seusai dengan fungsinya.
2. Berhati-hati dengan minyak rem, jangan sampai mengenai cat kendaraan.
3. Berhati-hati saat melepas dan memasang pipa rem, menggunakan SST jangan kunci pas.
4. Bekerja dengan hati-hati dan teliti.
E. Dasar Teori

Sistem pengoperasian kopling / Mekanisme Penggerak Kopling


Sistem pengoperasian kopling adalah sebuah unit mekanisme untuk
mengoperasionalkan kopling yaitu memutus dan menghubungkan putaran dan daya mesin ke
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERISTAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III MEKANISME PENGGERAK KOPLING 100 Menit
No. JST/OTO/OTO 321/03 Revisi : 01 Tgl. : 1 Maret 2008

unit pemindah daya selanjutnya (transmisi). Secara umum terdapat dua mekanisme penggerak
kopling, yaitu : sistem mekanik dan sistem hidrolik. Pada perkembangan saat ini, pada
kendaraan-kendaraan beban menengah dan beban berat menggunakan sistem pneumatik-
hidrolik.
1. Sistem Pengoperasian Kopling Tipe Mekanik
a) Cable mechanism (mekanik kabel)
Menggunakan media sebuah kabel baja untuk meneruskan gerakan pedal ke
garpu pembebas. Keuntungan dari mekanisme ini adalah konstruksinya sederhana
dan karena sifat kabel yang fleksible maka penempatannya juga fleksible dan tidak
memerlukan ruang gerak yang besar. Mekanisme ini mempunyai kerugian gesek
yang besar antara kabel dan selongsongnya, apalagi jika banyak belokan/ tekukan.
Elastisitas bahan kabel menyebabkan mekanisme ini tidak bekerja dengan spontan
dan kurang kuat untuk beban berat. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.

Gambar : Sistem Pengoperasian Kopling Menggunakan


mekanisme kabel.
b) Linkage mechanism (mekanik batang)
Mekanisme batang mempunyai keuntungan elastisitas bahan lebih kecil
sehingga kuat dan spontanitas kerja lebih baik. Kelemahan/ kekurangan sistem ini
adalah karena media penerusnya adalah batang, maka untuk penempatannya
menjadi lebih sulit dan perlu ruang gerak yang lebih besar.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERISTAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III MEKANISME PENGGERAK KOPLING 100 Menit
No. JST/OTO/OTO 321/03 Revisi : 01 Tgl. : 1 Maret 2008

Clutch pedal

Pressure plate
Fly wheel

Release fork

Clutch Pressure lever


Clutch disc

Release bearing

Input shft transmisi

Clutch cover

Coil spring

Gambar : Linkage Mechanism

2. Sistem Pengoperasian Tipe Hidrolik

Master cylinder

Flexible hose

Clutch cover

Release fork

Release cylinder

Gambar : Konstuksi hydraulic mechanism

Pengoperasian kopling tipe hidrolik adalah merupakan sistem


pemindahan tenaga melalui fluida cair/ minyak. Prinsip yang digunakan pada
sistem hidrolik ini adalah pengaplikasian hukum Pascal, dimana jika ada fluida
dalam ruang tertutup diberi tekanan maka tekanan tersebut akan diteruskan ke
segala arah dengan sama besar. Dengan dibuat adanya perbandingan diameter
(luas bidang) pada master cylinder lebih kecil dari release cylinder maka akan
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERISTAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III MEKANISME PENGGERAK KOPLING 100 Menit
No. JST/OTO/OTO 321/03 Revisi : 01 Tgl. : 1 Maret 2008

didapatkan peningkatan tenaga. Gaya/tenaga dihitung dengan persamaan


sebagai berikut :

2
d2
P  Q K  2
d1

Dimana :

P = gaya pada release cylinder


Q = gaya tekan pedal rem
K = perbandingan tuas pedal kopling
d1 = diameter master cylinder
d2 = diameter release cylinder

Komponen sistem hidrolik lebih banyak dibandingkan sistem mekanik, tetapi


mempunyai keuntungan yang mampu mengatasi kekurangan sistem penggerak
mekanik yaitu : kehilangan tenaga karena gesekan lebih kecil sehingga penekanan
pedal kopling lebih ringan, memungkinkan diberikan perbandingan diameter
master dan release silinder sehingga penekanan pedal kopling jauh lebih ringan,
pemindahan tenaga lebih cepat dan lebih baik, penempatan fleksibel karena fluida
dialirkan melalui fleksible hose.
Kekurangan dari sistem hidrolik adalah konstruksinya rumit dan dapat terjadi
kegagalan fungsi jika terdapat udara di dalam sistem. Komponen utama dari
sistem hidrolik ini adalah: master silinder dan release silinder.
Master Silinder
Ada 2 tipe master silinder yang umum digunakan pada sistem pengoperasian
kopling, yakni tipe girling dan tipe portlees.
Space Gambar : Master Silinder
r
Cylinder cup
Tipe Girling

