I. JUDUL PENELITIAN
MAKASSAR 2017
KEPERAWATAN KOMUNITAS
III. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut bukan hanya seputar napas wangi dan gigi
putih berkilat. Kesehatan organ ini ternyata bisa mempengaruhi kondisi organ
Gigi adalah tulang keras dan kecil-kecil berwarna putih yang tumbuh
menggigit. Lidah (lingua) adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai
1
mulut yang membantu pencernaan makanan. Lidah berfungsi sebagai indra
Ludah adalah air yang keluar dari mulut yang dihasilkan oleh kelenjar ludah
(Liran, 2013).
bagian utama dari praktik keperawatan gigi. Tujuan utama perawatan operatif
pada anak ialah mencegah meluasnya penyakit gigi dan memperbaiki gigi
H. M, 2010).
satu upaya didalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Peranan rongga
2010). Dampak yang terjadi bila anak kurang memelihara dan merawat
kesehatan gigi dan mulut yaitu gigi terasa sakit, radang gusi, terdapat karies,
merasa sakit saat mengunyah, terdapat plak, ada bau mulut dan terdapat
Dasar merupakan saat yang ideal untuk melatih kemampuan motorik seorang
2
dan mulut merupakan suatu proses pendidikan yang timbul atas dasar
dari anak sekolah di dunia dan sebagian besar orang dewasa pernah menderita
SKRT tahun 2011 terdapat 76,2% anak Indonesia pada kelompok usia 12
tahun (kira-kira 8 dari 10 anak) mengalami gigi berlubang. Menurut data dari
mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut di atas angka nasional yaitu
DKI Jakarta 29,1%, Jawa Barat 28%, Yogyakarta 32,1%, Jawa Timur 27,2%,
Sulawesi Barat 32,2%, Maluku 27,2%, Maluku Utara 26,9%. Laporan Survey
prevalensi penyakit gigi dan mulut adalah yang tertinggi meliputi 60%
penduduk. Gigi dan mulut merupakan investasi bagi kesehatan seumur hidup
mempunyai masalah gigi dan mulut menurut Riskasdes tahun 2007 dan 2013
3
kesehatan gigi dan mulut meningkat dari 29,7% tahun 2007 menjadi 31,1%
pada tahun 2013. EMD (persentase penduduk yang bermasalah gigi dan
perawatan atau pengobatan gigi dari tenaga medis gigi) meningkat dari tahun
dengan kebiasaan menyikat gigi. Anak usia sekolah dasar perlu mendapat
perhatian lebih karena rentan terhadap gangguan kesehatan gigi dan mulut,
karena pengetahuan anak tentang waktu menyikat gigi yang tepat masih
sangat kurang serta masih belum mampu membiasakan diri untuk melakukan
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Menyikat gigi memiliki peran yang
Makassar, jumlah siswa dari kelas I sampai kelas VI sebanyak 208 siswa.
B. Rumusan Masalah
masalah kesehatan gigi banyak terjadi pada anak-anak usia sekolah, maka
yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah dasar.
