SRI MULYATI
BINTI
PAWIROREDJO
1
Wanita itu, Sri Mulyati Namanya
Sri Mulyati, yang suka dipanggil dengan panggilan cinta “Duwok” lahir
2 Oktober 69 tahun silam dari pasangan Pawiroredjo dan Sani. Hidup
seperti anak desa kebanyakan lahir dan tumbuh dengan kasih sayang
sempurna dari kedua orang tuanya di tanah kelahiran, Randublatung,
Blora. Beranjak usia remaja, Mbah Uti menempuh pendidikan SMEA di
Kalitidung, Bojonegoro di mana beliau tinggal dengan Buliknya.
2
menjadi istri yang berbakti, bergaul dengan baik dengan rekan-rekan
seperantauan hingga menjadi seperti saudara sampai saat ini.
“Di Irian, Mbah Uti tidak pernah diam, apapun dilakukan untuk
membantu Mbah Kung- Mbak Har”
Di Irian Jaya, Mbah Uti dan Mbah Kung dikaruniai tiga anak, yaitu
Harry Setiawan (Harry), Dwi Setyowahyuwono (Yoyok), dan Setyawati
Wahyuning Widyastuti (Yuyun), meskipun putri ketiga dilahirkan di
Randublatung. Bersama suami dengan tiga orang anak yang masih
kecil di perantauan yang sangat jauh, menjadi masa perjuangan yang
selalu Mbah Uti kenang dengan indah. Selain mengurus suami dan
anak, Mbah Uti bekerja honorer di Dinas Pekerjaan Umum sambil
berjualan gorengan. Sebagai istri polisi, Mbah Uti aktif sebagai Ibu
Bhayangkari, aktif dalam berbagai kegiatan dan pelatihan. Termasuk
kemampuan memasak.
Kabar baik, tahun 1979 Mbah Kung dipindah tugaskan ke tanah Jawa,
tepatnya Kota Semarang, kota yang hanya beberapa jam saja dari
kampung halaman Randublatung. Semarang saat itu belum seramai
sekarang, meskipun jalan-jalan besar sudah ada sawah-sawah pun
jumlahnya tidak sedikit. Mbah Kung, Mbah Uti, dan ketiga anak kecil-
kecil menempati asrama polisi Dr. Cipto. Sebuah asrama yang
menghadap langsung ke jalan besar sehingga bising tengah malam pun
tidak bisa terelakkan. Tahun 1982, putra keempat lahir dinamakan
Setiyo Budiyanto (Anto), semakin lengkaplah kebahagiaan keluarga
tersebut.
Beiringan dengan Mbah Uti yang setia, Mbah Kung adalah sosok abdi
negara yang sederhana, jujur, tidak neko-neko dan tegas. Ketegasan
3
itulah yang kagumi dari Mbah Kung. Kalau orang Jawa bilang, Mbah
Kung orangnya setiti, dengan mengandalkan gaji yang tak seberapa,
Mbah Kung membeli tanah di Gemah yang saat akses masuk ke
jalannya sangat sulit. Tanah itu dibangun rumah perlahan demi
perlahan hingga seperti yang kami tempati sampai saat ini.
4
mulai menikmati hari tua. Seperti tak mau berhenti, Mbah Uti
akhirnya membuka kost-kostan.
Setiap anak kost mengenal Mbah Uti sebagai sosok yang ramah dan
suka menolong. Mbah Uti selalu menganggap anak-anak kostnya
sebagai anak sendiri. Tidak pernah sekalipun Mbah Uti membedakan
kasih sayangnya pada tiap-tiap anak kost, maupun anaknya sendiri.
Demikian anak-anak kost pun menganggap Mbah Uti seperti orang tua
sendiri. Sering makan bersama, saling bercerita, hingga saling
memberi nasihat layaknya orang tua dan anak.
Sampai akhir hayatnya, Mbah Uti adalah sosok yang religius. Rajin
sholat sunnah dan wajib, mengikuti pengajian lingkungan, puasa senin
dan kamis. Alhamdulillah, Mbah Uti mendapat kesempatan
berkunjung ke Baitullah dengan didampingi anaknya, Yuyun.
Perjuangan beriibadah di sana pun bisa dibilang tidak mudah. Mbah
Uti yang saat itu difasilitasi kursi roda, memiliki niat sangat kuat untuk
menyentuh Ka’bah dimana saat itu Mbah Uti ingin merasa lebih
5
mendekat kepada Allah. Ditinggalkannya kursi roda, perlahan dengan
bantuan anaknya Alhamdulillah Mbah Uti mampu menyentuh Ka’bah.