Compression Piston
spring
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERISTAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III MEKANISME PENGGERAK KOPLING 100 Menit
No. JST/OTO/OTO 321/03 Revisi : 01 Tgl. : 1 Maret 2008

Check valve

Piston

Inlet valve

Gambar : Konstuksi master cylinder portless type

Release Cylinder

Tipe release silinder yang umum digunakan ada tiga yakni adjustable type, non
adjustable dan free adjustable type. Pada jenis adjustable type untuk
menyesuaikan jarak bebas ujung release fork dilakukan dengan menyetel mur
penyetelnya. Free edjustable type tidak memerlukan penyetelan karena penyetelan
akan terjadi secara otomatis oleh pegas. Pada tipe ini release bearing selalu
menempel pada pressure lever atau diaphragm spring. Non adjustable type
menyempurnakan free adjustable type, dimana non-adjustable ini panjang push
rodnya dapat distel sehingga dapat dijaga release bearing tidak selalu menempel
pada pressure lever atau diaphragm spring. Berikut dibawah ini konstruksi dari
masing masing tipe :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERISTAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III MEKANISME PENGGERAK KOPLING 100 Menit
No. JST/OTO/OTO 321/03 Revisi : 01 Tgl. : 1 Maret 2008

Piston

Mur penyetel
Mur penyetel Piston

Gambar : Konstuksi release cylinder adjustable dan non-adjustable type

Clutch disc

Fly Wheel

Release fork

Spring Push-rod
Piston

Gambar : Konstuksi release cylinder free-adjustable type


F. Langkah Kerja
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Melakukan pemeriksaan dengan pengamatan pemeriksaan pada mekanisme penggerak
kopling.
3. Melakukan pembongkaran unit mekanisme penggerak kopling ( master silinder kopling
dan release silinder ) dengan langkah efektif, efisien dan sistematik.
Pembongkaran
a. Melepas unit push rod dari unit pedal kopling dengan melepas pin penguncinya.
b. Melepas pipa minyak dari master cylinder
c. Melepas baut/ mur pengikat master cylinder ke body
d. Menarik keluar/ lepaskan master silinder
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERISTAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III MEKANISME PENGGERAK KOPLING 100 Menit
No. JST/OTO/OTO 321/03 Revisi : 01 Tgl. : 1 Maret 2008

Gambar : Melepas pipa minyak pada master silinder kopling

e. Setelah master cylinder berada di luar, lakukan pembongkaran dengan langkah-


langkah sebagai berikut :Tekan push rod maju/ ke dalam dan lepaskan snap ring
dengan tang snap ring.

Gambar : Melepas klip pada master silinder kopling


f. Menarik keluar push-rod.
g. Mengeluarkan piston unit dengan udara bertekanan.

Gambar : Mengeluarkan piston unit pada master silinder kopling


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERISTAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III MEKANISME PENGGERAK KOPLING 100 Menit
No. JST/OTO/OTO 321/03 Revisi : 01 Tgl. : 1 Maret 2008

h. Lakukan pembongkaran piston unit dengan meluruskan piston klip.

Gambar : Membuka klip piston master silinder kopling

Gambar : Master silinder Kopling

Release Silinder

a. Melepas pipa minyak dari release cylinder (menutup ujung pipa minyak supaya
minyak tidak tumpah).

b. Melepaskan baut pengikat release cylinder.


c. Melepas release cylinder dari dudukannya.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERISTAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III MEKANISME PENGGERAK KOPLING 100 Menit
No. JST/OTO/OTO 321/03 Revisi : 01 Tgl. : 1 Maret 2008

d. Mengeluarkan piston release cylinder dengan udara bertekanan

Gambar : Mengeluarkan piston clutch release cylinder

Gambar : Bagian-bagian release silinder kopling

4. Mengidentifikasi cara kerja Master Silinder


Cara kerja master silinder tipe portless adalah sebagai berikut :
Pada saat pedal kita tekan, piston bergerak maju dan minyak melalui valve inlet
mengalir ke reservoir dan release cylinder dengan tekanan yang rendah/ kecil. Jika pedal
terus ditekan maju, gaya yang mempertahankan conecting rod akan hilang dan conecting
rod akan bergerak maju oleh gaya conical spring, sehingga inlet valve akan menutup, yang
mengakibatkan tekanan fluida yang ke release silinder naik.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERISTAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III MEKANISME PENGGERAK KOPLING 100 Menit
No. JST/OTO/OTO 321/03 Revisi : 01 Tgl. : 1 Maret 2008

