Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL SKRIPSI

PROGRAM SARJANA KEDOKTERAN FK UKRIDA

UNTUK KEPERLUAN
SEKRETARIAT

1 Mahasiswa/i

Nama : Andri Hernadi Salampak Dehen NIM : 102015167

2 Pembimbing Tim pembimbing skripsi tidak boleh melebihi dua orang

Nama : Edwin Perdana Gelar : dr., SpOG

Nama : A Aries Soesanto Gelar : DR, dr., M. S, SpOK

3 Judul Skripsi Harus informatif dan singkat jangan melebihi 20 kata

Gambaran Pengetahuan Tentang Bahaya Rokok Terhadap Infertilitas Pada Mahasiswa Fakultas
Kedokteran UKRIDA Angkatan 2015

4 Kata Kunci 3-5 kata kunci (key words)

Infertilitas Pengetahuan

Rokok

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


5 Persetujuan Pembimbing

Nama Tanda Tangan Tanggal

dr. Edwin Perdana, SpOG

Nama Tanda Tangan Tanggal

DR dr. A Aries Soesanto, M.S, SpOK

6 Persetujuan Penilai Proposal

Nama Penilai & Gelar Institusi

Tanggal dan Tanda tangan Penilaian (mohon diberi tanda  )

 Diterima tanpa perbaikan


 Diterima dengan perbaikan
( mohon diberikan komentar)
 Tidak diterima
(mohon diberikan komentar)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


7 Komentar Penilai (apabila tidak mencukupi dapat dituliskan di lembar tambahan)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


8 Latar Belakang Jangan melebihi 2 halaman yang disediakan. Gunakan spasi tunggal (12 pts
Font)

Merokok merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat karena dapat menimbulkan berbagai
penyakit.1 Jumlah perokok diseluruh dunia kini mencapai 1,2 milyar orang dan 800 juta diantaranya
berada di negara berkembang. Di Indonesia, prevalensi merokok sangat tinggi di berbagai lapisan
masyarakat, terutama pada laki-laki mulai dari anak, remaja dan dewasa. Kecenderungan merokok terus
meningkat dari tahun ke tahun baik pada laki-laki dan perempuan.2
Data World Health Organization (WHO) tahun 2008 menyatakan lebih dari 5 juta orang meninggal
karena rokok. Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah
China dan India. Jumlah perokok Indonesia mencapai 65 juta penduduk, sementara itu China 390 juta
perokok dan India 144 juta perokok.2,3
The Global Adult Tobacco Survey (GATS) Atlas Tahun 2015 menunjukkan jumlah perokok di Indonesia
yang berusia 15 tahun ke atas, laki-laki mencapai 67% dan perempuan 3%.4 Menurut data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Tahun 2013, prevalensi perokok usia
15 tahun ke atas mencapai 36,3%. Data dari Riskesdas Tahun 2007 dan Tahun 2013 serta dikombinasikan
dengan jumlah penduduk dari Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2013, menunjukan bahwa terjadi
sedikit peningkatan proporsi masyarakat yang merokok tiap hari dari tahun 2007 ke tahun 2013 (23,7%
- 24,3%).5
Jika dilihat berdasarkan provinsi, maka proporsi tertinggi perokok setiap hari pada Provinsi Kepulauan
Riau (27,2%) dan terendah di Provinsi Papua (16,2%). Lima provinsi tertinggi proporsinya adalah
Kepulauan Riau, Jawa Barat, Bengkulu, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat.3,5 Hasil Riskesdas 2010 pada
penduduk berumur 15 tahun keatas sebanyak 177.926 responden menunjukan bahwa secara nasional
jumlah perokok di Indonesia mencapai 34,7%, sedangkan jumlah perokok di Bali masih di bawah rata-
rata yaitu sebesar 31,0% dan masuk ke dalam kategori provinsi keempat dengan jumlah konsumen rokok
terendah secara nasional, setelah Sulawesi Tenggara (28,3%), Kalimantan Selatan (30,5%) dan DKI
Jakarta (30,8%).5,6
Asap rokok sangat banyak mengandung campuran racun yang kompleks, beberapa dari racun tersebut
adalah radikal bebas. Asap rokok dapat diuraikan menjadi gas dan partikulat, tiap bentuk tersebut
mempunyai zat kimia yang berbeda. Secara keseluruhan bentuk gas mengalami oksidasi sedangkan
bentuk partikulat mengalami reduksi. Beberapa unsur pokok pada asap rokok dalam bentuk gas
diantaranya adalah amonia (NH3), karbonmonoksida (CO), carbon diosida (CO2), nitrogen oksida (NO),

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


nitrogen diokida (NO2), hidrogen sianida (HCN). Sedangkan dalam bentuk partikulate diantaranya
adalah tar, nikotin, metal (seperti kadmium, timah (lead), nikel, besi, kromium, arsenic). Dengan
kandungan zat kimia tersebut, maka dapat dipastikan efek rokok sangat merugikan bagi kesehatan. Hal
ini bukan saja bagi perokok tapi juga berakibat bagi orang-orang yang tidak merokok tapi terkena asap
(perokok pasif).
Rokok telah menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Berdasarkan data, akibat rokok di
Indonesia menyebabkan 9,8% kematian. Selain itu lebih dari 40,3 juta anak Indonesia berusia 0-14 tahun
terpapar asap rokok di lingkungannya. Akibatnya mereka mengalami pertumbuhan paru-paru yang
lambat dan lebih mudah terkena infeksi saluran pernapasan, infeksi telingan dan asma. Konsumsi rokok
dan tembakau merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya berbagai penyakit tidak menular
seperti kardiovaskular, stroke, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), kanker paru kanker mulut, dan
kalainan kehamilan.
Pria yang merokok biasanya mengalami penurunan jumlah sperma motil dan munculnya berbagai
abnormalitas sperma dalam segi bentuk maupun pergerakan. Zat-zat kimia dalam rokok dapat
menyebabkan gangguan pada sistem vaskular, spermatogenesis, motilitas sperma, gangguan hormonal
pada reproduksi pria dan dapat menyebabakan infertilitas pada pria. Asap rokok mengandung radikal
bebas dalam jumlah yang sangat tinggi, yakni dalam 1 kali hisapan rokok terdapat 1014 molekul radikal
bebas. Radikal bebas yang terdapat dalam asap rokok menyebabkan kerusakan pada jaringan testis.
Pemaparan asap rokok selama 15, 30 dan 45 hari dapat menyebabkan rusaknya jaringan pada testis
sehingga dapat menyebabakan spermatozoa menjadi abnormal. Paparan asap rokok dapat mengahmbat
proses spermatogenesis secara nyata yang ditandai dengan penurunan jumlah sel-sel spermatogonium,
spermatosit primer, spermatid dan lapisan sel spermatogenik.
Rendahnya kesadaran masyarakat tentang bahaya merokok pun menjadi perhatian pemerintah dan
masyarakat Indonesia. Di tambah dengan kebanyakan perokok adalah generasi muda dan usia produktif.
Sehubung dengan hal-hal ini, dokter mempunyai peran penting dalam mengurangi tingkat konsumsi
rokok dalam masyarakat dengan cara memberikan penyuluhan tentang bahaya merokok terhadap
kesehatan. Sebagai mahasiswa/i kedokteran, harus menerapkan sikap dan perilaku untuk tidak merokok
supaya dapat menjadi contoh bagi masyarakat. Berkaitan dengan hal di atas, penulis sebagai salah satu
mahasiswa Fakultas Kedokteran melakukan penelitian tentang : Gambaran Pengetahuan Tentang
Bahaya Rokok Terhadap Infertilitas Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA Angkatan
2015.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