Air mata deras saat itu tak terbendung dari raut wajah tenteram Mbah
Uti.
Senin malam 11.09.2017 " Ketika ibu mulai bercerita bahwa ibu mimpi
dijemput dan tangannya digandeng oleh alm. bapak.Dan ibu minta aku
harus ikhlas menerimanya.Saat itu jga hatiku berkata" apakah ini
sudah waktunya" sambil kupandangi wajah ibu "
Selasa pagi 12.09.2017 "Saat ibu memintaku untuk kirim ucapan ulang
tahun ke anto..Aku beri tahu ke ibu kalau masih tgl 12"
Walaupun sudah tiada ibu dan bapak selalu ada di hati kami..
Ibu..
Dirimu.
Hanya satu.
Tak kan pernah kutemukan dimanapun.
Tak kan ada yang bisa menggantikanmu.
Dirimu di hidupku.
Berarti penting.
Kau asuh aku.
kau didik aku.
Kau sayangi aku.
Dengan apa harus ku balas semua itu?
7
Sekarang aku jauh darimu.
Tak ada lagi belaian kasih sayangmu.
Tak ada lagi kudengar suaramu.
Tak ada lagi kudengar candamu.
Ibuku…
apa kabarmu hari ini?
Kamu orang yang tak kan pernah tergantikan.
Sampai kapanpun…
Bude Wiwik: Mbah itu eyang yg baik, low profile pada siapapun rasa
peduli nya tinggi seorang eyang yg tegas di dlm klrg mbah seorang ibu
dan seorang eyang yg super mom & super grandma,mbaah...kami
akan selalu merindukan mbah
Rama: Mbah uti... Mbah adalah sosok yg paling hebat yang paling
tangguh dalam menghadapi tantangan demi tantangan dan segala
masalah apapun tanpa Mengeluh. Terima kasih mbah uti sudah ada di
kehidupan kami semua. Nasehat dan saran mbah uti akan dilakukan.
Missyou....
Di saat ibu duduk d depan rmh, beliau selalu menyapa siapa aja yg
lewat meskipun ibu gak mengenalnya, Ibu sungguh luar biasa
bagiku..Kegiatan kemasyarakatan maupun sosial selalu d ikuti
meskipun usianya telah senja tetapi ibu tetap semangat mengikutinya
selagi sehat.Hingga saat sakitpun ibu gak mau menyusahkan n
merepotkan anak2nya.Maafkan kami, anak2mu ibu hingga akhir
hayatmu..kami blm bs membahagiakanmu, kami belum bs memenuhi
permintaanmu.Maafkan kami ya bu..Ibu akan selalu ada d hati kami
smua, kami akan merindukan obrolan hangat dgn ibu,keceriaan ibu
,kasih sayang ibu serta perhatian ibu.. Love u Super Mom.. Istirahatlah
yg tenang d sisi Allah SWT.Smoga Allah mempersatukan kembali ibu n
bapak bahagia d surga Allah..Aamiin yra..
Sangat banyak kisah tentang Ibu dan anak, baik dan buruk secara
keseluruhan hendaknya kita ambil sebagai pelajaran. Terlepas dari
kisah-kisah tersebut, sesungguhnya Allah SWT melalui firman-Nya
dalam Al-qur’an dan Rasulullah SAW dalam haditsnya telah
memerintahkan kepada kita semua sebagai orang muslim, agar
menghormati, memuliakan, mentaati perintahnya yang tidak untuk
bermaksiat kepada Allah SWT, menyayanginya sampai akhir hayatnya,
dan selalu mendo’akannya ketika sudah wafat.
