BUKU PANDUAN
KEPANITERAAN KLINIK
OBSTETRI DAN GYNEKOLOGI
BANDAR LAMPUNG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayahNya buku penduan kepaniteraan klinik Obstetri dan Gynekologi ini
dapat terselesaikan dengan baik. Buku panduan ini berdasarkan Standar
Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran
Indonesia (KKI) tahun 2006 sehingga pengetahuan dan keterampilan lulusan
dokter yang telah menyelesaikan kepaniteraan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
Buku panduan kepaniteraan klinik obstetri dan ginekologi ini berisi mengenai
kompetensi apa saja yang harus dimiliki oleh seorang lulusan dokter di bagian
obstetri dan ginekologi meliputi pengetahuan tentang jenis penyakit
(knowledge) dan keterampilan klinik (psikomotor).
Semoga buku panduan ini dapat dipergunakan untuk menjaga kualitas dan
pendidikan profesi dokter khususnya di bagian obstetri dan ginekologi,
sehingga dapat menjamin terciptanya tujuan pendidikan dokter yakni
meningkatkan kualitas kesehatan seluruh lapisan masyarakat.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KOMPETENSI
BAB IV PENILAIAN
REFERENSI
BAB I
PENDAHULUAN
A.Gambaran Umum
Ilmu Obstetri (kebidanan) ialah bagian dari ilmu kedokteran yang khusus
mempelajari segala hal yang bersangkutan dengan lahirnya bayi. Sedangkan Ginekologi
(penyakit kandungan) ialah bagian dari ilmu kedokteran yang khusus mempelajari
segala hal yang berkaitan dengan penyakit organ reproduksi wanita. Pada Kepaniteraan
Obstetri dan Ginekologi Dokter Muda diharapkan dapat menguasai ilmu kebidanan dan
penyakit kandungan.
Terdapat banyak penyakit dari ilmu kebidanan dan penyakit kandungan akan
tetapi dalam hal pendidikan dokter umum, kompetensi yang perlu ditekankan adalah
penyakit dengan level kompetensi 3 dan 4. Kompetensi tersebut mengacu pada Standar
Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) yang ditetapkan oleh Konsil Kedokteran
Indonesia (KKI). Dengan adanya SKDI yang ditetapkan oleh KKI maka ada
kespesifikan penyakit yang harus dikuasai oleh seorang dokter umum dan dapat
ditangani secara mandiri serta penyakit yang memerlukan rujukan kepada ahli.
jaga dokter muda di poliklinik Obsgyn, Ruang Operasi (OK), Ruang Perawatan
(bangsal), Ruang VK.
1. Peserta kepaniteraan diharuskan memakai jas praktek dan tanda pengenal yang
telah ditentukan, selama menjalankan tugas kepaniteraan
2. Peserta kepaniteraan diwajibkan mengikuti apel pagi dan apel siang sesuai
ketentuan RS
3. Peserta kepaniteraan diwajibkan mengisi daftar hadir setiap hari pada saat dating
dan pulang. Tidak dibenarkan menandatangani daftar hadir yang bukan haknya
4. Peserta kepaniteraan yang dating terlambat lebih dari 15 menit dari waktu yang
telah ditentukan dianggap tidak hadir dan dicatat sebagai pelanggaran disiplin
5. Peserta kepaniteraan yang tidak mengikuti 5 hari kegiatan atau lebih berturut-turut
tanpa alasan yang jelas maka akan dianggap gugur
6. Peserta kepaniteraan tidak dibenarkan meninggalkan tugasnya dalam jam tugas
kecuali mendapat izin dari kepala koordinator kepaniteraan yang terkait
7. Peserta kepaniteraan diwajibkan mengikuti seluruh jadwal kegiatan yang telah
ditentukan
8. Peserta kepaniteraan diwajibkan menunjukkan sikap, etika dan perilaku sebagai
layaknya seorang dokter yang professional dan beretika
BAB II
KOMPETENSI
Berdasarkan SKDI, kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter muda
setelah pendidikan kepaniteraan dijelaskan secara rinci. Kompetensi tersebut mencakup
pengetahuan penyakit (knowledge) dan keterampilan klinik (psikomotor). Berikut level
kompetensi yang harus dicapai pada akhir pendidikan dokter :
Syphillis 3A
Rubella 2
CMV infection 2
Toxoplasmosis 2
AIDS 2
Gonorrhoea 3A
Hepatitis B 2
Threatened abortion 2
Hyperemesis gravidarum 3B
Hydatidiform mole 2
Intra-uterine infection 2
Dysmaturity 3A
Placental insufficiency 2
Placenta previa 2
Vasa previa 2
Cervical incompetence 2
Polyhydramnion 3A
Pyelitis in pregnancy 2
Megaloblastic anaemia 2
Dead fetus 2
Premature contractions 3A
Premature delivery 3A
Rupture of uterus 2
Postmature infant 3A
Malpresentation of fetus 2
Prolonged delivery 3A
