Anda di halaman 1dari 2

Detergen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu

pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun,
detergen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak
terpengaruh oleh kesadahan air.

Deterjen terdiri dari :

1. Surfaktan (surface active agent) merupakan bahan utama deterjen


zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hydrophile (suka air) dan
hydrophobe (suka lemak).
Pada deterjen ini, jenis muatan yang dibawa surfaktan adalah anionik. Kadang
ditambahkan surfaktan kationik sebagai bakterisida (pembunuh bakteri). Fungsi surfaktan
anionik adalah sebagai zat pembasah yang akan menyusup ke dalam ikatan antara kotoran
dan serat kain.
Hal ini akan membuat kotoran menggulung, lama kelamaan menjadi besar, kemudian lepas
ke dalam air cucian dalam bentuk butiran. Agar butiran ini tidak pecah kembali dan
menempel di kain, perlu ditambahkan jenis surfaktan lain yang akan membungkus butiran
tersebut dan membuatnya tolak menolak dengan air, sehingga posisinya mengambang. Ini
untuk memudahkannya terbuang bersama air cucian. Pada umumnya kotoran yang dapat
dihilangkan surfaktan adalah yang berasal dari debu atau tanah. Bila kotoran lebih berat
seperti noda makanan dan noda darah, perlu ditambahkan enzim tertentu seperti enzim
pengurai protein atau lemak. Namun, jika nodanya sudah lama, akan sukar sekali dihilangkan
karena antara noda dan serat kain dapat terjadi reaksi polimerisasi yang menyatukan noda
dengan kain.

Terdapat empat kategori surfaktan yaitu:


a. Anionik :
- Alkyl Benzene Sulfonate
- Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS)
- Alpha Olein Sulfonate (AOS)
b. Kationik : Garam Ammonium
c. Non ionik : Nonyl phenol polyethoxyle
d. Amphoterik : Acyl Ethylenediamines
2. Builder (Permbentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara
menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air:
a. Phosphates : Sodium Tri Poly Phosphate (STPP)
b. Acetates :
- Nitril Tri Acetate (NTA)
- Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA)
c. Silicates : Zeolith
d. Citrates : Citrate acid

3. Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan
meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas.
Contoh : Sodium sulfate
4. Additives adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya
pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci
deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk.
Contoh : Enzyme, Borax, Sodium chloride, Carboxy Methyl Cellulose (CMC).

Referensi Utama :

http://www.mail-archive.com/tlusakti@ypb.or.id/msg00344.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090624221359AAdaGGw
http://id.wikipedia.org/wiki/Deterjen

Anda mungkin juga menyukai