9 Permasalahan Cantumkan juga hipotesis (bila ada) atau pertanyaan penelitian.

Masalah:

1. Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA angkatan


2015 tentang bahaya rokok terhadap infertilitas ?
2. Apa saja kandungan dalam rokok yang berbahaya terhadap infertilitas ?

Hipotesis:

Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA angkatan 2015 memiliki tingkat pengetahuan yang kurang
tentang bahaya merokok terhadap infertilitas.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


10 Tujuan Penelitian Uraikan tujuan khusus dan makna penelitian harus diuraikan dengan jelas.

Tujuan Umum:

Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA angkatan
2015 tentang bahaya merokok terhadap infertilitas

Tujuan Khusus:

1. Diketahuinya tingkat pengetahuan mahasiwa FK UKRIDA angkatan 2015 tentang bahaya


merokok terhadap infertilitas

Manfaat Penelitian :

1. Bagi Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan gambaran kepada pemerintah terkait
kondisi kesehatan masyarakat serta tren merokok aktif yang menjadi masalah di masyarakat.
Diharapkan pemerintah dapat memberikan solusi konkret untuk menurunkan jumlah perokok
aktif di Indonesia.
2. Bagi Perguruan Tinggi
Institusi pendidikan dapat memperoleh masukan sebagai bahan pertimbangan dalam penegasan
kebijakan dan peraturan larangan merokok diwilayah institusi pendidikan
3. Bagi Peneliti, Responden dan Masyarakat
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang bahaya rokok yang dapat menyebabkan
infertilisasi bagi responden dan masyarakat. Kemudian dengan adanya penelitian dan penulisan
ini, penulis akan mampu menerapkan kaidah meteodologi penelitian kedokteran yang dapat
bermanfaat bagi pengembangan profesionalisme kedokteran. Penelitian ini juga diharapkan
dapat menjadi dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan acuan penelitian selanjutnya.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


11 Landasan Teori

2.1 Pengetahuan
2.1.1 Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan berasal dari informasi yang relevan yang diserap dan dipadukan dalam pikiran
seseorang. Pengetahuan berkaitan pula dengan apa yang diketahui dan dipahami oleh seseorang. Infomasi
cenderung nyata, sedangkan pengetahuan adalah informasi yang diintegrasikan dan di inteprtasikan.6
Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris khususnya mata dan telinga
terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku
terbuka (over behavior). Perilaku yang didasari pengetahuan umumnya bersifat langgeng.7
Kognitif (pengetahuan) adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra seseorang. Kognitif
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.8

2.1.2 Tingkatan Pengetahuan


Ada 6 ( enam ) tingkatan pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif , yaitu :
1) Tahu ( know )
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam
pengetahuan ini adalah mengingat kembali ( recall ) sesuatu yang spesifik dari keseluruhan bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. Ukuran bahwa seseorang ia tahu adalah ia dapat menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan
dan menyatakan.
2) Memahami ( comprehension )
Kemampuan untuk menjalankan dan menginterpretasikan dengan besar tentang objek yang diketahui.
Seseorang yang telah paham tentang sesuatu harus dapat menjelaskan, memberikan contoh, dan
menyampaikan.
3) Aplikasi ( aplication )
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi atau pengetahuan yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi real ( sebenarnya )
4) Analisis ( Analysis )
Analisis diartikan sebagai kemampuan untuk menguraikan objek kedalam bagian-bagian lebih kecil,
tetapi masih didalam suatu struktur objek tersebut dan masih terkait satu sama lain.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


5) Sintesis ( Syntesis )
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
bentuk keseluruhan menjadi suatu pola yang tidak ada sebelumnya, atau kemampuan menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6) Evaluasi ( Evaluation )
Evaluasi berkaitan dengan masalah kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau
objek berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau kriteria yang telah ada atau telah ditentukan.8,9

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan


Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, yaitu :
1) Usia
Semakin cukup umur, tingkat kematangan seseorang akan lebih tinggi pada saat berpikir dan bekerja.
Hal ini sebagai akibat dari kematangan jiwa dan pengalaman. Daya ingat seseorang salah satunya
dipengaruhi oleh umur. Bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan
pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut
kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang.
2) Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas visi pendidikan yaitu
mencerdaskan umat manusia. Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang
menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi
pendidikan seseorang semakin baik pula pengetahuannya. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
maka mudah menemukan informasi, makin banyak pengetahuan sehingga semakin banyak pula
pengetahuan yang dimiliki oleh orang tersebut.
3) Pekerjaan
Seseorang yang bekerja di faktor formal memiliki akses lebih dalam menerima informasi dan lebih
mudah dan cepat dalam mendapatkan informasi, termasuk informasi kesehatan.
4) Fasilitas
Fasilitas sebagai sumber infomasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, misalnya radio,
tv, majalah, media sosial, buku, dan lain-lain.9

