Tidak ada seorang muslim pun yang ragu untuk mengatakan bahwa
kondisi umat Islam kini benar-benar sangat buruk.Berbagai problem dan
krisis terus mencengkeram mereka.Dari sisi eksternal umat terus menjadi
korban proyek imperialisme negara-negara kapitalis yang kafir.
Sementara dari sisi internal, umat Islam terpecah belah menjadi 50
(lebih) negara boneka yang dipimpin oleh para penguasa zalim yang
menjadi antek-antek negara imperialis itu. Para penguasa itu telah
mengambil sistem-sistem sosial yang sekularistik dari Barat dan
menerapkannya secara paksa dan kejam kepada umat Islam. Mereka
menerapkan sistem demokrasi dalam pemerintahan dan sistem
kapitalisme dalam perekonomian. Akhirnya, umat hanya menjadi kelinci
percobaan dari proyek-proyek pihak asing dan harus bersedia menderita
atau mati konyol secara sia-sia.
Kondisi ini lahir - dalam perspektif Aqidah Islamiyah - karena umat telah
berlepas diri dari hukum-hukum Allah SWT. Penerapan ide sekularisme
(pemisahan agama dari kehidupan) jelas menyeret umat terjerumus ke
dalam tindakan abai terhadap Syariat Islam. Inilah penyebab kehancuran
umat. Sebab setiap penyimpangan dari Syariat Islam, tak pelak lagi pasti
akan menimbulkan kerusakan, kemudharatan, dan kesengsaraan. Allah
SWT berfirman:
Maka dari itu, sangatlah jelas, bahwa untuk memperbaiki kondisi umat
Islam itu kita tidak memiliki jalan lain kecuali kembali menerapkan
Syariat Islam. Sebab di samping penerapan Syariat Islam akan
menghasilkan kemaslahatan, penerapan Syariat Islam itu sendiri adalah
wajib hukumnya. Allah SWT berfirman:
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia. Dan apa yang
dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.” (Qs. Al-Hasyr [59]: 7).
Hanya saja, kewajiban penerapan Syariat Islam ini tidak boleh dijalankan
setengah-setengah. Harus kaffah (utuh menyeluruh). Tidak boleh
menerapkan sebagian aspek ajaran Islam - misalnya ibadah - seraya
mengingkari aspek lainnya, misalnya siyasah (politik) dan iqtishadiyah
(ekonomi). Allah SWT berfirman:
Dalam hal ini perlu ditegaskan 2 (dua) prinsip. Pertama, bahwa aktivitas
muslim wajib bersandar kepada hukum syara’, bukan bersandar kepada
selainnya, separti kepentingan sesaat, hawa nafsu, atau akal. Karena itu,
perjuangan umat untuk mendirikan Khilafah harus berdasarkan kepada
hukum-hukum syara’, tidak boleh didasarkan kepada partimbangan-
partimbangan yang non-syara’. Keterikatan kepada Syariat Islam adalah
kewajiban tiap muslim. Kedua, bahwa umat Islam wajib mengambil suri
teladan (uswah hasanah) dari Nabi Muhammad SAW dalam masalah ini.
Sebab, Rasulullah SAW telah memberi teladan bagaimana cara mengubah
masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat Islam. Kita wajib meneladani
manhaj (metode) Rasulullah SAW ini. Firman Allah SWT:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagi kalian, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
kedatangan Hari Kiamat, dan dia banyak menyebut Allah (dengan
membaca dzikir dan mengingat Allah).” (Qs. Al-Ahzab [33]: 21)
“Apa saja yang dibawa Rasul untuk kalian, maka ambilah. Dan apa saja
yang dilarangnya bagi kalian, maka tinggalkanlah.” (Qs. Al-Hasyr [59]: 7)
Memang, semua itu adalah amal shaleh, bukan amal salah. Namun tidak
tepat kalau itu dimaksudkan sebagai langkah atau jalur menuju
berdirinya Khilafah.
Kekuatan fisik yang dimaksud dalam hal ini tidak ada hubungannya
dengan Jihad. Jihad tetap berlangsung terus hingga hari Kiamat. Apabila
musuh-musuh kafir menyerang salah satu negeri Islam, maka wajib atas
kaum muslimin yang menjadi penduduk negeri itu untuk menghadapinya.
Beliau menyerang dan mencela setiap aqidah dan pemikiran kufur yang
ada pada saat itu, sementara ayat Al-Qur’an masih turun secara
berangsur-angsur. Ayat Al-Qur’an tersebut turun dan menyerang apa
yang dilakukan orang-orang Quraisy, separti perbuatan memakan riba,
mengubur anak-anak perempuan (hidup-hidup), mengurangi timbangan
dan perzinahan. Seiring dengan itu ayat Al-Qur’an turun mengecam para
pemimpin dan tokoh-tokoh Quraisy, mencapnya sebagai orang bodoh,
termasuk nenek moyang mereka dan mengungkapkan persekongkolan
yang mereka rancang untuk menentang Rasul dan sahabat-sahabatnya.
Linkwithin
Lijit Search
Label: nature
Posting Komentar
download buku