PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................iv
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian........................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ 4
2.1 Bonggol Singkong ...................................................................................................... 4
2.2 Karbonisasi ................................................................................................................ 4
2.3 Aktivasi ...................................................................................................................... 5
2.3.1 Aktivasi Kimia ..................................................................................................... 5
2.3.2 Aktivasi Fisika ..................................................................................................... 7
2.4 Penetapan Kadar Air ................................................................................................. 8
2.5 Karbon Aktif .............................................................................................................. 8
BAB III ................................................................................................................................ 10
METODE PENELITIAN ........................................................................................................ 10
3.1 Alat dan Bahan ........................................................................................................ 10
3.1.1 Alat ................................................................................................................... 10
3.1.2 Bahan ............................................................................................................... 10
3.2 Rancangan Penelitian.............................................................................................. 11
3.3 Prosedur Penelitian ................................................................................................. 12
3.3.1 Diagram Alir ..................................................................................................... 12
3.3.2 Prosedur Penelitian .......................................................................................... 12
3.4 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................................ 16
DAFTAR RUJUKAN ............................................................................................................. 17
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Singkong atau ubi kayu merupakan tanaman yang telah dikenal di seluruh
pelosok Indonesia. Berdasarkan data yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik
Kalimantan Timur, pada tahun 2015 produksi singkong mencapai 53.966 ton. (BPS,
2015) Sementara itu berat bonggol singkong 10 – 20 % dari berat keseluruhan
tanaman singkong. Sehingga bonggol singkong yang bisa didapatkan sekitar
8.094,9 ton/tahun.
Selama ini tanaman singkong yang kita ketahui hanya dimanfaatkan pada
dagingnya saja, sementara bagian lainnya masih kurang untuk dimanfaatkan. Oleh
karena itu setelah masa panen tanaman singkong, bonggol singkong akan dibuang
begitu saja. Sehingga akan mengakibatkan bahan baku terbuang yang sebenarnya
memiliki manfaat yang lebih.
1
1.2 Rumusan Masalah
Pada penelitian yang dilakukan oleh Mandiri .P dengan bahan baku yang
sama namun perlakuan berbeda, didapatkan hasil terbaik aktivasi dengan larutan
KOH adalah pada konsentrasi 20% dengan waktu perendaman selama 5 jam,
dengan daya jerap iodin 642,105 mg/g. Oleh karena itu pada penelitian ini untuk
meningkatkan daya serap terhadap iod akan dilakukan penambahan aktivasi fisika.
Karena kenaikan temperatur aktivasi fisika pada kisaran 450OC – 700OC dapat
meningkatkan luas permukaan spesifik dari karbon aktif (Raharjo, 1997).
Penelitian ini akan di fokuskan pada variabel temperatur aktivasi fisika,
dimana semakin besar temperatur maka semakin besar pori yang terbentuk, namun
pada kondisi tertentu kenaikan temperatur justru akan menurunkan volume
mikropori pada arang aktif.
Manfaat yang akan didapatkan pada penelitian yang akan dilakukan ini
adalah meningkatkan nilai ekonomi dari bonggol singkong dengan menjadikannya
2
arang aktif yang memiliki banyak manfaat antara lain dapat menghilangkan bau,
warna, dan rasa pada air. Karena selama ini diketahui bahwa bonggol singkong
belum dimanfaatkan secara maksimal.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Karbonisasi
4
Sumber : Kurniawan dan Marsono, 2008
Gambar 2. 1 Proses Karbonisasi Secara Singkat
2.3 Aktivasi
5
senyawa-senyawa tar pada sisa karbonasi untuk melewati mikro pori-
pori dari karbon sehingga permukaannya menjadi porous
mengakibatkan daja serapnya semakin besar tetapi jika konsentrasinya
terlalu tinggi dapat menyebabkan rusaknya sturktur pori yang terbentuk
dari arang aktif sehingga mengakibatkan masih adanya sebagian
kandungan mineral organik yang terdapat dalam arang aktif, hal ini
berarti akan menurunkan kualitas arang aktif (Atmoko, 2012).
b. Waktu Aktivasi
c. Ukuran Bahan
Semakin kecil ukuran bahan baku yang diaktifkan makan akan semakin
baik karbon aktif yang dihasilkan karena luas kontak antar bahan baku
dengan larutan aktivasi semakin besar. Pemilahan antara karbon aktif
yang berupa serbukdan granular yang ditentukan oleh ASTM D2652-74
sebagai mesh atau sekitar 0,18 mm (Mars and Rodriguez, 2006).
6
(bata). Sifat fisiknya yang paling penting ialah luas permukaan (Austin,
1984 dalam Putriani, 2017).
Reaksi yang terjadi pads proses ktivasi adalah endoterm, sehingga aktivasi
yang terjadi menjadi kurang efektif Akibat panas yang terbentuk menjadi
berkurang. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah
dengan membakar gas-gas yang terbentuk (Kienle, 1986).
