Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Tanah terdiri dari partikel pecahan batuan yang telah diubah oleh proses kimia
dan lingkungan yang meliputi pelapukan dan erosi. Tanah berbeda dari batuan
induknya karna interaksi antara, hidrosfer,atmosfer,litosfer dan biosfer ini adalah
campuran dari konstituen mineral dan organic yang dalam keadaan padat,gas, dan
cair. Jadi, tanah merupakan system tiga fase yaitu padat, cair dan gas yang selalu
mengalami dinamisasi dalam kondisi seimbang. Dipandang dari segi pedology,
tanah adalah suatu benda alam yang dinamis dan tidak secara khusus
dihubungkan dengan pertumbuhan tanaman.
Dengan kata lain, profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh
tanah yang menunjukkan susunan horizon tanah, dimulai dari permukaan tanah
sampai lapisan bahan induk dibawahnya. Lapisan-lapisan tersebut terbentuk
selain dipengaruhi oleh perbedaan bahan induk sebagai bahan pembentuknya,
juga terbentuk karena pengendapan yang berulang-ulang oleh genangan air.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan pengamatan profil tanah
dalam langkah awal penelitian dan pengamatan terhadap tanah. Maka dari itu
dilakukan pengambilan sample tanah yang berada di lokasi waduk tanjungan di
desa tanjungan, kecamatan kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Lokasinya sekitar 14 km sebelah utara dari kota mojokerto.

1.2 TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah
1. Untuk mengetahui jenis tanah yang ada di waduk tanjungan.
2. Untuk mengetahui cara pengambilan sampel tanah menggunakan bor.
3. Untuk mengetahui struktur dan juga tekstur tanah di waduk tanjungan.
BAB II

DASAR TEORI

1.1 Pengertian Waduk

Waduk adalah tempat pada permukaan tanah yang dimaksudkan untuk


menyimpan/ menampung air saat terjadi kelebihan air/musim penghujan,
kemudian air yang melimpah tersebut dimanfaatkan untuk keperluan pertanian
dan berbagai keperluan lainnya pada saat musim kemarau.
Dalam satu tahun, persediaan air di alam khususnya di Indonesia berubah
- ubah, pada musim penghujan air sangat melimpah sedangkan pada saat musim
kemarau tiba air sangat langka. Dengan kapasitas tampungan yang besar dan
elevasi muka air yang tinggi, sebuah waduk selain dapat mengatur besar aliran
sungai di sebelah hilirnya agar menjadi lebih merata sepanjang tahun, juga dapat
berfungsi sekaligus sebagai sarana pengendali banjir yang efektif dan berbagai
manfaat
- Jenis jenis waduk
1. Waduk lembah
Bendungan juga dibangun di lembah dengan memanfaatkan
topografinya dan mendapatkan air untuk waduk. Bagian pinggir
lembah dimanfaatkan sebagai tembok dan bendungannya terletak di
bagian yang paling sempit, yang biasanya memberikan kekuatan lebih
besar dengan biaya yang lebih rendah. Di banyak tempat,
pembangunan waduk lembah melibatkan pemindahan penduduk dan
artifak bersejarah, seperti misalnya pemindahan kuil Abu Simbel[2]
saat pembangunan Bendungan Aswan.
Pembangunan waduk lembah juga melibatkan pemecahan
sungai saat prosesnya, biasanya dengan membangun terowongan atau
saluran khusus.[3] Di wilayah berbukit, bendungan biasanya dibangun
dengan memperluas danau yang sudah ada. Bila topografi lokasinya
kurang cocok untuk waduk besar, beberapa waduk kecil biasanya
dibangun dan dibikin rantai seperti lembah Sungai Taff ketika tiga
waduk, Waduk Llwyn-on, Waduk Cantref, dan Waduk Beacons.[4]
2. Waduk sisi sungai
Waduk sisi sungai dibangun dengan memompa air dari sungai.
Waduk seperti ini biasanya dibangun melalui eskavasi dan konstruksi
pada bagian tanggul yang biasanya mencakup lebih dari 6 km.[5] Air
yang disimpan di waduk seperti ini biasanya diendapkan selama
beberapa bulan agar kontaminanan dan tingkat kekeruhannya
berkurang secara alami.[5]
3. Waduk pelayanan
Waduk pelayanan adalah waduk yang dibangun dekat dengan
titik distribusi, dengan air yang sudah disterilkan dan dibersihkan.
Waduk pelayanan biasanya dibangun berbentuk menara air yang
dibangun di atas pilar beton di wilayah datar. Beberapa lainnya
dibangun di bawah tanah, terutama untuk waduk pelayanan di negara-
negara yang dipenuhi bukit atau pegunungan.
- Fungsi waduk

