PENDAHULUAN
Sumber : geoenviron.blogspot.com
Gambar 2.1
Batuan Beku Intrusif
Klasifikasi batuan beku menurut genesanya yaitu didasarkan terhadap
tempat dimana batuan itu terbentuk, selain itu juga berdasarkan genesanya
batuan beku dapat dibedakan menjadi dua.
Batuan Beku intrusif
Batuan beku intrusif ini proses keterbentukannya berbeda dengan
kegiatan vulkanik, yaitu perbedaannya pada tempat keterbentukannya, dan
menurut salah satu ilmuan ada tiga prinsip dari tipe keterbentukan intrusi batuan
beku, diantaranya:
a. Bentuk tidak beraturan
Pada umumnya memiliki bentuk diskordan atau dimaksud dengan
memotong lapisan massa batuan, dan memiliki bentuk yang jelas pada saat
dipermukaan bumi. Intrusi memiliki bentuk yang tidak beraturan dengan bentuk
yang besar dan biasanya berada pada kedalaman yang tidak diketahui, contoh
batuanya adalah batolit, dan singkapannya memiliki luas sampai dengan 100 km
persegi.
b. Bentuk tabular
intrusi yang memiliki bentuk tabular ini dapat dibagi menjadi dua yaitu
dike yang memiliki bentuk diskordan dan sill mempunyai bentuk konkordan. Dike
ini adalah intrusi yang memotong batuan induknya, kadang juga kontaknya
hampir sejajar, sedangkan sill adalah intrusinya diantara atau bisa juga sejajar
dengan lapisan batuan dengan memiliki perbedaan ketebalannya, contohnya
adalah lakolit dan lapolit.
c. Bentuk pipa
Intrusi ini biasanya memiliki tubuh yang relative kecil, hanya pluton
diskordan, bentuk yang khas pada intrusi ini adalah intrusi pipa. Sebagian
besarnya biasanya berasal dari korok atau suatu gunung api tua, biasa disebut
dengan vulkanik nek atau teras gunung api.
Sumber : www.minerals.com
Gambar 2.2
Plagioklas
b. Mineral Sekunder
Mineral sekunder ini merupakan mineral hasil ubahan dari mineral –
mineral primer yang mengalami proses ubahan yang dapat dipengaruhi oleh
pelapukan atau karena larutan dari sisa magma yang belum mengkristal.
Beberapa contoh dari mineral ini adalah klorit, kalsit, kaolin dan lain sebagainya.
Sumber : www.minerals.com
Gambar 2.3
Kalsit
c. Mineral Tambahan
Dan yang satu lagi adalah mineral tambahan yaitu merupakan mineral
sama karena hasil pengkristalan magma tetapi keterdapatan mineral ini hanya
sedikit dan juga tidak mempengaruhi terhadap sifat batuannya, contohnya adalah
hematit, magnetit, apatit, dan lain sebagainya.
Sumber : www.minerals.com
Gambar 2.4
Apatit
BAB III
TUGAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas
Pendeskripsian batuan beku sebanyak 10 sampel/orang (5 sampel
bergenesa intrusif dan 5 sampel bergenesa ektrusif).
3.2 Pembahasan
Code : LG/BB/2015/54
Warna : Burlywood, grey
Tekstur :-
Derajat Kristalin : Hypokristalin
Kemas :-
Granularitas : Afanitik
Tekstur Khusus :-
Struktur :-
Genesa : Ekstrusif
Komposisi Mineral : Plagioclase, biotite, kuarsa
Jenis Batuan : Asam
Nama Batuan : Indikasi Andesit