12
Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi
shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut
kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi
wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali,
‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut
bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi
wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan
Muslim no. 2548)
13
َ َصالُ ُهث َ ََلثُون
ِ ش ْهرا ً َحتَّىَإ َ ِضعَتْ ُه ُك ْرها ً َو َح ْملُ ُه َوف َ سانا ً َح َملَتْ ُهأ ُ ُّم ُه ُك ْرها ً َو َو َ ْسانَبِ َوا ِلدَ ْي ِهإِح ِ ْ ص ْين
َ َااْلن َّ َو َو
صالِحاًت ََْر َ ََ لمعْ َ أ ْ
ن َ أَّو يد َ
لاىو َ
ل ع
َ َِ َ َ َ َ َْ َّو يَ لعَ تمع نْ َ أِي تلَّ َا
ك َ تم ع
ََِْنر ُ
ك شْ َ أنْ َ أِي نعْ ز و َ
ِ ْ َِأبر َ ل اَ قً ة ن
َ س ن
َ ِيع
َ َ ْ َ َبر َ أغ
َ َ لبُو هَّ دشُ َ ذَا َبلَغَأ
ََصلِحْ لِيفِيذُ ِريَّتِيإِنِيت ُ ْبتُإ ِ َل ْيك ََو ِإنِيمِ ن َْال ُم ْسلِمِ ين ْ َ ضاه َُوأ َ
َير
ُ صِ ِيول َِوا ِلدَ ْي َكَإ ِلَي َّْال َم
َ صالُ ُهفِيعَا َم ْينِأَنِا ْش ُك ْرل َ َسانَبِ َوا ِلدَ ْي ِه َح َم َلتْ ُهأ ُ ُّم ُه َو ْهنا ً َعل
َ ىو ْهن ٍَو ِف ِ ْ ص ْين
َ َااْلن َّ َو َو
14
dilakukan dengan senang, sabar, dan dalam rangka mencari ridho
Allah SWT, maka pekerjaan itu merupakan bagian dari jihad seorang
ibu, yang pahalanya sungguh luar biasa diberikan oleh Allah SWT.
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal
darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk)
lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Seorang ibu harus mengandung bayi tersebut dan terus membawanya
kemanapun dia pergi, yang tidak mungkin dititipkan pada orang lain
atau ditaruh /diletakkan di tempat tertentu untuk sementara waktu
agar tidak lelah membawanya kesana kemari. Pekerjaan itu harus ibu
lakukan sendiri, tidak ada orang lain atau bahkan suaminya sendiri
15
yang bisa membantu membawa sang bayi yang ada dalam
kandungannya, itu harus dia alami selama kurang labih sembilan bulan
sepuluh hari,dan semakin mendekati hari kelahiran, akan semakin
lemah dan bertambah kepayahan.
16
kebakaran adalah syahid, yang mati tertimpa reruntuhan adalah
syahid, dan seorang wanita yang meninggal karena melahirkan
adalah syahid.” (HR. Malik, Ahmad, Abu Dawud, dan al-nasai, juga
Ibnu Majah. Berkata Syu’aib Al Arnauth: hadits shahih).
Setalah bayi terlahir dari kandungan, ibu juga tidak beristirahat begitu
saja, ia harus menyusuinya setiap saat bayi merasa lapar. Belum lagi
kalau harus terjaga malam hari karena bayi rewel. Meskipun kelelahan
Ibu tetap bangun menyusuinya, menggendong, mengayun-ayun untuk
menenangkan. Hal-hal sepertiitu Ibu lakukan dengan senang hati.
17
Karena alasan itulah kita harus selalu menghormati orang tua kita dan
selalu mendoakannya serta memeliharanya ketika sudah berumur
senja seperti mereka memelihara kita diwaktu kecil.
18
“Dan beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah
kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil [1],
dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” [An-Nisaa’ : 36]
Dalam surat al-‘Ankabuut ayat 8, tercantum larangan mematuhi orang
tua yang kafir jika mereka mengajak kepada kekafiran:
َسلَ َكبِ ِهع ِْل إمف َََلتُطِ ْع ُه َم ۚاإِ َليَّ َم ْر ِجعُ ُك ْمفَأُنَبِئ ُ ُك ْمبِ َما ُك ْنت ُ ْمت َ َْع َم
َ ح ْسنً ۖا َو ِإ ْن َجا َهدَا َك ِلت ُ ْش ِر َكبِي َمالَ ْي ِ ْ ص ْين
َ َااْل ْن
َُ سانَبِ َوا ِلدَ ْي ِه َّ َو َو
ََلون ُ
19
2. Ridha Allah Bergantung Kepada Ridha Orang Tua
ََار
َ االغ ْ ص ْخ َرةإمِ ن َْال َجبََ ِلفَ َسدَّتْ َع َل ْي َه َ ْفَا ْن َحدَ َرت،َُارفَدَ َخلُ ْوه ْ طلَ َقثََلَثَةُ َر ْهطٍ مِ َّم ْنكَانَ َق ْبلَ ُك ْم َحتَّىأ َ َو ُو
ٍ اال َم ِب ْيتَإ ِ َلىغ َ ا ْن.
