PENDAHULUAN
1
risiko agen antiplatelet dibandingkan dengan plasebo untuk preeklampsia
konsisten di antara tiga kategori dosis dan cenderung meningkat dengan
meningkatnya dosis (12% pengurangan dengan aspirin 75 mg/hari atau lebih
rendah hingga 70% pengurangan dengan aspirin lebih dari 75 mg/hari +
dipyridamole). Pola serupa diamati untuk kematian janin, neonatal atau bayi di
ketiga kategori dosis. Tidak ada efek yang signifikan dalam statistic yang
ditunjukkan dalam salah satu kategori dosis untuk abrupsi plasenta.4
Sebuah metaanalisis yang dilakukan oleh Xu Ting Ting dkk menyatakan
bahwa Profilaksis LDA, terutama ketika dimulai sebelum 16 minggu kehamilan,
efektif mencegah preeklamsia, preeklampsia berat, kelahiran prematur, dan IUGR
pada pasien dengan kehamilan berisiko tinggi. LDA tidak secara signifikan
mempengaruhi risiko komplikasi terkait preeklamsia utama yang mempengaruhi
ibu dan janin, dengan pengecualian sedikit peningkatan risiko abrupsi plasenta.5
Penelitian oleh Rachmi juga menunjukkan bahwa Aspirin dosis rendah 125
mg/hari yang diberikan selama empat minggu efektif untuk menurunkan resistensi
arteri uterina pada ibu hamil dengan pening katan RI yang merupakan risiko
terjadinya preeklampsia.6 Penelitian lain oleh Baha M. Sibai juga menunjukkan
bahwa insiden preeklampsia lebih rendah pada kelompok aspirin dibandingkan
pada kelompok plasebo. . Insiden abruptio plasenta lebih besar di antara wanita
yang menerima aspirin. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam berat lahir
bayi atau dalam kejadian retardasi pertumbuhan janin, perdarahan postpartum,
atau masalah perdarahan neonatal antara kedua kelompok.7