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus :
b. Untuk mengetahui pengaruh peran orang tua dengan kesehatan gigi dan mulut
D. Manfaat Penelitian
Sebagai bahan bacaan atau kajian pustaka bagi masyarakat dan juga
penyebab dan pencegahan masalah kesehatan gigi dan mulut. Dan data yang
5
sudah ada dapat di jadikan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya terutama
susunan atau struktur dan bentuk atau konfigsurasi gigi, hubungan antara gigi
yang satu dengan gigi yang lain dan hubungan antara gigi dan jaringan
a. Gigi
Manusia memiliki dua buah perangkat gigi yang akan tampak pada
periode kehidupan yang berbeda. Perangkat gigi yang tampak pertama pada
anak-anak disebut gigi susu atau deciduous teeth. Perangkat kedua yang
muncul setelah perangkat pertama tanggal dan akan terus digunakan sepanjang
Gigi susu berjumlah dua puluh empat buah yaitu empat buah gigi seri
(insisivus), dua buah gigi taring (caninum) dan empat buah geraham (molar)
pada setiap rahang. Gigi permanen berjumlah tiga puluh dua buah yaitu empat
buah gigi seri, dua buah gigi taring, empat buah gigi premolar dan enam buah
Gigi susu mulai tumbuh pada gusi pada usia sekitar 6 bulan dan
biasanya mencapai satu perangkat lengkap pada usia sekitar 2 tahun. Gigi susu
6
akan secara bertahap tanggal selama masa kanak-kanak dan akan digantikan
Gigi melekat pada gusi (gingiva) dan yang tampak dari luar adalah
bagian mahkota dari gigi. Mahkota gigi mempunyai lima buah permukaan pada
setiap gigi. Kelima permukaan tersebut adalah bukal (menghadap kearah pipi
atau bibir), lingual (menghadap kearah lidah), mesial (menghadap kearah gigi),
distal (menghadap kearah gigi) dan bagian pengunyah (oklusal untuk gigi
molar dan premolar, insisal untuk insisivus dan caninus). Bagian yang berada
dalam gingiva dan tertanam pada rahang dinamakan bagian akar gigi. Gigi
walaupun gigi premolar pertama bagian atas rahang biasanya memiliki dua
buah akar. Dua buah molar pertama rahang atas memiliki tiga buah akar,
sedangkan molar yang berada di bawahnya hanya memiliki dua buah akar
(Jahan-Parwar, 2011).
Bagian mahkota dan akar dihubungkan oleh leher gigi. Bagian terluar
dari akar dilapisi oleh jaringan ikat yang disebut cementum, yang melekat
langsung dengan ligamen periodontal. Bagian yang membentuk tubuh dari gigi
menyerupai tulang. Dentin di lapisi oleh enamel pada bagian mahkota dan
jaringan lunak (jaringan ikat, pembuluh darah, dan jaringan saraf) yang secara
kolektif disebut pulpa. Kavitas pulpa akan menyebar hingga ke akar dan
berubah menjadi kanal akar. Pada bagian akhir proksimal dari setiap kanal
7
akar, terdapat foramen apikal yang memberikan jalan bagi pembuluh darah,
saraf dan struktur lainnya masuk ke dalam kavitas pulpa (Marieb and Hoehn,
2010)
b. Mulut
Rongga mulut merupakan sebuah bagian tubuh yang terdiri dari lidah
bagian oral (dua pertiga bagian anterior dari lidah), palatum durum (palatum
keras), dasar dari mulut, trigonum retromolar, bibir, mukosa bukal, ‘alveolar
ridge’, dan gingiva. Tulang mandibula dan maksila adalah bagian tulang yang
anatomis oleh pipi, palatum keras, palatum lunak dan lidah. Pipi membentuk
dinding bagian lateral masing-masing sisi dari rongga mulut. Pada bagian
eksternal dari pipi, pipi dilapisi oleh kulit. Sedangkan pada bagian internalnya,
pipi dilapisi oleh membran mukosa, yang terdiri dari epitel pipi berlapis yang
tidak terkeratinasi. Otot-otot businator (otot yang menyusun dinding pipi) dan
jaringan ikat tersusun diantara kulit dan membran mukosa dari pipi. Bagian
Bibir atau disebut juga labia adalah lekukan jaringan lunak yang
mengelilingi bagian yang terbuka dari mulut. Bibir terdiri dari otot orbikularis
oris dan di lapisi oleh kulit pada bagian eksternal dan membran mukosa pada
8