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


2.2 Infertilisas
2.2.1 Pengertian Infertilisas
Berkembang biak adalah salah satu fungsi luhur dari mahluk hidup, termasuk manusia. Seluruh
mahluk hidup, termasuk manusia berkeinginan untuk menjaga kelangsungan garis keturunannya dengan
cara berkembang biak. Salah satu gannguan kesehatan reproduksi yang terjadi pada usia subur adalah
infertilitas.10
Di Indonesia terdapat 40% pasangan usia subur dan 10% diantaranya mengalami infertilitas.
Penyebab infertilitas pada pasangan suami istri dapat diklasifikasikan menjadi 3 golongan dengan proporsi
faktor perempuan 45%, faktor laki-laki 40%, dan faktor idiopatik 15%.11 Pasangan infertil di Indonesia
tahun 2013 adalah 50 juta pasangan atau 15-20% dari seluruh pasangan yang ada.2
Infertilisasi mempunyai pengertian yang sangat beragam. Infertilitas adalah ketidakmampuan untuk
hamil sesudah 12 bulan atau enam bulan pada wanita berusia lebih dari 35 tahun tanpa menggunakan
kontrasepsi dan melakukan hubungan seksual yang aktif.12,13 Infertilitas adalah ketidakmampuan untuk
terjadi konsepsi setelah 1 tahun bersenggama tanpa menggunakan kontrasepsi.10,14

2.2.2 Klasifikasi Infertilitas


Infertilitas terbagi menjadi 2 yaitu infertilitas primer dan sekunder. Infertilitas primer terjadi bila
istri belum pernah hamil walaupun bersenggama setelah 1 tahun tanpa kontrasepsi. Sedangkan infertilitas
sekunder terjadi bila istri pernah hamil, tetapi kemudian tidak terjadi kehamilan lagi walaupun bersenggama
selama 1 tahun tanpa kontrasepsi.10,14,15
Penyebab infertilitas sekunder antara lain :
1. Faktor usia
Faktor usia sangat berpengaruh pada kesuburan seorang wanita. Seiring dengan bertambahnya usia
maka kemampuan indung telur untuk menghasilkan sel telur akan mengalami penurunan.
Bertambahnya usia pada pria juga menyebabkan penurunan kesuburan. Meskipun pria terus menerus
memprosuksi sperma sepanjang hidupnya, akan tetapi morfologi sperma mereka mulai menurun.
2. Masalah reproduksi
Masalah pada sistem reproduksi menyebabkan maslah yang mengarah pada infertilitas sekunder,
seperti pada perempuan yang melahirkan dengan operasi caesar yang dapat menyebabkan jaringan
parut yang mengarah pada penyumbatan tuba.

10

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


3. Faktor gaya hidup
Wanita yang obsesitas sering mengalami gangguan ovulasi, karena obesitas mempengaruhi esterogen
dalam tubuh. Pria yang gemar mengenakan celan ketat dapat mengalami gannguan motalitas sperma.10

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Infertilisasi


Karena kurangnya informasi yang memadai, maka berkembanglah mitos di masyarakat Indonesia
bahwa perempuanlah yang menjadi penyebab pasangan sulit memperoleh keturunan. Mitos ini harusnya
dibenahi karena infertilitas kenyataanya dapat dialami oleh laki-laki ataupun perempuan.16
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi infertilitas diantaranya faktor fisik, psikologis, dan
lingkungan. Faktor psikologis yang dapat menyebabkan infertilitas adalah gangguan emosional yang kronis
seperti ketakutan dan merasa tidak mampu untuk menjadi seorang ibu atau ayah, meningkatnya
supersensitifitas karena pengaruh penambahan umur sehingga menjadi paranoid dan menyebabkan
infertilitas.14
Infertilitas pada wanita dapat disebabkan oleh infeksi vagina seperti vaginitis dan trikomonas
vaginalis akan menyebabkan infeksi lanjut pada portio, serviks, endometrium bahkan sampai ke tuba yang
dapat menyebabkan gangguan pergerakan dan penyumbatan pada tuba sebagai organ reproduksi vital untuk
terjadinya konsepsi. Terjadinya disfungsi seksual yang mencegah penetrasi penis, atau lingkungan vagina
yang terlalu asam juga dapat menyebabkan seseorang wanit kesulitan mengalami kehamilan. 10 Penyebab
dari pihak wanita diantaranya masalah vagina yaitu vaginitis, masalah di serviks yaitu servisitis, uterus,
tuba dan masalah di ovarium yaitu kista ovarium. Selain itu juga penyebab infertil seperti penyakit radang
panggul, endometriosis, sindrom ovarium polikistik, kegagalan ovarium prematur, fibrinoid rahim, masalah
ovulasi, penyumbatan tuba, gangguan ovulasi, faktor yang berhubungan dengan usia, masalah rahim, ligasi
tuba sebelumnya, ketidakseimbangan hormone, faktor lingkungan dan psikologikal.15,16
Infertilitas pada pria dipengaruhi oleh faktor koitus pria yang meliputi spermatognesis abnormal,
motilitas abnormal, kelainan anatomi, gangguan endokrin, dan disfungsi seksual. Kelainan anatomi yang
mungkin menyebabkan infertilitas adalah tidak adanya vasdeferens kongenital, obstruksi vasdeferens dan
kelainan kongenital sistem enjakulasi. Spermatogenesis abnormal dapat terjadi akibat orkitis karena
mumps, kelainan kromosom, radiasi atau varikokel.10,15 Selain itu masalah yang dapat menyebabkan
infertilitas pada pria yaitu merokok yang dapat menurunkan jumlah sperma dan motilitas sperma,
penggunaan narkotika, alkohol, penggunaan steroid anabolikum, olahraga berlebihan, asupan zink dan
vitamin C yang tidak adekuat, pakaian dalam ketat, terpajan hazard dan toksin lingkungan sperti pestisida,
stres berat, malnutrisi dan anemia.13,15,16

11

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


2.3 Rokok
2.3.1 Pengertian Rokok
Rokok merupakan benda yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Merokok sudah menjadi kebiasaan
yang sangat umum dan meluas di masyarakat. Bahaya merokok terhdap kesehatan tubuh telah diteliti dan
dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokokpun sudah diketahui jelas. Merokok
berhubungan dengan sedikitnya beberapa penyakit diantaranya jantung dan gangguan pembuluh darah,
kanker paru-paru, bronchitis, hipertensi, impotensi dan infertilitas, serta gangguan kehamilan dan janin.17
Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar, dihisap dan/atau
dihirup termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman
nicotiana tubacum, nicotiana rustica, dan spesies lainnya atau sintetisnya yang asapnya mengandung
nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan tambahan.18,19 Secara global, penggunaan rokok memang
meningkat tetapi prevalensi perokok dinegara maju justru berkurang. WHO menyebutkan, jumlah perokok
meningkat 2,1 % per tahun di negara berkembang, sedangkan di negara maju angka ini menurun sekitar 1,1
% per tahun.19

