Anda di halaman 1dari 7

Tipe dari Transfer Instrumen((((4)

Terdapat beberapa tipe transfer instrument, yaitu:

Teknik Transfer Single-Handed (Pada operator tangan kanan)

Pada teknik ini asisten mentransfer instrument dengan tangan kiri,


sedangkan tangan kanan memegang evacuator tip atau water syringe.
Instrumen ditempatkan di dalam tray sesuai urutan prosedur perawatan dan
ditempatkan sedekat mungkin dengan pasien pada posisi horizontal atau vertikal.
Perlengkapan asisten seperti rubber dam atau syringe ditempatkan dalam mobile
cabinet pada jarak yang jauh dari pasien.

Pada permulaan prosedur, kaca mulut sebaiknya diberikan dengan tangan


kanan dan eksplorer dengan tangan kiri. Instrumen yang ditransfer diletakan
antara jempol dan jari telunjuk dan disandarkan pada jari tengah sehingga ujung
kerja diposisikan pada lengkung yang benar dan terposisi 10-12 inch dari tangan
operator. Operator sebaiknya memberi sinyal untuk setiap pertukaran alat dengan
menggerakan instrument yang digunakan. Hindari menusuk gloves dengan
menggunakan instrument.

Gambar 3. Teknik Transfer One-Handed((((4)

Teknik Transfer Two-Handed

Bentuk transfer ini biasanya digunakan selama transfer instrument yang besar
misalnya rubber dam, clamp forceps atau tang bedah. Asisten mengambil
instrument dengan satu tangan sambil memegang satu instrument di tangan
lainnya. Suction atau water syringe terbatas penggunaannya dalam teknik ini.

Gambar 4. Teknik Transfer Two-Handed((((4)

Pemberian Kaca Mulut dan Eksplorer


Pada permulaan prosedur, kaca mulut dibawa menggunakan tangan kanan dan
eksplorer ditransfer dengan tangan kiri dimana asisten memegang 1/3 bagian dari
handle eksplorer.

Penggunaan Non-Locking Tissue Forcep

Yang harus diperhatikan pada transfer alat ini adalah cara memegangnya untuk
menghindari beak. Selama transfer alat, forcep diletakan sejajar dengan
instrument yang sedang digunakan oleh dokter gigi atau yang ingin ditukar.
Memegang forcep harus menggunakan telapak tangan untuk menghindari forcep
jatuh.

Pemberian Benda Kecil

Benda kecil seperti cotton applicator dan instrument kecil sebaiknya dibawa
seperti instrument lainnya. Saat memberikan medikamen, instrument insersi dan
alas untuk medikamen sebaiknya diberikan untuk memberikan akses yang baik
bagi operator.

Pemberian Gunting

Saat memidahkan instrumen, gunting disejajarkan dengan instrument yang akan


ditukar. Operator sebaiknya memodifikasi posisi tangan untuk menempatkan
jempol, jari telunjuk, dan tengah ke dalam lingkaram handle. Selama penggantian
gunting, beaks mengarah ke asisten.

Pencahayaan
Posisi cahaya merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh pada postur selama
bekerja. Tujuan dari pencahayaan yang benar diantaranya adalah untuk menghasilkan shadow-
free, dan mengkoreksi warna pencahayaan yang berkonsentrasi pada bidang kerja. Secara
sederhana, rasio intensitas cahaya antara lampu dental operating dengan cahaya ruangan tidak
boleh lebih dari 3-1.6. Pencahayaan yang optimal didapat ketika light-line sedekat mungkin pada
sight-line. Menurut UBC (2008), semakin besar deviasi light-line dari sight-line, maka, semakin
besar kemungkinan adanya bayangan. Selain itu, sumber cahaya harus diposisikan pada mid-
sagital plane dari posisi pasien (sedikit membelakangi kavitas rongga mulut, 5 o didepan kepala
operator dengan posisi arah jam 12). Apabila posisi pasien dan operator sudah benar, sumber
sinar dapat langsung diposisikan menjauhi kepala operator dan asistent (tidak ada penyesuaian
arah lagi).