فَقَالُ ْوا: صالِحِ أ َ ْع َما ِل ُك َْم َ َِ ب ه االلُو
ْ ع ْ
د َ تنْ َ أَّ َلإ ة
ِ
ِ َر ْ
خ صَّ ِال ه ذ ِ هَ ْ
ن ِم م
ْ ُ
ك ي
ْ ج ْ
ن ُ ي
ِ ُ ِ َُْ َل ه َّ ن إ . َ
م ه ْ
ن ِمإ لجُ رَ َفَقَال:
ش ْيئٍيَ ْو ًَما َفلَ ْمأ ُ ِرحْ َعلَ ْي ِه َما َحتَّىنَا َمفَ َح َل ْبت ََُل َ فَ َنأَى ِبيفِي،ًش ْيخَانِ َك ِبي َْران َِو ُك ْنتُأ َ ْغ ِبقُقَ ْبلَ ُه َماأَ ْهَلً َوَلَ َماَل
َ طلَ ِب َ اَللَّ ُه َّمكَانَلِيأَبَ َوا ِن
َِ غب ُْوقَ ُه َمافَ َو َج ْدت ُ ُه َمانَائِ َمي
ْن َ ُه َما.
ظافَش َِربَا َغبُوقَ َُه َ ظ ُه َما َحتَّىبَ َرقَ ْالفَجْ ُرفََا ْستَ ْي َق َ فَ َلبِثْت ُ َو ْالقَدَ ُح َعلَىيَدَ َّيأ َ ْنتَظِ ُرا ْستِيقَا،ًفَك َِر َْهتُأ َ ْنأ َ ْغبِقَقَ ْبلَ ُه َماأ َ ْهَلًأ َ ْو َماَل
َما. ش ْيئًا َ ْفَا ْنف ََر َجت،ص ْخ َر ِةََّ اَللَّ ُه َّمإ ِ ْن ُك ْنتُفَ َع ْلتُذَ ِلكَا ْبتِغَا َء َوجْ ِه َكفَف َِرجْ َعنَّا َمانَحْ نُ ِف ْي ِهمِ ْن َهذِهال
“ …Pada suatu hari tiga orang dari ummat sebelum kalian sedang
berjalan, lalu kehujanan. Mereka berteduh pada sebuah gua di kaki
sebuah gunung. Ketika mereka berada di dalamnya, tiba-tiba sebuah
batu besar runtuh dan menutupi mulut gua. Sebagian mereka berkata
kepada yang lain: ‘Ingatlah amal terbaik yang pernah kamu lakukan.’
Kemudian mereka memohon kepada Allah dan bertawassul melalui
amal tersebut, dengan harapan agar Allah menghilangkan kesulitan
tersebut. Salah satu di antara mereka berkata: ‘Ya Allah, sesung-
guhnya aku mempunyai kedua orang tua yang sudah lanjut usia
sedangkan aku mempunyai isteri dan anak-anak yang masih kecil. Aku
menggembala kambing, ketika pulang ke rumah aku selalu memerah
susu dan memberikan kepada kedua orang tuaku sebelum orang lain.
20
Suatu hari aku harus berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan
mencari nafkah sehingga pulang sudah larut malam dan aku dapati
orang tuaku sudah tertidur, lalu aku tetap memerah susu
sebagaimana sebelumnya. Susu tersebut tetap aku pegang lalu aku
mendatangi keduanya namun keduanya masih tertidur pulas. Anak-
anakku merengek-rengek menangis untuk meminta susu ini dan aku
tidak memberikannya. Aku tidak akan memberikan kepada siapa pun
sebelum susu yang aku perah ini kuberikan kepada kedua orang tuaku.
Kemudian aku tunggu sampai keduanya bangun. Pagi hari ketika
orang tuaku bangun, aku berikan susu ini kepada keduanya. Setelah
keduanya minum lalu kuberikan kepada anak-anakku. Ya Allah,
seandainya perbuatan ini adalah perbuatan yang baik karena
mengharap wajah-Mu, maka bukakanlah mulut gua ini.’ Maka batu
yang menutupi pintu gua itu pun bergeser sedikit..”
4. Akan Diluaskan Rizki Dan Dipanjangkan Umur
21
5. Akan Dimasukkan Ke Surga Oleh Allah ‘Azza wa Jalla
Berbuat baik kepada orang tua dan taat kepada keduanya dalam
kebaikan merupakan jalan menuju Surga. Sedangkan durhaka kepada
orang tua akan mengakibatkan seorang anak tidak masuk Surga. Dan
di antara dosa-dosa yang Allah segerakan adzabnya di dunia adalah
berbuat zhalim dan durhaka kepada orang tua. Dengan demikian, jika
seorang anak berbuat baik kepada orang tuanya, Allah akan
menghindarkannya dari berbagai malapetaka, dengan izin Allah dan
akan dimasukkan ke Surga.
Apabila kedua orang tua telah meninggal, Maka yang harus kita
lakukan adalah:
22
23