2.3.2 Jenis-jenis Rokok


Di Indonesia rokok dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan bahan pembungkus rokok,
bahan baku, proses pembuatan rokok, dan penggunaan filter pada rokok.
Rokok berdasarkan bahan pembungkus.
a. Klobot rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
b. Kawung rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
c. Sigaret rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
d. Cerutu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.
a. Rokok putih yang bahan bakunya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa
dan aroma tertentu.
b. Rokok kretek yang bahan bakunya daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk
mendapatkan aroma dan rasa tertentu.
c. Rokok klembak yang bahan bakunya dan tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk
mendapatkan aroma dan rasa tertentu.19,21

12

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


Rokok berdasarkan proses pembuatannya.
a. Sigaret kretek tangan yang proses pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan
menggunakan tangan atau alat bantu sederhana.
b. Sigaret kretek mesin yang proses pembuatannya menggunakan mesin.
Rokok berdasarkan penggunaan filter.
a. Rokok tanpa filter.
b. Rokok filter yang pada ujung tempat menghisap menggunakan filter.17

2.3.3 Kandungan dalam Rokok


Satu batang rokok yang hanya seukuran pensil dengan panjang sepuluh cm itu, ternyata ibarat
sebuah pabrik berjalan yang menghasilkan bahan kimia berbahaya.17 Kandungan kimia tembakau yang
sudah teridentifikasi jumlahnya mencapai 2.500 komponen. Dari jumlah tersebut sekitar 1.100 komponen
diturunkan menjadi komponen asap secara langsung dan 1.400 lainnya mengalami dekomposisi atau
terpecah, bereaksi dengan komponen lain dan membentuk komponen baru.20 Tar dan nikotin adalah dua
zat kimia penting yang terkandung dalam rokok, nikotin bersifat adiktif (kecanduan) sementara tar bersifat
karsinogenik dan dapat menyebabkan berbagai penyakit.21 Adapun beberapa kandungan bahan kimia
berbahaya di dalam rokok antara lain :
a. Nikotin
Nikotin adalah zat atau bahan senyawa pyrrolidine yang terdapat dalam nicotiana tubacum, nicotiana
rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang bersifat adiktif dapat menyebabkan ketergantungan.18
Nikotin adalah senyawa alkaloid toksis yang dipisahkan dari tembakau dan merupakan senyawa amin
tersier dengan rumus empiris C10H14N2 dan dalam kimia orh=ganik sebagai 1-metil-2-pirolidin (3-
piridin). Nikotin dalam keadaan murni tidak berwarna, berupa minyak cair mudah menguap, larut
dalam alkohol, eter dan petroleum eter. Mendidih pada suhu 246-2470C dan membeku pada suhu
dibawah 800C, pada suhu rendah, sedikit berbau tetapi jika dipanaskan akan dihasilkan uap yang berbau
merangsang dan akan bereaksi dengan udara yang ditandai dengan perubahan warna menjadi coklat. 22
Nikotin merupakan alkaloid yang bersifat stimulan dan pada dosis tinggi bersifat racun, zat ini hanya
ada pada tembakau, sangat aktif dan mempengaruhi otak atau susunan saraf pusat.19 Secara perlahan
nikotin akan mengakibatkan perubahan pada sel-sel otak, setelah sistem saraf beradaptasi dengan
nikotin, perokok cenderung menambah jumlah batang rokok yang dihisap sebagai usaha
mempertahankan efek kesenangan yang timbuldan mempertahankan diri dari efek ketergantungan.
Akibatnya kadar nikotin dalam darah juga meningkat. Dosis 30-60 mg dari nikotin sebagai dosis yang

13

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


mematikan. Nikotin adalah salah satu racun yang bekerja sangat cepat, nikotin dalam asap rokok
membutuhkan waktu sekitar 10 detik untuk sampai ke otak.17
Rerata hasil penelitian terhadap 9 rokok kretek filter di Nganjuk, Jawa Timur didapatkan bahwa kadar
nikotin berkisar antara 1,10 % - 2,17 % dan 2 diantara 9 merk rokok yang ada mengandung kadar
nikotin diatas standar yang ditetapkan dalam SNI 0766-1989-A. (maksimum 2,0%).21 Perbedaan
nikotin dalam berbagai merk rokok dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain jenis dan campuran
tembakau yang digunakan, jumlah tembakau dalam setiap batang rokok, senyawa tambahan yang
digunakan untuk meningkatkan aroma dan rasa, serta ada tidaknya filter dalam tiap batang rokok.
Meskipun dosis yang dihisap per harinya masih dibawah dosis toksik (0,5-1,0 mg/kg BB atau sekita
30-60 mg), bila ini berlangsung dalam waktu yang lama makan akan dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan.17
b. Tar
Tar adalah kondensat asap yang merupakan total residu dihasilkan saat rokok dibakar setelah diurangi
nikotin dan air, yang sifatnya karsinogenik.18 Tar adalah senyawa polinuklin hidrokarbonaromatika
yang bersifat karsinogenik, termasuk di dalamnya terdapat nikel dan kadmium yang dapat
mempengaruhi kerja hormon reproduksi. Adanya kandungan tar yang beracun ini, sebagian dapat
merusak sel paru karena dapat lengket dan menempel pada jalan nafas dan paru-paru sehingga
mengakibatkan terjadinya kanker.17,19,22 Standar yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No.
38/2000, yang menyatakan bahwa standar kadar tar untuk rokok kretek filter maksimum 20 mg/batang
atau 1,5 %.21
c. Amonia
Amonia merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Gas yang tajam
baunya, menyengat dan sangat merangsang. Begitu kerasnya racun yang ada pada ammonia sehingga
kalau masuk sedikit pun kedalam peredaraan darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau
koma.17,19
d. Acetol
Acetol adalah hasil pemanasan aldehyde (sejenis zat yang tidak berwarna yang bebas bergerak) dan
mudah menguap dengan alkohol.17
e. Karbon monoksida (CO)
CO dalah sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak
sempurna dari unsur zat arang atau karbon.19 Karbon monoksida adalah gas beracun yang mempunyai
afinitas kuat terhadap hemoglobin pada sel darah merah sehingga membentuk karbonsihemoglobin.22

