Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Permenkes RI No. 70 Tahun 2016 setiap tempat kerja harus
menentapkan persyaratan penanganan material secara manual atau Manual
Handling. Persyaratan penangangan beban manual merupakan hal-hal atau
kondisi yang harus dipenuhi oleh setiap tempat kerja dalam rangka mencegah
atau mengurangi risiko terjadinya cedera pada tulang belakang ataupun bagian
tubuh lain akibat aktivitas penanganan beban manual.

Salah satu masalah yang timbul pada saat proses kerja fisik seperti
aktifitas Manual Handling adalah timbulnya rasa nyeri pada bagian pinggang
akibat mengangkat menurunkan dan membawa beban. Kerusakan punggung
dan tulang belakang pada bagian pinggang, ini sangat jelas mempengaruhi
produktifitas penderita. Low Back Pain (LBP) mempunyai dampak yang cukup
besar baik bagi individu, keluarga, komunitas maupun pemerintah di seluruh
dunia. Low Back Pain (LBP) merupakan efek umum dari Manual Material
Handling (MMH). (Health and Safety Authority, 2016)

Manual Handling itu sendiri didefinisikan sebagai suatu pekerjaan yang


berkaitan dengan mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik, menahan,
membawa atau memindahkan beban, termasuk kegiatan yang berulang,
penggunaan peralatan dan pengoperasian alat dan mesin. (Comision for
Ocupational Safety and Health, 2010).

Nyeri punggung bawah bukanlah merupakan suatu penyakit, tetapi


merupakan gejala yang mungkin terjadi dari proses Manual Handling seprti
mengangkat, menarik, menahan dan mendorong. Sebanyak 85 persen orang
dengan nyeri punggung bawah, meskipun menerima pemeriksaan medis
menyeluruh, belum ada penyebab nyeri spesifik yang dapat diidentifikasi.nyeri
punggung bawah bagi kebanyakan orang, adalah penyebab paling umum dari

1
2

kecacatan terkait pekerjaan dan kontributor utama untuk cuti hari kerja. Dalam
sebuah survei besar, lebih dari seperempat orang dewasa dilaporkan mengalami
nyeri pinggang selama 3 bulan terakhir(U.S. Department of Health and Human
Services, 2016)

Berdasarkan penelitian terdahulu, kegiatan yang dilakukan oleh


pemanen sawit secara manual beresiko menyebabkan Low Back Pain (LBP).
Hal ini dikarenakan beberapa tahapan proses pekerjaan terdiri dari pemanenan,
memotong pelepah, memotong tandan buah segar (TBS), memasukan TBS ke
dalam angkong, dan mendorong angkong berisi TBS ke truk pengangkut.
Ditambah dengan kondisi lingkungan dengan struktur geografis tanah yang
tidak datar dengan pohon sawit yang tinggi dan TBS sawit yang berat
(Sang,dkk, 2015).

Hasil penelitianlainnya juga menunjukkan bahwa sebanyak 74 orang


responden yang memiliki posisi salah, sebanyak 65 orang responden yang
mengalami LBP dan sisanya 9 orang responden yang tidak mengalami LBP.
Hasil uji Chi-Square posisi tubuh dengan kejadian LBP diperoleh nilai p value
0,000 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
posisi tubuh saat bekerja dengan kejadian LBP pada petani sawit. Ukuran TBS
yang berat berkisar antara 40 kg dan medan pekerjaan yang tidak rata (tanah
gundukan, parit, berumput, dan becek) juga menyulitkan posisi tubuh
pemanen. Gerakan pemanenan yang dilakukan secara berulang atau repetisi
serta terus-menerus juga berpengaruh pada keluhan Low Back Pain (LBP)
(Remon, dkk, 2015).

Hasil penelitian Hendra mengatakan diketahui bahwa pekerjaan


pemanenan kelapa sawit (TBS) dan pemuatannya ke atas truk mempunyai skor
REBA antara 8 – 10 atau risiko tinggi yang memerlukan tindakan perbaikan
segera.Postur pemanen pada saat melakukan aktivitas pemotongan pelepah dan
TBS menunjukkan postur kerja yang janggal karena leher menengadah
(backwards) selama kurang lebih 15 menit. Gerakan leher yang berulang dan
3

dilakukan secara terus menerus untuk durasi yang lama, akan menyebabkan
pusing, sakit pinggang kelelahan dan penggunaan yang berlebihan pada otot,
tendon, dan persendian leher. Hal ini menyebabkan ketegangan otot dan
meningkatkan tekanan saraf. Postur jangggal juga terjadi pada aktivitas
memikul TBS tanpa angkong, memuat TBS ke angkong, mendorong angkong
berisi TBS ke Tempat Penampungan Hasil (TPH), dan juga memuat TBS ke
atas truk. Posisi serta gerakan yang janggal akan menyebabkan kelelahan pada
otot, ligamen dan persendian yang akan menimbulkan rasa sakit pada otot
rangka. (Hendra, dkk, 2009).