1. Memudahkan Transportasi
Manusia yang tinggal di pedalaman tentu akan kesulitan menemukan
transportasi. Dengan adanya waduk atau bendungan, kapal-kapal yang
berukuran kecil akan dapat melalui air bendungan secara aman karena airnya
lumayan dalam. Transportasi yang melewati waduk juga akan dapat
menghubungkan kawasan-kawasan di sekitar waduk yang manusia akan sulit
jangkau dengan alat transportasi darat biasa.
2. Memberikan Lokasi untuk Budidaya Perikanan
Waduk adalah danau yang akan menyediakan lokasi bagi manusia
yang ingin membudidayakan perikanan. Walau danau buatan, tersedia lahan
yang biasanya dijadikan sebagai tempat keramba jaring apung. Hal ini dapat
dimanfaatkan secara maksimal oleh penduduk yang tinggal di dekat waduk.
3. Mengalirkan Air ke PLTA
Manusia tentu membutuhkan listrik dan waduk dapat
menyediakannya bagi kita di mana aliran air dalam bendungan akan
dimanfaatkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA untuk
menghasilkan listrik. Debit air akan dapat diatur oleh waduk dengan tekanan
tertentu supaya turbin listrik dapat bergerak dan menghasilkan energi listrik
4. Sumber Irigasi
Manfaat paling penting dari sebuah waduk sebenarnya adalah
sebagai sumber irigasi di mana air akan disediakan oleh waduk untuk
membantu kebutuhan pertanian. Waduk akan menyelamatkan pertanian
sekalipun ketika musim kemarau tiba.
5. Tempat Penyediaan Air
Air dalam jumlah banyak akan dapat ditampung oleh waduk, dan oleh
karena itulah waduk bermanfaat sebagai tempat penyediaan atau cadangan
air yang bakal berguna untuk kepentingan pertanian, industri dan rumah
tangga. Walau kemarau datang, warga tidak akan panik dan khawatir akan
kekurangan air.
6. Memberikan Sumber Daya Hayati
Danau buatan atau waduk juga akan menyediakan sumber daya
hayati yang bisa membantu kelangsungan kehidupan manusia. Sumber daya
tersebut meliputi hewan dan tumbuhan yang bisa dimanfaatkan manusia,
seperti eceng gondok, udang serta ikan dan lainnya.
7. Mengendalikan Banjir
Waktu musim hujan datang, banjir adalah suatu hal yang merepotkan
para warga yang tinggal di dekat sungai, namun hal ini akan dapat
dikendalikan dan bahkan dicegah dengan adanya waduk pada suatu daerah.
Debit aliran air bisa diatur oleh waduk sehingga akan mencegah
berlebihannya debit air yang melalui saluran air maupun sungai.
8. Memberikan Sarana Olahraga Air
Untuk melakukan olahraga atau aktivitas air tidak perlu sampai ke
laut. Manusia pun dapat memanfaatkan waduk untuk melakukan sejumlah
jenis olahraga air. Contoh olahraga asyik yang bisa dilakukan di waduk danau
buatan antara lain adalah ski air, mendayung, serta berenang.
9. Menyediakan Mata Pencaharian bagi Warga Sekitar
Waduk yang berisi sumber daya hayati tentu akan menjadi hal yang
bisa dimanfaatkan manusia, bukan hanya sekadar untuk dikonsumsi atau
digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, melainkan membuka peluang usaha
juga bagi para penduduk sekitar. Contoh yang paling umum adalah nelayan
yang mencari ikan dan udang di waduk yang kemudian bisa dijual.
10. Menjadi Lokasi Konservasi Hewan dan Tumbuhan
Hewan dan tumbuhan air yang bervariasi akan dapat ditemukan di
danau buatan karena memang waduk sangat bermanfaat dalam penyediaan
lahan yang digunakan untuk makhluk-makhluk hidup tersebut untuk
berkembang biak. Tumbuhan dan hewan air akan lebih aman jika mereka
hidup di waduk yang luas, bahkan tumbuhan pun akan tumbuh lebih subur.
1.2 Lokasi waduk tanjungan
Waduk yang dijadikan sebagai tempat observasi ini berlokasi di Desa
Tanjungan, Kecamatan Kemlagi , Kabupaten Mojokerto, jawa timur
1.3 Sejarah Waduk tanjungan
Tempat Wisata Alam Waduk Tanjungan yang dibuat pada waktu
Pemerintahan Orde Baru, berada di Desa Tanjungan, Kecamatan Kemlagi,
Kabupaten Mojokerto, Waduk ini dibangun Tahun 1981 dan diresmikan pada
Tahun 1984, waduk ini tidak ada yang istimewa, sepi pengunjung bahkan
terkesan angker dan sangar karena tak terawat.
Luas area Waduk Tanjungan mencapai 40 Ha, 19 Ha merupakan waduk yg
berbentuk seperti danau dan sisanya 21 Ha daerah hutan jati, milik masyarakat
setempat, tempat ini sangat cocok untuk memancing ikan, sambil santai
menikmati pohon-pohon yang masih rindang, fasilitas yang disediakan pihak
seperti toilet, tempat parkir dan pendopo atau tempat istirahat cukup memuaskan.
Untuk dapat menikmati panorama alam waduk Tanjungan wisatawan cukup
merogoh kocek sebesar Rp. 2.500,- (Dua ribu lima ratus rupiah) per orang,
sedangkan bagi pengunjung yang hoby memancing ikan hanya dikenakan biaya
Rp. 5.000,- (Lima ribu rupiah).