14

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


f. Methanol
Methanol adalah sejenis cairan ringan yang gampang menguap dan mudah terbakar. Meminum atau
mengisap methanol dapat mengakibatkan kebutaan bahkan kematian.17
g. Hydrogen Sulfide
Hydrogen sulfide adalah sejenis gas yang beracun yang gampang terbakar dang bau yang keras. Zat
ini menghalangi oxidasi enxym (zat besi yang berisi pigmen).17
h. Formic Acid
Formic acid adalah sejenis cairan tidak berwarna yang bergerak bebas dan dapat membuat lepuh.
Cairan ini sangat tajam dan menusuk baunya. Zat ini dapat menyebabkan seseorang seperti merasa
digigit semut.17
i. Phenol
Phenol merupakan campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat organik seperti
kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan, karena phenol ini
terikat ke protein dan menghalangi aktivitas enzim.17
j. Hydrogen Cyanide
Zat ini merupakan zat yang paling ringan, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa. Gas
ini mudah terbakar dan sangat efisien untuk menghalangi pernapasan. Sedikit saja cyanide dimasukan
dalam tubuh dapat menyebabkan kematian.17,19
k. Formaldehyde
Formaldehyde adalah sejenis gas tidak berwarna dengan bau yang tajam. Gas ini tergolong sebagai
pengawet dan pembasmi hama. Gas ini juga sangat beracun keras terhadap semua organisme-
organisme hidup.17
l. Pyridine
Pyridine adalah sejenis cairan tidak berwarna dengan bau yang tajam. Zat ini digunakan untuk
mengubah sifat alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.17,22
m. Methyl Chloride
Methyl chloride adalah campuran dari zat-zat bervalensi satu antara hidrogen dan karbon merupakan
unsurnya yang terutama. Zat ini adalah merupakan compound organis yang dapat beracun.17
n. Nitrous Oxide
Nitrous oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila terisap dapat menyebabkan rasa
sakit. Nitrous oxide ini adalah jenis zat yang pada mulanya dapat digunakan sebagai pembius waktu
melakukan operasi oleh para dokter.17,22

15

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


2.3.4 Pengaruh Rokok Terhadap Infertilitas

Spermatogenesis adalah proses dinamis perkembangan sel-sel spermatogenik dari tahap spermatogonia
sampai terbentuknya spermatozoa. Spermatogenesis dipengaruhi oleh faktor endodgen dan eksogen.
Asap rokok adalah faktor eksogen yang dapat mempengaruhi spermatogenesis. Pemaparan asap rokok
selama 45 hari telah menyebabkan diameter tubulus seminiferus menjadi menurun, sehingga jumlah
spermatozoa yang dihasilkan akan lebih sedikit dari yang tidak mengalami penurunan. Terganggunya
spermatogenesis di tubulus seminiferus mengakibatkan akan menurunkan kualitas sperma, sehingga
akan menyebabkan infertil. Kualitas sperma merupakan kondisi atau keadaan yang dimiliki oleh
spermatozoa. Sperma yang berkualitas adalah sperma yang memiliki kondisi normal serta mampu
untuk membuahi sel telur atau ovum. Berkualitas atau tidaknya sperma dapat ditentukan dari beberapa
aspek diantaranya adalah jumlah, morfologi dan motilitas.
Nikotin yang terkandung dalam rokok merupakan racun syaraf (potent nerve poison) yang biasa
digunakan untuk racun serangga. Pada suhu rendah, bahan ini bertindak sebagai perangsang dan itu
merupakan penyebab salah satu mengapa merokok digemari dan dijadikan tabiat. Nikotin dalam asap
rokok dapat menstimulasi medula adrenal untuk melepaskan katekolamin yang dapat mempengaruhi
sistem saraf pusat, sehingga mekanisme umpan balik antara hipotalamus, hipofise anterior dan testis
menjadi terganggu. Akibatnya sintesis hormon testosteron terganggu dan spermatogenesis juga
terganggu. Karbon monoksida merupakan gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya
kemampuan darah membawa oksigen serta bahan-bahan lainnya yang terkandung dalam rokok yang
berbahaya dan merugikan bagi tubuh, sehingga berakibat pada kematian sel karena kekurangan
oksigen.
Pada kasus-kasus infertilitas, hasil analisis semen dari pasien yang merokok menunjukan adanya
kelainan konsentrasi, disusul dengan kelainan morfologi dan motilitas dari sperma.17 Efek bahaya
merokok bagi kesehatan lainnya adalah bisa mengakibatkan impotensi, kasus seperti ini sudah banyak
dialami oleh para perokok. Sebab kandungan bahan kimia yang sifatnya beracun tersebut bisa
mengurangi produksi sperma pada pria. Bukan hanya itu saja pada pria juga bisa terjadi kanker di
bagian testis.5 Peningkatan radikal bebas akan merusak membran dari sel-sel spermatogenik,
mengganggu transport ion-ion penting bagi proliferasi dan pertumbuhan sel-sel spermatogenik,
merusak DNA spermatozoa dan meningkatkan terjadi terjadinya apoptosis spermatozoa. Asap rokok
menghambat proses spermatogenesis secara nyata yang ditandai dengan penurunan jumlah sel-sel
spermatogonium, spermatosit primer, spermatid dan lapisan sel spermatogenetik yang ditandai dengan
penurunan presentase spermatozoa normal, kecepatan gerak spermatozoa, motilitas spermatozoa dan
16

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


spermatozoa hidup.19 Penelitian menunjukan bahwa merokok dapat mengurangi jumlah sperma dalam
ejakulasi dan menyebabkan kerusakan DNA dalam mengembangkan sel sperma.17 Asap rokok juga
dapat menyebabkan penurunan jumlah spermatosit pakiten dan spermatid karena dalam asap rokok
masih banyak zat-zat kimia yang menghambat spermatogenesis, sehingga mengakibatkan konsentrasi
spermatozoa yang dihasilkan menjadi sedikit atau terjadi penurunan.19

