Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan


kesakitan yang tinggi. Darah tinggi sering diberi gelar The Silent Killer karena
hipertensi merupakan pembunuh tersembunyi disamping prevalensinya yang
tinggi dan cenderung meningkat di masa yang akan datang, juga karena tingkat
keganasannya yang tinggi berupa kecacatan permanen dan kematian mendadak.
Sehingga kehadiran hipertensi pada kelompok dewasa muda akan sangat
membebani perekonomian keluarga, karena biaya pengobatan yang mahal dan
membutuhkan waktu yang panjang, bahkan seumur hidup. (Bahrianwar, 2009)
Hipertensi dicirikan dengan peningkatan tekanan darah diastolik dan sistolik yang
intermiten atau menetap. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai
tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer:2001).
Menurut WHO (1978), tekanan darah sama dengan atau diatas 160/95 mmHg
dinyatakan sebagai hipertensi.

Penyebab hipertensi tidak diketahui pada sekitar 95% kasus. Bentuk


hipertensi idiopatik disebut hipertensi primer atau esensial. Patogenesis pasti
tampaknya sangat kompleks dengan interaksi dari berbagai variabel, mungkin
pula ada predisposisi genetik. Mekanisme lain yang dikemukakan mencakup
perubahan-perubahan berikut: (1). Eksresi natrium dan air oleh ginjal, (2).
Kepekaan baroreseptor, (3). Respon vesikuler, dan (4). Sekresi renin. Sedangkan
5% penyakit hipertensi terjadi sekunder akibat proses penyakit lain seperti
penyakit parenkhim ginjal atau aldosterronisme primer (Price:2005).

Beberapa organisasi dunia dan regional telah memproduksi, bahkan


memperbaharui pedoman penanggulangan hipertensi. Dari berbagai strategi dapat
disimpulkan bahwa penanggulangan hipertensi melibatkan banyak disiplin ilmu.
Kunci pencegahan atau penanggulangan perorangan adalah gaya hidup sehat.
Masyarakat juga perlu tahu risiko hipertensi agar dapat saling mendukung untuk
mencegah atau menanggulangi agar tidak menyebabkan peningkatan yang

1
2

signifikan sampai mencegah terjadinya komplikasi. (Bahrianwar,2009). Di


Indonesia, pemerintah bersama Departemen Kesehatan RI memberi apresiasi dan
perhatian serius dalam pengendalian penyakit Hipertensi. Sejak tahun 2006
Departemen Kesehatan RI melalui Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak
Menular yang bertugas untuk melaksanakan pengendalian penyakit jantung dan
pembuluh darah termasuk hipertensi dan penyakit degenaritaif linnya, serta
gangguan akibat kecelakaan dan cedera.(Depkes:2007).

Untuk mengendalikan hipertensi di Indonesia telah dilakukan beberapa


langkah, yaitu mendistribusikan buku pedoman, Juklak dan Juknis pengendalian
hipertensi; melaksanakan advokasi dan sosialisasi; melaksanakan intensifikasi,
akselerasi, dan inovasi program sesuai dengan kemajuan teknologi dan kondisi
daerah setempat (local area specific); mengembangkan (investasi) sumber daya
manusia dalam pengendalian hipertensi; memperkuat jaringan kerja pengendalian
hipertensi, antara lain dengan dibentuknya Kelompok Kerja Pengendalian
Hipertensi; memperkuat logistik dan distribusi untuk deteksi dini faktor risiko
penyakit jantung dan pembuluh darah termasuk hipertensi; meningkatkan
surveilans epidemiologi dan sistem informasi pengendalian hipertensi;
melaksanakan monitoring dan evaluasi; dan mengembangkan sistem pembiayaan
pengendalian hipertensi. (Depkes:2007).

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang menjadi fokus
pembahasan dalam laporan pendahuluan ini yaitu tentang “Bagaimana Asuhan
Keperawatan Keluarga Ny.H dengan Hipertensi di UPTD Puskesmas Penarung
Palangka Raya”?.
1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum penulisan ini yaitu untuk mendapat atau memperoleh


kemampuan dalam menyusun dan menyajikan laporan Asuhan Keperawatan
Keluarga dengan menggunakan proses keperawatan.
3

1.3.2. Tujuan Khusus


1. Mampu melakukan pengkajian keperawatan Ny.S dengan masalah
Hipertensi di UPTD Puskesmas Penarung Palangka Raya.
2. Mampu menegakan diagnosa keperawatan Ny.H dengan masalah
Hipertensi di UPTD Puskesmas Penarung Palangka Raya.
3. Mampu membuat rencana tindakan keluarga Ny.H dengan masalah
Hipertensi di UPTD Puskesmas Penarung Palangka Raya.
4. Mampu melaksanakan rencana tindakan keluarga Ny.H dengan masalah
Hipertensi di UPTD Puskesmas Penarung Palangka Raya.
5. Mampu melakukan evaluasi keperawatan keluarga Ny.H dengan masalah
Hipertensi di UPTD Puskesmas Penarung Palangka Raya.
1.4. Manfaat Penulisan

Laporan Asuhan Keperawatan ini sebagai bahan masukan dan informasi


bagi perawat untuk meningkatkan mutu profesi keperawatan dalam melaksanakan
Asuhan Keperawatan keluarga pada pasien dengan Hipertensi. Sebagai salah satu
pengalaman berharga dan nyata yang di dapat dari lapangan praktik yang di
lakukan sesuai dengan ilmu yang di dapat serta sebagai acuan dalam menghadapi
kasus yang sama.

Anda mungkin juga menyukai