Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan
kesakitan yang tinggi. Darah tinggi sering diberi gelar The Silent Killer karena hipertensi merupakan pembunuh tersembunyi disamping prevalensinya yang tinggi dan cenderung meningkat di masa yang akan datang, juga karena tingkat keganasannya yang tinggi berupa kecacatan permanen dan kematian mendadak. Sehingga kehadiran hipertensi pada kelompok dewasa muda akan sangat membebani perekonomian keluarga, karena biaya pengobatan yang mahal dan membutuhkan waktu yang panjang, bahkan seumur hidup. (Bahrianwar, 2009) Hipertensi dicirikan dengan peningkatan tekanan darah diastolik dan sistolik yang intermiten atau menetap. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer:2001). Menurut WHO (1978), tekanan darah sama dengan atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi.
Penyebab hipertensi tidak diketahui pada sekitar 95% kasus. Bentuk
hipertensi idiopatik disebut hipertensi primer atau esensial. Patogenesis pasti tampaknya sangat kompleks dengan interaksi dari berbagai variabel, mungkin pula ada predisposisi genetik. Mekanisme lain yang dikemukakan mencakup perubahan-perubahan berikut: (1). Eksresi natrium dan air oleh ginjal, (2). Kepekaan baroreseptor, (3). Respon vesikuler, dan (4). Sekresi renin. Sedangkan 5% penyakit hipertensi terjadi sekunder akibat proses penyakit lain seperti penyakit parenkhim ginjal atau aldosterronisme primer (Price:2005).
Beberapa organisasi dunia dan regional telah memproduksi, bahkan
memperbaharui pedoman penanggulangan hipertensi. Dari berbagai strategi dapat disimpulkan bahwa penanggulangan hipertensi melibatkan banyak disiplin ilmu. Kunci pencegahan atau penanggulangan perorangan adalah gaya hidup sehat. Masyarakat juga perlu tahu risiko hipertensi agar dapat saling mendukung untuk mencegah atau menanggulangi agar tidak menyebabkan peningkatan yang
1 2
signifikan sampai mencegah terjadinya komplikasi. (Bahrianwar,2009). Di
Indonesia, pemerintah bersama Departemen Kesehatan RI memberi apresiasi dan perhatian serius dalam pengendalian penyakit Hipertensi. Sejak tahun 2006 Departemen Kesehatan RI melalui Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular yang bertugas untuk melaksanakan pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah termasuk hipertensi dan penyakit degenaritaif linnya, serta gangguan akibat kecelakaan dan cedera.(Depkes:2007).
Untuk mengendalikan hipertensi di Indonesia telah dilakukan beberapa
langkah, yaitu mendistribusikan buku pedoman, Juklak dan Juknis pengendalian hipertensi; melaksanakan advokasi dan sosialisasi; melaksanakan intensifikasi, akselerasi, dan inovasi program sesuai dengan kemajuan teknologi dan kondisi daerah setempat (local area specific); mengembangkan (investasi) sumber daya manusia dalam pengendalian hipertensi; memperkuat jaringan kerja pengendalian hipertensi, antara lain dengan dibentuknya Kelompok Kerja Pengendalian Hipertensi; memperkuat logistik dan distribusi untuk deteksi dini faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah termasuk hipertensi; meningkatkan surveilans epidemiologi dan sistem informasi pengendalian hipertensi; melaksanakan monitoring dan evaluasi; dan mengembangkan sistem pembiayaan pengendalian hipertensi. (Depkes:2007).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang menjadi fokus pembahasan dalam laporan pendahuluan ini yaitu tentang “Bagaimana Asuhan Keperawatan Keluarga Ny.H dengan Hipertensi di UPTD Puskesmas Penarung Palangka Raya”?. 1.3. Tujuan Penulisan 1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan ini yaitu untuk mendapat atau memperoleh
kemampuan dalam menyusun dan menyajikan laporan Asuhan Keperawatan Keluarga dengan menggunakan proses keperawatan. 3
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pengkajian keperawatan Ny.S dengan masalah Hipertensi di UPTD Puskesmas Penarung Palangka Raya. 2. Mampu menegakan diagnosa keperawatan Ny.H dengan masalah Hipertensi di UPTD Puskesmas Penarung Palangka Raya. 3. Mampu membuat rencana tindakan keluarga Ny.H dengan masalah Hipertensi di UPTD Puskesmas Penarung Palangka Raya. 4. Mampu melaksanakan rencana tindakan keluarga Ny.H dengan masalah Hipertensi di UPTD Puskesmas Penarung Palangka Raya. 5. Mampu melakukan evaluasi keperawatan keluarga Ny.H dengan masalah Hipertensi di UPTD Puskesmas Penarung Palangka Raya. 1.4. Manfaat Penulisan
Laporan Asuhan Keperawatan ini sebagai bahan masukan dan informasi
bagi perawat untuk meningkatkan mutu profesi keperawatan dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan keluarga pada pasien dengan Hipertensi. Sebagai salah satu pengalaman berharga dan nyata yang di dapat dari lapangan praktik yang di lakukan sesuai dengan ilmu yang di dapat serta sebagai acuan dalam menghadapi kasus yang sama.