17

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


Kerangka Teori

Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA Angkatan 2015

Pengetahuan Infertilitas Rokok

 Pegertian  Pengertian
Pengetahuan  Pengertian Rokok
Infertilitas
 Tingkatan  Jenis-jenis Rokok
 Klasifikasi
Pengetahuan  Kandungan Dalam
Infertilitas
 Faktor-faktor  Faktor-faktor yang
Rokok
yang  Efek Rokok Terhadap
Mempengaruhi
Mempengaruhi Infertilitas
Infertilitas
Pengetahuan

Kerangka Konsep

Gambaran pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA Angkatan 2015 tentang


bahaya rokok terhadap infertilitas

18

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


Rencana Penelitian Uraikan dengan jelas tetapi ringkas strategi umum dari penelitian yang
12 diusulkan serta pendekatan khusus dan metode yang akan digunakan. Apabila diperlukan fasilitas di institusi
lain, tunjukan bahwa lembaga yang bersangkutan telah dihubungi dan memberikan persetujuan. Jangan
melebihi 3 halaman spasi tunggal (12 pts Font)

12.1 Desain Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan desain analisis deskriptif dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian cross sectional merupakan pengamatan yang dilakukan dalam
satu saat atau satu periode tertentu dengan ciri-ciri setiap objek studi hanya diamati atau diperiksa satu
kali dalam suatu penelitian. Penelitian ini dilakukan tanpa mengikuti proses perjalanan, hingga seolah-
olah merupakan suatu penampang melintang.23 Metode ini digunakan untuk mengetahui “Tingkat
Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA 2015 Tentang Perilaku Merokok Terhadap
Infertilitas”.

12.2 Tempat dan Waktu penelitian


Tempat penelitian yang digunakan adalah Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
(UKRIDA) Jakarta. Waktu penelitian yang digunakan berkisar 3 bulan dari tanggal Oktober sampai
Desember 2018.

12.3 Subjek Penelitian


Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida
Wacana (UKRIDA) Jakarta angkatan 2015 dengan jumlah seluruhnya 82 orang. Subjek penelitian
berpedoman pada kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang telah ditentukan peneliti. Penentuan kriteria
sangat membantu peneliti untuk mengurangi bias hasil penelitian.
Kriteria inklusi yang ditetapkan adalah :
a. Mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Kedokteran UKRIDA Jakarta
b. Mahasiswa berstatus aktif kuliah
c. Mahasiswa yang bersedia mengisi kuisioner

Kriteria eksklusi yang ditetapkan adalah :


a. Mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Kedokteran UKRIDA Jakarta yang tidak berada di lokasi
penelitian
b. Mahasiswa bukan angkatan 2015

19

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


12.4 Sampling
Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik consecutive sampling, dimana responden
dipilih melalui penetapan kriteria inklusi maupun eksklusi oleh peneliti. Semua mahasiswa yang
memenuhi syarat dan datang ke tempat penelitian akan dijadikan sampel penelitian sampai jumlah
sampel yang dibutuhkan terpenuhi serta berdasarkan waktu pengumpulan data yang tersedia.23 Rumus
yang digunakan adalah rumus Slovin :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2

Keterangan :
N = Jumlah populasi (Mahasiswa Laki-laki)
e = Batas toleransi kesalahan ( error tolerence ), 5% = 0,05
n = Jumlah sampel
Dengan perhitungan jumlah sampel sebagai berikut :
82
𝑛=
1 + 82 (0,05)2

82
𝑛=
1 + 82 (0,0025)

82
𝑛=
1 + 0,205

82
𝑛=
1,205

𝑛 = 68,049

Dibulatkan menjadi 70 responden.

12.5 Bahan, alat dan cara pengambilan data


12.5.1 Bahan Penelitian
Kertas HVS berisis kuisioner dan dibutuhkan 70 responden mahasiswa laki-laki Fakultas
Kedokteran UKRIDA Jakarta yang bersedia mengisi kuisioner

20

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


12.5.2 Alat Penelitian

Sebagai alat pengumpulan data yang digunakan adalah kertas HVS yang berisi kuisioner dan alat
tulis

12.5.3 Cara Pengambilan Data


1. Melakukan konsultasi dengan pembimbing
2. Menjelaskan kepada responden mengenai maksud dan tujuan penelitian
3. Peneliti memberi kuisoner kepada mahasiwa Fakultas Kedokteran angkatan 2015 yang bersedia
mengisi kuisoner.
4. Subyek yang diteliti menjawab pertanyaan yang terdapat pada kuisoner sesuai dengan petunjuk
yang ada.
5. Subyek yang diteliti dapat bertanya kepada peneliti apabila mempunyai kesulitan dalam mengisi
kuisoner dan peneliti harus memberi penjelasan tentang kesulitan tersebut.
6. Lembar kuisoner yang telah diisi, kemudian dikumpulkan kepada peneliti. Setelah itu, lembar
kuisoner yang telah dikumpulkan akan dianalisis dan dijadikan data dalam penelitian.

12.6 Parameter yang diperiksa :


- Tingkat pengetahuan
- Mahasiswa Laki-laki Fakultas Kedokteran UKRIDA angkatan 2015 Jakarta

12.7 Variabel Penelitian


Gambaran pengetahuan tentang bahaya rokok terhadap infertiltas pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
UKRIDA angkatan 2015

12.8 Dana Penelitian


Perkiraan dana penelitian
Perkiraan dana penelitian adalah sebanyak Rp. 300.000 dengan rincian :
- fotocopy 70 lembar kuisoner = 70 X Rp 500 = Rp 35.000
- souvenir bagi responden = 70 X Rp 5.000 = Rp 350.000
- lain-lain = Rp. 50.000

21

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


12.9Analisis Data
Peneliti melakukan Inform Consent terlebih dahulu terhadap objek penelitian. Data yang diambil
dilapangan merupakan data primer yang didapatkan dengan mengisi kuisioner. Data yang peneliti
kumpulkan bersifat deskriptif. Data yang di dapat di olah menggunakan aplikasi SPSS. Data akan
ditampilkan dalam bentuk tabel atau grafik

12.10 Definisi Operasional :


Berikut adalah definisi operasional dari variabel yang diteliti:
a. Pengetahuan bahaya merokok terhadap infertilitas