Secara anatomi, bibir dibagi menjadi dua bagian yaitu bibir bagian atas
dan bibir bagian bawah. Bibir bagian atas terbentang dari dasar hidung pada
bagian superior sampai ke lipatan nasolabial pada bagian lateral dan batas
bebas dari sisi vermilion pada bagian inferior. Bibir bagian bawah terbentang
dari bagian atas sisi vermilion sampai ke bagian komisura pada bagian lateral
dan ke bagian mandibula pada bagian inferior. Kedua bagian bibir tersebut
orbikularis oris dan membran mukosa yang tersusun dari bagian superfisial
tersusun atas epitel pipi yang tidak terkeratinasi. Epitel-epitel pada bagian ini
pada bagian tersebut. Permukaan bibir bagian dalam dari bibir atas maupun
bawah berlekatan dengan gusi pada masing-masing bagian bibir oleh sebuah
lipatan yang berada dibagian tengah dari membran mukosa yang disebut
businator di pipi dan otot-otot orbukularis oris di bibir akan membantu untuk
memosisikan agar makanan berada diantara gigi bagian atas dan gigi bagian
antara rongga mulut dengan rongga hidung sehingga membentuk atap bagi
rongga mulut. Struktur palatum sangat penting untuk dapat melakukan proses
mengunyah dan bernafas pada saat yang sama. Palatum secara anatomis dibagi
9
menjadi dua bagian yaitu palatum durum (palatum keras) dan palatum mole
(palatum lunak). Palatum durum terletak dibagian anterior dari atap rongga
mulut. Palatum durum merupakan sekat yang terbentuk dari tulang yang
memisahkan antara rongga mulut dan rongga hidung. Palatum durum dibentuk
oleh tulang maksila dan tulang palatin yang dilapisi oleh membran mukosa.
Bagian posterior dari atap rongga mulut dibentuk oleh palatum mole. Palatum
orofaring dan nasofaring. Palatum mole terbentuk dari jaringan otot yang sama
halnya dengan paltum durum, juga dilapisi oleh membran mukosa (Jahan-
Parwar, 2011)
d. Lidah
Lidah tersusun dari otot lurik yang dilapisi oleh membran mukosa. Lidah
Lidah dibagi menjadi dua bagian yang lateral simetris oleh septum
median yang berada disepanjang lidah. Lidah menempel pada tulang hyoid
pada bagian inferior, prosesus styloid dari tulang temporal dan mandibula.
Setiap bagian lateral dari lidah memiliki komponen otot-otot ekstrinsik dan
intrinsik yang sama. Otot ekstrinsik lidah terdiri dari otot hyoglossus, otot
genioglossus dan otot styloglossus. Otot-otot tersebut berasal dari luar lidah
(menempel pada tulang yang ada disekitar bagian tersebut) dan masuk kedalam
10
jaringan ikat yang ada di lidah. Otot-otot eksternal lidah berfungsi untuk
menggerakkan lidah dari sisi yang satu ke sisi yang berlawanan dan
menggerakkan ke arah luar dan ke arah dalam. Pergerakan lidah karena otot
dibentuk menjadi massa bundar, dan dipaksa untuk bergerak ke belakang mulut
untuk proses penelanan. Selain itu, otot-otot tersebut juga membentuk dasar
dari mulut dan mempertahankan agar posisi lidah tetap pada tempatnya. Otot-
otot intrisik lidah berasal dari dalam lidah dan berada dalam jaringan ikat lidah.
Otot ini mengubah bentuk dan ukuran lidah pada saat berbicara dan menelan.
inferior, otot transversus linguae, dan otot verticalis linguae. Untuk menjaga
agar pergerakan lidah terbatas ke arah posterior dan menjaga agar lidah tetap
lipatan membran mukosa yang berada pada bagian tengah sumbu tubuh dan
dengan dasar dari rongga mulut. Pada bagian dorsum lidah (permukaan atas
lidah) dan permukaan lateral lidah, lidah ditutupi oleh papilla (Agave Clinic,
2012).
perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter dan perawat gigi. (Gede YI,
2011).
11
Pengetahuan anak tentang kesehatan gigi dan mulut sebaiknya
diberikan sejak usia dini, karena pada usia dini anak mulai mengerti akan
pentingnya kesehatan serta larangan yang harus dijauhi atau kebiasaan yang
dan mulut sebaiknya diberikan pada anak usia sekolah (Gede YI, 2011).
