Infark Serebral
Infark Serebral
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor Bonandolok Tahun 2018 tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis Puskesmas Bonandolok
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan
Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur / Alat dan bahan :
Langkah-
a. Termometer
langkah
b. Tensimeter
c. Stetoscop
d. Alat pemeriksaan neurologis.
e. Senter
f. Infus set.
g. Oksigen.
Langkah-langkah
A. Anamnesis (Subjective)
Keluhan:
Gejala awal serangan stroke terjadi mendadak (tiba-tiba), yang sering dijumpai adalah
1. Kelemahan atau kelumpuhan salah satu sisi wajah, lengan, dan tungkai (hemiparesis,
hemiplegi)
2. Gangguan sensorik pada salah satu sisi wajah, lengan, dan tungkai (hemihipestesi,
hemianesthesi)
3. Gangguan bicara (disartria)
4. Gangguan berbahasa (afasia)
5. Gejala neurologik lainnya seperti jalan sempoyongan (ataksia), rasa berputar (vertigo),
kesulitan menelan (disfagia), melihat ganda (diplopia), penyempitan lapang penglihatan
(hemianopsia, kwadran-anopsia)
Untukmemudahkan pengenalan gejala stroke bagi masyarakat awam, digunakan istilah
FAST (Facial movement, Arm Movement, Speech, Time: acute onset). Maksudnya, bila
seseorang mengalami kelemahan otot wajah dan anggota gerak satu sisi, serta gangguan
bicara, yang terjadi mendadak, patut diduga mengalami serangan stroke. Keadaan seperti
itu memerlukan penanganan darurat agar tidak mengakibatkan kematian dan kecacatan.
Faktor Risiko
Factor resiko dapat dilihat pada table di bawah
Diagnosis klinis
Diagnosis awal ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.Cara skoring
ROSIER (Recognition of Stroke in Emergency Room) dapat digunakan pada stroke akut.
-Klasifikasi
Stroke dibedakan menjadi:
1. Stroke hemoragik biasanya disertai dengan sakit kepala hebat, muntah, penurunan
kesadaran, tekanan darah tinggi.
2. Stroke iskemik biasanya tidak disertai dengan sakit kepala hebat, muntah, penurunan
kesadaran dan tekanan darah tidak tinggi.
Diagnosis Banding
Membedakan stroke iskemik dan stroke hemoragik sangat penting untuk penatalaksanaan
pasien.
Komplikasi
Komplikasi stroke yang harus diwaspadai karena dapat mengakibatkan kematian dan
kecacatan adalah komplikasi medis, antara lain komplikasi pada jantung, paru
(pneumonia), perdarahan saluran cerna, infeksi saluran kemih, dekubitus, trombosis vena
dalam, dan sepsis. Sedangkan komplikasi neurologis terutama adalah edema otak dan
peningkatan tekanan intrakranial, kejang, serta transformasi perdarahan pada infark.
Pada umumnya, angka kematian dan kecacatan semakin tinggi, jika pasien datang
terlambat (melewati therapeutic window) dan tidak ditangani dengan cepat dan tepat di
rumah sakit yang mempunyai fasilitas pelayanan stroke akut.
Kriteria Rujukan
Semua pasien stroke setelah ditegakkan diagnosis secara klinis dan diberikan penanganan
awal, segera mungkin harus dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder yang
memiliki dokter spesialis saraf.
Prognosis
Prognosis adalah dubia, tergantung luas dan letak lesi. Untuk stroke hemoragik sebagian besar
dubia ad malam. Penanganan yg lambat berakibat angka kecacatan dan kematian tinggi.
6. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
7. Unit terkait
8.Dokumen
Terkait