Definisi : Pengetahuan mahasiswa laki-laki fakultas kedokteran UKRIDA angkatan 2015 tentang
bahaya merokok terhadap infertilitas
Alat ukur : Metode kuesioner 10 pertanyaan
Cara ukur : Menjawab kuesioner
Objek yang di ukur : Mahasiswa laki-laki
1. Kandungan dalam rokok yaitu Tar dapat menyebabkan infertilitas pada pria, bagaimanakah
mekanisme kerja Tar menyebabkan infertilitas ?
a. Mempengaruhi dan dapat merusak DNA (Deoxiribo Nucleat Acid) spermatozoa serta
menurunkan kadar testosteron dan meningkatkan apoptosis khususnya pada tahap
spermatogonia. (3)
b. Terjadinya aglutinasi sperma sehingga berakibat pada menurunnya motilitas sperma. (2)
c. Terjadinya pengendapan zat karsinogen dalam sperma dan mengakibatkan metaplasia,
hiperplasia, dan displasia yang dapat menyumbat vas deferens. (1)
2. Mengapa paparan asap rokok pada perokok dapat menyebabkan infertilitas pada pria ?
a. Karena dapat menyebabakan diameter tubulus seminiferus menjadi menurun, sehingga
jumlah spermatozoa yang dihasilkan akan lebih sedikit dari pada yang normal. (3)
b. Terjadinya peningkatan asam di dalam tubuh karena gas beracun dari rokok, sehingga pH
tubuh tidak normal, dan menyebabkan tingkat motilitas sperma menurun. (2)
c. Dapat menyebabkan vasokonstriksi dan menyebabakan tidak berkombinasinya O2 dan
molekul hemoglobin, sehingga kadar LH dan Sel-sel leydig berkurang. (1)
3. Karbonmonoksida mempunyai efek buruk terhadap kualitas sperma dan dapat menyebabkan
infertilitas. Mengapa karbonmonoksida dapat menyebabkan infertilitas pria ?

22

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


a. Karbonmonoksida mempunyai afinitas yang kuat terhadap Hb dari pada afinitas O2
terhadap Hb, akibatnya sel darah merah kekurangan O2. Pengurangan O2 akan
mengakibatkan pembuluh darah terganggu karena menyempit dan mengeras, sehingga
mengakibatkan kematian sel dan proses spermatogenesis terganggu. (3)
b. Mempengaruhi dan dapat merusak DNA (Deoxiribo Nucleat Acid) spermatozoa serta
menurunkan kadar testosteron dan meningkatkan apoptosis khususnya pada tahap
spermatogonia. (2)
c. Terjadinya aglutinasi sperma sehingga berakibat pada menurunnya motilitas sperma,
kerusakan DNA dan apoptosis sperma. (1)
4. Nikotin dalam asap rokok dapat menyebabkan infertilitas dan menyebabkan gangguan pada
hormon reproduksi, bagaimanakah mekanisme kerja nikotin dalam mempengaruhi hormon
reproduksi pada pria ?
a. Nikotin menstimulasi medula adrenal untuk melepaskan katekolamin yang dapat
mempengaruhi sistem saraf pusat, sehingga dapat mengganggu proses spermatogenesis
dan sintesis hormon testosteron melalui mekanisme umpan balik antara hipotalamus,
hipofisis anterior dan testis. (3)
b. Dapat menyebabkan vasokonstriksi dan menyebabakan tidak berkombinasinya O2 dan
molekul hemoglobin, sehingga kadar LH dan Sel-sel leydig berkurang. (2)
c. Merusak rangsangan dari hipotalamus dan hipofisis, sehingga hormon FSH tidak bekerja
dengan normal di vas deverens. (1)
5. Merokok dapat menyebabkan kerusakan pada deoxyribonucleic acid (DNA) sperma normal.
Kerusakan pada DNA sperma yang normal dapat menyebabkan ?
a. Meningkatkan resiko terjadinya kanker testis pada pria. (1)
b. Menyebabkan terjadinya peningkatan resiko kanker atau kecacatan pada anak dari
seorang pria perokok, karena DNA sperma yang telah berubah di dalam embrio. (3)
c. Kerusakan DNA sperma menyebabkan perokok tidak bisa coitus lagi. (2)
6. Bahan dalam kandungan rokok dapat menyebabkan efek buruk, salah satunya adalah
impotensi. Bagaimanakah proses terjadinya impotensi tersebut ?
a. Merusak rangsangan dari hipotalamus dan hipofisis, sehingga hormon FSH tidak bekerja
dengan normal di vas deverens, sehingga aliran darah tidak lancar (2)
b. Nikotin bekerja sebagai vasokonstriktor yang menyempitkan pembuluh darah sehingga
menginduksi terjadiya lesi artherosklerosik. Lesi ini terjadi di pembuluh darah sekitar
pelvis menyebabkan perlambatan aliran ke penis. (3) 23

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


7. Radikal bebas pada asap rokok dapat menyebabkan penurun kualitas pada spermatozoa dan
dapat menyebabkan infertilitas. Bagaimanakah proses radikal bebas pada asap rokok dapat
merusak spermatozoa ?
a. Radikal bebas asap rokok yang bersifat sitotoksik akan menghambat pembentukan
adenosi trifosfat (ATP) mitokondria, sedangkan mitokondria merupakan tempat proses
perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi bagi spermatozoa. (3)
b. Radikal bebas asap rokok dapat merangsang otak, dan menyebabkan kecanduan, serta
menghilangkan gairah seksual. (1)
c. Dapat menyebabkan vasokonstriksi dan menyebabakan tidak berkombinasinya O2 dan
molekul hemoglobin, sehingga kadar LH dan sel-sel leydig berkurang. (2)
8. Nitrogen dioksida merupakan salah satu kandungan dalam rokok yang dapat menyebabkan
infertilitas. Bagaimanakah proses Nitrogen dioksida dapat menyebabkan infertilitas ?
a. Nitogen dioksida membran, memulai proses peroksidasi lipid, dapat menyebabkan
vasokonstriksi. Nitrogen dioksida bereaksi dengan hidrogen peroksida (H2O2) yang
menghasilkan OH0 dan menyebabakan tidak berkombinasinya O2 dan molekul
hemoglobin. (3)
b. Merusak molekul genetik dalam sperma perokok, dan menyebabkan terjadinya
infertilitas. (1)
c. Karena dapat menyebabakan diameter tubulus seminiferus menjadi membesar, sehingga
jumlah spermatozoa yang dihasilkan akan lebih sedikit dari pada yang normal. (2)
9. Sel sperma manusia normalnya memiliki 2 zat penting yang tinggi protein yang disebut
protamine 1 dan protamine 2 dan keduanya harus dalam kadar yang seimbang. Tapi, akibat
pengaruh rokok, pada sperma perokok terjadi ketidakseimbangan kedua zat tersebut, yaitu ?
a. Protamine 2 < protamine 1 (3)
b. Protamine 1 < protamine 2 (2)
c. Protamine 1 tidak ada lagi dalam sperma perokok. (1)
10. Impotensi disebabkan karena efek vasokontriksi dari kandungan bahan dalam rokok. Bahan dalam
rokok yang dapat menyebabkan impotensi adalah ?
a. Tritium (1)
b. Nikotin (3)
c. Uranium ore (2)