Terbentuknya benih gigi pada janin seperti halnya organ tubuh lain
telah dimulai sejak usia kandungan 4-5 bulan. Setelah bayi lahir, erupsi atau
pertumbuhan gigi susu yang pertama terjadi pada usia 6-8 bulan. Gigi susu
(decidui) adalah penuntun jalan bagi gigi tetap (permanen) yang kuat dan
Semua gigi susu akan lepas dan akan digantikan oleh 32 gigi tetap/
gigi permanen, ini terjadi secara bertahap dalam masa anak berusia 6 tahun
sampai 14 tahun. Gigi terakhir (moral 3) akan bererupsi pada masa usia 17
12
d) Perkembangan dan perubahan gigi pada manusia
13
setelah bertahun – tahun digosok dan di
asa. Gusi kehilangan vaskularitas dan
elastisitas jaringan yang menyebabkan
gigi palsu kurang pas. Kebiasaan makan
sering berubah, dan malnutrusi dapat
menjadi masalah. Penurunan sensitifitas
rasa, penipisan mokosa dan penurunan
masa dan kekuatan otot mastikasi juga
terjadi.
permukaan gigi sebagai biofilm, tertanam dalam matriks polimer host dan
asal bakteri. Plak terjadi secara alami dan kontribusi (seperti mikroflora pada
situs lain didalam tubuh) untuk perkembangan normal dari fisiologi dan
pertahanan host. Reli gen bakteri plak memiliki hubungan yang harmonis
Kalkulus adalah plak gigi yang termineralisasi dan hal tersebut dapat
terjadi fase cairan plak yang jenuh dengan komponen kalkulus. Air liur dan
plak biasanya jenuh sehubungan dengan berbagai kalsium fosfat, kecuali bila
yang rentan terhadap kalkulus, meskipun pada tingkat yang berbeda. Tingkat
14
b. Karies
dimana saja, salah satunya karies yang terjadi pada gigi yang di sebut dengan
email, dentin maupun pada sementum, yang di sebabkan oleh aktivitas suatu
jasad renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Gejala klinis
penyakit ini yaitu terjadinya demineralisasi jaringan tersebut yang diikuti oleh
karbohidrat dan makanan yaitu, sukrosa dan glukosa dapat diragikan oleh
bakteri ini dan membentuk lingkungan asam (pH<5) dalam rongga mulut
dalam tempo 1-3 menit. Jika kondisi ini sering terjadi, dapat mengakibatkan
demineralisasi dan jika tidak diimbangi oleh proses remineralisasi maka pada
akhirnya menimbulkan karies gigi. Karies gigi bukan hanya pada permukaan
email gigi tetapi, jika lebih ke dalam dapat mengenai dentin gigi maupun
pulpa gigi. Jika proses karies telah mencapai pulpa gigi maka lama kelamaan
terjadi kematian pulpa, kemudian diikuti oleh kerusakan daerah apikal gigi,
gula. Karies gigi merupakan penyakit yang paling umum terjadi pada anak-
15
Survei epidemologi terbaru yang dilakukan di Negara Timur Tengah
menunjukkan bahwa karies pada anak relatif lebih tinggi oleh pengaruh diet.
(Ilyas M, 2011).
cokelat atau putih. Semua gigi yang memiliki bercak kecokelatan atau
meskipun belum nampak secara fisik lubang besar pada gigi, gigi telah positif
terkena karies. Karies adalah penyakit, bukan kondisi lubang pada gigi (Ilyas
M, 2011).