Gambar : Kerja efektif master silinder tipe portless

Bila pedal kopling dibebaskan, piston akan kembali mundur oleh tekanan
compression spring, maka tekanan fluida akan turun, sehingga spring retainer akan
menarik conecting rod ke arah luar an in-let valve terbuka. Gaya balik conical spring
maka minyak dari release cylinder kembali ke master cylinder dan recervoir.

Gambar : Kerja akhir master silinder tipe portless (normalissi tekanan)


5. Melakukan pemeriksaan pada komponen komponen yang di bongkar pada master silinder
kopling dan release silinder.
a. Master Silinder Kopling
1) Memeriksa kondisi dari piston master silinder dan dinding silindernya dari
kemungkinan mengalami keausan arau mengalami kerusakan.
Hasil pemeriksaan : Piston master silinder dan dinding ssilindernya masih baik.
Kesimpulan : Tidak perlu dilakukan penggantian perbaikan.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERISTAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III MEKANISME PENGGERAK KOPLING 100 Menit
No. JST/OTO/OTO 321/03 Revisi : 01 Tgl. : 1 Maret 2008

Analisa : Apabila piston master silinder mengalami kerusakan maka


dapat menyebabkan penekanan terhadap cairan hidrolik nya
(minyak rem) menjadi tidak maksimal dan juga dapat
menyebabkan kebocoran, sehingga tekanan yang dihasilkan
menjadi berkurang serta injakan pedal akan terasa lebih dalam.
2) Memeriksa kondisi pegas pengembali dan push rod dari kemungkinan rusak atau
sudah melemah.
Hasil Pemeriksaan : Pegas pengembali dan psuh rod masih baik.
Kesimpulan : Pegas pengembali dan push rod tidak perlu diganti.
Analisa : Apabila pegas pengembali mengalami kerusakan atau sudah
melemah maka dapat menyebabkan piston master silinder tidak
dapat kembali secara cepat pada saat pedal kopling tidak di
tekan, sehingga kopling tertekan terus.
3) Memeriksa seal master silinder dari kemungkinan kerusakan.
Hasil pemeriksaan : Seal master silinder mengeras.
Kesimpulan : Seal master silinder perlu diganti.
Analisa : Apabila seal piston master silinder mengalami kerusakan
maka dapat menyebabkan kebocoran sehingga tekanan hidrolik
yang dihasilkan menjadi berkurang.
4) Memeriksa karet penutup debu ( bot )
Hasil pemeriksaan : Masih baik .
Kesimpulan : Tidak perlu diganti.
Analisa : Apabila karet penutup mengalami kerusakan / sobek maka
kotoran kotoran dapat masuk ke master silinder sehingga dapat
menyebabkan master silinder macet.
b. Release Silinder
1) Memeriksa kondisi dari piston relase silinder dan dinding silindernya dari
kemungkinan mengalami keausan arau mengalami kerusakan.
Hasil pemeriksaan : Piston release silinder dan dinding silindernya mengalami
kerusakan banyak terdapat goresan.
Kesimpulan : Perlu dilakukan penggantian perbaikan.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERISTAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET SISTEM PEMINDAH TENAGA
Semester III MEKANISME PENGGERAK KOPLING 100 Menit
No. JST/OTO/OTO 321/03 Revisi : 01 Tgl. : 1 Maret 2008

Analisa : Apabila piston release silinder mengalami kerusakan maka


dapat menyebabkan penekanan terhadap pushrod nya menjadi
tidak maksimal dan juga dapat menyebabkan kebocoran,
sehingga tekanan yang dihasilkan menjadi berkurang serta
susah dalam mengopling.
2) Memeriksa seal master silinder dari kemungkinan kerusakan.
Hasil pemeriksaan : Seal maste silinder mengeras.
Kesimpulan : Seal master silinder perlu diganti.
Analisa : Apabila seal piston master silinder mengalami kerusakan
maka dapat menyebabkan kebocoran sehingga tekanan hidrolik
yang dihasilkan menjadi berkurang.

Anda mungkin juga menyukai