24

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


Skala : Ordinal
Kode : 0. Apabila pengetahuan kurang, skor <11
1. Apabila pengetahuan cukup, skor 11-20
2. Apabila pengetahuan baik, skor 21-30

25

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


13 Jadwal Penelitian Cantumkan lama penelitian dan rincian jadwal secara skematis.
Bulan (Tahun 2018-2019)
No Kegiatan Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Jan Feb
1 Studi pustaka  
Persiapan alat dan
2 bahan penelitian     
3 Penelitian  
4 Penulisan   

26

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


14 Persyaratan Etik Bagian dibawah ini harus diisi apabila penelitian yang diusulkan
berkaitan dengan eksperimentasi pada manusia dan hewan. Metode yang digunakan harus
memenuhi ketentuan etik penelitian pada manusia dan hewan (Human and Animal
Ethics). Persyaratan ini dianut oleh semua jurnal ilmiah berbobot.

Implikasi Etik Eksperimental pada Manusia Berikan pernyataan singkat mengenai permasalahn etik
yang dapat timbul dari eksprimentasi, dan jelaskan bagaimana permasalahan tersebut dapat diatasi.
Permasalahan etik termasuk (a) bahaya dan komplikasi perlakuan, (b) kerahasiaan data (confidentiality),
(c) Informed consent, dan sebagainya.

Implikasi Etik Eksperimental pada Hewan

27

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


15 Daftar Pustaka Harus relevan dengan usulan.

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 40 Tahun 2013 Peta jalanan


pengendalian dampak konsumsi rokok bagi kesehatan. Lembaran Negara RI Tahun
2013, No. 736. Sekretaris Negara. Jakarta.
2. Kemenkes RI. 2013. Riset kesehatan dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
3. Kemenkes RI, 2010. Pedoman pengembangan kawasan tanpa rokok. Kementerian
Kesehatan RI. Jakarta.
4. Aprioria, V D., Amir, A., Khairsyaf, O. 2015. Gambaran morfologi spermatozoa pada
perokok sedang di lingkungan PE group yang datang ke bagian biologi fakultas
kedokteran universitas andalas. Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4 (2), hal. 425-429.
5. Kementerian Kesehatan RI. 2018. Inilah 4 Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Tubuh. 25
maret 2018 (13.00).
6. Taufik, M. Pengembangan koleksi digital dan operasionalisasi otomasi perpustakaan.
Jakarta : 2011 : hal. 15-16.
7. Sunaryo. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta : Pustaka Ilmu: 2008 : hal. 50-51.
8. Nursalam & Efendy, F., 2010. Pendidikan dalam keperawatan. Surabaya : Brawijaya
Pustaka : 2010 : hal. 34-35.
9. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
10. Saraswati, A. 2015. Infertility. J Majority. 2015; 4 (5), hal. 5-9.
11. Lestari, S W & Sari, T. 2015. Fragmentasi DNA spermatozoa: penyebab, deteksi, dan
implikasinya pada infertilitas laki-laki. eJKI. 2015; 3 (2), hal. 152-160.
12. Sa’adah, N & Purnomo, W. 2016. Karakteristik dan perilaku beresiko pasangan infertil
di klinik fertilitas dan bayi tabung tiara cita rumah sakit putri Surabaya. Jurnal
biometrika dan kependudukan. 2016; 5 (1), hal. 61-69.
13. Firman, S. 2012. Infertilitas pria akibat kerja. CDK-195. 2012; 39 (7), hal. 508-511.
14. Indriyani, D. 2011. Konseling infertilitas. The Indonesian journal of health science.
2011; 1 (2), hal. 83-94.

28

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


15. Trisnawati, Y. 2015. Analisis kesehatan reproduksi wanita ditinjau dari riwayat
kesehatan reproduksi terhadap infertilitas di RS Margono Soekardjo tahun 2015. Jurnal
Kebidanan. 2015; 7 (2), hal. 115-222.
16. Putra, C B N & Manuaba, F. 2017. Gambaran analisa sperma di klinik bayi tabung
rumah sakit umum pusat sanglah tahun 2013. E-Jurnal Medika. 2017; 6 (5).
17. Amarudin. 2012. Pengaruh merokok terhadap kualitas sperma pada pria dengan masalah
infertilitas studi kasus kontrol di Jakarta tahun 2011. Tesis. Program S2 Fakultas
Kesehatan Masyarakat Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Kekhususan
Biostatistik & Kependudukan Universitas Indonesia (UI). Depok.
18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 Pengamanan Bahan
Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Lembaran
Negara RI Tahun 2009, No. 144. Sekretaris Negara. Jakarta.
19. Sari, P D. 2014. Effect of cigarette smoke in quality and quantity spermatozoa. J-
Majority. 2014; 3 (7), hal. 102-106.
20. Tirtosastro, S & Murdiyati, A S. 2010. Kandungan kimia tembakau dan rokok. Buletin
Tanaman Tembakau, Minyak Industri dan Serat. 2010; 2 (1), hal. 33-43.
21. Kusuma, D A,. Yuwono, S S,. Wulan, S N. 2009. Studi kadar nikotin dan tar sembilan
merk rokok kretek filter yang beredar di wilayah Kabupaten Nganjuk. J.Tek..Pert. 2009;
5 (3), hal. 151-155.
22. Nururrahmah. 2014. Pengaruh rokok terhadap kesehatan dan pembentukan karakter
manusia. Prosiding Seminar Nasional 1 (1). 3 Mei 2014. Universitas Airlangga: 77-84.
23. Azwar, S. 2014. Metode Penelitian. Edisi pertama. Cetakan keempat. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.

29

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Anda mungkin juga menyukai