mikroorganisme, substrat dan waktu. Karies akan timbul jika keempat faktor
mulut yang berhubungan dengan terjadinya karies, terdapat pula faktor tidak
langsung yang disebut risiko luar, antara lain usia, jenis kelamin, tingkat
4,5-5,0 dalam waktu 1–3 menit. Kemudian, pH akan kembali normal pada pH
sekitar 7 dalam waktu 30–60 menit, dan jika penurunan pH plak ini terjadi
permukaan gigi. Kondisi asam seperti ini sangat disukai oleh Sterptococcus
16
utama dalam proses terjadinya karies. Menurut penelitian, Streptococcus
Pertama kali akan terlihat bercak putih (white spot) pada permukaan email
kemudian proses ini berjalan secara perlahan sehingga lesi kecil tersebut
c. Radang mulut
mulut. Penyebabnya adalah kebersihan rongga mulut itu sendiri, gigi palsu
yang kurang pas, makanan atau minuman yang pedas dan panas, reaksi alergi
dokter spesialis. Peradangan akibat luka bakar mulut kecil dari minuman
panas atau makanan panas biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam
17
a. Bersihkan gigi secara teratur
Gigi dibersihkan supaya tidak ada plak yang terbentuk dan menjadi
tempat tinggal bakteri pembentuk lubang gigi. Harus teratur dan tepat dalam
membersihkan ¼ atau 25% dari keseluruhan bagian gigi dan mulut. pipi,
lidah dan jaringan lunak lainnya yang biasa berpotensi sebagai tempat tinggal
bakteri jahat dalam rongga mulut kalau tidak dibersihkan secara teratur.
Gunakan bantuan benang gigi (dental floss), pembersih lidah, dan obat kumur
sebagai alat bantu pembersihan gigi dan mulut selain dengan menyikat gigi
lubang gigi. Makanan manis dapat menjadi sumber makanan bagi bakteri
setelah makan manis, dengan air bening, bukan air putih karena air putih itu
18
d. Rutin kontrol ke dokter gigi
memeriksakan kesehatan gigi dan mulut secara teratur ke dokter gigi maka
Misalnya butuh sekitar tujuh bulan untuk pembentukan karang gigi, tetapi
dengan mengontrol kesehatan gigi per enam bulan, kita mendahului satu
bulan lebih cepat dan memaksa bakteri untuk mengulang prosesnya dari awal
lagi. Waktu juga bisa sebagai hasil akumulasi kolaborasi bakteri dan gula
serta gigi dalam proses pelubangan seiring waktu (Agam Ferry Erwan, 2013).
Cara menyikat atau membersihkan gigi yang tepat dan efektif dengan
2) Tepat alat
Tepat alat adalah harus benar dalam memilih alat yang digunakan
untuk membersihkan gigi, yaitu sikat gigi. Kriteria sikat gigi yang baik :
b) Kepala sikat tidak lebar dan membulat supaya tidak melukai jaringan lunak
c) Bulu sikat dipilih yang lembut agar tidak melukai gusi dan mudah masuk ke
sela-sela gigi.
3) Tepat cara
19
a) Gerakan untuk bagian luar gigi depan adalah ke atas dan ke bawah, jangan
b) Bagian luar gigi belakang jangan digosok dengan gerakan naik turun, tetapi
dengan gerakan maju-mundur atau memutar. Gerakan naik turun tidak efektif
c) Untuk bagian dalam dari gigi depan dan belakang harus disikat dengan
gerakan menarik.
4) Tepat waktu
Menyikat gigi pada pagi hari dilakukan setelah sarapan bukan saat
mandi pagi, kecuali kalau mandi paginya setelah sarapan. Ggi harus
dibersihkan pada malam hari sebelun tidur. Sisa makanan yang dibiarkan
bakteri bertamu dan membuat lubang di gigi. Waktu menyikat gigi pada
5) Tepat target
bukan Cuma bagian depan dan bagian luar saja. Gigi juga ada bagian
belakang dan bagian dalam. Bagian-bagian ini kadang terlewat atau sengaja
lupa dibersihkan.
6) Lima sempurna
gigi dan mulut yang perlu dibersihkan dengan menggunakan alat bantu
20
seperti pembersih lidah, obat kumur, dan dental floss (benang gigi) dilakukan
diantaranya, gigi tanggal atau terlepas dengan sendirinya (Agam Ferry Erwan,
2013).
plak yang mungkin menempel pada gigi. Plak adalah penyebab utama secara
umum dari gusi berdarah. Cara pencegahannya yaitu dengan sikat gigi secara
teratur, minimal dua kali sehari dengan cara dan teknik yang tepat.