PT. Surya Agrolika Reksa merupakan Perusahaan yang bergerak sektor


agro bisnis perkebunan kelapa sawit dan pengolahan CPO (Crude palm Oil)
Perusahaan ini berada di Kabupaten Kuantan Singingi Kecamatan Singingi
Hilir Desa Beringin Jaya. Adapun aktifitas pekerja bagian pemanen buah
kelapa sawit di perkebunan adalah, aktifitas penanganan beban secara manual
seperti pengangkatan tandan buah sawit (TBS) dengan beban yang berat
melebihi batas angkatan maksimum, kemudian mendorong beban yang berat
melebihi batas maksimum, saat memetik TBS pekerja melakukan aktifitas
menarik beban yang juga melebihi batas maksimum. Berdasarkan studi
pendahuluan yang dilakukan di PT Surya Agrolikka Reksa didapatkan 10
orang responden mengalami nyeri punggung bawah, 6 orang merasakan nyeri
pada bagian pinggang pada saat posisi tubuh membungkuk, 3 orang merasa
ngilu pada bagian pinggang pada saat posisi tubuh duduk dan 1 orang lagi
merasakan nyeri pada saat berdiri.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti merasa perlu untuk melakukan


penelitian dengan judul “Hubungan Manual Material Handling (MMH)
dengan Keluhan Subjektif Low Back Pain (LBP) Pada Pekerja Di PT
Surya Agrolika Reksa Tahun 2018”
4

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menentukan rumusan
masalah yaitu: Apakah ada hubungan antara mengangkat, mendorong
memutar dan menahan dengan Keluhan Subjektif Low Back Pain (LBP)?

C. Pertanyaan Penelitian
1. Apakah ada hubungan antara mengangkat dengan keluhan subjektif Low
Back Pain (LBP) di PT. Surya Agrolika Reksa?
2. Apakah ada hubungan antara mendorong dengan keluhan subjektif Low
Back Pain (LBP) di PT. Surya Agrolika Reksa?
3. Apakah ada hubungan antara memutar dengan keluhan subjektif Low Back
Pain (LBP) di PT. Surya Agrolika Reksa?
4. Apakah ada hubungan antara menahan dengan keluhan subjektif Low Back
Pain (LBP) di PT. Surya Agrolika Reksa?

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Diketahuinya “Hubungan Manual Matrial Handling (MMH) dengan
Keluhan Subjektif Low Back Pain (LBP) Pada Pekerja Di PT Surya
Agrolika Reksa Tahun 2018”
2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya hubungan antara mengangkat dengan keluhan subjektif
Low Back Pain (LBP) di PT. Surya Agrolika Reksa?
b. Diketahuinya hubungan antara mendorong dengan keluhan subjektif Low
Back Pain (LBP) di PT. Surya Agrolika Reksa?
c. Diketahuinya hubungan antara memutar dengan keluhan subjektif Low
Back Pain (LBP) di PT. Surya Agrolika Reksa?
d. Diketahuinya hubungan antara menahan dengan keluhan subjektif nyeri
punggung bagian bawa Low Back Pain (LBP) di PT. Surya Agrolika
Reksa?
5

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
a. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi bagi perusahaan
tentang implementasi program kesehatan dan keselamatan kerja.
b. Perusahaan dapat melakukan pertimbangan atau koreksi terhadap
implementasi program kesehatan dan keselamatan kerja.

2 Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat


a. Menjadi suatu masukan dalam keilmuan K3, khususnya mengenai
implementasi program kesehatan dan keselamatan kerja.
b. Terciptanya kerjasama saling menguntungkan dan bermanfaat dengan
institusilain.
3 BagiPeneliti
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain yang akan
meneliti terkaitprogram kesehatan dan keselamatan kerja.
b. Dapat mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan terkait penerapan program
kesehatan dan keselamatan kerja.
c. Meningkatkan pengetahuan khususnya dalam hal kajian faktor risiko
implementasi program kesehatan dan keselamatan kerja serta faktor
penghambat dalam penerapannya.

F. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Manual Matrial
Handling (MMH) dengan Keluhan Subjektif Low Back Pain (LBP) Pada
Pekerja Di PT Surya Agrolika Reksa Tahun 2018. Surya Agrolika Reksa.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2018 di PT. Surya
Agrolika Reksa, berlokasi di Desa Beringin Jaya, Kecamatan Singingi Hilir,
kabupaten Kuantan Singingi, Propinsi Riau. Subjek penelitian ini adalah
pekerja bagian pemanen sawit di kebun inti PT. Surya agrolika Reksa.
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Data penelitian
6

diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner dan penelusuran dokumen,


kemudian di analisis sehingga mendapatkan jawaban bagaimana Hubungan
Manual Matrial Handling (MMH) dengan Keluhan Subjektif Low Back Pain
(LBP) Pada Pekerja Di PT Surya Agrolika Reksa Tahun 2018.

Anda mungkin juga menyukai