Hypoxia of fetus 3B
Rupture of cervix 2
Rupture of perineum 4
Retained placenta 3A
Uterine inversion 2
Postpartum 3B
Thrombo – embolism 2
Mastitis 3A
Cracked nipple 4
Inverted nipple 4
Endometritis 4
Incontinence of urine 4
Incontinence of faeces 4
Tromboflebitis 2
Embolism 2
Post-natal psychoses 3A
Post-natal depression 3A
Subinvolution of uterus 4
Genital discharge : pH 4
Colposcopy 2
Curettage 2
Suction curettage 2
Laparoscopy, diagnostic 1
Hystero salpingography 1
Artificial insemination 1
Insertion of pessary 2
Laparoscopy, therapeutic 1
Insertion I.U.D 3
Laparoscopic sterilization 2
Pelvic examination 3
Ultrasound examination 2
Amniocentesis 1
Chorionicc biopsy 1
Pudendal anaesthesia 2
Epidural anaesthesia 2
Episiotomy 3
Delivery of placenta 3
Caesarean section 2
Assessment of lochia 4
Advicee on hygiene 4
Discussing contraception 4
BAB III
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Terstruktur
Kepaniteraan klinik obstetri dan ginekologi terdapat 4 kegiatan terstruktur yakni Bed
Site Teaching (BST), Case report Session (CRS), Clinical Science Session (CSS) dan Expert
Session. Keempat kegiatan tersebut terjadwal sesuai pada tabel :
BST adalah kegiatan pembelajaran langsung disamping pasien dimana preseptor dalam
hal ini dokter konsulen memberikan penjelasan mengenai kasus penyakit yang langsung belajar
pada pasien. Dokter muda dapat memahami kasus penyakit dengan langsung belajar pada pasien
mulai dari awal anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis dan
penatalaksanaan penyakit.
CRS adalah kegiatan pelaporan kasus yang dirawat di ruangan. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk mengetahui managemen kasus dari awal masuk sampai keluar rumah sakit.
Dokter muda dapat memahami managemen pasien yang dilakukan di rumah sakit yang
selanjutnya dianalisis relevansi dengan teori yang terdapat dalam text book atau jurnal terkini.
CSS adalah sesi ilmu klinik dimana dokter muda mempelajari lebih jauh tentang teori
dan keilmuan terkini. Expert session adalah sesi ahli dimana dokter ahli obgyn memberikan
perkuliahan.
Kegitan tidak terstruktur mencakup kegiatan dokter muda kepaniteraan klinik obstetri
dan ginekologi di ruang VK, poliklinik, ruang operasi (OK) dan ruang perawatan (bangsal).
Kegiatan tersebut berlangsung pada pukul 07.30 – 14.00. Pada pukul 14.00 – 07.30 dokter muda
wajib mengatur jadwal jaga di ruang VK dan ruang perawatan setiap harinya.
Setiap satu periode kepaniteraann, terdapat 20 orang dokter muda stase Obstetri dan
Ginekologi. Dari 20 orang tersebut dibagi lagi 4 kelompok (A, B, C, dan D) berdasarkan
kelompok kegiatan. Berikut simulasi jadwal kegiatan tidak terstruktur pada pukul 07.30 – 14.00 :
Minggu Ke : 1 2 3 4 5 6 7 8
Poliklinik B A D C B A D C
Kamar operasi D C B A D C B A
Kegiatan di Ruang VK
1. Memeriksa, mendiagnosa dan merencanakan semua pasien baru dan dilaporkan kepada
residen
2. Follow up pasien yang ada di ruangan VK dibawah bimbingan residen
3. Melakukan pertolongan persalinan normal dengan pengarahan residen
4. Melakukan persalinan sungsang oleh residen
5. Melakukan pertolongan persalinan multipara
6. Melakukan tindakan kuretase dibawah bimbingan residen dan konsulen
7. Melakukan penjahitan episiotomi dan lain-lain setelah mendapatkan persetujuan dibawah
bimbingan residen dan konsulen
8. Membuat laporan semua tindakan dan terapi secara lengkap pada status pasien
9. Menyiapkan dan mengikuti operasi cito
10. Membuat laporan operasi pervaginam
11. Melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan kompetensi dibawah bimbingan dan
persetujuan residen dan konsulen
12. Menjaga etika dan kerahasiaan pasien
13. Berlaku ramah pada semua pasein
Kegiatan di Poliklinik
C. Kegiatan Pembimbingan
BAB IV
PENILAIAN
A. Sistem Penilaian
1. Ujian lisan
2. Ujian tertulis
3. Ujian phantom
B. Komponen penilaian
1. Nilai Preseptor
Nilai BST
Nilai CRS
Nilai CSS
Nilai Mini CEX
2. Nilai penguji
C. Kriteria Kelulusan
REFERENSI
Cunningham F.G..Obstetri Williams. Edisi 18. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC
Llewellyn, Derek. 2002. Dasar-dasar Obstetri dan Ginekologi Edisi 6. Jakarta : EGC