Gambar 10. Posisi Pencahayaan pada gigi rahang maxilla (kiri) dan gigi rahang mandibula (kanan)

Sarung Tangan
Penggunaan sarung tangan merupakan universal precautions. Sarung tangan harus
berukuran tepat, ringan, dan lentur. Sarung tangan yang tidak berukuran tepat dapat
menimbulkan rasa sakit pada tangan, terutama pada bagian ibu jari (potensi menimbulkan
carpal tunnel syndrome). Pemilihan sarung tangan yang baik juga dilihat dari segi materialnya,
seperti, sarung tangan latex memberikan ukuran pas yang alami, namun dapat menyebabkan
alergi bagi beberapa dokter gigi atau pasien. Bahan sarung tangan lainnya adalah vinyl dan
chloroprene.(((((

Motion Economy

Motion economy mengacu pada sikap dimana energi manusia dapat dibatasi/dipelihara
ketika melakukan suatu aktivitas. Tujuannya ialah menghemat pergerakan terutama
pergerakan yang membutuhkan banyak waktu dan melelahkan serta mengurangi jumlah
gerakan berlebih yang berbahaya. Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan sebagai berikut:

Berapa kali anda menggerakkan tubuh untuk mencapai instrumen?

Apakah asisten mengeliminasi stress operator dengan cara memindahkan instrumen dan
material kepada operator?

Apakah asisten sering tidak ada di tempat ketika dokter gigi menggapai instrument atau
mengganti bur?

Apakah jarak handpiece dan instrumen terhadap asisten sejauh 21 inci?

Apakah konsep ergonomis ini diaplikasikan pada klinik untuk mengurangi pergerakan
yang tidak perlu atau mengurangi tekanan/stress?
Klasifikasi Motion Economy((((5)

Kelas I: Pergerakan jari hanya terjadi saat mengambil cotton roll.

Kelas II: Pergerakan jari dan pergelangan tangan dilakukan saat memindahkan instrument / alat
kepada operator

Kelas III: Pergerakan yang terjadi adalah jari, pergelangan tangan, dan siku . Gerak ini dilakukan saat
mengambil handpiece.
Kelas IV: Pergerakan melibatkan seluruh lengan dan bahu dan dilakukan saat menyesuaikan posisi
lampu, penempatan rubber dam, dan mengambil alat-alat yang jauh.

Kelas V: Pada kelas ini seluruh badan bagian atas bergerak dan dilakukan ketika akan mengambil
alat/bahan dari lemari atau meja yang tidak bisa bergerak.
Berikut ini merupakan cara untuk mengurangi gerakan yang berlebihan dalam praktik
kedokteran gigi, antara lain:

Untuk meningkatkan motion economy pada saat di klinik, ada beberapa cara yang dapat
dilakukan:

Mengurangi jumlah instrumen yang digunakan dengan memaksimalkan penggunaan dari


tiap instrumen untuk fungsi yang berbeda

Posisikan instrumen pada tray sesuai dengan urutan penggunaan

Posisi instrumen, material dan alat dengan cepat

Memiliki persediaan cadangan dan armamentarium yang besar yang diletakkan dekat
dengan operator/asisten agar mudah dicapai (mengurangi motion kelas V)

Tempatkan anamentarium atau cart yang bergerak sedekat mungkin dengan pasien

Posisikan pasien pada posisi supine

Posisi duduk operator dan asisten sebisa mungkin dekat dengan pasien

Gunakan kursi yang menghasilkan postur yang baik dan menyokong punggung dan
abdominal operator yang dapat diatur secara vertikal maupun horizontal

Ketika menggunakan mikroskop pertahankan postur yang baik dan beri asisten akses ke
area transfer

Kurangi durasi dan jumlah gerakan yang dibuat oleh operator dan asisten untuk
melakukan aktivitas yang rutin dan berulang
Gunakan gerakan yang smooth dan hindari pergerakan zigzag yang mengacaukan.

Zona Aktivitas

Zona aktivitas (Zones of Activity) adalah area kerja dokter gigi dan asisten di sekitar
pasien. Area kerja sekitar pasien dibagi menjadi 4 zona aktivitas. Zona aktivitas ini
diidentifikasi menggunakan wajah pasien sebagai pusat jam. Terdapat 4 zona aktivitas, yaitu:
((((4),((((5)

Zona operatorZona asistenZona transferZona static

Gambar 2. Zona Aktivitas pada Dokter Gigi dengan Tangan Kanan (kiri) dan Tangan Kiri (kanan)

Pada dokter gigi dengan tangan kanan, zona operator berada antara jarum jam 7-12,
sedangkan zona asisten dimulai dari arah jam 2-4. Selain itu, zona statik berada pada arah
jam 12-2. Zona statik merupakan zona dengan aktivitas yang paling sedikit. Instrumen seperti
alat pengukur tekanan darah, light curing portable, atau cabinet asisten biasanya terletak
pada area ini.Sedangkan untuk operator yang menggunakan tangan kiri, zona operator berada
antara jarum jam 12-5, zona asisten dari jam 8-10, dan zona statik jam 10-12.

Anda mungkin juga menyukai