7
2.4 Penetapan Kadar Air
Untuk bahan yang kadar airnya tinggi dan mengandung senyawa yang
mudah menguap (Volatile) digunakan distilasi dengan pelarut tertentu yang berat
jenisnya lebih ringan daripada air (Iskandar, 2015)
8
Berdasarkan standar karbon aktif yang mengacu pad SNI 06-3730-1995,
persyaratan karbon aktif adalah sebagai berikut :
Uraian Persyaratan Kualitas
Butiran Serbuk
Bagian yang hilang pada Maks. 15% Maks. 25%
pemanasan 950°C
Kadar air Maks. 4,5% Maks. 15%
Kadar abu Maks. 2,5% Maks. 10%
Bagian yang tidak 0 0
mengarang
Daya serap terhadap I2 Min. 750 mg/g Min. 750 mg/g
Karbon aktif murni Min. 80% Min. 65%
Daya serap terhadap Min. 25% -
benzena
Daya serap terhadap biru Min. 60 mg/g Min. 120 mg/g
metilen
Berat jenis curah 0,45 – 0,55 g/ml 0,3 – 0,35 g/ml
Lolos mesh 325 - Min. 90%
Jarah mesh 90% -
Kekerasan 80% -
Sumber : Anonim, 1995
9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.1 Alat
3.1.2 Bahan
1. Bonggol Singkong
2. KOH 20 %
3. Larutan iodin 0,1 N
4. Natrium Thiosulfat 0,1 N
5. Larutan kanji 1%
6. Aquades
7. Indikator Universal
10
3.2 Rancangan Penelitian
a. Variabel Tetap
b. Variabel Berubah
c. Variabel Respon
11
3.3 Prosedur Penelitian
Uji kadar air, kadar abu, dan daya serap terhadap iodin
12
b) Prosedur Utama
c) Prosedur Analisa
13
7. Mendinginkan tray beserta sampel di dalam desikator selama ± 5 menit.
8. Menimbang kembali cawan petridish beserta sampel yang telah
didinginkan.
9. Mencatat data analisa pada lembar kerja proximate analysis.
10. Melakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan :
𝑚 −𝑚
% Moisture = 𝑚2 −𝑚3 × 100% ……………………………....... (3.1)
2 1
Keterangan:
m1 = massa cawan petridish kosong (gram)
m2= massa cawan petridish + sampel sebelum pemanasan (gram)
m3 = massa cawan petridish + sampel setelah pemanasan (gram)
1. Mencatat nomor sampel, nomor pekerjaan, dan nomor crucible pada lembar
kerja proximate analysis.
2. Menimbang crucible kosong, mencatat data.
3. Menimbang sampel ± 1 gram ke dalam crucible, meratakannya lalu
meletakkan di atas tray.
4. Memijarkan crucible yang telah berisi sampel di dalam furnace pada suhu
400-450 °C selama 1 jam, kemudian dilanjutkan pada suhu 750 °C selama
3 jam. Mengeluarkan crucible dari furnace dan mendinginkan di dalam
desikator selama 5-10 menit.
5. Menimbang crucible yang berisi residu.
6. Membersihkan residu di dalam crucible dengan menggunakan kuas kering.
7. Menimbang crucible kosong setelah pemanasan.
8. Mencatat data analisa pada lembar kerja proximate analysis.
14
9. Melakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan :
𝑚 −𝑚
% Ash Content = 𝑚3 −𝑚4 × 100%……………………………....... (3.2)
2 1
Keterangan :
m1 = massa cawan sebelum pemanasan (gram)
m2 = massa cawan + sampel sebelum pemanasan (gram)
m3 = massa cawan + sampel setelah pemanasan (gram)
m4 = massa cawan setelah pemanasan (gram)
3) Prosedur Analisa Daya Serap Karbon Aktif terhadap Iodin (SNI No. 06-
3730-1995)
15
3.4 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini nantinya akan dimulai pada bulan oktober sampai dengan bulan
november 2018. Penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Riset dan
Laboratorium Kimia Dasar Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang. Kemudian
untuk pengambilan sampel berupa bonggol singkong akan dilakukan di beberapa
kebun yang ada di daerah Bontang. Analisa sampel hasil penelitian seperti analisa
kadar abu, analisa kadar air, dan daya serap terhadap iod akan dilakukan di
Laboratorium Tribhakti Inspektama.
Jumlah
Nama Bahan Satuan Bahan Harga Total
Bonggol singkong KG 1 Rp300 Rp300
KOH 20% ML 100 Rp3.400 Rp340.000
Natrium Thiosulfat
0,1 N KG 1 Rp84.500 Rp84.500
Kanji KG 1 Rp9.000 Rp9.000
Aquades L 1 Rp16.000 Rp16.000
Indikator Universal KTK 1 Rp110.000 Rp110.000
TOTAL Rp559.800
16
DAFTAR RUJUKAN
BPS Kaltim, 2015. Statistik. Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur.
Tutik, M. dan Faizah H, 2001. Aktivasi arang tempurung kelapa secara kimia
dengan larutan kimia ZnCl2, KCl, dan HNO3. Jurusan Teknik Kimia UPN.
Yogyakarta.
Iskandar, S. (2015). Ilmu Kimia Teknik. Yogyakarta: Deepublish.
Janick, J. (1994). Holticultural Review. Canada: John Wiley 7 Sons, Inc.
Kurniawan, O., Marsono. (2008). Superkarbon. Depok: Penebar Swadaya.
Marsh, H., & Reinoso, F. R. (2006). Activated Carbon. New York: Elsevier Science
& Technology Books.
Septian M, K. (2018). Pengaruh konsentrasi activator kalium hidroksida (KOH)
terhadap kualiras arang aktif dari bonggol singkong. Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Samarinda. Samarinda.
17