Selanjutnya harus periksa ke dokter gigi untuk memastikan apakah ada plak
yang telah mengeras menjadi karang gigi atau belum. Meskipun karang gigi
gigi), tidak tertutup kemungkinan karang gigi menjadi akibat peradangan gusi
jaringan pendukung gigi timbul menyertai peradangan gusi (drg. Agam Ferry
Erwan, 2013).
21
6. Ciri – Ciri Gigi Sehat
Gigi putih belum tentu merupakan sebuah tanda bahwa gigi tersebut
sehat, berikut adalah beberapa kriteria dari gigi sehat, (Agam Ferry Erwan,
2013), yaitu :
Mulut
1. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
22
penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu pengindraan sampai
bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negative. Kedua aspek
ini yang akan menentukan sikap seseorang, semakin banyak aspek positif dan
aspek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap yang positif terhadap
dini, karena pada usia dini anak mulai mengerti akan pentingnya kesehatan
serta larangan yang harus d jauhi atau kebiasaan yang dapat mempengaruhi
diberikan pada anak usia sekolah. Pengetahuan siswa sangat penting dalam
gigi dan mulutnya. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami maupun
2010).
23
b. Tingkat Pengetahuan
(Notoadmodjo, 2004) :
1) Tahu (Know)
2) Memahami (Comprehention)
3) Aplikasi (Application)
4) Analisis (Analysis)
5) Sintesis (Syntesis)
24
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan
6) Evaluasi (Evaluation)
berikut :
kemungkinan itu tidak berhaasil maka dicoba kemungkinan yang lain, sampai
dan berbagai prinsip orang lain yang menerima dan mempunyai yang
25
dahulu atau membuktikan kebenarannya baik berdasarkan fakta empiris
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular atau di
semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung
maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar. Sedangkan sebelum mengadopsi
perilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yakni :
buruknya tindakan terhadap stimulus tersebut bagi dirinya, hal ini berarti
perilaku yang melalui proses seperti diatas dan didasari oleh pengetahuan,
kesadaran yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng ( ling
26
lasting) namun sebaliknya jika perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan
dan kesdaran, maka perilaku tersebut bersifat sementara atau tidak akan
berlangsung lama. Perilaku manusia dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek
fisik, psikis dan sosial yang secara terinci merupakan refleksi dari berbagai
1) Faktor Internal
a) Pendidikan
akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam
b) Pekerjaan
27
sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang
c) Usia
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi
yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan
2) Faktor Eksternal
a) Faktor lingkungan
b) Sosial budaya
e. Pengukuran Pengetahuan
28
masing pertanyaan diberi nilai 1 dan jika salah diberi nilai 0 (Notoadmodjo,
2004).
dan hasilnya berupa presentase dengan rumus yang digunakan sebagai berikut
Keterangan :
N = Nilai pengetahuan
15
X 100% = 75%
20
sebagai berikut :
29
2. Peran Orang Tua Dalam Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak
memengaruhi atau mengubah perilaku orang lain. Orang tua adalah guru yang
paling utama dan yang pertama memberikan pendidikan kepada anaknya dan
seorang anak dipengaruhi oleh peranan lingkungan dan peran orang tua. Agar
proses tumbuh kembang anak berjalan optimal, maka perlu diterapkan pola
asuh, asih, asah dalam setiap aktivitas merawat dan mengasuhnya (Prasasti,
2016). Beberapa metode yang dapat dilakukan orang tua kepada anak, yaitu :
secara visual dapat dilihat, diamati, dirasakan sendiri oleh anak, sehingga
menghargai orang lain. Peran aktif orang tua terhadap perkembangan anak
30
sangat diperlukan pada saat mereka masih berada dibawah usia lima tahun.
2011).
