Disusun Oleh :
Nama :M.Said Aulia Jaya
NPM : C1A014057
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur pada Allah SWT. Yang telah
memberikan rahmat begitu besar pada kita semua , sehingga
Alhamdulillah, makalah EKONOMI PERTANIAN mengenai
PERTERNAKAN BESAR SAPI DI SAWAH LEBAR dapat
terselesaikan dengan baik.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Sapi potong merupakan ternak yang popular, jika di dunia kuliner sapi
sangat digemari karena dagingnya yang nikmat, bergizi dan empuk. Sedangkan
didunia peternakan sapi dikenal karena harganya yang mencapai puluhan juta. Hal
ini tentu saja membuat membuat peternak sapi potong dapat hidup sejahtera
namun tentu saja hal ini perlu kerja keras karena untuk peternak sapi potong
memerlukan tata laksana pemeliharaan yang harus diketahui. Daging sapi yang
digemari oleh masyarakat membuat permintaan pasar terbuka cukup lebar bahkan
cenderung meningkat setiap tahunnya, hal ini tentu saja membuka peluang bagi
peternak sapi potong yang ingin mengembangkan bisnisnya.
1.3.Tujuan
1
4. Untuk mengetahui Manajemen Pemberian Pakan, Sanitasi dan
Kesehatan untuk Penggemukan Sapi
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Berat jantan dewasa mencapai 363 kg, sedangkan yang betina sekitar
272 kg.
4. Sapi jantan saat muda berbulu coklat muda, dan saat dewasa berubah
menjadi hitam, sedangkan yang betina tetap cokelat muda.
3
sapi di tempatkan dalam satu kandang agar sifat liar sapi akan berkurang
sedikit demi sedikit, dalam kandang ini sapi juga beradaptasi dengan
lingkungan yang baru kandang koloni bisa berupakan petakan yang
terpisah oleh dua buah bambu untuk mengikat sapi peliharaan. Petakan ini
dapat di tempatkan 5 sampai 6 ekor sapi.
Kandang yang baik dapat dibuat dari bambu yang telah tua jadi bambu
yang bagus antara lain kokoh, permukaan bambu kering, dan berbunyi nyaring
jika dipukul dengan parang. Bagian atap dapat dibuat dari daun rumbia kering
yang ditahan oleh potongan bambu. Atap di buat dengan kemiringan 30º agar
dapat menurunkan air hujan yang menetes, sementara bahan atap di pilih yang
dapat mendahan panas hingga lingkungan kandang tidak bersuhu panas. Atap
dengan lantai kandang di topang dengan bambu dengan ketinggian 4 sampai 4,5
meter, lantai kandang deberikan alas atau bedding berupa serbuk gergaji sebagai
penyerap sisa air kencing dan menghangatkan sapi dimalam hari. Didekat
kandang dibuat bak kecil yang digunakan untuk tempat pakan dan tempat minum,
tinggi bak ini disesuaikan dengan tinggi sapid an lebar mulut sapi. Kriteria
kandang yang baik :
2. Luas ruangan sesuai dengan jenis ternak, umur, jenis kelamin dan
tahan lama.
4
3. Pastikan terdapat tempat pakan dan minum
· Periode long term atau jangka panjang, sapi dipelihara minimal 6 bulan
dengan sapi berumur 8 bulan sampai 2,5 tahun.
· Sedangkan jangka pendek atau short term, sapi dipelihara selama 3 bulan
saja. Untuk penggemukan jangka panjang atau long trem dipilih bakalan
yang berumur setahun sementara short term dipilih bakalan diatas berumur
2,5 tahun.
Kalau untuk umur untuk long term untuk penggemukan jangka panjang
biasanya untuk penggemukan 1 sampai 2,5 tahun, tapi kalau umur short
term kita ambil dari minimal 2 tahun, 2,5 tahun sampai keatas.
Bakalan sapi yang baik memiliki perbandingan tinggi tubuh lebih kecil
dari pada panjang tubuhnya, hal ini mampu menunjang pembentukan daging yang
cepat dan akan memberikan karkas yang banyak. Tulang bakalan sapi harus besar
dan memiliki perut yang lurus, selain itu bakalan sapi sebaiknya dipilih bermata
binary dan berbulu pendek, halus serta tidak kusam.
1. Tentukan periode penggemukan, long term (4-6 bulan) atau short term
(3-4 bulan).