1.4 Manfaat waduk tanjungan


Pada waduk tanjungan ini difungdikan oleh masyarakat untuk irigasi dan juga
pariwisata. Untuk irigasi terdapat saluran yang berada diwaduk yang digunakan
sebagai saluran irigasi.
BAB III
METODOLOGI
1.1 ALAT
1. Bor tanah
2. Plastik

1.2 BAHAN
1. Tanah didalam waduk

1.3 CARA KERJA


1. Pertama tancapkan bor kedalam waduk yang berada 1 meter dari
tepian.
2. Setelah itu putar tang yang ada di bor untuk mengambil tanah.
3. Setelah tanah terasa sudah memasuki bor , lalu angkat bor.
4. Diamkan sampai air yang ikut ke dalam tanah keluar melalui lubang
yang ada id bawah bor.
5. Ambil tanah yang ada di bor dan masukkan kedalam plastik.
6. Amati tekstur, struktur dan jenis tanahnya.
7. Lakukan metode yang sama untuk pengambilan sampel yang kedua
pada tempat yang berbeda.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

NO JENIS STRUKTUR TEKSTUR JENIS TITIK


SAMPLE TANAH KOORDINAT
1 A GUMPAL SANGAT GRUMUSOL S 70 22’57.2088”
LIAT E 112023’56.2128
2 B GUMPAL SANGAT GRUMUSOL S 70 23’3.84”
LIAT E 112023’50.7732”

4.2 PEMBAHASAN

Dari data hasil diatas dapat disimpulkan bahwa kedua sample tanah
yang diambil di waduk tanjungan memiliki struktur, tekstur, warna dan juga jenis
tanah yang sama. Pada tanah di waduk ini termasuk kedalam tanah grumusol. Tanah
grumusol sendiri terbentuk dari tanah halus yang berlempung.
BAB V

KESIMPULAN

Dari data hasil diatas dapat disimpulkan bahwa kedua sample tanah yang
diambil di waduk tanjungan memiliki struktur, tekstur, warna dan juga jenis tanah
yang sama. Pada tanah di waduk ini termasuk kedalam tanah grumusol.

Anda mungkin juga menyukai