Dalam hal ini khususnya peran orang tua terhadap anaknya dalam hal
kesehatan gigi dan mulut. Pada anak usia prasekolah, pemeliharaan kesehatan
gigi mereka masih bergantung kepada orang tua sebagai orang terdekat anak.
anak. Orang tua khususnya ibu harus mengetahui cara merawat gigi anaknya
tersebut. Peran orang tua sangat berpengaruh dalam merawat dan memelihara
kesehatan gigi anak secara teratur seperti menyikat gigi, memperhatikan pola
2013).
a. Membersihkan gigi
akan muncul kembali karena bakteri di dalam mulut kita tidak akan bisa
berkumur dengan air putih, selain itu rutinitas menyikat gigi sangat
Pemilihan sikat gigi pada anak balita sebaiknya dipilih sikat gigi yang
31
ukurannya kecil dengan tangkai yang mudah digenggam. Pilihlah sikat gigi
yang berbulu lunak untuk mencegah terjadinya iritasi, baik pada gigi maupun
untuk mencegah terjadinya iritasi pada gigi maupun gusi.38 Bagian kepala
sikat menyempit agar mudah menjangkau bagian dalam rongga mulut anak.
terutama sehabis makan dan sebelum tidur malam. Karena pada waktu tidur
di malam hari itulah proses karies paling mudah terjadi. Untuk anak-anak 3
Gosoklah gigi dengan pasta berfluoride pada semua gigi dan pada semua
permukaan gigi selama antara satu setengah sampai dua menit (Sumerti,
2013).
mereka, berbicara dan memiliki senyum yang indah. Keluarga adalah faktor
utama yang berpengaruh terhadap kebiasaan makan anak. Orang tua dan
saudara yang lebih tua merupakan model bagi anak yang lebih muda terhadap
tidak disukai anak sejak usia dini akan terbawa sampai dewasa dan sulit
beberapa jenis gula yang dapat menyebabkan kerusakan gigi. Berikut hal-hal
32
1) Buah-buahan dan sayur-sayuran. Gabungan ini harus setengah dari apa yang
2) Hindari mengisi botol dengan cairan seperti air gula, jus atau minuman
ringan.
3) Jika anak menggunakan dot, sediakan satu yang bersih - tidak dicelupkan
4) Jangan membiasakan anak minum susu botol sampai terlelap tidur. Hal ini
setelah gigi pertama muncul agar anak nyaman dengan kebiasaan baik untuk
kesehatan mulut.
a. Pekerjaan/pendapatan keluarga
keluarga. Orang tua, terutama ibu yang memiliki peran ganda sering kali
33
dalam keluarga. Tuntutan pekerjaan yang tinggi dan menyita waktu sering
kembang anak karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak
b. Usia
mempunyai alasan kuat dalam kaitannya dengan kesiapan menjadi orang tua.
Apabila terlalu muda atau terlalu tua mungkin tidak dapat menjalankan peran
c. Tingkat pendidikan
Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam
tumbuh kembang anak. Karena dengan pendidikan yang baik, maka orang tua
dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan
sebagainya.
sayang yang diterima anak. Lebih-lebih kalau jarak anak terlalu dekat.
34
jumlah anak yang banyak akan mengakibatkan selain kurangnya kasih sayang
dan perhatian pada anak, juga kebutuhan primer seperti makanan, sandang
a. Definisi
pasrah tujuan yang telah ditentukan. Dengan definisi sepeti itu, kepatuhan
yang berwenang, dan konsumen atau peserta didi dianggap bersikap patuh.
Istilah itu belum dapat diterima dengan baik dalam keperawatan, mungkin
karena adanya falsafah yang menyatakan bahwa klien berhak untuk tidak perlu
dipengaruhi oleh :
35
Berbagai strategi telah dicoba untuk meningkatkan kepatuhan adalah
(Susan, 2011 ) :
kepatuhan. Contoh yang paling sederhana dalam hal dukungan tersebut adalah
karena komunikasi yang baik yang diberikan profesional kesehatan baik dokter
2) Dukungan social
3) Perilaku sehat
karies gigi. Dengan menggosok gigi secara teratur dan kontrol secara teratur
ke dokter gigi.