4. Bermata binar.
5
Sebelum dimasukkan dalam kandang perlu di timbang dahulu untuk
mengetahui bobot awal sapi, hal ini penting untuk menentukan jumlah pakan yang
akan diberikan nantinya dan agar penambahan bobot badan pada saat panen juga
dapat diketahui. Penimbangan dapat dilakukan di tempat khusus pastikan sapi
dalam kondisi terikat agar tidak berontak saat penimbangan yang berakibat pada
perubahan angka pada timbangan tidak bergerak lagi catat bobotnya. Pemberian
obat cacing juga perlu dilakukan sebelum sapi digemukkan atau dimasukkan
kedalam kandang obat cacing yang diberikan bias berupa ipomax yang
diaplikasikan melalui zat kutan dibagian ekor dan impran muskiler berdosis tinggi
yang disuntikkan di pantat. Caranya siapkan obat cacing yang akan digunakan,
alat suntik yang masih baru dan alkohol. Ikat sapi yang akan disuntik agar tidak
berontak pegang ekor sapi perlahan tarik sedikit keatas lalu oleskan alkohol
sekitar daerah yang akan disuntik. Penyuntikan disekitar bagian pantat dilakukan
dengan menancapkan jarum terlebih dahulu ke daerah sekitar pantat baru
dimasukkan alat suntik berisi obat cacing, masukkan obat cacing dengan menekan
alat suntik lalu tepuk agar tidak terjadi pembekakan didaerah bekas suntikan. Sapi
juga perlu diberikan tanda atau tagged untuk mempermudah pendataan terhadap
jumlah populasi yang dimiliki. Tagging atau tanda ini dapat berupa tulisan angka
pada sebuah plastic lalu dijepitkan pada telinga sapi, tanda atau tagging juga dapat
diberikan dengan menyobek telinga sapi atau dengan tato disekitar pantat sapi di
bawah pangkal ekor.
Selama pemeliharaan sapi perlu diberikan pakan berupa hijauan dan pakan
tambahan atau konsentrat, dalam pemberian pakan perlu memperhatikan
ketersediaan dan harganya sehingga biaya produksinya rendah. Pemberian pakan
idealnya dilakukan sehari 3 kali dan dapat di lakukan secara atlibitum atau
tersedia setiap saat agar tercapai ADG (Atfrents Deligens) atau pertumbuhan
bobot badan harian (PBBH) antara 1,5 dalam penggemukan short term diberikan
pakan berupa 40% hijauan dan 60% konsentrat sementara untuk penggemukan
long term diberikan pakan berupa 40% konsentrat dan 60% hijauan. Penambahan
premix pada pakan, masukkan bubuk premix sebanyak 2 sendok the pada wadah
pakan, timbang 3 kg konsentrat untuk 2 sendok teh premix, lalu masukkan ke
dalam wadah, aduk sampai tercampur rata lalu berikan pada sapi peliharaan.
6
(litter) berupa serbuk gergaji, litter yang berupa ampas gergaji ini bermanfaat
sebagai media pencegah kelembaban yang ditimbulkan dari lantai kandang. Litter
ditambahkan dengan menaburkan secara merata diseluruh lantai kandang,
timbulnya parasit yang menempel pada sapi perlu dicegah dengan menjaga
kebersihan tubuh sapi.
7
· Pantat lebar
Induk dan pejantan terpilih dipisahkan sampai menanti estrus atau birahi,
sapi baru boleh dikawinkan saat sapi betina berumur 18 sampai 24 bulan dan 24
sampai 28 belum untuk sapi jantan. Masa estrus biasanya berlangsung selama 21
hari, masa ideal untuk mengawikan sapi yaitu 9 jam setelah masa estrus baru
mulai berlangsung. Pejantan dan induk betina dimasukkan dalam kandnag
perkawinan, terlebih dulu induk betina diikat membelakangi pejantan untuk
merangsang pejantan, di tempat yang sama pejantan dipegangi agar nafsu
kawinnya semakin bertambah saat nafsu memuncak barulah pejantan dilepaskan.
Pada saat ini pejantan akan berusaha menaiki induk betina pastikan alat penis
pejantan masuk sempurna kedalam alat vagina induk betina sehingga ketika
pejantan edjakulasi semen akan terposisi didalam vagina. Apabila perkawinan
berhasil maka induk betina akan bunting, induk yang bunting ditandai dengan
tidak mengalami estrus lagi pada betina pada 21 hari setelah di kawinkan. Ciri
induk bunting yaitu :
6. Sering kencing
2. Ambing membesar
5. Jika ini terjadi, siapkan kandang khusus induk melahirkan dan berikan
makanan protein tinggi.
8
Catatan penting dalam pembibitan sapi :
6. Pastikan penis masuk kedalam vulva. Jika tidak, segera tarik dan
ulangi kembali
8. Cek kehamilan induk dengan palpasi rectal atau dari cirri fisiknya.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam penulisan makalah kali ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam
penggemukan sapi potong harus memperhatikan beberapa hal penting yang
menjadi penunjang keberhasilan penggemukan sapi yaitu memilih jenis atau
bangsa sapi, menyiapkan kandang dan meperhatikan lingkungan kandang,
memilih bakalan sapi potong yang baik, mengetahui tata laksana penggemukan
sapi, pemberian pakan, sanitasi dan kesehatan sapi dan mengetahui pembibitan
sapi.
10