36
Anak masih sangat tergantung pada orang dewasa dalam hal menjaga
mulut akan lebih buruk dan anak lebih banyak mengkomsumsi makanan dan
1) Jenis makanan
karakteitik makanan meliputi rasa renyah, manis dan coklat sehingga mereka
ingin mencoba.
2) Perilaku
Perilaku meliputi setiap sikap anak untuk menjaga kesehatan gigi dan
mulut, bila anak malas menggosok gigi maka sisa makanan yang menempel
gigi. Frekuensi menggosok gigi anak biasanya kurang sesuai dar anjuran 2
kali per hari. Fenomena gigi berlubang dipengaruhi oleh frekuensi gosok gigi
37
manfaatnya sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan. Upaya
terutama pada anak sekolah perlu mendapat perhatian khusus sebab pada usia
ini anak sedang menjalani proses tumbuh kembang (ghofur, Abdul, 2012).
V. KERANGKA KONSEP
Anak adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau
mana kata "anak" merujuk pada lawan dari orang tua, orang dewasa adalah
38
B. Pola Pikir Varibel Penelitian
Pengetahuan anak
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Hubungan Variabel
1. Kesehatan gigi dan mulut adalah kondisi kesehatan gigi dan mulut pada anak
Kriteria objektif :
2. Pengetahuan siswa adalah segalah sesuatu yang diketahui oleh siswa sekolah
Kriteria objektif :
39
3. Peran orang tua adalah memberi motivasi pada anak untuk memperhatikan
Kriteria objektif :
Kriteria objektif :
D. Hipotesis Penelitian
1. Ada pengaruh antara pengetahuan dengan kesehatan gigi dan mulut pada
2. Ada pengaruh antara peran orang tua dengan kesehatan gigi dan mulut pada
3. Ada pengaruh antara kepatuhan merawat gigi dan mulut dengan kesehatan
A. Jenis Penelitian
40
mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut
1. Lokasi
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
atas: objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
2. Sampel
D. Pengumpulan Data
1. Data primer
41
kesehatan gigi dan mulut dengan skala ordinal terdiri dari 6 pertanyaan
dengan pilihan jawaban selalu di beri skor 1 jika benar dan skor 0 jika salah.
Dan untuk peran orang tua dan kepatuhan merawat gigi dan mulut juga
menggunakan skala ordinal. Peran orang tua terdiri dari 6 pertanyaan, dengan
jawaban diberi skor 2 jika selalu, skor 1 jika kadang-kaddang dan skor 0 jika
tidak pernah. Kepatuhan merawat gigi dan mulut terdiri dari 6 pertanyaan
dengan jawaban selalu di beri skor 1 jika benar dan skor 0 jika salah.
2. Data sekunder
media baik dari buku maupun dari internet. Terlebih lagi dari pihak Sekolah
E. Pengolahan Data
F. Analisa Data
analisa bivariat :
1. Analisa Univariat
penelitian, tujuan dari analisa ini hanya untuk menghasilkan distribusi dan
bentuk master tabel, selanjutnya data tersebut disajikan dalam bentuk tabel
42
distribusi. Analisa data yang digunakan analisa univariat, analisa ini
2. Analisa Bivariat
pengetahuan, peran orang tua dan kepatuhan membersihkan gigi dan mulut
dan mulut menggunakan uji fisher exact. Dalam penelitian kesehatan uji
a. P.value < 0,05 berarti hipotesis diterima (P.value < α). Uji statistik
b. P.value ≥ 0,05 berarti hipotesis ditolak (P.value ≥ α). Uji statistik menunjukan
G. Penyajian Data
H. Etika Penelitian
43
Inpres Bung Makassar, untuk melakukan suatu penelitian, khususnya pada
yang diteliti memenuhi criteria inklusi dan disertai judul penelitian, dengan
tujuan supaya responden dapat mengerti maksud dan tujuan peneliti. Bila
dalam penelitian, responden menolak atau tidak bersedia maka peneliti tidak
data yang diisi responden atau subyek, tetapi lembar tersebut diberi kode atau
inisial.
3. Confidentiality ( kerahasiaan)
44